#5

Bryona kembali dihadapkan pada masalah lain kali ini. Bibi Dorothy sengaja membuat kekacauan dengan menghancurkan barang-barang di rumah dan menuduhnya melakukannya.

Bryona sudah kehilangan semangat untuk menjalani hidupnya. Ia berharap tahun ini cepat berlalu sehingga ia bisa segera pergi dari rumah yang bagaikan neraka baginya.

Tokk tokk tokk …

Sebuah suara ketukan di pintu membuyarkan kamunannya yang tengah membereskan barang-barang yang dihancurkan oleh Bibi Dorothy. Bryona berlari ke arah pintu setelah menghindari beberapa kepingan barang pecah belah yang berserakan di lantai.

“Frey?” Bryona sempat kaget karena kedatangan Freya di depan pintu rumahnya.

“Halo! Apa aku mengganggumu?” tanya Freya sambil tersenyum. Freya memang selalu tampil cantik dan menawan. Namun yang paling disukai oleh Bryona adalah kebaikan hati Freya. Ia tak pernah melihat Bryona dari segi fisik ataupun materi. Ia sungguh merasa beruntung bisa bersahabat dengan Freya.

“Tidak, tidak sama sekali. Duduklah, aku akan mmebereskan ini dulu,” Bryona langsung membersihkan ruang tamu di mana Bibi Dorothy membuat kekacauan. Freya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

“Bry, apa aku bisa bertemu dengan Bibimu?” tanya Freya.

“Bertemu Bibi Dorothy? Tentu saja bisa, tapi untuk apa?” tanya Bryona heran.

Bryona lalu memanggil Bibi Dorothy, “Enak saja main suruh-suruh ketemu temen kamu. Emangnya kamu itu siapa di sini. Awas ya kalau sampai kamu bikin ulah dan membuat malu keluarga ini,” ujar Dorothy sambil berjalan mengikuti Bryona.

“Sore Aunty,” mendapat panggilan Aunty, membuat senyum Dorothy merekah, ditambah dengan penampilan Freya yang memang sangat cantik.

“Sore. Ada apa? Apa anak tengik ini mengganggumu atau berbuat ulah?” tanya Dorothy sambil memandang sinis ke arah Bryona.

“Tidak Aunty. Bry sama sekali tidak menggangguku ataupun melakukan hal yang buruk. Kenalkan namaku Freya. Aku ingin meminjam Bryona untuk menginap 2 hari di tempatku,” pinta Freya.

“Menginap?” Dorothy tampak berpikir. Jika Bryona pergi, maka tidak akan ada yang membereskan rumah dan anak itu akan bersenang-senang seenaknya.

“Sebaiknya jangan. Aunty tidak ingin ia merepotkanmu. Kamu tahu kalau dia itu sering dan kadang sengaja merepotkan orang lain. Kamu seharusnya berhati-hati,” pesan Dorothy pada Freya.

“Tidak Aunty, justru nanti aku yang akan membuatnya repot,” ujar Freya.

Dorothy seketika berpikir, apakah Freya datang untuk membuat Bryona bekerja untuknya. Dorothy pun berpikir untuk mengambil keuntungan dari Freya. Freya yang melihat gelagat Dorothy, sudah tahu apa yang diinginkan oleh wanita itu.

Freya mengajak Dorothy berdiri sedikit menjauh, kemudian mengeluarkan ponselnya dan berbisik pada Dorothy. Wajah Dorothy seketika langsung berubah cerah dan ia mengijinkan Bryona untuk pergi bersama dengan Freya.

“Hei, cepat bereskan bajumu untuk menginap dengan Nona Freya. Cepatt!! Sebelum aku berubah pikiran,” kata Dorothy.

Bryona yang mendapat kesempatan untuk keluar dari rumah keluarga Alberto tentu sangat senang. Meskipun hanya untuk 2 hari, ia tidak akan melewatkan kesempatan ini. Ia ingin bertanya pada Freya, jurus apa yang ia gunakan sehingga Bibinya bisa memberikannya izin.

**

Bryona masuk ke dalam kamar tidur milik Freya. Besar, cantik, dan juga bersih sekali. Cahaya terang masuk melalui jendela yang langsung terhubung ke balkon yang menghadap ke arah taman belakang rumahnya.

Saat pertama masuk ke kediaman keluarga Rodriguez, Bryona dibuat kagum dengan segala kemewahannya. Mungkin jika saat ini keluarganya masih hidup, ia bisa menikmati hidup yang lebih layak daripada saat ini.

“Hei Bry, kenapa kamu melamun?” tanya Freya yang menggoyangkan telapak tangannya di depan wajah Bryona.

“Aku takjub, rumahmu besar sekali … dan kamar tidurmu cantik.”

“Kamu menyukainya?” tanya Freya, dan Bryona dengan cepat mengangguk.

“Kamu tahu, dibandingkan kamarku ini, ruangan ini lebih menarik dan menantang di mataku,” Freya mengajak Bryona mendekat ke sebuah dinding di dalam wardrobe miliknya. Ia mendorong sebuah partisi yang menyerupai kayu dan tersamar di antara lemari pakaian milik Freya.

Freya langsung menyalakan lampu yang terletak persis di sebelah kiri partisi tersebut. Bryona begitu takjub melihat apa yang ada di dalamnya. Satu set komputer, yang Bryona yakini memiliki kecanggihan tiada tara, karena dilengkapi dengan beberapa alat di sebelah kiri dan kanannya, yang Bryona tidak tahu apa namanya.

Bryona juga melihat sebuah manequin dengan bentuk tubuh aneh yang terpasang di sana. Freya tersenyum saat melihat Bryona menatap tubuh samaran yang ia buat.

“Bukalah pakaianmu. Aku ingin kamu mencoba ini,” ujar Freya.

Pada awalnya, Bryona sempat bingung. Namun, Freya memberinya pengertian. Freya memakaikan tubuh buatan tersebut ke tubuh Bryona. Bentuknya seperti jaket, tapi bahannya benar-benar seperti kulit manusia asli.

“Aku tahu kamu tidak suka jika bagian ini terlihat menonjol, karena itulah aku membuat perutmu lebih tebal,” Freya kemudian menguncir rambut Bryona, memberikannya sebuah kacamata, dan memakaikan pakaian pria untuknya.

“Lihatlah ke cermin,” pinta Freya.

Bryona melihat ke arah cermin, di sana ia melihat seseorang berkacamata dengan tubuh yang tambun. Ia berputar ke kiri dan ke kanan, memperhatikan dirinya dengan seksama.”

“Bryan Martin,” Freya sudah duduk di depan komputer sambil membuka sebuah file yang berisi tentang data diri terbaru bagi Bryona.

“Apa kamu menyukai nama itu, Bry? Aku akan mengubah namamu menjadi Bryan Martin, berjenis kelamin laki-laki. Dengan potongan rambut pendek dan berkacamata.”

“Aku menyukainya, Frey. Bahkan jika boleh, aku akan menggunakannya mulai saat ini. Aku benar-benar ingin segera keluar dari rumah itu,” ujar Bryona.

“Bertahanlah, Bry. Aku belum selesai mempersiapkan semuanya. Oya, aku ada sedikit perubahan rencana Bry.”

“Maksudmu?”

“Aku tidak bisa mengirimmu ke Kota S, sedang ada masalah di sana. Jadi aku akan mengirimmu ke Kota Campeche.”

“Campeche? Itu kota yang sangat indah Frey. Aku tidak akan menolak jika harus ke sana,” wajah Bryona terlihat sangat bahagia.

“Aku memiliki sebuah restoran di sana. Kurasa aku akan meminta pada Dad untuk bersekolah di sana. Jadi aku bisa mengawasinya secara langsung.”

“Restoran? Kamu memiliki restoran?” tanya Bryona takjub. Berapa banyak hal lagi yang dimiliki oleh Freya yang akan membuatnya tak bisa berkata-kata.

“Jangan kaget. Tak ada yang istimewa dengan itu. Aku hanya membuka restoran dengan uang Daddy, bukan uangku. Jadi belum bisa dibanggakan,” Freya tersenyum. Bryona benar-benar semakin mengagumi Freya. Gadis itu bisa dikatakan memiliki segalanya, ya segalanya … tapi ia benar-benar rendah hati.

“Bagaimana? Kamu menyukai tampilanmu? Atau ada yang ingin kamu ubah?” tanya Freya.

“Aku suka. Meskipun aku bertubuh sedikit gemuk, tapi itu akan menutupi dadaku. Tak akan ada yang akan melakukan pelecehan padaku … ,” Bryona melihat ke arah cermin sambil memegang dadanya yang kini terlihat rata dengan perutnya.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Ratifa Az-Zahra

Ratifa Az-Zahra

sampai di part ini cerita nya seru Thor

2022-05-16

2

Mommy-G

Mommy-G

woahh aku faham sekarang tor.
Bry masih remaja tapi dadanya sebesar orsng dewasa.

2022-05-05

1

Lee

Lee

Sudahq favorit kak..
msih dccil..
mampir jg ktmpatq ya

2022-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!