Happy Reading. . . . . . . . . .
Jangan Lupa di Like😉
.
.
.
Saat ini Dira sedang berada di cafe bersama Vino dan Mita.
Setelah kejadian tadi pagi saat Arga menciumnya tiba tiba Mita menelponnya untuk bertemu di cafe.
Setelah memberi tahu Arga dan mendapatkan izin ia pun langsung berangkat untuk menemui kedua sahabatnya itu.
"Lo seriusan udah nikah Dir?" tanya Vino, setelah Dira memberi tahu jika dirinya sudah menikah.
"Iya, gue udah nikah beberapa Minggu yang lalu." jawab Dira.
"Lo pasti kaget Dev? Gue aja waktu itu kaget banget waktu dia bilang ke gue kalok dia udah jadi istri orang," ucap Mita yang melihat ekspresi kaget Vino.
"Jadi maksudnya Dira gak ngundang Lo pas dia nikah?" tanya Vino masih dengan ekspresi kagetnya.
"Bukannya gak ngundang, tapi gue emang nikahnya dadakan, gue aja gak tau kalok hari itu gue bakalan nikah, lagian gue juga cuma akad doang dan itu pun gue nikahnya di rumah sakit," jelas Dira.
"Kok bisa? Lo gak digrebek warga gara gara ngelakuin hal mesum kan Dir?..." tanya Vino yang mulai berfikiran yang aneh aneh tentang sahabatnya.
Plak!
"Aw!" jerit Vino.
"Enak aja! Lo kalok ngomong suka sembarangan, gue sama suami gue nikah karna dijodohin bukan karena ngelakuin hal mesum seperti yang Lo pikirkan," ucap Dira kesal.
"Ya kan gue cuma nanya doang Dir ..." ucap Vino sambil memegang punggungnya yang dipukul Dira.
"Makanya jangan suka mikir yang aneh aneh," gerutu Dira.
"Kayak dia enggak aja," gumam Vino.
"Oh iya Dev Lo udah nemu kampus yang cocok belum?" tanya Mita menghentikan keributan kedua sahabatnya.
"Gue gak kuliah," jawab Vino.
"Hah kok bisa? Lo kan pintar Vin, masak putus kuliah," ucap Dira.
"Siapa juga yang putus kuliah, gue mah berhenti karna memang udah lulus, dan kalian gak usah heran kenapa gue bisa lulus lebih cepat dari kalian. Kalian berdua pasti taulah bagaimana kepintaran seorang Devino," ucap Vino mulai menyombongkan diri.
"Sombong ..." Ucap Mita dan Dira bersamaan.
"Oh iya Dir, tadi kan Lo bilang kalok Lo nikahnya dadakan karna dijodohin, itu artinya Lo nikahnya terpaksa bukan karena cinta dong," ucap Vino kembali bertanya pada Dira.
"Suaminya sih gak tau ya, tapi si Dira mah udah cinta mati sama suaminya," ucap Mita menggoda sahabatnya.
"Itu artinya mendekati cinta bertepuk sebelah tangan dong secara si Dira belum tau suaminya cinta apa enggak sama dia, ya allah sahabat gue kasian banget sih ... udah mending sama Abang Devino aja nikahnya kalok suami Lo gak cinta sama Lo. Abang siap kok nungguin Adek jadi janda kembang, siapa tau jandanya rasa perawan," ucap Vino menimpali ucapan Mita sambil ngakak.
"Dira gak akan pernah jadi janda," ucap Arga dingin yang tiba tiba sudah ada tepat dibelakang Vino.
Vino yang mendengar seseorang di belakangnya langsung menoleh. Ia sangat kaget melihat orang yang dikenalnya itu menatapnya dengan tatapan tajam
"Loh Arga!" ucap Vino, ia sangat kaget melihat orang yang dikenalnya itu menatapnya dengan tatapan tajam.
Arga yang baru saja sampai di cafe tiba tiba melihat Dira sedang tertawa dengan Mita dan seorang laki laki yang hanya terlihat punggungnya saja. Arga yang sudah berada di dekat meja mereka hendak menyapa istrinya, tapi diurungkan saat sekilas mendengar laki laki tersebut berucap akan menunggu Dira jadi janda dan menikahinya.
Arga yang mendengar hal itu tidak terima.
"Vin Lo kenal suami gue?" tanya Dira yang melihat Vino mengenal suaminya.
"Ha? suami? Maksud Lo Arga suami Lo?" Vino malah balik bertanya.
"Iya gue suami dari Anindira Putri, yang tadi Lo bilang ingin Lo tunggu jandanya terus Lo nikahin," ucap Arga dengan tatapan tajamnya.
"He, kan gue cuma bercanda Ga ... tapi kalok beneran juga gak papa gue rela gantiin posisi Lo jadi suaminya Dira," ucap Vino semakin semangat menggoda Arga.
"Silahkan kalok Lo berani, lagian bukannya bokap Lo nyuruh Lo ke kantor ternyata malah kelayapan gak jelas dan godain istri orang," ucap Arga.
"Mas ini maksudnya apa sih? kalian saling kenal?" tanya Dira yang bingung dengan suami dan sahabatnya yang sepertinya saling kenal.
"Ya kenal lah, orang dia sepupu gue," jawab Vino.
Dira dan Mita yang mendengar hal itu dibuat kaget, mereka baru tau ternyata Arga adalah sepupu Vino.
"Jadi kalian beneran sepupuan?" tanya Mita yang mendapat anggukan dari Arga dan Vino.
"Wah ... dunia bener bener sempit," ucap Dira.
"Ra, jangan bilang orang yang kamu panggil Devi itu dia?" ucap Arga sambil menunjuk Vino.
"Iya, emang dia mas, kan namanya Devino."
"Oh ... aku pikir Devino lain, eh tapi nama Devi cocok juga buat Lo," ucap Arga dengan nada mengejek.
"Enak aja, mana cocok sama wajah tampan gue, jadi selama ini kalian sering ngomongin gue ya," ucap Vino.
"Mas, kok kamu bisa ada disini?" tanya Dira menghentikan perdebatan Arga dan Vino.
"Kamu lupa ini cafe siapa?"
"Astaga! ini kan cafe kamu mas kok aku bisa lupa ya ..." ucap Dira menepuk jidatnya yang bisa bisanya ia lupa padahal baru kemarin Arga membawanya kesini.
Setelah menceritakan bagaimana hubungan Arga dan Vino akhirnya Mita dan Vino memutuskan untuk pulang.
Saat Vino hendak beranjak dari cafe ia baru ingat soal motor Dira yang dibawa orangnya beberapa hari yang lalu.
"Oh iya Dir gue baru ingat, motor Lo udah dianter ke rumah Lo, gue pikir Lo masih tinggal di rumah orang tua Lo makanya gue suruh orang bengkelnya anter ke sana."
"Iya gak papa, makasih neng Devi ..." Dira memanggil nama itu dengan gaya bencong.
"Vino!" ucap vino yang mulai kesal dipanggil Devi oleh Dira dengan ekspresi centil.
"Hahahaha...." Dira dan Mita tertawa melihat kekesalan Vino.
*
*
Arga baru mengajak Dira pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya di cafe.
Setibanya di rumah Dira yang merasa lelah setelah menunggu Arga menyelesaikan pekerjaannya langsung masuk ke kamar dan membersihkan diri ia ingin segera tidur.
Baru saja Dira membaringkan tubuhnya, Arga yang baru saja selesai mandi ikut berbaring di samping Dira dan mengangkat kepala Dira dan menaruhnya di tangannya menjadikannya sebagai bantal.
Dira yang diperlakukan seperti itu kembali merasakan jantungnya berdebar kencang.
"Kamu kenapa? Kok muka kamu merah gitu?" tanya Arga yang melihat wajah Dira memerah, padahal iya tau jika Dira sedang grogi sama seperti dirinya, hanya saja ia bisa menyembunyikannya.
"Ra, gimana menurut kamu kalau misalnya kita pindah dari rumah ini? Kita tinggal berdua di rumah kita."
"Maksud kamu kita pisah rumah sama orang tua kamu?"
"Iya."
"Kalok aku sih ngikut aja gimana keputusan kamu, tapi kita juga harus kasih tau Papa sama Mama apa dia ngizinin kita atau nggak, karna biar bagaimana pun kamu itu anak mereka satu satunya, pasti mereka akan merasa kesepian jika kita pindah."
"Berarti kamu setuju kalok misalnya kita beneran pindah dari sini?"
"Iya,,,, kamu kan suami aku, jadi dimana kamu tinggal aku akan selalu ikut sama suami aku."
Cup!
"Good night ..." Arga mencium kening Dira dan merengkuh tubuh mungil itu kedalam pelukannya.
Hal tersebut membuat jantung Dira semakin berdebar kencang dan ia pun menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah di dada lebar Arga, ia menikmati saja perlakuan Arga padanya untuk saat ini tanpa harus memikirkan hal lain dan ia pun terlelap dalam pelukan sang suami.
.
.
.
Bersambung. . . . .
JANGAN LUPA DI LIKE, KOMEN AND FAVORIT😉👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Mohon sarannya untuk tulisan yang lebih baik😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Nana
Vinooo mulut lu yeeeee!!
2022-06-14
0
Sri Mulyati
Wahhhh...mulai tidur berpelukan ini.
Semangat 💪💪💪 buat mereka berdua
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-06-09
1
Lee
Mampir lgi ya kak othor..
2022-03-19
0