#15

“Te, carikan aku informasi tentang wanita yang bersama dengan putri Tuan Rodriguez semalam.”

”Siapa?” tanya Theo.

“Aku tidak tahu siapa namanya, karena itulah aku perlu bantuanmu untuk mencarinya. Bukankah kamu calon tunangan putri Tuan Rodriguez? Informasi itu akan menjadi sangat mudah bagimu.”

“Aku tidak mau, Nic. Aku sudah berusaha menjauh dari gadis kecil itu, kenapa kamu justru membuatku kembali mendekati dia?”

“Te, sekali ini saja, bantu aku,” pinta Nicholas.

“Tidak! Jika kamu memang membutuhkan informasi, carilah sendiri. Aku di sini untuk bekerja di G-Corp, bukan intel mu,” ucap Theo ketus.

Nic menyandarkan tubuhnya dan mulai berpikir. Jika Theo tidak mau membantunya, maka ia harus melakukannya sendiri. Ia harus menemui wanita dengan mata indah itu. Tiba-tiba saja ponselnya berbunyi dan tertera nama Bryan di sana.

“Bryan?” gumam Nic. Bryan tidak pernah menghubunginya terlebih dahulu, pasti dia lah yang akan menghubungi Bryan.

📞 Iya, Bryan.

📞 Apakah anda ada waktu? Saya perlu bicara.

📞 Aku sedang tidak berada di Campeche. Mungkin baru akan kembali minggu depan. Apa itu sesuatu hal yang penting?

📞 Ah nanti saja kalau begitu Tuan Nic, saat anda sudah berada di Campeche.

📞 Katakanlah sekarang.

📞 Aku ingin berhenti bekerja.

Deggg ….

Jantung Nic tiba-tiba berdetak cepat dan keras, ketika mendengar bahwa Bryan akan keluar dari pekerjaannya.

📞 Kita akan membicarakannya nanti kalau begitu.

📞 Baik, Tuan. Terima kasih.

Masing-masing memutus sambungan teleponnya san terdiam. Nic dengan kebimbangannya, sementara Bryona tersenyum karena ia sudah berhasil mengatakannya, meskipun ada sesuatu yang masih mengganjal dalam hati dan pikirannya.

**

Freya dan Bryona kembali ke Campeche setelah mereka menghabiskan waktu 2 hari di Meksiko. Freya sudah kembali melakukan aktivitasnya, begitu juga Bryona.

Bryona menatap wajah dan tubuhnya di cermin. Bagian dadanya kini sudah tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan tubuhnya. Ia tersenyum, namun masih terselip kebimbangan dalam hatinya.

“Frey, aku akan pergi ke resto. Apa kamu akan ikut denganku?” tanya Bryona.

“Hmm … sepertinya tidak, ntah mengapa aku sedang malas,” Freya memperhatikan ponselnya lalu menoleh ke arah Bryona, “Bry, kenapa kamu masih berpenampilan seperti laki-laki?”

“Aku merasa belum pede dengan penampilanku sebagai perempuan. A-aku takut Frey. Aku lebih nyaman seperti ini. Lagipula, semua rekan-rekan di resto mengenalku sebagai Bryan.”

“Benar juga, tapi kamu tetap harus kembali menjadi dirimu sendiri Bry. Aku tak ingin kamu terus menerus berada di balik sosok Bryan Martin. Ingat, kamu sudah berubah,” pesan Freya.

“Beri aku waktu, Frey. Tidak mudah bagiku,” Bryona tertunduk dan menghela nafasnya pelan, kemudian ia pamit dan menuju resto La Siera.

Sesampainya di resto,

“Halo Bryan!” sapa salah seorang rekan kerjanya.

“Halo!” ia selalu membalas sapaan rekan kerjanya dan ditambah dengan senyuman. Semua rekan kerjanya menyukai Bryona meskipun sekarang mereka agak segan karena Bryona akan menggantikan Freya sebagai pimpinan resto.

Bryona masuk ke dalam ruangan Freya dan menyalakan komputernya. Ia akan selalu menyalakan komputer karena di sana ia membuka CCTV. Bryona selalu memperhatikan bagaimana cara kerja para rekannya. Ia akan tersenyum ketika melihat bagaimana mereka saling membantu.

📥 aku akan ada di studio besok siang. Kita harus bicara.

Bryona melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Ia sudah berjanji pada Freya untuk segera resign dari pekerjaannya sebagai asisten fotografer dan fokus pada kuliah dan pekerjaannya di resto La Siera.

**

“Selamat siang!” sapa Bryona saat memasuki studio foto milik Nicho.

Hari ini ia sudah meminta izin pada Freya untuk menyelesaikan semuanya. Bryona masuk ke dalam dan melihat Nic sedang mengatur kameranya sambil sesekali mengatur letak benda yang sedang ia foto.

Bryona memperhatikan Nic, ia tersenyum, “Kamu akan sangat cocok dengan Freya,” Bryona memegang bibirnya, ia masih teringat bagaimana Nic mencium bibirnya malam itu, ciuman pertamanya.

“Selamat siang!” sekali lagi Bryona memberi salam karena Nic sama sekali tidak membalas sapaannya.

“Eh kamu sudah datang, Bry. Maaf, aku sedang fokus. Duduklah dulu,” Nic kembali melakukan pengambilan gambar pada benda yang ada di hadapannya.

Bryona mengambil tempat di sebuah sofa yang menjadi tempat menunggu para customer studio tersebut. Setelah selesai, Nic pun bangkit dari duduknya dan duduk di sebelah Bryona.

Sekitar 10 menit mereka hanya berdiam sambil duduk berhadapan. Nic memperhatikan Bryona, ntah mengapa hatinya tak bisa menerima jika ia harus melepas Bryona.

“Apa keputusanmu sudah bulat?” tanya Nic sambil menatap mata Bryona. Jantungnya kembali berdetak cepat ketika melihat mata yang sangat ia sukai.

Bryona mengangguk, “Maafkan aku, Tuan Nic. Aku mengambil keputusan ini secara mendadak.”

“Apa kamu tidak bisa mengurungkan niatmu itu? Aku masih sangat membutuhkanmu,” ujar Nic.

“A-aku …”

“Aku mohon padamu untuk memikirkannya lagi. Tidak mengapa jika kamu tidak setiap minggu kemari, tapi jangan memutus langsung hubungan pekerjaan kita. Aku tidak tahu apa akan dengan mudah menemukan asisten lain yang seperti dirimu,” Bryona merasa seperti terbang saat kinerjanya di puji oleh Nic.

“Baiklah, aku akan memikirkannya lagi,” senyum kini terbit di wajah Nic. Untuk sementara ia masih bisa menahan laki-laki dengan mata indah yang ia sukai untuk tetap bersamanya. Sebenarnya Nic merasa ada keanehan dalam dirinya, hanya dia masih belum pasti.

**

Nicholas menyambangi sebuah klinik kejiwaan yang dimiliki oleh sahabatnya, Luis Aguilar. Kini ia sedang berhadapan dengan sahabatnya yang dari wajahnya saja seperti sedang menertawakan dirinya.

“Apa yang mau kamu tertawakan?” Nic mencebik kesal saat melihat wajah sahabatnya.

“Tidak, tidak apa-apa. Apa kamu kemari karena ada yang salah dengan otakmu?”

Nic kembali mendengus kesal. Sahabatnya yang satu ini memang paling nyeleneh di antara yang lain, “Aku ingin berbicara sesuatu.”

“Tarifku mahal. Kamu perlu berapa jam?” tanya Luis sambil melihat ke arah jam di pergelangan tangannya.

“Aku akan membayarmu 2 kali lipat jika kamu bisa membantuku mencari jalan keluar,” Nic menatap sahabatnya yang menggunakan jas putih bergelar dokter.

Nic menceritakan pada Luis permasalahannya, mulai dari bagaimana ia bertemu dengan seorang gadis bermata indah. Setelah itu, yang selalu ada dalam pikirannya adalah mata itu. Jantungnya akan berdetak dengan cepat jika melihat mata indah itu, baik pemiliknya laki-laki ataupun perempuan. Ia juga pernah bermimpi sedang bercumbu bersama wanita dengan mata indah, hingga semua terasa nyata dan ia tidak bisa melupakannya.

“Aku mulai mencurigai sebagian dirimu menyukai sesama jenis,” Luis sedikit terkekeh saat mengatakannya.

“Aku serius, Luis!!!” teriak Nic dengan tatapan tajam.

“Aku juga serius. Apa kamu pernah mencoba berciuman dengan pria? Aku hanya ingin tahu apa yang kamu rasakan saat melakukannya. Jika jantungmu berdetak dan kamu menikmatinya, kurasa aku bisa mengatakan 90% kamu mulai menyimpang.”

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Bhebz

Bhebz

salam dari gadis Pemimpi nya Bhebz

2022-03-02

3

PimCherry

PimCherry

lanjut ❤

2022-03-01

1

Elwi Chloe

Elwi Chloe

like tor ❤️

2022-03-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!