#14

Freya masuk ke dalam ruangan ballroom bersama dengan Bryona. Hampir semua mata memperhatikan mereka, karena penampilan mereka terlihat sangat anggun dan elegan.

“Kamu harus tenang, Bry. Ingatlah bahwa kamu sangat cantik, jangan pernah lupa akan hal itu,” Bryona menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

Freya berjalan bersama Bryona mendekati Hector Rodriguez, Daddynya, yang tengah berbincang bersama salah satu rekan bisnisnya.

“Dad.”

“Frey, kamu sudah sampai? Kamu cantik sekali, sayang,” Hector mengelus bahu putrinya.

“Malam, Uncle,” sapa Bryona pada Hector.

“Malam, Bry. Kamu juga sangat cantik sekali,” Bryona tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

“Wow, sepertinya kamu memiliki stok gadis cantik. Maukah kamu mengenalkannya dengan putraku?” tanya salah seorang rekan bisnisnya, membuat Hector tertawa.

Saat mereka akan melanjutkan pembicaraan, MC di atas panggung telah memulai acara. Oscar yang merupakan komisaris di G-Corp membuka dengan kata sambutan, serta ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir.

Para tamu bertepuk tangan, kemudian Oscar memanggil Nicholas ke atas panggung. Lampu mulai menyorot ke arah Nicholas yang terlihat sangat tampan dan gagah dengan jas berwarna navy yang ia kenakan.

Mata Bryona langsung membulat ketika melihat siapa yang ada di atas panggung, “Tuan Nicho?” gumamnya pelan.

“Frey?” Bryona sebenarnya ingin mengatakan pada Freya bahwa pria yang berdiri di atas panggung adalah atasannya di studio foto. Namun, Bryona bisa melihat bagaimana tatapan Freya pada pria itu. Matanya seakan tak berkedip dan tak berpaling sedikitpun.

Apa Freya menyukai Tuan Nicho? - batin Bryona.

Di atas panggung, Nicho berbicara dengan sangat berwibawa. Semua tamu undangan seperti terhipnotis. Mereka semua meyakini bahwa Nicholas akan menjadi penerus G-Corp yang sangat luar biasa.

Chris Alexander menepuk bahu Hector, “Chris, apa kabarmu?”

“Tentu saja baik. Mana calon menantuku?” tanya Chris yang berdiri bersebelahan dengan Maria, istrinya.

“Frey, sayang … kenalkan ini Uncle Chris Alexander,” Hector memperkenalkan Freya pada Chris. Freya yang saat itu tengah memperhatikan Nicholas yang sedang turun dari panggung pun merasa sedikit kaget.

“Iya Dad. Halo Uncle,” namun mata Freya yang jeli tiba-tiba menangkap sosok pria yang tidak asing baginya. Bryona yang berdiri tak jauh dari Freya pun langsung membulatkan mata ketika melihat sosok Theo yang berdiri di belakang rekan bisnis Orang tua Freya.

“Freya, kamu cantik sekali. Uncle senang sekali kamu yang akan menjadi menantu Uncle. Te, kemarilah!” Theo langsung memasang wajah datar dan dingin ketika dipanggil oleh Dad Chris.

“Te, ini Freya, calon tunanganmu. Seharusnya kalian sudah bertemu sebelumnya. Tapi karena kesibukan kami dan tingkahmu yang seenaknya, Dad baru bisa mempertemukan kalian,” Theo melihat ke arah Freya dengan jengah. Di dalam hati ia mengakui Freya adalah sosok gadis yang cantik, tapi bukan berarti ia mau dijodohkan. Hatinya hanya untuk Crystal, tidak ada yang lain.

Nicho yang dari atas panggung melihat sosok wanita yang sangat mirip dengan wanita yang ada dalam pikirannya, mulai mencari. Sementara itu, Chris meminta Theo untuk mengajak Freya untuk berbicara agar mereka lebih mengenal.

“Bry, aku tinggal dulu. Aku hanya bicara sebentar dengannya,” Bryona menganggukkan kepala.

Baru saja Freya pergi, seseorang kini mendekatinya, “Apakah kita pernah bertemu?”

Bryona menoleh ke asal suara. Sebenarnya ia kaget karena Nicho tiba-tiba berada di dekatnya, tapi ia berusaha menetralisir agar tidak terlihat, “Maaf, saya belum pernah bertemu.”

Nicho melihat ke arah mata Bryona, mata yang selalu membuat hatinya seakan ingin melompat keluar, “Bolehkah aku meminta nomor ponselmu?” tanya Nicho.

Bryona merasa ragu, karena nomor ponselnya hanya 1. Jika Ia memberitahu Nicho, maka penyanarannya sebagai Bryan akan terbongkar saat itu juga.

“Bry, maaf membuatmu menunggu,” Bryona bernafas lega ketika Freya tiba. Mata Freya berbinar ketika melihat ke arah Nicho, dan Bryona kembali menyadarinya.

“Aku permisi ke toilet dulu ya Frey,” pinta Bryona.

Oscar mendekati sahabat-sahabatnya, Hector dan Chris, “Apakah ini Freya?” tanya Oscar.

“Ya, bagaimana? Apa kamu ingin mendaftar juga menjadi menantuku?” goda Hector.

“Aku tidak akan meminta putraku merusak pertunangan antara Freya dengan Theo, bukan begitu Nic?” Oscar menepuk bahu putranya yang menoleh ke arah lain. Ia masih meyakini bahwa ia dan Bryona pernah bertemu.

“Kenalkan, aku Freya,” Freya menyodorkan tangannya kepada Nic, mengajaknya bersalaman.

“Nicholas,” kata Nic dengan sedikit acuh.

Theo melihat sikap Freya yang berbeda kepada Nic. Dalam hati ia langsung mencibir.

Flashback on

“Jangan kamu kira aku menyetujui perjodohan ini. Bagaimana pun caranya, aku pastikan akan membatalkannya,” Theo berbicara dengan ketus.

“Lalu kamu pikir aku menyetujuinya? Mimpi!” balas Freya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Freya ingat betul bahwa Theo adalah pria yang hampir saja menabrak Bryona, sahabatnya.

“Aku akan masuk, aku tak ingin berlama-lama di sini bersamamu,” Freya pun segera meninggalkan Theo dan kembali ke dalam ballroom.

Flashback off

Nicho akhirnya pamit dengan alasan ingin menemui kenalannya, begitu juga dengan Theo. Sementara Freya masih diajak berbincang oleh Maria, yang adalah Mommy Theo.

Nicho berjalan ke arah toilet, ia tadi mendengar bahwa Bryona akan pergi ke sana. Ia menunggu wanita itu di depan lorong toilet.

Sesaat setelah Bryona keluar, pergelangan tangannya diraih oleh seseorang dan membawanya keluar ke arah taman. Kakinya terasa sakit karena saat ini ia mengenakan gaun panjang dan heels yang cukup tinggi.

“Maaf, apa anda salah menarik orang?” tanya Bryona pada Nicho. Ia harus tetap berpura-pura tak mengenal Nicho, apalagi ia tahu sepertinya Freya memiliki perasaan pada Nicho.

Dengan nafas yang sedikit terengah-engah, Nicho menghentikan langkahnya dan memegang kedua lututnya seraya menetralkan detak jantungnya. Saat ia menggenggam tangan Bryona, entah mengapa jantungnya terasa berdetak cepat dan kencang. Ia sampai merasa takut kalau suara detak jantungnya terdengar oleh Bryona.

“Apa kamu benar-benar tak mengenalku?” tanya Nicho.

“Tidak, saya tidak mengenal anda. Sebaiknya saya kembali masuk,”

“Tunggu!” Nicho kembali meraih pergelangan tangan Bryona.

“Ada apa?” tanya Bryona.

“Beri tahu aku namamu dan berikan padaku nomor ponselmu.”

Tidak, aku tidak bisa memberikannya. Freya menyukaimu Tuan Nic, aku akan membalas kebaikan Freya dengan mendekatkan dirimu padanya. - batin Bryona.

“Maaf Tuan. Aku tidak bisa memberikannya,” kata Bryona.

“Mengapa?”

“Saya terikat kontrak kerja dengan perusahaan Rodriguez. Sebaiknya anda menghubungi Nona Freya jika ingin mengetahui nama dan nomor ponselku. Maaf saya harus segera kembali ke dalam, Nona Freya pasti sedang menungguku dan mencariku,” Bryona pun pamit dan meninggalkan Nic di taman.

Ahhh, susah sekali rasanya. Bahkan mendapatkan namanya saja belum. Sebaiknya aku meminta pertolongan Theo untuk mengurus masalah ini.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Bhebz

Bhebz

lanjutkan

2022-03-02

2

It's me

It's me

semangat Kak salam dari Hei Gadis Berkacamata

2022-02-28

3

PimCherry

PimCherry

lanjut

2022-02-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!