#19

Nic memandangi Bryan yang tengah mempersiapkan beberapa alat untuk proses pemotretan terakhir. Jujur saja saat ini Nic tidak terlalu fokus dengan apa yang dikerjakannya, mengingat apa yang ia lakukan tadi malam.

Saat membersihkan diri, secara perlahan ingatan demi ingatan Nic mengenai semalam seakan kembali. Semalaman ia minum sake bersama para kru yang lain dan kembali ke kamar setelah lewat tengah malam.

Nic ingat bahwa ia mencium Bryan, meskipun masih samar-samar. Namun bayangan Bryan seketika berubah menjadi seorang wanita yang selama ini ia cari, wanita bermata indah yang memenuhi hati dan pikirannya. Mereka bercumbu, bahkan hampir melakukan lebih, sampai akhirnya ia tak sadarkan diri.

Nic merasa kesal karena ingatannya semalam hanya berhenti sampai di sana. Ia berharap ia bisa memutar kembali semuanya dan mengingatnya sampai selesai.

**

Bryan dan Nic pulang dalam keheningan. Bryan tidak terlau banyak bicara karena Nic memang tidak bertanya atau berbicara apapun padanya. Ia sendiri berusaha untuk tak melihat ke arah Nic, karena ia akan teringat mengenai kejadian semalam.

Mereka pulang kembali ke Kota Meksiko menggunakan pesawat komersil, sama seperti saat mereka berangkat ke Jepang. 14 jam dilewati mereka berdua dengan masing-masing memejamkan matanya, sibuk dengan pikiran mereka sendiri.

Sesampainya mereka di bandara di Kota Meksiko, mereka mencari taksi yang akan membawa mereka kembali ke studio. Bryan meletakkan semua barang-barang yang mereka bawa kembali ke tempatnya di dalam studio milik Nic.

Nic yang sedari tadi merasa galau, akhirnya memberanikan diri untuk berbicara pada Bryan.

“Bry, apa aku melakukan sesuatu padamu semalam?” tanya Nic sambil melihat ke arah Bryan.

“Sepertinya tidak tuan. Semalam saya tertidur dan saat saya terbangun, saya melihat anda tertidur tanpa menggunakan pakaian sama sekali, jadi saya langsung menyelimuti anda,” jelas Bryan berbohong.

“Benarkah?” Nic tampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Apa ada sesuatu lagi, Tuan? Kalau tidak saya akan pulang,” kata Bryan.

“Ah tidak ada lagi. Terima kasih karena sudah membantuku, Aku akan mentransfer gaji dan bonus untukmu.”

“Terima kasih,” Bryan segera pamit dan meninggalkan Nic seorang diri. Nic duduk di sofa panjang, kembali berpikir dan berpikir.

**

“Ahhh, ada apa Tuan Nicholas Gerardo kembali ke klinik milikku ini?”

“Bisakah aku mulai bercerita lagi padamu? Sepertinya aku sudah gila,” ujar Nic sambil meremas rambutnya.

“Duduklah di sini,” Luis meminta Nic untuk duduk di sebuah sofa panjang berwarna putih.

Di dalam hatinya, ada rasa aneh menghinggapi ketika melihat sahabatnya seperti ini. Ia memang suka bercanda, tapi ia juga akan serius jika ada hal-hal yang menurutnya tidak bisa untuk bahan bercanda.

“Ceritakan padaku, perlahan, jangan terburu-buru.”

“Aku mengikuti saranmu. Aku menciumnya, mencium pria itu. Ada sesuatu dalam diriku yang bergetar dan seperti tersengat sesuatu. Bibirnya yang terasa lembut dan manis seakan menjadi candu bagiku. Setiap aku melihat ke arah matanya, jantungku berdebar. Setiap aku melihat bibirnya, ada sesuatu dalam diriku yang mulai bangkit.”

Luis tak menyangka bahwa Nic akan mengikuti saran absurb nya. Saat itu sebenarnya ia hanya bercanda dengan Nic karena ia tak mengira kondisi Nic akan seserius ini.

“Lalu.”

“Kemarin aku baru pulang dari Jepang untuk melakukan pemotretan. Awalnya aku tak ingin mengajaknya, tapi karena aku sangat menyukai cara kerjanya, akhirnya aku mengajaknya. Ia sebenarnya sudah mengajukan resign padaku karena harus kuliah dan ia fokus bekerja di tempat pertama kali ia bekerja.

Aku tidur sekamar dengannya. Malam pertama tak ada apapun yang mengganggu karena kamu langsung tertidur dan sama-sama lelah. Malam kedua, aku ikut acara minum-minum bersama kru lain dan masuk ke kamar lewat tengah malam. Dia sama sekali tak ikut acara tersebut.

Tak banyak yang kuingat karena semua terasa samar dan seperti mimpi, namun juga terasa begitu nyata. Malam itu aku menciumnya lagi, bahkan kali ini lebih dalam dari sebelumnya. Ia seperti terbawa suasana juga dan merespon semua tindakanku. Bahkan aku merasa kami sudah akan melakukan lebih jauh, tapi semua tiba-tiba menjadi gelap. Aku tidak ingat lagi setelahnya.”

“Kamu menyukai semua itu?” tanya Luis pada Nic.

“Aku tidak tahu. Hanya saja aku berharap aku bisa menyelesaikannya, menuntaskannya.”

“Itu artinya kamu menginginkannya,” kata Luis.

“Hanya saja aku merasa aneh. Setelah aku selesai menciumnya dan membuka pakaianku dan miliknya, aku merasa dia berubah menjadi seorang wanita bermata indah yang kucari. Wanita itu sangat cantik dengan rambut panjang dan tubuh yang sangat indah,” jelas Nic.

“Aku merasa kamu mendekati pria itu dan menyukainya, hanya karena pria itu memiliki mata yang sama dengan wanita yang kamu cari, bukan begitu?”

“Ntahlah, Luis. Aku tak tahu apa yang kurasakan saat ini,” ungkap Nic.

“Saranku, sebaiknya kamu mulai menjauhinya. Kamu tidak seperti ini pada pria lain, hanya padanya. Jika pertemuanmu dengannya ditiadakan, ku rasa akan ada perubahan pada dirimu.”

“Kamu yakin?”

“Aku tidak tahu, tapi sebaiknya kita mencobanya,” saran Luis.

“Apa sebaiknya aku kembali ke G-Corp dan membantu Dad Oscar? Jika aku terus berada di studio, aku akan ketergantungan padanya karena aku tidak bisa mencari asisten lain dan aku akan selalu teringat padanya.”

“Itu bukan ide yang buruk. Lakukanlah dan kembalilah kemari jika kamu merasa tak ada perkembangan. Aku akan melakukan hypnotherapy padamu,” kata Luis.

“Terima kasih sudah mendengarkanku. Belakangan ini kepalaku sakit karena masalah ini. Aku juga merasa takut jika kedua orang tuaku mengetahui keadaanku ini,” kata Nic sendu.

“Aku akan selau ada untukmu, Nic. Tapi jangan lupa dengan bayarannya, konsultasi denganku mahal,” Luis tertawa setelah mengucapkannya, sementara Nic hanya bisa mencebik.

**

Freya sudah pergi ke New York. Ia harus menyesuaikan diri terlebih dahulu di sana sebelum memulai perkuliahan. Sementara itu, Freya tetap mengawasi Bryona dari jauh.

Ia meminta seorang ahli bela diri untuk rutin melatih Bryona, juga seorang ahli kecantikan untuk mengajari Bryona berdandan. Freya selalu menginginkan yang terbaik untuk Bryona, membuat Bryona selalu merasa berhutang budi pada sahabatnya itu.

Hari ini, Bryona pergi ke resto dengan penampilan yang baru, yakni penampilan seorang wanita.

“Anda?” tanya seorang pelayan di sana.

“Perkenalkan, nama saya Bryona Martinez. Saya akan menggantikan Freya di sini.”

“Lalu Bryan?”

“Bryan pergi mengikuti Freya ke New York karena ada pekerjaan di sana yang membutuhkan tenaganya,” para staf di resto La Siera percaya dengan semua perkataan Bryona, Freya sendiri sudah menghubungi kepala koki dan menjelaskan semua sama dengan penjelasan Bryona.

“Mulai hari ini, aku adalah Bryona Martinez. Tak ada lagi Bryan Martin dan juga Bryona yang dulu sering dibully. Aku akan menunjukkan pada semuanya siapa aku,” kata Bryona pada dirinya sendiri.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

élis 🇵🇸

élis 🇵🇸

nah bry, lebih enak jadi diri sendiri

2023-07-27

1

Bhebz

Bhebz

hai Pansy Miracle...aku mampir nih

2022-03-22

0

Instagram @AlanaNourah

Instagram @AlanaNourah

ih keren loh cepet banget nulisnya udah gitu rapi penulisannya, aku bacanya nyicil yaa

ayo next ka pansy 😘❤😘❤

2022-03-05

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!