_Manusia ibarat wayang, dan Allah lah sang dalang nya_
🌷🌷🌷🌷
Kadang ekspektasi tak seindah realita. Padahal dalam hati Zila sudah yakin bisa merintis karir melalui perusahaan di Jakarta. Namun jalannya tak semulus yang ia kira. Sepertinya ia harus mengumpulkan uang kecil dulu buat bisnis sendiri.
Setelah bertemu dengan bu Susi keuangannya lumayan bertambah. Hidup nya cukup tenang. Gajinya juga naik 3,8 juta karna berkat kesabaran hatinya ia ditunjuk sebagai pengasuh nenek Merry.
" Gini ya ternyata kalau kerja, gak segampang yang aku bayangkan" gerutunya sambil memasukkan beberapa bahan masakan.
Zila sangat berterima kasih pada sang ibu. Berkat bakat ibunya yang pintar urusan dapur, Zila juga bisa. Yah, walau harus diomelin terus waktu bantuin dulu. Biasalah ibu - ibu. Kurang afdol rasanya kalau gak cerewet.
Tak terasa sudah hampir setengah tahun Zila kerja dirumah mewah itu. Banyak sih pelayanannya, hanya saja Zila dapat bagian dapur dan bantu jagain nenek Merry bersama suster pribadinya. Biasalah penyakit lansia. Pribadi Zila yang menyenangkan membuat nenek Mery terhibur.
Setiap bulannya para pelayan akan dapat libur sehari bergantian. Dan hari ini adalah hari libur Zila.
Pagi sekali Zila membersihkan diri dan bersiap. Ia ingin berburu kuliner yang ada di jakarta.
Berbagai makanan ia coba dari berbagai daerah. Makanan lokal memang sangat menggoyang lidahnya. Puas banget.
Pokoknya Zila mau memperbesar perut biar bahagia.
Setelah berputar - putar Zila memutuskan untuk mengakhiri perjalanan nya ke taman kota.
Bunga - bunga yang bermekaran membuat suasana hatinya membaik. Jujur, ia sangat merindukan ayah dan ibunya.
Sebuah cairan bening meluncur di pipinya, ia menangis dalam diam. Ia malu pulang. Apa yang harus ia katakan pada mereka ?
Pendidikan S1 jurusan bisnis. Itupun cuma dalam 3 tahun dan nilai nya sangat baik. Dan berakhir menjadi pembantu.
Drrtt... Drtt...
Zila menerjabkan matanya berkali-kali. Kedua matanya melihat sekeliling nya.
" Astaga aku ketiduran di taman. Ahh... lelah sekali." meregangkan otot-otot nya yang cukup kebas.
Drtt... Drrtt....
Zila merogoh ponselnya yang sendari tadi berdering. Dilihatnya sudah pukul delapan malam. Ia pun memencet tombol hijau.
" Iya bu Susi." jawab Zila sopan pada majikannya.
" Kamu dimana Zila." tanya si majikan yang mengkhawatirkan pelayan kesayangannya.
" Maaf bu Zila ketiduran di taman."
" Ya Allah,, kok bisa sih, Zil. Ya sudah cepat pulang ya. Hati-hati loh pulangnya, udah malem soalnya. Apa tak suruh jemput supir saja Zil." bu susi memang baik pada bawahannya.
" Makasih bu tapi ngga usah. Ini juga bus masih beroperasi 24 jam. " tolaknya halus.
" Ya sudah udah makan belum."
" Sudah bu." tadi maksudnya sebelum ketiduran.
Setelah basa basi panggilan pun berakhir. Zila memutuskan untuk mampir ke restoran. namun saat Zila ingin ke kamar mandi, seseorang membungkam mulut nya dengan obat bius dan ia langsung pingsan. Zila di jual oleh orang itu di club malam dan di beli oleh orang kaya.
🌷🌷🌷🌷
Seorang pria tampan yang berpengaruh di tempat itu memerintahkan salah satu anak buahnya untuk membeli seorang gadis.
ia melakukannya karna ada rekan bisnis yang bermain curang. Rekan bisnis nya memberi nya obat perangsang dan berniat jahat padanya.
Dan saat di club malam itu lah, anak buah nya menemukan gadis perawan yang baru di jual.
🌷🌷🌷🌷
Cahaya indah di pagi hari membangunkan Zila. Kepalanya terasa sangat sakit. Ia merasakan perutnya tertimpa sesuatu yang berat.
Tangan ? tangan siapa ini dan ohh tidak !! kenapa ia tak memakai sehelai benang pun. Ia menyingkirkan tangan bajingan itu dan mencoba melarikan diri.
Zila memungut beberapa pakaiannya. Namun semuanya tak layak pakai, bajunya sobek semua. Alhasil ia memakai kaos pria itu yang terlihat kebesaran.
" Dasar sampah ! jahat ! teganya bajingan itu. hiks apa yang terjadi semalam ? kenapa aku ngga ingat sama sekali. Ya Allah, hamba telah melakukan dosa yang besar. maafkan hamba ya Allah." gerutunya dalam hati. Berbagai sumpah serapah ia lontarkan.
Zila pun segera pergi dari tempat terkutuk itu tanpa melihat rupa lelaki yang tengah merebut kesuciannya.
Ini lah kesalahan Zila. seharusnya ia melihat rupa dari pria itu.
Semenjak hari itu Zila menjalani hari-hari nya yang terasa berat. Ia sering sakit kepala juga mual.
Zila mulai takut, dari gejala yang ia alami ia tau betul ia kenapa.
Setelah meminta izin ia pun pergi ke apotek untuk membeli sebuah testpack.
Setelah mengikuti langkah langkahnya ia pun dengan was was melihat hasilnya.
Dengan perasaan yang takut akhirnya.
Positif.
Zila merosot didepan pintu kamar mandi. Ia membekap mulutnya. Ia menangis meraung dalam diam.
Mengapa ? mengapa nasibnya tak pernah baik. Ia selalu berperilaku dengan baik.
tok.. tok.. tok..
" Zila." panggil bu Susi.
" Ya bu." sahut Zila dari dalam dengan suara sedikit nyaring.
Zila pun mencuci wajahnya dengan cepat kemudian mengambil kaca matanya yang baru ia beli setelah kejadian satu malam itu. Soalnya saat itu kacamata nya hilang.
Pintu pun terbuka. " ada apa bu." tanya Zila halus di barengi senyum khasnya.
" Zila tolong masakin cumi, udang goreng, sama ayam ya. Malam ini tambah menunya. Soalnya anak saya mau pulang kerumah." tutur bu Susi.
" Iya bu." jawab Zila dengan suara yang lemah.
" Zila kamu sakit ?" tanya bu Susi sedikit mengkhawatirkan kondisi Zila.
" Gpp kok bu. cuma lagi kangen sama keluarga." ucap Zila.
" Ohh.. kamu kalau mau pulang gak papa. Saya izinin kok. ngga perlu nangis diam diam." canda bu Susi yang kemudian melakukan aktivitas biasanya.
🌷🌷🌷🌷
malam harinya.
" Mama." panggil Rafa pada ibu tersayang.
" Anak nakal." Susi menjewer telinga anak semata wayangnya itu yang betah sekali tinggal di apartemen nya sendirian.
" Ngga pulang pulang. Kamu itu bukan bang Toyib, Rafa." umpat Susi melampiaskan kerinduannya dengan amarah. Begitulah cara Susi melampiaskan perhatian nya untuk sang putra.
" Maaf ma. Nanti aku akan menambah sekertaris lagi biar ngga sibuk banget." tutur Rafa mencoba bernegosiasi.
Susi mengambil nafasnya dalam dalam. mencoba mengontrol emosi nya.
" Ya sudah. Ayo makan. Chef mama baru. Masakannya enak banget." Rafa pasrah saat sang mama menyeret paksa dirinya ke meja makan.
Dimeja makan pun terjadi hal yang sama. Karna neneknya yang walaupun masih tua tapi omelan pedasnya masih berlangsung lama.
Inilah satu alasan kenapa ia malas pulang kerumah.
Malam itu Zila tidur lebih awal karna memang bagiannya cuma memasak.
🌷🌷🌷🌷
Pagi harinya Zila sudah pergi meninggalkan rumah itu. Ia tak mungkin tinggal disana. Perutnya akan membesar dan ia takkan bisa menampik fakta kalau ia sedang berbadan dua.
Ditempat lain, di sebuah gedung pencakar langit termewah di Jakarta, berdiri lah sebuah perusahaan besar. AS Corporation. Almarhum Arief Sarfaraz adalah pendiri perusahaan ini.
" Apa kau sudah menemukan gadis itu ?" tanya si pewaris perusahaan.
" Belum Tuan maafkan saya. Mencari orang tanpa tau nama dan wajah gadis itu tidaklah mudah." jawab si sekertaris yang merasa bersalah karna tak membawa hasil bagus untuk tuannya.
" Cihh. Ternyata ada juga yang tidak bisa kamu lakukan." ucap pewaris sambil menendang keras mejanya.
Sebenarnya sekertaris nya ini sangat bisa diandalkan. Anggap saja saat ini ia mendapatkan kasus yang sangat sulit.
" Maaf Tuan."
" Sana keluar. Minta bantuan sama Roy" Roy adalah seorang hacker sekaligus tangan kanannya si bos.
" Baik Tuan." Sekertaris itupun melangkah meninggalkan tuannya.
-To Be Continued-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Siti Amenah
cepet banget alurnya thor
2023-07-16
1
Sri Mayuni
kx bru melakukan udah lngsung hamil ya
2022-04-23
3
Ahmat Hapids
nyimak dulu ah kalo seru terusin
2022-04-23
3