Kabar Gembira

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

Sementara di posisi lain, nampak seorang wanita paru baya, dengan pakaian susternya sedang tergopoh ke sana ke mari demi untuk menemukan keberadaan sang nona kecilnya.

Ya, dialah bi Sari, salah seorang suster yang diberi tugas untuk menjaga nona kecilnya Aida. Saat ini bi Sari sedang dilanda kekhawatiran dan kegelisahan, karena dirinya tak mendapati keberadaan nona Aida nya. Bi Sari merasa sangat khawatir, bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk pada nona kecilnya itu, padahal dirinya hanya meninggalkannya sebentar. Belum lagi nona kecilnya itu masih belum tahu menahu tentang tempat ini.

" Ya Allah, di mana nona Aida? ". Seru bi Sari khawatir di sela - sela langkahnya dalam mencari sang nona.

Sementara si kecil Aida masih duduk senang bersama Nadira. Gadis kecil itu seolah lupa dengan keadaan sekitarnya semenjak dirinya telah memiliki bunda baru.

" Bunda, bunda lumahnya di mana?, bunda mau ya ikut ke lu mah Aida? ". Pinta gadis kecil itu dengan perasaan yang sangat penuh harap.

Nadira menjadi bingung harus menjawab bagaimana.

" Bunda, peltanyaan Aida kok tidak dijawab? ". Seru Aida.

" Emm, rumah bunda tidak jauh kok sayang, bunda tinggal di rumahnya bu Dewi yang punya kafe kecil tapi jualannya yang sangat ramai itu ". Sahut Nadira yang berusaha menjelaskan.

Aida nampak diam. Gadis kecil itu masih tak begitu paham dengan penjelasan bunda nya, namun, nama dari bu Dewi begitu tak asing di telinga gadis kecil itu.

" Telus bagaimana?, apa bunda mau ikut tinggal di lumah Aida? ". Seru Aida lagi, rupanya gadis kecil ini masih ingat.

" Emm... ".

" Nona Aida ". Seru suara seorang wanita yang tiba - tiba, sehingga membuat kalimat Nadira pun menjadi terputus.

" Bibi ". Sahut Aida senang.

" Ya Allah, non ". Seru bi Sari dengan perasaan terharunya, lalu wanita paru baya itupun segera mendekat untuk meraih tubuh mungil nona kecilnya.

" Ya Allah, non, bibi dari tadi cari - cari nona Aida, nona Aida kenapa menghilang sih non, kan tadi bibi sudah katakan untuk jangan pergi ke mana - mana ". Sahut bi Sari yang meluapkan segala rasa kekhawatiran nya.

" Maaf ya bi, tadi itu Aida lihat kupu - kupu yang telbang, kupu - kupunya indah sekali, Aida kejal kupu - kupu itu, telus kupu - kupunya hilang, jadi Aida tidak ingat tempat duduk Aida yang tadi, Aida tadi nangis bibi, Aida takut ". Sahut Aida yang menjelaskan kronologi bagaimana dirinya bisa tak berada di tempat semula.

" Ya Allah, kasihan sekali kamu non ". Seru bi Sari tak tega.

Sepanjang Aida mengobrol dengan susternya, Nadira hanya diam menyimak. Dari kedekatan mereka berdua, dapat Nadira lihat, jika Aida begitu sangat dekat dengan susternya itu.

" Nak, terima kasih ya karena kamu sudah menjaga nona Aida dengan baik, saya berhutang budi pada kamu nak ". Ujar bi Sari.

" Tidak perlu seperti itu bu, saya senang kok bisa menjaga Aida ". Sahut Nadira dengan tersenyum.

" Bibi, ini bunda nya Aida, iya kan bunda? ". Lalu Aida pun mulai melepaskan dirinya dari susternya itu dan berpindah pada Nadira.

" Iya sayang ". Sahut Nadira dengan senyuman sedikit kikkuk nya.

Bi Sari nampak bingung dengan ucapan nona kecilnya. Apa karena begitu inginnya nona kecilnya ini ingin memiliki seorang ibu, sehingga perempuan muda yang baru di kenalnya saja sudah dianggap ibu bagi nona kecilnya.

" Non, sebaiknya kita pulang yuk, inikan kan sudah hampir siang, waktunya nona Aida menghubungi daddy nya non ". Ujar bi Sari, bukan tanpa sebab bi Sari mengajaknya, karena bi Sari sebenarnya merasa tak enak hati pada perempuan yang nona kecilnya ini anggap sebagai bunda nya.

" Tapi Aida masih mau sama bunda bi, Aida masih mau di sini ". Sahut Aida, rupanya gadis kecil itu tak mau diajak kembali pulang.

" Tapi non, kita sudah cukup lama berada di luar, sekarang saatnya lah kita kembali pulang, kalau nona Aida tidak pulang, nanti daddy non bisa khawatir ". Sahut bi Sari agar nona kecilnya ini mengerti.

Aida menjadi terdiam. Gadis kecil itu sangat tak ingin jika harus meninggalkan bunda nya, tapi, Aida pun juga tak bisa mengabaikan ucapan bibi nya.

" Aida sayang, sebaiknya Aida pulang saja dulu ya nak, kan bunda sudah memberitahu alamat bunda, jadi, kalau Aida ingin menemui bunda, Aida bisa datang di lain waktu sayang, dan sekarang, saatnya bagi Aida untuk pulang ". Seru Nadira lembut.

" Benalkah bunda, Aida boleh main ke sana? ". Sahut Aida dengan berbinar senang.

" Iya, tentu sayang, kapanpun Aida mau ". Sahut Nadira.

" Asyiiik... ". Seru Aida dengan begitu kegirangan.

" Ya sudah, kalau begitu Aida pulang dulu sama bibinya Aida ya nak ". Putus Nadira pada akhirnya, dan Aida pun baru menurut.

" Ayo bibi, kita pulang ". Seru Aida pada akhirnya.

" Mari non ".

" Nak, terima kasih banyak ya, kalau begitu kami pamit dulu ". Seru bi Sari, sebelum akhirnya wanita paru baya itu dan juga anak dari tuan nya pergi menuju pulang.

Hati Nadira begitu senang, pertemuan tak terduga nya dengan seorang gadis kecil yang bernama Aida, setidaknya telah menjadi pengobat rindu pada putranya Alvin meski itu hanya sesaat dan pastinya tetap tak akan bisa mengobati kerinduan yang sesungguhnya pada putranya.

Namun, baik itu Alvin putranya sendiri, maupun Aida gadis kecil yang sudah menganggap dirinya sebagai seorang bunda, adalah dua malaikat kecil yang begitu sangat berharga baginya. Sungguh Nadira adalah seorang wanita yang berhati tulus.

*****

Sinar mentari telah lama tenggelam dan tergantikan oleh malam. Meski sudah lebih dari satu minggu ujian untuk mendapatkan beasiswa pintar telah Nadira jalani. Namun, hingga kini, masih belum datang adanya kabar apakah dirinya benar mendapat kesempatan kuliah dengan bantuan beasiswa atau tidak.

Dan dalam keadaan ini, Nadira hanya merasa harap - harap cemas. Namun apapun hasilnya, dirinya akan tetap menerimanya dengan hati yang lapang.

" Dira ". Seru Putri dari arah belakang tubuh Nadira.

" Iya, ada apa put? ". Sahut Nadira.

" Apa kamu sudah dapat kabar tentang penerimaan mahasiswa yang sudah mendapat beasiswa? ". Tanya Putri.

" Belum Put, aku belum menerima kabar apapun, mungkin, aku gagal mendapatkan beasiswa itu ". Sahut Nadira.

" Kok kamu jadi pesimis sih, kan masih belum ada kabar, kenapa sudah mengatakan gagal?, tunggulah dulu selama dua atau tiga hari lagi, lagi pula, mahasiswa baru masih akan masuk kampus sekitar satu bulan lagi ". Sahut Putri, dan Nadira pun hanya mengangguk paham.

Merasa jika waktu sudah cukup malam, Nadira pun memilih untuk merebahkan tubuhnya lebih awal. Ia ingin agar besok subuh bisa bangun dengan kondisi tubuh yang lebih segar sehingga bisa memulai aktivitasnya dengan lebih semangat.

" Kamu sudah mau tidur Dir? ". Tanya Putri.

" Iya Put, aku ingin tidur lebih awal supaya badanku bisa lebih segar esok harinya ". Sahut Nadira.

" Emm, ya sudah, tidurlah ". Sahut Putri.

Baru saja Nadira merebahkan tubuhnya di kasur, namun malah terdengar...

Drtt... drtt... drtt...

Adanya suara getaran handphone miliknya yang berada di dekat bantalnya. Nadira pun lalu meraih handphone itu dan melihat, pesan apakan yang telah masuk. Dan ternyata, ada sebuah email yang masuk. Merasa penasaran, Nadira pun akhirnya memilih membuka dan mulai membaca isi dari email itu.

" Katanya mau tidur, kok malah lihat handphone, hemm... Dira - Dira ". Gumam Putri, lalu gadis itu kembali fokus pada handphone miliknya juga.

Hening beberapa saat...

" Alhamdulillah, Ya Allah ". Seru Nadira senang, lalu gadis itupun langsung terjaga dari posisinya.

" Ya Tuhan, Dira, kamu ini membuat aku kaget saja ". Seru Putri yang begitu sangat terkejut.

" Alhamdulillah, Putri, akhirnya aku di terima juga kuliah, aku dapat beasiswa nya Put ". Sahut Nadira yang begitu senangnya.

" Benarkah?, alhamdulillah ". Sahut Putri, lalu ia pun berhambur mendekati sang sahabat dan lalu memeluknya.

" Aku bahagia Put ". Seru Nadira dengan tanpa melepas pelukan nya dari sang sahabat.

" Aku juga sangat bahagia Dira, akhirnya kita bisa kuliah di kampus yang sama ". Sahut Putri.

Kedua gadis itu benar - benar sangat bahagia dengan kabar yang mereka terima di malam hari ini. Akhirnya, tak sia - sia juga dua sahabat itu yang saling optimis dalam mendukung meraih cita - cita mereka.

Bersambung...........

🙏🙏🙏🙏🙏❤❤❤❤❤

🌿🌿🌿🌿🌿

Terpopuler

Comments

Lila Susanti

Lila Susanti

ud waktunya bahagia /Sob//Sob/

2023-11-07

2

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

alhmdulillah akhirnya ,,, semangat dira kamu pasti bisa

2022-05-24

1

Sukliang

Sukliang

ya semoga bisa tunjukan ke ibu tiri dan suami biadab

2022-05-18

1

lihat semua
Episodes
1 Harus Menikah
2 Kedatangan Calon Mama Mertua
3 Menikah
4 Merawat Bayi
5 Alvin Mirip Dani
6 Ayah Alpin Teulja Di Lual Tota
7 Siapa Wanita Ini ?
8 Hanya Bunda Dila
9 Surat Cerai
10 Janda?!
11 Bekerja Di Kota
12 Masih Perawan!
13 Bertemu Gadis Kecil
14 Kabar Gembira
15 Andra Becham Salim
16 Bukan Istriku
17 Manusia Kulkas
18 Dira Janda
19 Dira Itu Adalah Pacarku
20 Panggil Aku Mas
21 Tetap Merahasiakannya
22 Merasakannya
23 Keluar Dari Kamarku
24 Bunda Menangis
25 Dasar Matre
26 Persiapan Hadiah Untuk Aida
27 Kedatangan Firly Adam Cholic
28 Pergi Ke Mall
29 Wanita Sederhana
30 Menyukai Tawanya
31 Memanggil Sayang
32 Bundanya Aida
33 Kenyataan Pahit
34 Jangan Terulang Kembali
35 Mengakhiri Hubungan
36 Merasa Gugup
37 Memandangnya Dari Jauh
38 Mengharapkan Kesempatan Kedua
39 Meraih Cinta Nadira
40 Hari Ulang Tahun Aida
41 Bunda Datang
42 Akan Berdansa
43 Berdansa
44 Setia Menunggu
45 Menunggu Undangan
46 Menikah Itu Apa Daddy?
47 Cup... Cup... Cup...
48 Aneh
49 Istimewa Di Hatiku
50 Lindu Bunda
51 Ketetapan Andra
52 Terbiasa Dicium
53 Ungkapan Perasaan Firly
54 Cekcok Andra Dan Firly
55 Bunda
56 Alpin Lindu Bunda
57 Ingin Menyusul
58 Ikut Berkemah
59 Cinta Bersemi Kembali
60 Nadira Terluka
61 Tidur Bersama
62 Ciuman Pertama
63 Aku Akan Datang
64 Memanggil Andra
65 Kedatangan Celine Anastasya
66 Aku Mencintai Dira
67 Celine Sakit
68 Celine Menginap Di Rumah Andra
69 Merasakan Kebohongannya
70 Terkejut
71 Berdarah
72 Sesak
73 Merasa Cemburu
74 Tertangkap Basah
75 Kebohongan Celine
76 Dani Lumpuh
77 Keterlaluan
78 Rasa Bersalah Daniel
79 Melepas Rindu
80 Rengekan Aida
81 Pertemuan Tak Terduga
82 Anak Nadira
83 Sudah Berakhir
84 Kebenaran Yang Tertunda
85 Pengakuan Daniel
86 Tak Ingin Bertemu
87 Maafkan Aku Sayang
88 Akhirnya Bertemu
89 Sudah Berakhir
90 Jalani Masing - masing
91 Frustasi
92 Kecelakaan
93 Sedih
94 Merasa Bersalah
95 Andra Sadar
96 Halus Menikah
97 Bersedia Menikah
98 Sebulan Lagi
99 Menemui Orang Tua
100 Anak Pembantu
101 Ikatan Suci
102 Masa Tenggang
103 Tak Bisa Berkutik
104 Kenapa Sempit? (21+)
105 Masih Perawan (21+)
106 Daddy Culang
107 Daddy Jangan Nakal
108 Masih Pengantin Balu?
109 Bunda Pilihan
110 Ke Kamar Sebelah
111 Nadira Demam (21+)
112 Akibat Kuda - kudaan
113 Nadira Sadar
114 Mendadak Tempramental
115 Marah Berujung Nikmat
116 Andra Yang Tak Disiplin
117 Sate Bumbu Semangka
118 Peringatan Aida
119 Bernasib Malang
120 Peringatan Andra
121 Bahaya Mengancam Aida
122 Aida Tenggelam
123 Pertolongan Untuk Aida
124 Nona Nadira Hamil
125 Adik Untuk Aida
126 Pemecatan Ria
127 Masih Belum Memaafkan
128 Ngidam Yang Mengerikan
129 Persiapan Ulang Tahun Aida
130 Memilih Gaun Ulang Tahun
131 Aida Cemburu
132 Maafkan Bunda Sayang
133 Sampai Punya Anak Kembar
134 Ulang Tahun Aida
135 Sorry
136 Jagalah Nadira
137 Inin Ninap Di Lumah Bunda
138 Merasa Bersalah
139 Perhatian Aida
140 Panggil Aku Daddy
141 Sudah Boleh Sayang
142 Ingin Makan Bakso
143 Makan Bakso Bersama
144 Memakai Masker Wajah
145 Tujuh Bulanan
146 Hilangnya Aida
147 Ancaman Celine
148 Kekejaman Ria
149 Nyawa Aida Terancam
150 Menyelamatkan Aida
151 Perawatan Untuk Aida
152 Balasan Yang Setimpal
153 Ingin Masuk Kampus
154 Kejadian Tak Mengenakkan
155 Kemarahan Andra
156 Alvin Datang
157 Memaafkan
158 Kebersamaan Di Malam Hari
159 Alpin Malu Daddy
160 Lahirnya Malaikat Kecil
161 Terima Kasih Sayang
162 Pengumuman ( Menjadi Pembantu Ayah Dari Anakku
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Harus Menikah
2
Kedatangan Calon Mama Mertua
3
Menikah
4
Merawat Bayi
5
Alvin Mirip Dani
6
Ayah Alpin Teulja Di Lual Tota
7
Siapa Wanita Ini ?
8
Hanya Bunda Dila
9
Surat Cerai
10
Janda?!
11
Bekerja Di Kota
12
Masih Perawan!
13
Bertemu Gadis Kecil
14
Kabar Gembira
15
Andra Becham Salim
16
Bukan Istriku
17
Manusia Kulkas
18
Dira Janda
19
Dira Itu Adalah Pacarku
20
Panggil Aku Mas
21
Tetap Merahasiakannya
22
Merasakannya
23
Keluar Dari Kamarku
24
Bunda Menangis
25
Dasar Matre
26
Persiapan Hadiah Untuk Aida
27
Kedatangan Firly Adam Cholic
28
Pergi Ke Mall
29
Wanita Sederhana
30
Menyukai Tawanya
31
Memanggil Sayang
32
Bundanya Aida
33
Kenyataan Pahit
34
Jangan Terulang Kembali
35
Mengakhiri Hubungan
36
Merasa Gugup
37
Memandangnya Dari Jauh
38
Mengharapkan Kesempatan Kedua
39
Meraih Cinta Nadira
40
Hari Ulang Tahun Aida
41
Bunda Datang
42
Akan Berdansa
43
Berdansa
44
Setia Menunggu
45
Menunggu Undangan
46
Menikah Itu Apa Daddy?
47
Cup... Cup... Cup...
48
Aneh
49
Istimewa Di Hatiku
50
Lindu Bunda
51
Ketetapan Andra
52
Terbiasa Dicium
53
Ungkapan Perasaan Firly
54
Cekcok Andra Dan Firly
55
Bunda
56
Alpin Lindu Bunda
57
Ingin Menyusul
58
Ikut Berkemah
59
Cinta Bersemi Kembali
60
Nadira Terluka
61
Tidur Bersama
62
Ciuman Pertama
63
Aku Akan Datang
64
Memanggil Andra
65
Kedatangan Celine Anastasya
66
Aku Mencintai Dira
67
Celine Sakit
68
Celine Menginap Di Rumah Andra
69
Merasakan Kebohongannya
70
Terkejut
71
Berdarah
72
Sesak
73
Merasa Cemburu
74
Tertangkap Basah
75
Kebohongan Celine
76
Dani Lumpuh
77
Keterlaluan
78
Rasa Bersalah Daniel
79
Melepas Rindu
80
Rengekan Aida
81
Pertemuan Tak Terduga
82
Anak Nadira
83
Sudah Berakhir
84
Kebenaran Yang Tertunda
85
Pengakuan Daniel
86
Tak Ingin Bertemu
87
Maafkan Aku Sayang
88
Akhirnya Bertemu
89
Sudah Berakhir
90
Jalani Masing - masing
91
Frustasi
92
Kecelakaan
93
Sedih
94
Merasa Bersalah
95
Andra Sadar
96
Halus Menikah
97
Bersedia Menikah
98
Sebulan Lagi
99
Menemui Orang Tua
100
Anak Pembantu
101
Ikatan Suci
102
Masa Tenggang
103
Tak Bisa Berkutik
104
Kenapa Sempit? (21+)
105
Masih Perawan (21+)
106
Daddy Culang
107
Daddy Jangan Nakal
108
Masih Pengantin Balu?
109
Bunda Pilihan
110
Ke Kamar Sebelah
111
Nadira Demam (21+)
112
Akibat Kuda - kudaan
113
Nadira Sadar
114
Mendadak Tempramental
115
Marah Berujung Nikmat
116
Andra Yang Tak Disiplin
117
Sate Bumbu Semangka
118
Peringatan Aida
119
Bernasib Malang
120
Peringatan Andra
121
Bahaya Mengancam Aida
122
Aida Tenggelam
123
Pertolongan Untuk Aida
124
Nona Nadira Hamil
125
Adik Untuk Aida
126
Pemecatan Ria
127
Masih Belum Memaafkan
128
Ngidam Yang Mengerikan
129
Persiapan Ulang Tahun Aida
130
Memilih Gaun Ulang Tahun
131
Aida Cemburu
132
Maafkan Bunda Sayang
133
Sampai Punya Anak Kembar
134
Ulang Tahun Aida
135
Sorry
136
Jagalah Nadira
137
Inin Ninap Di Lumah Bunda
138
Merasa Bersalah
139
Perhatian Aida
140
Panggil Aku Daddy
141
Sudah Boleh Sayang
142
Ingin Makan Bakso
143
Makan Bakso Bersama
144
Memakai Masker Wajah
145
Tujuh Bulanan
146
Hilangnya Aida
147
Ancaman Celine
148
Kekejaman Ria
149
Nyawa Aida Terancam
150
Menyelamatkan Aida
151
Perawatan Untuk Aida
152
Balasan Yang Setimpal
153
Ingin Masuk Kampus
154
Kejadian Tak Mengenakkan
155
Kemarahan Andra
156
Alvin Datang
157
Memaafkan
158
Kebersamaan Di Malam Hari
159
Alpin Malu Daddy
160
Lahirnya Malaikat Kecil
161
Terima Kasih Sayang
162
Pengumuman ( Menjadi Pembantu Ayah Dari Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!