Tak terduga

Hari ini Lala terlihat sibuk bolak balik mengajukan judul skripsi.

" Lala! " Panggilan suara Yuri mengangetkannya disaat Lala berjalan menuju ke kelas.

" Hei Ri. Kenapa? " Tanya Lala tetap biasa. Dia sudah melupakan kejadian setahun yang lalu. Dan sudah memaafkannya.

" Apa akhir pekan ini Kau libur? Kata Sani Kita mau jalan bersama saat Kau libur. Sekalian menemaninya bertemu Cowok yang dijodohkan Ayahnya." Jelasnya.

" Ok. Akhir pekan ini Aku libur."Jelas lala.

Lala berjalan kembali menuju kelas. Sani dan Fani sudah terlihat dikelas.

Lala duduk diantara Mereka.

" Aku harap cowok yang direkomendasikan Ayah kali ini tidak mengecewakan. Jadi akhir pekan Kita jalan kan La?

"  Sani yang tadi fokus dengan hpnya kini beralih memandang Lala.

Lala mengangguk.

" Katanya sih sudah berumur."

" Bukankah itu bagus. Lebih dewasa." Ucap Lala.

" Iya benar." Ucap Sani.

Dosen terlihat masuk ruangan. Dan jelas mata kuliah dimulai.

...***...

Suasana kantin begitu ramai. Kami bertiga duduk ditempat biasanya.

" La. Sepertinya Bangkit sedang memperhatikanmu." Fani membuat Lala terkejut.

Lala memandang ke arah Bangkit. Namun Dia sudah beralih pandangannya. Dan terlihat sedang asyik mengobrol dengan Eko.

Mereka masuk kelas kembali setelah jam istirahat selesai. Tepat pukul 15.30 Lala keluar dari kampus.

Seperti biasa Lala langsung menuju tempat kerjanya yang hanya membutuhkan waktu 15 menit. Sebuah mobil hitam dengan plat no.yang sama tadi malam terparkir jelas didepan tempat kerja Lala.

' Cowok belagu itu? ' Pikiran Lala penasaran.

Lala langsung memasuki ruang karyawan dan mengganti seragam. Tapi pemilik mobil itu tak kelihatan sama sekali dimatanya sejak tadi. Tepat pukul 16.00 pergantian shif. Lala menuju ke bagian kasir. Akhirnya Dia melihat Andra. Andra terlihat sedang berbelanja.

Lala berpura-pura tak melihatnya dan sibuk dengan pekerjaannya. Andre terlihat menuju bagian kasir. Lala hanya tersenyum ramah selayaknya ke customer lainnya.

" Senyumanmu sungguh manis Nona. Bolehkah Aku meminta no.wa mu? " Tanyanya ditengah-tengah kesibukan Lala men - scan barang belanjaannya.

" Maaf. Karyawan dan karyawati disini tidak boleh memberikan no.wa nya kepada customer. Itu jelas masuk peraturan tertulis kerja disini." Ucapan sapaan dan penjelasan Lala membuat Andre tertawa.

" Kalau begitu nanti Aku akan meminta Nenek untuk mengganti peraturan tersebut khusus buat customer sepertiku. " Ucap Andre seraya menyerahkan Kartu Debetnya.

" Aku harap Kau tidak melakukan itu. Jelas itu melanggar hak asasi manusia tentang seenaknya sendiri."

Jelas Lala ngarang seraya menyerahkan kartu Debet dan barang belanjaannya.

" Kau membuatku semakin penasaran. Sampai berjumpa di lain waktu." Ucap Andre lalu berjalan menuju pintu keluar.

Lala tersenyum sinis menanggapinya. Dia kembali fokus dengan kerjaannya.

...***...

Waktu begitu cepat berlalu. Tanpa terasa akhirnya hari libur. Lala bersiap-siap untuk keluar bersama Sani, Yuri dan Fani. Lala memakai tali ikat rambutnya yang berwarna biru.

Dering hp membuatnya mengalihkan pandangan dari cermin.

" Hallo."

" La, cepat! "

" Ok. Aku akan segera keluar. " Ucap Lala lalu mengakhiri panggilan dari Sani

Mobil Sani terlihat didepan rumahnya. Beruntung Lala mempunyai sahabat yang baik seperti Sani. Mereka menerima kondisi keluarga Lala yang jauh berbeda.

Lala membuka pintu mobil Sani dan duduk disampingnya. Sedangkan Fani dan Yuri sudah terlihat didalam mobil tersebut.

Mereka menuju tempat perjanjian Sani dan cowok  yang direkomendasikan Ayahnya itu.

" Apa Kau yakin dengan cowok yang sekarang?" Tanya Lala.

" Ayahku bilang Dia anak dari sahabatnya yang dulu saat muda tampan. Jadi putranya pasti seorang yang tampan. Itu sesuai dengan  kriteriaku." Jelas Sani.

Akhirnya mobil terparkir didepan sebuah cafe bertuliskan Kafe kenangan.

Mereka memasuki Kafe tersebut. Dan menuju meja yang telah diorder sebelumnya sama Sani. Mereka berempat duduk disitu.

"  Katanya Dia juga akan membawa tiga temannya jadi kalian tidak jadi obat nyamuk. Dari fotonya Dia benar-benar kelihatan tampan sesuai dengan tipeku." Jelas Sani panjang lebar membuat penasaran.

" Apa Aku sudah kelihatan cantik? " Lagi-lagi Sani menjadi over.

" Sudah."Jawab Fani bersemangat.

Lala memandang kearah luar, tepatnya area depan kafe. Lala terkejut melihat sosok orang yang baru keluar dari mobil berwarna hitam. Lala sedikit mengucek matanya. Dan memastikan kembali melihatnya.

' Bangkit? Andra?' Batin Lala bertanya-tanya. Iya, Mereka terlihat berjalan memasuki kafe ini. Tapi Mereka tidak terlihat sendirian. Mereka terlihat berjalan dengan dua temannya.

" Bangkit!" Ucap Sani membuat Kami mengikuti arah pandangannya.

Bangkit terkejut melihat Mereka berempat. Lala langsung menundukkan kepalanya kembali.

" Hei, hei ,hei. Kalian ngapain disini? " Tanya Bangkit Serius heboh.

" Oh My Good. Semuanya tampan ." Ucap Fani tertawa.

" Aku tak menyesal menemani perjodohanmu." Tambah Yuri antara bingung, terkejut atau ingin tertawa.

" Ayahku nggak salah kan? Kenapa ada Bangkit? Tampan sih, tapi kan Aku malu jadinya." Keluh Sani.

" Entahlah. " Jawab Yuri dan Fani kompak.

Sedangkan Lala memilih diam walau Dia juga sangat terkejut.

Terdengar Mereka terlihat menarik bangkunya masing-masing. Andra langsung matanya tertuju ke Lala. Sedangkan Lala berpura-pura tidak mengenalnya.

" Jadi Kau Andra putra sahabat Ayahku? " Tanya Sani membuat Andra terkejut dan menoleh kearahnya.

" Terus, Bangkit? Kok Kamu bisa ikut?"

" Hmmm. Entahlah. Kakakku yang menyeretku." Bangkit memutar kedua bola matanya.

" Kakak?" Ucap Lala spontan.

" Nih Kakakku yang paling nyebelin dan sok bijak." Jelas Bangkit menunjuk Andra.

Lala langsung membelalakan matanya.

' Pantas, sama belagunya.' Batin Lala.

"Jadi Kau Sani?" Tanya Andra.

Sani menganggukkan kepalanya.

" Kau kenal adikku?"

" Jelas lah, Dia satu kampus dengan Kami." Jelas Sani blak-blakan.

Lala hanya diam. Bangkit serius memandang Lala. Sedangkan Yuri dan Fani saling berpandangan.

" Oya kenalkan ketiga temanku. Lala, Fani dan Yuri." Ucap Sani memperkenalkan teman-temannya.

" Aku sudah tahu." Celetuk Bangkit.

" Ya! Aku sedang bicara ma kakakmu."Jelas Sani.

Andra masih terlihat aneh memandang Lala.

" Senang bisa berkenalan dengan Kalian. Perkenalkan juga teman-temanku Rangga dan Hendra."  Ucapnya seraya menunjukkan satu-satu.

" Bangkit Kalian pasti sudah tau."Tambah Andra.

Akhirnya Mereka masuk ke sesi perbincangan. Berbincang satu sama lainnya dan kadang sedikit gurauan Rangga membuat Mereka tertawa.

Akhirnya makan siang Mereka dimulai. Lala terlihat tidak begitu berselera.

' Jadi Aku kerja ditempat perusahaan keluarganya Bangkit?' Batin Lala semakin sesak memikirkannya.

Padahal Dia ingin cepat lulus dan terbebas dari saingannya itu.Sedangkan Bangkit terlihat serius memandang Lala yang sepertinya sedang tertekan oleh keadaan.

' Apa ini gara-gara Aku?'

' Harusnya Aku tadi tidak menuruti paksaan Andra.'

' Aku tidak ingin Lala tertekan mengetahui Dia bekerja di perusahaan keluargaku.'

Bangkit merasa bersalah sendiri. Akhir-akhir ini Bangkit merasa ingin melindungi Lala. Walaupun Lala selalu menganggap Dia saingannya dalam segala hal.

Tiba-tiba ponsel Bangkit berdering.

" Hallo. "

" Kit, Eko. Eko ditantang sama Vino untuk balapan."

" What? Kob bisa."

"Gara-gara Kamu nggak datang. Makanya buruan Kamu kesini."Suara Yohanes terdengar khawatir.

" Ok. Aku otw." Bangkit langsung beranjak.

" Maaf, Aku tinggal dulu guysss."

" Kit!!! Berhenti!!!" Andra melarangnya. Namun Bangkit tetap beranjak pergi.

Lala, Sani, Fani dan Yuri terkejut dengan respon Andra.

" Memang kemana Bangkit Kak?" Tanya Lala memberanikan diri.

" Hmmmm, biasa. Dia ikut balapan liar.Makanya hari ini kupaksa Dia ikut denganku. Biar nggak balapan." Jelas Andra terlihat kesal dengan kelakuan adiknya.

Lala langsung terkejut. Dia baru tau, ternyata Bangkit anak balap liar. Selama ini Dia tidak begitu peduli dan memperhatikannya.

To be Continued

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!