Surat Cerai

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

" Ini apa kak? ". Sahut Nadira yang nampak bingung.

" Bukalah map itu dan baca isinya ". Jelas Dani tanpa basa - basi.

Nadira pun menurut saja. Ia mengikuti apa yang disuruh oleh Dani suaminya. Nadira pun mulai membaca setiap kata demi kata yang tertera di sana hingga...

Deg...

Bak mendapat hantaman keras di dadanya. Nadira begitu sangat terkejut bukan main. Tulisan yang tertera dalam surat itu, benar - benar telah meluluhlantakkan jiwanya.

Nadira begitu sangat tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Setelah sekian lama suaminya tak kembali, kini disaat kembali malah membawa sebuah surat yang menyatakan tentang perpisahan. Bagaimana bisa ini semua terjadi?, apakah menurutnya sebuah pernikahan adalah mainan?.

" K-kak, a-apa maksud dari surat ini, ini surat cerai? ". Seru Nadira lirih dengan nadanya yang terdengar bergetar.

" Iya betul Dira, itu adalah surat perceraian, aku sudah menandatangani nya, hanya tinggal kamu yang belum menandatangani nya, jadi, segeralah tandatangani surat perceraian itu, dengan begitu kita tidak akan memiliki hubungan apa - apa lagi, dan kamu juga bisa segera bebas dari ikatan pernikahan yang tak diharapkan ini ". Jelas Dani.

Ya, meski Dani tak pernah mendengar keluhan Nadira yang begitu terpaksa dengan pernikahan mereka, namun Dani paham, jika Nadira sebenarnya tak ingin dijodohkan apalagi menikah dengannya.

" Tapi kak kenapa?, kenapa tiba - tiba kita harus bercerai, Dira tahu, pernikahan yang kita jalani ini adalah karena perjodohan bahkan mungkin paksaan dari kedua orang tua kita, tapi, kenapa kita tidak mencobanya terlebih dahulu untuk menjalin hubungan yang lebih baik? ". Sahut Dira.

" Tidak bisa Dira, kita tidak bisa melanjutkan pernikahan ini, apalagi untuk mencoba menjalaninya dengan lebih baik, itu tidak mungkin, sangat tidak mungkin ". Jelas Dani lagi dengan telak.

Nadira bingung dengan suaminya, bagaimana bisa suaminya mengatakan tidak mungkin sementara dia sendiri masih belum pernah mencobanya?.

" Tapi kak, bagaimana tidak mungkin, sementara kak Dani sendiri masih belum mencobanya ". Sahut Dira dengan berusaha menahan sakit di dadanya.

Dani tak menyahut lagi, untuk sesaat ia diam. Dani pun lalu memandang wajah wanita yang tak jauh dari posisinya, ya siapa lagi jika bukan Diana, mama kandung dari Alvin.

" Baiklah Dira, aku akan menjelaskan semuanya ". Putus Dani pada akhirnya, karena memang dari awal Dani pun ingin mengatakan semuanya.

" Dira... sebelumnya aku minta maaf padamu Dira, karena selama kita menikah, bahkan hingga detik ini, aku tak bisa menjadi suami yang baik untukmu, Dira... sebenarnya Alvin itu adalah putra kandungku, dan wanita yang ada di sampingku ini adalah ibu kandung Alvin, Diana adalah istriku ".

Deg...

Bagai mendapat tikaman yang begitu menusuk tajam. Hati Nadira begitu langsung tertegun. Kalimat yang telah di lontarkan okeh suaminya Dani, bagai sebuah belati tajam yang menusuk dalam hingga ke uluh hatinya.

Ternyata benar, jika Alvin, anak yang selama ini dirinya rawat dan dirinya besarkan, memanglah benar anak dari suaminya, jadi itulah sebabnya mengapa Alvin begitu sangat mirip dengan suaminya, karena Alvin memang benar anak kandungnya.

Seharusnya Nadira sudah bisa menebaknya lebih awal, jika suaminya Dani telah memiliki hubungan yang spesial dengan perempuan yang bernama Diana ini. Dan alangkah bodohnya Nadira yang mengajak Dani untuk mencoba memulai hubungan mereka, padahal saat ini sedang ada Diana, istri dari Dani yang ada di tengah-tengah mereka. Lalu, mengapa Dani menikahinya jika dia sudah beristri?.

" Sebelum menikah dengan mu, sebenarnya aku sudah menikah, tapi, kedua orang tua ku tak merestui hubungan ku dengan Diana, orang tuaku ingin jika aku bisa menikah denganmu Dira, hingga pada suatu hari, mama ku jatuh sakit, dan dia ingin agar aku menceraikan Diana, dan menikahimu ".

" Dan sesuai keinginan kedua orang tuaku, aku pun menceraikan Diana, hingga sudah beberapa bulan telah berlalu, orang tuaku melamarmu untuk menjadi istriku ".

" Kala itu, aku sudah siap jika aku harus menikahimu, meski hatiku masih sangat mencintai Diana, tapi, sehari sebelum tannggal pernikahan kita, aku baru mendapat kabar, jika Diana tengah mengandung anakku, dan usia kandungnya pada saat itu sudah tujuh bulan ".

" Dan itulah sebabnya, kenapa setelah pernikahan kita, aku langsung keluar karena ada urusan, karena aku ingin menemui wanita yang aku cintai, ibu dari anakku Alvin, dan akupun dengan Diana sudah kembali rujuk ".

" Dan mengenai kenapa sikapku dingin dan selalu tak ramah padamu, karena aku memang sengaja melakukannya. Aku tak ingin jika kamu terlalu mengharapkan ku apalagi sampai memiliki perasaan padaku, jadi sekarang kamu sudah tahu kan kenapa aku melakukan ini semua? ". Ujar Dani panjang lebar dengan segala penjelasannya.

Setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari Dani, tak ada lagi kalimat ataupun sahutan dari Nadira. Sebagai seorang wanita, Nadira cukup tahu diri bagaimana cara bersikap.

Nadira sama sekali tak merasa dihianati, dan justru setelah ini dirinya paham, jika secara tak langsung, dirinya lah yang telah menjadi pengganggu dalam kehidupan rumah tangga mereka. Jadi dari sini sangat jelas jika dirinya tersakiti tapi yang lebih tersakiti adalah ibu kandung dari Alvin yaitu Diana.

" Nadira ". Seru Diana pada akhirnya, akhirnya Diana mau membuka suara juga setelah cukup lama ia diam.

" Maafkan aku, karena kehadiran ku, kehidupan rumah tangga mu dengan mas Dani jadi seperti ini, jika saja aku bisa mencegah semuanya, pastilah aku bisa melakukannya Dira ". Seru Diana tulus dari lubuk hatinya yang paling dalam.

Namun Dira tak menyahut. Apa yang terjadi pada malam ini bagai sebuah mimpi buruk. Ada satu hal yang pasti telah terbuang begitu saja dari dalam hidupnya, yaitu masa depannya.

" Dira, kenapa kamu diam, cepatlah tanda tangani surat perceraian ini, agar kamu segera bebas, dan ini bolpoin nya ". Seru Dani lagi agar Dira tak larut dalam pikirannya.

Dengan tanpa berkata iya ataupun tidak, Nadira pun langsung meraih bolpoin itu dan menandatangani surat perceraian itu. Mungkin memang harus seperti inilah jalan hidup terbaik yang harus dirinya terima dan jalani.

" Baiklah Dira, detik ini, aku menalak tiga kamu Dira ". Putus Dani pada akhirnya.

Akhirnya, Nadira dengan Dani pun sudah benar-benar berpisah, tak ada lagi hubungan dari keduanya. Kehidupan bahtera rumah tangga yang tak berjalan sebagaimana mestinya, akhirnya telah benar-benar kandas setelah tiga tahun, dan memang inilah jalan yang terbaik untuk semuanya.

*****

Subuh pun telah berlalu dan mulai menuju pagi hari sejuk yang masih belum menampakkan sinar mentari.

Semua barang miliknya telah Nadira masukkan dalam kopernya. Memang tak begitu banyak isinya, karena Nadira pun pada saat datang ke rumah ini memang sedikit membawa barang - barangnya.

Ya, semenjak tiga hari yang lalu pasca dirinya menandatangani surai perceraian itu, kini Nadira sudah memutuskan untuk pergi dari rumah Dani.

Nadira sama sekali tak merasa berat hati untuk meninggalkan rumah ini, namun yang membuat hatinya merasa berat adalah jika dirinya harus meninggalkan putra tercintanya Alvin, dan juga kenangan - kenangan indah bersama dengan semua asisten rumah tangga nya yang telah Nadira anggap sebagai ibu sendiri, hingga...

" Bunda, bunda tenapa, dali tadi tok hanya beldili? ". Seru Alvin tiba - tiba setelah melihat bundanya yang diam mematung.

" Alvin, anak kesayangan bunda, kemarilah nak, peluk bunda ". Seru Dira lirih karena ia berusaha menahan air matanya agar tak jatuh.

Alvin pun mendekat ke arah sang bunda dan memeluk bunda nya itu dengan perasaan penuh sayang.

" Bunda, bunda mau temana, tok Alpin lihat tadi, bunda lagi masuk - masuk balang? ". Seru Alvin dengan masih memeluk bunda nya.

" Emm, iya sayang, bunda mau pergi keluar dulu sebentar, bunda sedang ada arisan hari ini, Alvin mau kan jika satu hari saja di rumah dulu sama tante Diana dan juga ayah ". Seru Dira berbohong. Ia tak ingin jika putranya sampai tahu jika dirinya akan pergi untuk selamanya.

" Iya bunda, tapi bunda jangan lama - lama ya, nanti Alpin jadi lindu ". Sahut Alvin tulus dengan segala kepolosannya.

Nadira yang menyaksikan tatapan tulus dari putranya itu, merasa sangat sesak di dadanya. Andai jika boleh, ingin rasanya Nadira membawa putranya ikut bersamanya. Tapi itu tak mungkin, karena di rumah inilah kedua orang tua Alvin yang sebenarnya berada.

Dan dengan perasaan yang begitu berat, Nadira pun akhirnya mulai berdiri dari posisinya sebelum akhirnya benar - benar keluar dari kamarnya itu. Alvin masih setia mengekori bunda nya, bocah kecil itu tak tahu jika bunda nya akan pergi dari sisinya.

Bersambung..........

Hai kakak - kakak, Author kembali update.

🙏🙏🙏🙏🙏❤❤❤❤❤

🌿🌿🌿🌿🌿

Terpopuler

Comments

Khalimatus Sa'diyah

Khalimatus Sa'diyah

kok ada ya suami kayak gitu, sini pengen nabok juga aku.. 3th terbuang sia²..

2023-10-05

0

🍁Angela❣️𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angela❣️𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

Dani bangsaaaaatttt knp gk bilang dari awal sama nadira !!!

2023-10-02

0

Lina Suwanti

Lina Suwanti

gampang bgt yaa talak bahkan lsg talak 3.....hati² Dani nanti yg ada bakal nyesal

2023-10-02

1

lihat semua
Episodes
1 Harus Menikah
2 Kedatangan Calon Mama Mertua
3 Menikah
4 Merawat Bayi
5 Alvin Mirip Dani
6 Ayah Alpin Teulja Di Lual Tota
7 Siapa Wanita Ini ?
8 Hanya Bunda Dila
9 Surat Cerai
10 Janda?!
11 Bekerja Di Kota
12 Masih Perawan!
13 Bertemu Gadis Kecil
14 Kabar Gembira
15 Andra Becham Salim
16 Bukan Istriku
17 Manusia Kulkas
18 Dira Janda
19 Dira Itu Adalah Pacarku
20 Panggil Aku Mas
21 Tetap Merahasiakannya
22 Merasakannya
23 Keluar Dari Kamarku
24 Bunda Menangis
25 Dasar Matre
26 Persiapan Hadiah Untuk Aida
27 Kedatangan Firly Adam Cholic
28 Pergi Ke Mall
29 Wanita Sederhana
30 Menyukai Tawanya
31 Memanggil Sayang
32 Bundanya Aida
33 Kenyataan Pahit
34 Jangan Terulang Kembali
35 Mengakhiri Hubungan
36 Merasa Gugup
37 Memandangnya Dari Jauh
38 Mengharapkan Kesempatan Kedua
39 Meraih Cinta Nadira
40 Hari Ulang Tahun Aida
41 Bunda Datang
42 Akan Berdansa
43 Berdansa
44 Setia Menunggu
45 Menunggu Undangan
46 Menikah Itu Apa Daddy?
47 Cup... Cup... Cup...
48 Aneh
49 Istimewa Di Hatiku
50 Lindu Bunda
51 Ketetapan Andra
52 Terbiasa Dicium
53 Ungkapan Perasaan Firly
54 Cekcok Andra Dan Firly
55 Bunda
56 Alpin Lindu Bunda
57 Ingin Menyusul
58 Ikut Berkemah
59 Cinta Bersemi Kembali
60 Nadira Terluka
61 Tidur Bersama
62 Ciuman Pertama
63 Aku Akan Datang
64 Memanggil Andra
65 Kedatangan Celine Anastasya
66 Aku Mencintai Dira
67 Celine Sakit
68 Celine Menginap Di Rumah Andra
69 Merasakan Kebohongannya
70 Terkejut
71 Berdarah
72 Sesak
73 Merasa Cemburu
74 Tertangkap Basah
75 Kebohongan Celine
76 Dani Lumpuh
77 Keterlaluan
78 Rasa Bersalah Daniel
79 Melepas Rindu
80 Rengekan Aida
81 Pertemuan Tak Terduga
82 Anak Nadira
83 Sudah Berakhir
84 Kebenaran Yang Tertunda
85 Pengakuan Daniel
86 Tak Ingin Bertemu
87 Maafkan Aku Sayang
88 Akhirnya Bertemu
89 Sudah Berakhir
90 Jalani Masing - masing
91 Frustasi
92 Kecelakaan
93 Sedih
94 Merasa Bersalah
95 Andra Sadar
96 Halus Menikah
97 Bersedia Menikah
98 Sebulan Lagi
99 Menemui Orang Tua
100 Anak Pembantu
101 Ikatan Suci
102 Masa Tenggang
103 Tak Bisa Berkutik
104 Kenapa Sempit? (21+)
105 Masih Perawan (21+)
106 Daddy Culang
107 Daddy Jangan Nakal
108 Masih Pengantin Balu?
109 Bunda Pilihan
110 Ke Kamar Sebelah
111 Nadira Demam (21+)
112 Akibat Kuda - kudaan
113 Nadira Sadar
114 Mendadak Tempramental
115 Marah Berujung Nikmat
116 Andra Yang Tak Disiplin
117 Sate Bumbu Semangka
118 Peringatan Aida
119 Bernasib Malang
120 Peringatan Andra
121 Bahaya Mengancam Aida
122 Aida Tenggelam
123 Pertolongan Untuk Aida
124 Nona Nadira Hamil
125 Adik Untuk Aida
126 Pemecatan Ria
127 Masih Belum Memaafkan
128 Ngidam Yang Mengerikan
129 Persiapan Ulang Tahun Aida
130 Memilih Gaun Ulang Tahun
131 Aida Cemburu
132 Maafkan Bunda Sayang
133 Sampai Punya Anak Kembar
134 Ulang Tahun Aida
135 Sorry
136 Jagalah Nadira
137 Inin Ninap Di Lumah Bunda
138 Merasa Bersalah
139 Perhatian Aida
140 Panggil Aku Daddy
141 Sudah Boleh Sayang
142 Ingin Makan Bakso
143 Makan Bakso Bersama
144 Memakai Masker Wajah
145 Tujuh Bulanan
146 Hilangnya Aida
147 Ancaman Celine
148 Kekejaman Ria
149 Nyawa Aida Terancam
150 Menyelamatkan Aida
151 Perawatan Untuk Aida
152 Balasan Yang Setimpal
153 Ingin Masuk Kampus
154 Kejadian Tak Mengenakkan
155 Kemarahan Andra
156 Alvin Datang
157 Memaafkan
158 Kebersamaan Di Malam Hari
159 Alpin Malu Daddy
160 Lahirnya Malaikat Kecil
161 Terima Kasih Sayang
162 Pengumuman ( Menjadi Pembantu Ayah Dari Anakku
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Harus Menikah
2
Kedatangan Calon Mama Mertua
3
Menikah
4
Merawat Bayi
5
Alvin Mirip Dani
6
Ayah Alpin Teulja Di Lual Tota
7
Siapa Wanita Ini ?
8
Hanya Bunda Dila
9
Surat Cerai
10
Janda?!
11
Bekerja Di Kota
12
Masih Perawan!
13
Bertemu Gadis Kecil
14
Kabar Gembira
15
Andra Becham Salim
16
Bukan Istriku
17
Manusia Kulkas
18
Dira Janda
19
Dira Itu Adalah Pacarku
20
Panggil Aku Mas
21
Tetap Merahasiakannya
22
Merasakannya
23
Keluar Dari Kamarku
24
Bunda Menangis
25
Dasar Matre
26
Persiapan Hadiah Untuk Aida
27
Kedatangan Firly Adam Cholic
28
Pergi Ke Mall
29
Wanita Sederhana
30
Menyukai Tawanya
31
Memanggil Sayang
32
Bundanya Aida
33
Kenyataan Pahit
34
Jangan Terulang Kembali
35
Mengakhiri Hubungan
36
Merasa Gugup
37
Memandangnya Dari Jauh
38
Mengharapkan Kesempatan Kedua
39
Meraih Cinta Nadira
40
Hari Ulang Tahun Aida
41
Bunda Datang
42
Akan Berdansa
43
Berdansa
44
Setia Menunggu
45
Menunggu Undangan
46
Menikah Itu Apa Daddy?
47
Cup... Cup... Cup...
48
Aneh
49
Istimewa Di Hatiku
50
Lindu Bunda
51
Ketetapan Andra
52
Terbiasa Dicium
53
Ungkapan Perasaan Firly
54
Cekcok Andra Dan Firly
55
Bunda
56
Alpin Lindu Bunda
57
Ingin Menyusul
58
Ikut Berkemah
59
Cinta Bersemi Kembali
60
Nadira Terluka
61
Tidur Bersama
62
Ciuman Pertama
63
Aku Akan Datang
64
Memanggil Andra
65
Kedatangan Celine Anastasya
66
Aku Mencintai Dira
67
Celine Sakit
68
Celine Menginap Di Rumah Andra
69
Merasakan Kebohongannya
70
Terkejut
71
Berdarah
72
Sesak
73
Merasa Cemburu
74
Tertangkap Basah
75
Kebohongan Celine
76
Dani Lumpuh
77
Keterlaluan
78
Rasa Bersalah Daniel
79
Melepas Rindu
80
Rengekan Aida
81
Pertemuan Tak Terduga
82
Anak Nadira
83
Sudah Berakhir
84
Kebenaran Yang Tertunda
85
Pengakuan Daniel
86
Tak Ingin Bertemu
87
Maafkan Aku Sayang
88
Akhirnya Bertemu
89
Sudah Berakhir
90
Jalani Masing - masing
91
Frustasi
92
Kecelakaan
93
Sedih
94
Merasa Bersalah
95
Andra Sadar
96
Halus Menikah
97
Bersedia Menikah
98
Sebulan Lagi
99
Menemui Orang Tua
100
Anak Pembantu
101
Ikatan Suci
102
Masa Tenggang
103
Tak Bisa Berkutik
104
Kenapa Sempit? (21+)
105
Masih Perawan (21+)
106
Daddy Culang
107
Daddy Jangan Nakal
108
Masih Pengantin Balu?
109
Bunda Pilihan
110
Ke Kamar Sebelah
111
Nadira Demam (21+)
112
Akibat Kuda - kudaan
113
Nadira Sadar
114
Mendadak Tempramental
115
Marah Berujung Nikmat
116
Andra Yang Tak Disiplin
117
Sate Bumbu Semangka
118
Peringatan Aida
119
Bernasib Malang
120
Peringatan Andra
121
Bahaya Mengancam Aida
122
Aida Tenggelam
123
Pertolongan Untuk Aida
124
Nona Nadira Hamil
125
Adik Untuk Aida
126
Pemecatan Ria
127
Masih Belum Memaafkan
128
Ngidam Yang Mengerikan
129
Persiapan Ulang Tahun Aida
130
Memilih Gaun Ulang Tahun
131
Aida Cemburu
132
Maafkan Bunda Sayang
133
Sampai Punya Anak Kembar
134
Ulang Tahun Aida
135
Sorry
136
Jagalah Nadira
137
Inin Ninap Di Lumah Bunda
138
Merasa Bersalah
139
Perhatian Aida
140
Panggil Aku Daddy
141
Sudah Boleh Sayang
142
Ingin Makan Bakso
143
Makan Bakso Bersama
144
Memakai Masker Wajah
145
Tujuh Bulanan
146
Hilangnya Aida
147
Ancaman Celine
148
Kekejaman Ria
149
Nyawa Aida Terancam
150
Menyelamatkan Aida
151
Perawatan Untuk Aida
152
Balasan Yang Setimpal
153
Ingin Masuk Kampus
154
Kejadian Tak Mengenakkan
155
Kemarahan Andra
156
Alvin Datang
157
Memaafkan
158
Kebersamaan Di Malam Hari
159
Alpin Malu Daddy
160
Lahirnya Malaikat Kecil
161
Terima Kasih Sayang
162
Pengumuman ( Menjadi Pembantu Ayah Dari Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!