#10

Sudah beberapa hari ini Nicho memperhatikan Bryona. Ntah apa yang ada dalam pikirannya yang selalu mendorongnya untuk melihat ke arah laki-laki bertubuh sedikit gempal itu (di sini Bryona lagi jadi Bryan ya … kan belum ketahuan kalau dia itu sebenarnya Cewe).

“Tuan, apa minggu ini aku bisa izin?” tanya Bryona.

“Izin? Memangnya kamu mau pergi ke mana?”

“Ahhh aku tidak ke mana mana, Tuan. Aku hanya perlu waktu untuk belajar karena minggu depan aku akan menghadapi ujian akhir,” jawab Bryona.

“Baiklah, aku mengerti.”

“Terima kasih, Tuan,” Bryona tersenyum dan mata cantiknya seolah menghipnotis Nicho. Jantung Nicho tiba-tiba saja berdetak dengan cepat dan ia tak bisa melepaskan pandangannya dari Bryona. Ia langsung menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan untuk mengembalikan kesadarannya.

Kamu gila Nic! - batin Nicho pada dirinya sendiri.

Sejak melihat senyum Bryona, Nicho merasa tidak fokus dalam kerjanya. Beberapa kali ia melakukan kesalahan dalam melakukan pengambilan gambar dan berdampak pada pengulangan beberapa kali. Untung saja klien tidak marah ataupun kesal. Justru mereka merasa senang karena bisa berada lebih lama di studio foto milik Nicho.

**

2 minggu ini merupakan hari yang sangat sibuk bagi Bryona. Ia harus belajar untuk ujian akhir, belajar untuk menggantikan Freya di resto, dan belajar bela diri bersama Freya. Ia sebenarnya ingin istirahat dulu dari pelajaran bela diri, namun Freya tidak memberinya izin.

Freya merasa ia tidak memiliki waktu banyak sebelum ia berangkat, jadi ia benar-benar harus memanfaatkan waktu yang ada, terutama untuk melatih pertahanan Bryona.

Setelah latihan, Freya dan Bryona duduk di kursi kayu yang ada di taman belakang kediaman Rodriguez. Bryona sangat takjub dengan keindahan taman belakang itu.

“Bry, tinggalah di sini,” pinta Freya.

“T-tapi Frey.”

“Daripada kamu tinggal di apartemen itu, aku merasa lebih tenang kalau kamu tinggal di sini. Jangan pernah sungkan padaku, Bry.”

“Frey, aku tidak tahu bagaimana membalas semua kebaikanmu. Aku seperti mendapatkan bintang yang jatuh dari langit ketika kamu mau berteman denganku. Dan aku lebih tidak percaya ketika bintang itu membawa seorang bidadari sepertimu,” kata Bryona.

Freya menoleh ke arah Bryona dan tersenyum, “Jadilah saudariku, hanya itu keinginanku. Kalau perlu aku akan mengatakan pada Daddy untuk mengangkatmu sebagai putrinya juga,” Freya melihat Bryona dengan tatapan penuh ketulusan dan keikhlasan.

“Waktuku hanya sebulan sebelum keberangkatanku ke New York, maukah kamu menemaniku di sini?” tanya Freya dan akhirnya Bryona pun mengangguk, membuat Freya tersenyum bahagia.

**

Ujian Akhir Sekolah sudah selesai, Freya akan berangkat ke New York kurang dari sebulan. Sementara itu Bryona mengambil jurusan Arsitektur di salah satu Universitas di Kota Campeche.

Ponsel Bryona kembali berbunyi dan ia melihat nama Nicho tertera di sana.

📞 hallo

📞 Bryan, apa kamu bisa menemaniku untuk pergi ke luar kota besok? Aku sangat membutuhkan tenagamu.

Bryona tampak berpikir. Sudah 2 minggu lebih Nicho tidak mengganggunya dan membiarkannya fokus pada ujiannya. Sepertinya tidak ada salahnya jika ia menemani Nicho pergi dan memberi bantuan padanya, lagipula ia akan mendapatkan bayaran untuk ini.

📞 baiklah. Berapa hari kita pergi?

📞 hanya 2 hari saja. Aku akan menunggumu di studio besok pagi jam 6.

📞 Okay.

Bryona pun mematikan sambungan ponselnya. Ia mendekat ke arah Freya yang tengah duduk meninton televisi sambil memakan sepotong cake.

“Frey, besok aku harus pergi menemani Tuan Nicho ke luar kota. Apakah boleh?” tanya Bryona.

“Berdua saja?” tanya Freya.

“Sepertinya begitu.”

“Aku tidak masalah asal kamu bisa menjaga dirimu. Apa aku perlu menemanimu?”

“Kurasa tidak perlu. Lagi pula Tuan Nicho tidak akan macam-macam denganku. Aku rasa dia tidak akan tertarik dengan pria sepertiku,” kata Bryona sambil terkekeh.

“Tapi … minggu depan kamu harus meluangkan waktumu untukku. Kamu harus menemaniku ke acara peresmian kantor baru milik sahabat Dad Hector.”

“Baiklah, aku pasti akan menemanimu,” jawab Bryona.

Dan di sinilah kini Bryona berada, di depan studio foto milik Nicho. Bryona melihat ke arah jam di pergelangan tangannya, sudah pukul 06.05 tapi belum ada tanda-tanda kedatangan Nicho.

Bryona menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya untuk menghilangkan rasa dingin. Biasanya ia masih meringkuk di bawah selimut dan menikmati mimpi indahnya. Tapi hari ini, demi pekerjaan ia rela bangun pagi dan menunggu.

5 menit setelahnya, sebuah mobil datang menghampiri Bryona yang duduk di pinggir jalan. Nicho membuka pintu penunpang yang berada di samping kemudi dan turun menemui Bryona.

“Maaf membuatmu menunggu, sahabatku ingin ikut bersamaku,” kata Nicho.

“Tidak apa, Tuan. Aku juga belum lama sampai,” elak Bryona agar Nicho tidak terlalu merasa bersalah.

Bryona hanya membawa sebuah tas ransel saja karena ia memang tidak membawa terlau banyak barang. Ia segera masuk ke mobil Nicho dan melihat bahwa ada seorang pria yang duduk di balik kemudi.

Nicho pun masuk ke kursi samping kemudi, kemudian ia menoleh ke belakang, “Bryan, kenalkan ini Theo, sahabatku. Aku terlambat karena harus menjemputnya tadi. Ia memaksa untuk ikut.”

Dasar sahabat lucknut, ia menjadikanku kambing hitam. Bukannya dia tadi yang tidur nyenyak hingga sulit untuk dibangunkan. Lihat saja pembalasanku nanti! - gerutu Theo di dalam hati.

“Halo, namaku Bryan. Aku asisten Tuan Nicho,” Bryona memperkenalkan dirinya pada Theo. Theo pun mengangguk dan hanya melihatnya melalui kaca spion.

Deggg …

Laki-laki ini? Bukankah dia laki-laki yang mobilnya nyaris menabrakku dulu? Iya benar, aku tidak salah. Aku ingat betul wajah dinginnya, berkacamata dan tatapan tajamnya. Apa dia mengenaliku? Tidak, tidak Bryona. Penampilan kamu sekarang berbeda, kamu laki-laki dan yang ia hampir tabrak adalah perempuan. Tenanglah, tarik nafasmu dalam- dalam, dan keluarkan perlahan. - batin Bryona.

Dan sepertinya Theo memang tak mengenalinya. Mereka menuju tempat tujuan dengan cepat karena lalu lintas yang masih sepi.

4 jam perjalanan cukup membuat mereka lelah, namun melihat keindahan Villahermosa membuat kelelahan itu terbayarkan.

Villahermosa terkenal dengan keindahan arsitekturnya. Saat tiba, wajah Bryona langsung berseri karena selain bekerja, ia bisa menikmati bangunan bersejarah yang memiliki arsitektur yang hebat.

Villahermosa adalah kota yang tiada duanya, rumah bagi masa lalu yang kaya akan sejarah dan kuliner khas yang lezat. Jadi, Bryona tak akan melewatkan pesona Villahermosa untuk mendapatkan pengalaman yang berharga.

Mereka masuk ke dalam sebuah hotel bintang 5 dan langsung menuju ke area resepsionis.

“Ini kunci kamarmu, Bryan. Aku akan sekamar dengan Theo dan kamu sendiri. Beristirahatlah dulu, kita akan bertemu lagi saat jam makan siang di lobby,” Bryona pun mengangguk dan langsung menuju kamarnya.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

hahaha nicho takut dirinya mulai belok, blm tau dia😄😄😄😄

2023-11-28

2

Elwi Chloe

Elwi Chloe

semangat ngetiknya

2022-02-23

1

It's me

It's me

Lanjut semangat kak
salam dari Hei Gadis Berkacamata

2022-02-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!