Brukk...
Zila mendesis kesakitan saat kepalanya membentur stir mobil, dahinya menjadi sedikit memar.
Zila mengerutuki kebodohannya yang bisa bisanya melamun saat berkendara.
" Tuan, maafkan saya." tutur Zila memohon saat bertemu dengan orang yang membawa mobil itu.
Orang asing itu hanya menggerutu pelan.
" Nona, lain kali berhati-hati lah kalau berkendara. Mobil ini bukan milik saya tapi milik bos saya. Semoga saja bos saya tidak meminta ganti rugi pada anda nona." tutur orang itu pelan.
" Tuan, ini kartu nama saya, saya sedang buru buru sekarang nanti kalau bos anda minta ganti rugi hubungi saja saya." Zila menyondorkan kartu namanya, matanya melirik kearah mobil yang ditabraknya yang terlihat rusak parah. Kira kira berapa harga perbaikannya.
Zila segera pergi dari sana karna ia harus segera menjemput ketiga jagoannya.
"Cih, nih orang main mau kabur saja."
🌷🌷🌷🌷
Leon, Leo, Leona. Kembar kompak itu masih setia menunggu kedatangan ibunya. Karna siang ini sangatlah panas, mereka meneduhkan diri dibawah pohon rindang depan gerbang sekolah.
" Kak, aku haus sekali. Pengen banget es." Leona berkata sambil mengusap-usap tenggorokannya yang terasa sangatlah kering.
Leon sangat tidak tega melihat wajah melas adik kesayangannya, memang ia tidak pernah memberi perhatian lebih pada adiknya,seperti Leo. Tapi Leon selalu melakukan apa saja yang mereka inginkan. Dan memastikan keadaan mereka tetap baik baik saja.
Leon memang memiliki sifat lebih dewasa dari pada anak seusianya. Disaat anak yang lain bermain main di usia mereka, Leon malah lebih suka belajar, bermain komputer, dan mengawasi kedua adiknya. Apa seperti itu kelakuan anak usia 7 tahun ? Leon bahkan memastikan data ibunya baik-baik saja.
" Akan kakak belikan, kamu mau juga Leo?" tawar Leon.
Leo menganggukkan kepalanya.
Leon yang tampan segera menghampiri stand es capcin yang tidak jauh dari sana.
Saat menunggu penjual selesai mengemas pesanannya, tanpa sengaja pandangan Leon tertuju pada sebuah poster di sebelahnya.
Matanya menyipit mencoba memastikan penglihatannya benar atau tidak.
Dan ternyata benar wajah pria yang ada dalam poster itu sangat mirip dengan nya.
AS Corporation. Gumamnya pelan.
🌷🌷🌷🌷
Di sebuah perusahaan besar AS Corporation.
Seseorang yang tampan penuh pesona itu tengah pusing memikirkan keinginan orang tuanya untuk menikah.
Masalahnya ia belum bertemu dengan gadis yang selama ini ia cari.
Tak berapa lama pintupun diketuk.
" Masuk."
Tampaklah orang yang sendari tadi di tunggunya.
Dduk.. Dduk...
" Kamu bosan hidup. Kenapa lama sekali?" tanya pewaris perusahaan setelah menendang sekertaris andalannya yang entah mengapa akhir akhir ini bekerja sangat lelet. Ia merasa jengkel karena tidak biasanya sekertaris nya itu telat.
" Ampun Tuan, tadi ditengah jalan mobil tuan yang saya kendarai ditabrak orang Tuan. Maaf tuan mobilnya menjadi rusak parah. Namun gadis itu mau bertanggung jawab Tuan. Ini kartu namanya." jawab Sekertaris Mark sambil memberikan sebuah kartu.
Pewaris itu tersenyum senang, sepertinya ia harus memanfaatkan gadis itu sebagai ganti rugi.
Lumayan juga. cukup cantik.
Malam harinya, Leon membuka komputer nya untuk memastikan siapakah lelaki itu. Jarinya yang masih mungil terlihat sangatlah ahli, angka angka rumit di komputer pun tidak memusingkan kepalanya. Setelah berkutat dengan laptopnya Leon akhirnya bisa menemukan data pribadi perusahaan itu.
Dengan perasaan campur aduk Leon membukanya dengan hati hati agar tidak terdeteksi. Dan sepertinya kecurigaan nya benar bahwa pria itu adalah ayahnya. Tidak akan ada yang bisa menyangkal tuduhan itu karena kemiripan wajah yang hampir 100%.
Dia.. adalah orang kaya. Daddy ku itu orang kaya. Dia punya banyak uang. lalu kenapa tidak mencari ku ataupun saudara ku?
-to be continued-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Siti Amenah
alurnya cepat sekali
2023-07-16
1
Wirda Lubis
Rafa mungkin ayah si kembar
2022-04-14
5
xnna
capucino cincau mba
krna di singkat jdi capcin
2022-04-03
2