Disinilah Zila sekarang, di sebuah kamar megah yang bernuansa putih dengan tatanan sangat rapi juga bergaya.
Dia sebenarnya tidak habis fikir dengan takdir yang menimpanya, ia baru tau kalau lelaki bejat yang merebut masa depannya secara paksa, adalah anak majikannya sendiri.
Lama Zila merenungkan langkah apa selanjutnya yang harus ia ambil.
Tak berapa lama pintu pun terbuka kemudian nampak lah wajah lelaki yang beberapa menit yang lalu sah menjadi suaminya.
" Kenapa, kau terlihat sangat lah menyesal menikah dengan ku." sarkas pria itu yang Zila ketahui bernama Rafa saat ijab Kabul tadi.
" Tenanglah, kau bisa bebas bertemu para anakmu walaupun menikah dengan ku. Oke. Anggap saja kita saling menguntungkan, kamu tidak perlu bertanggung jawab dan aku tidak lagi akan pusing karna di jodohkan terus sama mama. Mari lakukan sandiwara ini hanya sementara. Sampai aku menemukan wanita yang selama ini ku cari." jujur Rafa. Ia butuh wanita ini agar tidak pusing dengan permintaan ibunya.
Tapi kalau Rafa jujur ia pernah meniduri seorang gadis yah, walau tanpa di sengaja tapi tetap saja itu perbuatan bejat ia takut kalau ia jujur, ia akan melukai perasaan ibunya.
" Tapi tidak harus menikahi seorang ibu tiga anak kan ? lagian bukannya kamu adalah bajingan yang sangat brengsek juga tidak tau perasaaan?" sarkas Zila, entah mengapa ingin sekali ia mengeluarkan segala unek-uneknya tentang Rafa.
" Jaga bicaramu ya, disini akulah yang berkuasa. Tenang saja aku tidak akan pernah mengusik kehidupan mu, Nazila. Bahkan seujung kuku pun tidak akan ku sentuh. Mari buat perjanjian." geram Rafa sambil mengambil sebuah kertas polos berwarna putih yang masih baru.
Rafa juga membawa satu bolpoin dan stempel merah darah. Dan Rafa kemudian terlihat menulis sesuatu.
Setelah beberapa menit menulis Rafa menyerahkan kertas itu pada Zila dan Zila pun membacanya, akhirnya Zila menyetujui nya toh ia juga tidak dirugikan. Hanya saja Zila menambah beberapa poin untuk jaga-jaga.
**P****erjanjian
Pihak pertama : Rafa Aufa Sarfaraz
Pihak kedua : Nazila Qorri' Aina
Pihak pertama harus memberi uang bulanan senilai 100 jt setiap bulannya.
Pihak kedua tidak boleh mencampuri urusan pribadi pihak pertama.
Pihak pertama boleh menjalin hubungan dengan wanita lain.
Pihak kedua tidak boleh dekat dengan lelaki lain**.
( yang di tambahkan Zila.)
**5. Dilarang menyentuh pihak kedua.
Dilarang mengganggu kehidupan pribadi pihak kedua**.
Lama setelah membaca perjanjian itu akhirnya mereka menyepakatinya, Rafa bingung kenapa wanita ini dengan mudah menyetujuinya.
" Tidakkah ada pertanyaan yang ingin kau tanyakan pada ku ?" tanya Rafa penasaran, kenapa Zila sama sekali tidak tertarik padanya.
Padahal kalau dari segi materi ia kaya, dari segi ketampanan ia sudah selevel dengan artis Korea yang berlalu lalang di layar kaca Indonesia. Tapi ia heran mengapa gadis ini sangat tidak tertarik padanya.
" Ada, banyak." Zila menjawab.
" Kalau begitu tanyakanlah." kata Rafa tegas.
" Kau tidak keberatan." tanya Zila khawatir kalau banteng gila ini akan mengamuk kalau ia tanyain macam-macam.
" Jangan macam-macam tapi." Rafa berkata seperti itu karna tidak mau kehidupan pribadinya ditanya.
" Hanya satu macam saja." ungkap Zila sebenarnya Zila ingin sekali bertanya pada lelaki ini, mengapa ia tega memerkosa gadis malang sepertinya tapi ia urungkan pertanyaan itu.
Ia takut kalau Rafa tahu dia punya anak, apakah dia akan mengambil mereka dari tangannya ?
-to be continued-
Mohon kritik dan sarannya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Shuhairi Nafsir
cerita yang membosankan . Thor Zila permikiran yang cetek . mana ada orang seenaknya akan mengambil anak anaknya. apa guna adanya jaksa hukum. koyol banget kamu Zila
2022-04-30
0
Dahliana Bahri
Thor temuin anaknya sama bapanya kasian udh umur 7 tahun.
2022-04-22
2
Wirda Lubis
zila terus terang sama Rafa anak kembar anak rafa
2022-04-14
2