BAB 7 : Ketempelan

Happy Reading . . . . . . . . .

Jangan Lupa di Like😉

.

.

.

Tiga hari setelah obrolan antara Dira dan Arga kini hubungan mereka mengalami sedikit kemajuan, Arga yang biasanya cuek kini sudah mulai ahli dalam hal menggoda Dira, kadang kadang Dira sering kali dibuat kesal olehnya.

Tampang dinginnya sedikit demi sedikit sudah mulai mencair, Arga yang sekarang makin sering tersenyum pada Dira ya ... walaupun hanya ketika dirumah atau disaat berdua dengan Dira.

Seperti hari ini Dira berangkat ke kampus dengan perasaan kesal karena kelakuan Arga yang terus menggodanya, Dira benar benar gak habis pikir dengan kelakuan Arga sekarang, seperti bukan Arga yang biasa ia lihat ketika di kampus bahkan Dira sempat berpikiran konyol kalau Arga ketempelan makhluk halus yang ada di kampus.

Beberapa menit sebelum berangkat ke kampus.

"Pagi istri ku!" ucap Arga saat keluar dari kamar mandi.

"Ra baju aku udah di siapin kan?" tanya Arga yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk dan jangan lupa ekspresi menyebalkan nya.

Itulah tugas pertama Dira sejak tiga hari yang lalu yaitu menyiapkan pakaian yang akan digunakan Arga.

"Udah, itukan ada di atas ranjang," jawab Dira yang sedang menggunakan make up sederhana ala ala anak muda jaman sekarang.

Arga bergegas ke kamar mandi untuk menggunakan pakaian yang sudah disiapkan istrinya dan tiba tiba ia kembali memanggil istrinya.

"Ra! Anindira ... daleman aku mana?!" teriak Arga dari dalam kamar mandi.

"Ya ampun Arga, untuk dalaman kamu kan bisa ambil sendiri, masak harus aku juga yang siapin," ucap Dira kesal.

"Ya gak bisa gitu dong Ra, kalau melayani suami itu gak boleh setengah setengah katanya kamu mau jadi istri Soleha, lagian kamu lupa ya kata mama kamu kalau melayani suami itu dapat pahala," ucap Arga.

"Astaga Arga, bener bener deh, ya udah tunggu sebentar," ucap Dira dan segera mengambil benda pembungkus barang keramat itu dan memberikannya pada Arga. Karena kalau sudah berkaitan dengan istri Soleha dan pesan mama ia tidak bisa protes dan ia hanya bisa menuruti keinginan suaminya itu.

Arga keluar dari kamar mandi dengan pakaian rapi begitupun dengan Dira yang baru saja selesai bersiap dengan dandanan yang sederhana tapi ia tetap terlihat cantik.

Arga yang melihat Dira masih kesal kembali menggodanya.

"Kenapa Ra, masih kesal sama aku? Kamu gak ikhlas melayani suami kamu? Baru juga aku suruh ngambil–" ucap Arga tidak melanjutkan ucapannya.

"Gimana kalau nanti aku suruh kamu melakukan sesuatu yang lebih dari itu," ucap Arga kembali menggoda Dira.

"Ya suamiku yang gantengnya tiada tandingan, insyaallah istrimu ini ikhlas, sangat sangat ikhlas," ucap Dira menekan kata ikhlas sambil tersenyum yang di buat buat.

"Good, ini baru istri Soleha aku," ucapnya sambil mengelus kepala Dira dan mencubit pipi Dira dan langsung berlari keluar kamar.

"Arga!!!"

teriak Dira yang mendapatkan cubitan dari Arga.

Setelah selesai bersiap siap Dira pun ikut turun menyusul Arga yang sudah terlebih dahulu berada di ruang makan dan kali ini suasana ruang makan agak berbeda karena kedua mertuanya juga ada disana untuk sarapan, untuk pertama kalinya semenjak ia resmi menikah dengan arga mereka bisa sarapan bersama.

Dira pun yang melihat kedua mertuanya langsung menyapanya.

"Pagi! ma .. pa," sapa Dira.

"Pagi juga sayang, gimana betah gak tinggal disini? Arga memperlakukan kamu dengan baik kan selama tinggal disini?" tanya mama Arga.

"Iya betah kok ma ... mas Arga juga baik sama Dira," jawabnya dengan menyebut arga dengan embel embel mas.

"Astaga emangnya mama pikir aku bakalan apain Dira gitu? Aku mana berani ma yang ada aku yang diapa apain sama mantu Mama ini," ucap Arga protes.

Dira yang mendengar hal itu ikut protes

"Kok aku, emangnya aku kenapa? Mas Arga jangan ngomong yang enggak enggak ya,,, Ma mas Arga orangnya jail banget ma tadi aja pipi aku di cubit sama dia," ucap nya cemberut yang mengadukan Arga ke mama mertuanya.

"Dasar tukang ngadu," sambil mencibir.

"Udah udah mending kalian lanjutin sarapannya ndak usah ribut, kalian kayak anak kecil aja, kamu juga Arga gak usah digodain terus istri mu," ucap papa Arga.

Setelah menyaksikan perdebatan antara Arga dan Dira, mereka pun melanjutkan sarapannya. Papa Arga senang melihat anak dan menantunya, Arga yang terus menggoda Dira dan hal itu tidak luput dari penglihatannya, Karana gak biasanya putranya yang dingin itu bertingkah seperti itu, ia merasa lega karena melihat pasangan baru itu sepertinya sudah bisa saling menerima.

"Mama balik lagi ke rumah sakit?" tanya Arga.

"Oh iya mama sampe lupa kasih tau kalian, Alhamdulillah kondisi kakek sudah semakin membaik kalau kondisi kakek sudah aman insyaallah besok kakek udah diperbolehkan pulang dan hari ini mama harus ke rumah sakit lagi jadi kalian berdua dirumah yang akur," ucap mama Dira.

"Alhamdulillah," ucap Dira dan Arga.

"Mama tenang aja kalau mantu kesayangan mama gak mancing mancing pasti kita bakalan tetap akur," ucap Arga kembali menggoda Dira.

Arghh!!!

"Sakit Ra,,, kok aku di cubit?" ucap Arga yang mendapatkan cubitan dari Dira.

"Makanya jangan nyebelin."

"Udah Ga, kamu kok seneng banget gangguin istri kamu," ucap papa Arga sambil geleng geleng kepala melihat tingkah Arga.

"Ya udah Ma, kalau gitu aku sama Dira berangkat ke kampus dulu," ucap Arga berpamitan kepada mama dan papanya begitupun dengan Dira.

Akhirnya Dira dan Arga berangkat ke kampus dan ketika mereka hampir sampai Dira meminta agar diturunin sebelum sampai gerbang kampus.

"Arga."

"Kok manggilnya Arga sih?"

"Loh terus aku panggil kamu apa kalau bukan Arga? Memangnya kamu mau di panggil dengan nama junet?" tanya Dira dengan ekspresi mengejek.

"Sembarangan aja, masak muka aku tampan tapi panggilannya junet, kan gak cocok," ucap Arga narsis.

Dira hanya bisa melongo mendengar ucapan Arga yang diluar ekspetasinya itu.

"Panggil aku mas kayak tadi." Ucap Arga yang melihat Dira diam saja.

"Ha? Kan tadi ada Mama Papa makanya aku panggil mas, gak sopan, kan kalau aku manggil nama aja," ucap Dira.

"Ya udah mulai sekarang kamu harus panggil aku mas dimana pun dan kapan pun, ingat, kan pesan mama harus nurut sama suami, katanya mau jadi istri soleha," ucap Arga tanpa ingin dibantah dengan membawa bawa istri Soleha dan nasehat mertuanya.

"Kamu mah sukanya maksa," ucap Dira cemberut.

"Stop!"

Saat jarak mobil Arga sudah lumayan dekat dengan kampus Dira tiba tiba saja meminta Arga untuk menghentikan mobilnya.

"Ga aku turun di depan sana aja ya ..."

"Panggilan itu berlaku dari sekarang, jadi panggil aku mas. Lagian kenapa harus turun di sana? Langsung aja turun di kampus," ucap Arga tidak mengizinkan Dira untuk turun sebelum sampai kampus.

"Kamu gak liat? Mata cewek cewek yang ngejar ngejar kamu itu seakan akan mau ngulitin aku setiap liat aku turun dari mobil kamu? Lagian bukannya kita sudah sepakat untuk merahasiakan soal hubungan kita," ucap Dira mengingatkan Arga.

"Ya udah sih kenapa harus dipikirin biarin aja, bila perlu sampai mata mereka keluar pun tidak usah dipedulikan, udah pokoknya kita tetap turun di kampus sama sama, dan soal kesepakatan kita aku cuma minta kamu merahasiakan tentang pernikahan kita bukan berarti kita harus jauh jauhan," ucap Arga tanpa ingin dibantah.

"Dasar tukang paksa," ucap Dira yang hanya dibalas senyuman oleh Arga.

"J**angan senyum senyum terus dong bang hati Eneng gak kuat lihatnya ..." batin Dira yang untuk kesekian kalinya terpesona dengan senyum Arga.

"Ga, eh,,, maksud aku Mas," ucap Dira yang langsung mengganti panggilannya dengan mas karna mendapatkan tatapan maut.

"Mas Arga beneran Baik baik aja kan? Mas gak ketempelan jin kan?" ucap Dira yang masih kaku menyebut kata mas.

"Atau jangan jangan mas beneran kemasukan jin penunggu kampus dan jin nya pura pura jadi suami aku, ayo,,, ngaku kamu jin!" ucap Dira sambil menunjuk Arga.

Pletak!

"Aw! Arga sakit!" ucap Dira sambil memegangi keningnya yang di jitak oleh Arga.

"Makanya jangan kebanyakan nonton Spongebob jadi kayak gini kan otaknya," ucap Arga memberikan sentilan pada kening Dira.

"Apa hubungannya nonton Spongebob sama ketempelan jin? Lagian aku nontonnya Drakor bukan Spongebob kamu mah suka ngarang," ucap Dira kesal.

"Ya habisnya kamu ada ada aja suami sendiri dikatain jin."

"Soalnya kamu aneh Mas ..."

"Yang ada kamu yang aneh."

Dira tidak menimpali kembali ucapan Arga, ia benar benar heran dengan suaminya, yang ia tau dari masih SMA Arga kalau ngomong irit banget, tapi semenjak beberapa hari ini selalu di samping Arga predikat cowok dinginnya lenyap seketika.

Tidak terasa akhirnya setelah perdebatan tentang ketempelan jin, mereka sudah sampai di kampus. Dira dan Arga turun dari mobil yang langsung disambut kedua sahabat gak ada akhlaknya Ivan dan Arka.

"Wih,,,, pengantin baru pagi pagi udah nyampe kampus aja," ucap Arka yang paling suka menggoda kedua pasangan itu semenjak Arga menceritakan tentang pernikahannya dengan Dira.

"Namanya kuliah pagi ya nyampe kampus juga harus pagi dong, masak iya kuliah pagi tapi nyampe kampus malam," ucap Dira menjawab ucapan teman dari suaminya itu.

"Tuh, dengerin kata istri gue," ucap Arga.

" Cie ... yang udah punya istri ..." Ivan ikut ikutan menggoda Arga.

" Gimana Ga malam pertamanya?" Arka kembali bertanya.

" Iya,,, Ga gimana rasanya?" Ivan ikut

menimpali ucapan Arka.

"Wah,,, mas teman teman kamu aneh gak ada yang bener, aku duluan aja ke kelasnya," ucap Dira dan pergi meninggalkan Arga dan kedua temannya.

"Cie mas Arga ... udah berubah aja panggilannya babang Arga," Arka kembali mengejek Arga.

"Bener bener kalian," ucap Arga dan pergi meninggalkan kedua teman laknatnya itu yang terus menggodanya, Arka mengikuti Arga, sementara Ivan entah kenapa ekspresinya tiba tiba berubah sendu sambil menatap punggung Dira.

Setelah kelas selesai mereka beranjak untuk makan siang di kantin kampus.

Tiba tiba saja Elena datang dan duduk di samping Arga.

"Hai Ga," ucapnya sambil merangkul lengan Arga genit, sedangkan Arga langsung menyingkirkan tangan elena dari lengannya.

"Astaga ngapain Lo duduk disini, itukan masih banyak bangku kosong Lo bisa duduk di situ," ucap Arka yang memang kurang suka dengan Elena.

"Apa sih Lo urusan gue sama Arga bukan sama Lo," ucap Elena.

"Udahlah Elena sebaiknya Lo cari bangku lain aja lagian Arga juga gak mau berurusan sama Lo, gak malu apa Lo terus ngejar ngejar Arga?" ucap Ivan yang ikutan kesal dengan tingkah elena yang selalu ngejar ngejar Arga bahkan mengaku kalau ia pacar Arga hingga banyak mahasiswa yang mengira Arga dan Elena pacaran.

Sedangkan Arga yang jadi bahan perdebatan mereka tetap cuek dengan muka datarnya tetap melanjutkan makannya tanpa merasa terganggu dengan perdebatan mereka tanpa menyadari seseorang di sebrang sana memperhatikannya.

"Dir, Lo gak cemburu liat Arga didekati cewek lain?" tanya Mita.

"Cemburu lah, ya kali gue gak cemburu apalagi sekarang gue istrinya, tapi gue percaya sama dia, Arga gak mungkin macam macam. Lagian ya Mit kalau yang model begitu masih bisa di atasi udah keliatan, malahan yang perlu kita waspadai itu yang modelan kalem dengan senyum ayunya, itu yang diam diam tapi bahaya," jawab Dira.

"Kayak orang pengalaman aja Lo Dir," ucap Mita.

"Bukan masalah pengalaman Mit, tapi gue udah sering nemuin orang model begitu dan kita kudu hati hati," ucap Dira.

"Ternyata Lo diam diam kerjaannya merhatiin tingkah orang lain ckckck ..." ucap Mita.

Sedangkan di tempat Arga, Elena terus mengajak Arga untuk bicara, sampai akhirnya ia pergi karena sedikit pun tidak mendapatkan respon dari Arga.

"Ga, Dira dari tadi liatin Lo sama elena, Lo gak takut di amuk istri Lo?" Tanya Arka.

"Istri gue bukan tipe perempuan seperti itu," ucap Arga yakin.

Dan mereka pun menyelesaikan makannya dan pergi meninggalkan kantin.

Setelah perkuliahan selesai Arga dan Dira bersiap untuk pulang baru saja mereka akan masuk mobil tiba tiba seseorang memanggil Arga.

"Arga!!!"

.

.

.

Bersambung . . . . .

Jangan lupa di Like👍🏻

Komen

Favorit

Vote😉

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nah kan udah ku duga,Ivan suka sama Dira kan,Aku udah curiga dari Ivan senyum2 sendiri kemaren,Pasti waktu itu yg dia liat itu Dira kan..

2024-02-11

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Manggilnya yg keren dikit lah,Mas itu udah kebiasaan..Honey kek,hubby kek,Yank kek,atau apalah..

2024-02-11

0

Maya●●●

Maya●●●

semangat thor😊

2022-08-04

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Rencana perjodohan
2 BAB 2 : Pertemuan
3 BAB 3 : Kesepakatan Arga dan Dira
4 BAB 4 : Pernikahan
5 BAB 5 : Pernikahan 2
6 BAB 6 : Pembicaraan sebelum tidur
7 BAB 7 : Ketempelan
8 BAB 8 : Ulat keket
9 BAB 9 : Cup
10 BAB 10 : Nafkah
11 BAB 11 : Perempuan tidak tau malu
12 BAB 12 : Menyusul Dira
13 BAB 13 : Bertemu teman lama
14 BAB 14 : Salah paham
15 BAB 15 : Mulai cemburu
16 BAB 16 : Bergandengan
17 BAB 17 : Terpesona
18 BAB 18 : Rencana pindah rumah
19 BAB 19 : Meminta izin
20 BAB 20 : Pindah Rumah
21 BAB 21 : Keributan di Kampus
22 BAB 22 : Dira pingsan
23 BAB 23 : Pelajaran dari Arga
24 BAB 24 : Perasaan Arga
25 BAB 25 : Mulai posesif
26 BAB 26 : Fakta mengejutkan
27 BAB 27 : Modus Arga
28 BAB 28 : Mengungkapkan perasaan
29 BAB 29 : Kebahagian Dira
30 BAB 30 : Gara-gara Mas Kim Bum
31 BAB 31 : Di culik
32 BAB 32 : Menikah lagi
33 BAB 33 : Kejutan Arga
34 BAB 34 : Rahasia Arga
35 BAB 35 : Rumah baru
36 BAB 36 : Keanehan Dira
37 BAB 37 : Hampir tertabrak
38 BAB 38 : Pelaku penabrakan
39 BAB 39 : Mesum
40 BAB 40 : Usaha Elena
41 BAB 41 : Tentang Mita
42 BAB 42 : Pasangan bucin
43 BAB 43 : Menghibur Mita
44 BAB 44 : Nonton
45 BAB 45 : Kenangan buruk
46 BAB 46 : Kecurigaan Arga
47 BAB 47 : Suami mesum
48 BAB 48 : Arga mulai mencari tau
49 BAB 49 : Tawaran Reno
50 BAB 50 : Dendam masa lalu
51 BAB 51 : Kembali bertemu
52 BAB 52 : Lebih manis dari kue
53 BAB 53 : Bekerja sama
54 BAB 54 : Kepergok lagi
55 BAB 55 : Pria asing
56 BAB 56 : Berita di internet
57 BAB 57 : Kebenaran tentang Dira
58 BAB 58 : Harapan Arga
59 BAB 59 : Kelicikan Reno
60 BAB 60
61 BAB 61 : Ancaman Ivan
62 BAB 62 : Vidio klarifikasi
63 BAB 63 : Arga yang cerewet
64 BAB 64 : Kekesalan Dira
65 BAB 65 : Nasib jomblo
66 BAB 66 : Kedatangan Elena
67 BAB 67 : Kambuh
68 BAB 68 : Hasil pemeriksaan
69 BAB 69 : Perasaan Ivan
70 BAB 70 : Arka dan Mita
71 BAB 71 : Keributan di pagi hari
72 BAB 72 : Kemarahan Dira
73 BAB 73 : Wanita gila
74 BAB 74
75 BAB 75 : Bukan cinta
76 BAB 76 : Emosi Arga
77 BAB 77 : Mulut Arka
78 BAB 78 : Nasib Elena
79 BAB 79 : Cinta ditolak dukun bertindak
80 BAB 80 : Rencana mertua
81 BAB 81 : Berita pagi
82 BAB 82 : Mas Kim bum lagi
83 BAB 83
84 BAB 84 : Arka menahan diri
85 BAB 85 : Arga dan Dira
86 BAB 86 : Kekecewaan Mita
87 BAB 87 : Menyatakan Perasaan
88 BAB 88 : Akhirnya
89 BAB 89 : Hukuman Arga
90 BAB 90 : Kejadian di restoran
91 BAB 91 : Manjanya Arga
92 BAB 92 : Para bucin
93 BAB 93 : SIDANG
94 BAB 94 : Jodoh teman kelas
95 BAB 95 : Penyesalan
96 BAB 96 : Memaafkan
97 BAB 97 JTK (Jodoh teman kelas)
98 BAB 98 : JTK
99 BAB 99 : Fakta mengejutkan
100 BAB 100 : Kondisi Ivan
101 BAB 101 : Dalang dibalik kecelakaan
102 BAB 102 : JTK
103 BAB 103 : Panik
104 BAB 104 : Kritis
105 BAB 105 : JTK
106 BAB 106 : Kejutan Arga
107 BAB 107 : Memulai lembaran baru
108 BAB 108 : Wanita penggoda
109 BAB 109 : Hukuman
110 BAB 110 : JTK
111 BAB 111 : Tidak ingin melihatmu
112 BAB 112 : Semakin aneh
113 BAB 113 : Korban
114 BAB 114 : JTK
115 BAB 115 : Kalung
116 BAB 116 : Goyang tiktok
117 BAB 117 : Panik
118 BAB 118 : AIGAR PUTRA RAHARDIAN
119 BAB 119 : Jodoh teman kelas
120 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 120 Episodes

1
BAB 1 : Rencana perjodohan
2
BAB 2 : Pertemuan
3
BAB 3 : Kesepakatan Arga dan Dira
4
BAB 4 : Pernikahan
5
BAB 5 : Pernikahan 2
6
BAB 6 : Pembicaraan sebelum tidur
7
BAB 7 : Ketempelan
8
BAB 8 : Ulat keket
9
BAB 9 : Cup
10
BAB 10 : Nafkah
11
BAB 11 : Perempuan tidak tau malu
12
BAB 12 : Menyusul Dira
13
BAB 13 : Bertemu teman lama
14
BAB 14 : Salah paham
15
BAB 15 : Mulai cemburu
16
BAB 16 : Bergandengan
17
BAB 17 : Terpesona
18
BAB 18 : Rencana pindah rumah
19
BAB 19 : Meminta izin
20
BAB 20 : Pindah Rumah
21
BAB 21 : Keributan di Kampus
22
BAB 22 : Dira pingsan
23
BAB 23 : Pelajaran dari Arga
24
BAB 24 : Perasaan Arga
25
BAB 25 : Mulai posesif
26
BAB 26 : Fakta mengejutkan
27
BAB 27 : Modus Arga
28
BAB 28 : Mengungkapkan perasaan
29
BAB 29 : Kebahagian Dira
30
BAB 30 : Gara-gara Mas Kim Bum
31
BAB 31 : Di culik
32
BAB 32 : Menikah lagi
33
BAB 33 : Kejutan Arga
34
BAB 34 : Rahasia Arga
35
BAB 35 : Rumah baru
36
BAB 36 : Keanehan Dira
37
BAB 37 : Hampir tertabrak
38
BAB 38 : Pelaku penabrakan
39
BAB 39 : Mesum
40
BAB 40 : Usaha Elena
41
BAB 41 : Tentang Mita
42
BAB 42 : Pasangan bucin
43
BAB 43 : Menghibur Mita
44
BAB 44 : Nonton
45
BAB 45 : Kenangan buruk
46
BAB 46 : Kecurigaan Arga
47
BAB 47 : Suami mesum
48
BAB 48 : Arga mulai mencari tau
49
BAB 49 : Tawaran Reno
50
BAB 50 : Dendam masa lalu
51
BAB 51 : Kembali bertemu
52
BAB 52 : Lebih manis dari kue
53
BAB 53 : Bekerja sama
54
BAB 54 : Kepergok lagi
55
BAB 55 : Pria asing
56
BAB 56 : Berita di internet
57
BAB 57 : Kebenaran tentang Dira
58
BAB 58 : Harapan Arga
59
BAB 59 : Kelicikan Reno
60
BAB 60
61
BAB 61 : Ancaman Ivan
62
BAB 62 : Vidio klarifikasi
63
BAB 63 : Arga yang cerewet
64
BAB 64 : Kekesalan Dira
65
BAB 65 : Nasib jomblo
66
BAB 66 : Kedatangan Elena
67
BAB 67 : Kambuh
68
BAB 68 : Hasil pemeriksaan
69
BAB 69 : Perasaan Ivan
70
BAB 70 : Arka dan Mita
71
BAB 71 : Keributan di pagi hari
72
BAB 72 : Kemarahan Dira
73
BAB 73 : Wanita gila
74
BAB 74
75
BAB 75 : Bukan cinta
76
BAB 76 : Emosi Arga
77
BAB 77 : Mulut Arka
78
BAB 78 : Nasib Elena
79
BAB 79 : Cinta ditolak dukun bertindak
80
BAB 80 : Rencana mertua
81
BAB 81 : Berita pagi
82
BAB 82 : Mas Kim bum lagi
83
BAB 83
84
BAB 84 : Arka menahan diri
85
BAB 85 : Arga dan Dira
86
BAB 86 : Kekecewaan Mita
87
BAB 87 : Menyatakan Perasaan
88
BAB 88 : Akhirnya
89
BAB 89 : Hukuman Arga
90
BAB 90 : Kejadian di restoran
91
BAB 91 : Manjanya Arga
92
BAB 92 : Para bucin
93
BAB 93 : SIDANG
94
BAB 94 : Jodoh teman kelas
95
BAB 95 : Penyesalan
96
BAB 96 : Memaafkan
97
BAB 97 JTK (Jodoh teman kelas)
98
BAB 98 : JTK
99
BAB 99 : Fakta mengejutkan
100
BAB 100 : Kondisi Ivan
101
BAB 101 : Dalang dibalik kecelakaan
102
BAB 102 : JTK
103
BAB 103 : Panik
104
BAB 104 : Kritis
105
BAB 105 : JTK
106
BAB 106 : Kejutan Arga
107
BAB 107 : Memulai lembaran baru
108
BAB 108 : Wanita penggoda
109
BAB 109 : Hukuman
110
BAB 110 : JTK
111
BAB 111 : Tidak ingin melihatmu
112
BAB 112 : Semakin aneh
113
BAB 113 : Korban
114
BAB 114 : JTK
115
BAB 115 : Kalung
116
BAB 116 : Goyang tiktok
117
BAB 117 : Panik
118
BAB 118 : AIGAR PUTRA RAHARDIAN
119
BAB 119 : Jodoh teman kelas
120
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!