Happy Reading . . . . . . . . .
Jangan Lupa di Like😉
.
.
.
Tiga hari setelah obrolan antara Dira dan Arga kini hubungan mereka mengalami sedikit kemajuan, Arga yang biasanya cuek kini sudah mulai ahli dalam hal menggoda Dira, kadang kadang Dira sering kali dibuat kesal olehnya.
Tampang dinginnya sedikit demi sedikit sudah mulai mencair, Arga yang sekarang makin sering tersenyum pada Dira ya ... walaupun hanya ketika dirumah atau disaat berdua dengan Dira.
Seperti hari ini Dira berangkat ke kampus dengan perasaan kesal karena kelakuan Arga yang terus menggodanya, Dira benar benar gak habis pikir dengan kelakuan Arga sekarang, seperti bukan Arga yang biasa ia lihat ketika di kampus bahkan Dira sempat berpikiran konyol kalau Arga ketempelan makhluk halus yang ada di kampus.
Beberapa menit sebelum berangkat ke kampus.
"Pagi istri ku!" ucap Arga saat keluar dari kamar mandi.
"Ra baju aku udah di siapin kan?" tanya Arga yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk dan jangan lupa ekspresi menyebalkan nya.
Itulah tugas pertama Dira sejak tiga hari yang lalu yaitu menyiapkan pakaian yang akan digunakan Arga.
"Udah, itukan ada di atas ranjang," jawab Dira yang sedang menggunakan make up sederhana ala ala anak muda jaman sekarang.
Arga bergegas ke kamar mandi untuk menggunakan pakaian yang sudah disiapkan istrinya dan tiba tiba ia kembali memanggil istrinya.
"Ra! Anindira ... daleman aku mana?!" teriak Arga dari dalam kamar mandi.
"Ya ampun Arga, untuk dalaman kamu kan bisa ambil sendiri, masak harus aku juga yang siapin," ucap Dira kesal.
"Ya gak bisa gitu dong Ra, kalau melayani suami itu gak boleh setengah setengah katanya kamu mau jadi istri Soleha, lagian kamu lupa ya kata mama kamu kalau melayani suami itu dapat pahala," ucap Arga.
"Astaga Arga, bener bener deh, ya udah tunggu sebentar," ucap Dira dan segera mengambil benda pembungkus barang keramat itu dan memberikannya pada Arga. Karena kalau sudah berkaitan dengan istri Soleha dan pesan mama ia tidak bisa protes dan ia hanya bisa menuruti keinginan suaminya itu.
Arga keluar dari kamar mandi dengan pakaian rapi begitupun dengan Dira yang baru saja selesai bersiap dengan dandanan yang sederhana tapi ia tetap terlihat cantik.
Arga yang melihat Dira masih kesal kembali menggodanya.
"Kenapa Ra, masih kesal sama aku? Kamu gak ikhlas melayani suami kamu? Baru juga aku suruh ngambil–" ucap Arga tidak melanjutkan ucapannya.
"Gimana kalau nanti aku suruh kamu melakukan sesuatu yang lebih dari itu," ucap Arga kembali menggoda Dira.
"Ya suamiku yang gantengnya tiada tandingan, insyaallah istrimu ini ikhlas, sangat sangat ikhlas," ucap Dira menekan kata ikhlas sambil tersenyum yang di buat buat.
"Good, ini baru istri Soleha aku," ucapnya sambil mengelus kepala Dira dan mencubit pipi Dira dan langsung berlari keluar kamar.
"Arga!!!"
teriak Dira yang mendapatkan cubitan dari Arga.
Setelah selesai bersiap siap Dira pun ikut turun menyusul Arga yang sudah terlebih dahulu berada di ruang makan dan kali ini suasana ruang makan agak berbeda karena kedua mertuanya juga ada disana untuk sarapan, untuk pertama kalinya semenjak ia resmi menikah dengan arga mereka bisa sarapan bersama.
Dira pun yang melihat kedua mertuanya langsung menyapanya.
"Pagi! ma .. pa," sapa Dira.
"Pagi juga sayang, gimana betah gak tinggal disini? Arga memperlakukan kamu dengan baik kan selama tinggal disini?" tanya mama Arga.
"Iya betah kok ma ... mas Arga juga baik sama Dira," jawabnya dengan menyebut arga dengan embel embel mas.
"Astaga emangnya mama pikir aku bakalan apain Dira gitu? Aku mana berani ma yang ada aku yang diapa apain sama mantu Mama ini," ucap Arga protes.
Dira yang mendengar hal itu ikut protes
"Kok aku, emangnya aku kenapa? Mas Arga jangan ngomong yang enggak enggak ya,,, Ma mas Arga orangnya jail banget ma tadi aja pipi aku di cubit sama dia," ucap nya cemberut yang mengadukan Arga ke mama mertuanya.
"Dasar tukang ngadu," sambil mencibir.
"Udah udah mending kalian lanjutin sarapannya ndak usah ribut, kalian kayak anak kecil aja, kamu juga Arga gak usah digodain terus istri mu," ucap papa Arga.
Setelah menyaksikan perdebatan antara Arga dan Dira, mereka pun melanjutkan sarapannya. Papa Arga senang melihat anak dan menantunya, Arga yang terus menggoda Dira dan hal itu tidak luput dari penglihatannya, Karana gak biasanya putranya yang dingin itu bertingkah seperti itu, ia merasa lega karena melihat pasangan baru itu sepertinya sudah bisa saling menerima.
"Mama balik lagi ke rumah sakit?" tanya Arga.
"Oh iya mama sampe lupa kasih tau kalian, Alhamdulillah kondisi kakek sudah semakin membaik kalau kondisi kakek sudah aman insyaallah besok kakek udah diperbolehkan pulang dan hari ini mama harus ke rumah sakit lagi jadi kalian berdua dirumah yang akur," ucap mama Dira.
"Alhamdulillah," ucap Dira dan Arga.
"Mama tenang aja kalau mantu kesayangan mama gak mancing mancing pasti kita bakalan tetap akur," ucap Arga kembali menggoda Dira.
Arghh!!!
"Sakit Ra,,, kok aku di cubit?" ucap Arga yang mendapatkan cubitan dari Dira.
"Makanya jangan nyebelin."
"Udah Ga, kamu kok seneng banget gangguin istri kamu," ucap papa Arga sambil geleng geleng kepala melihat tingkah Arga.
"Ya udah Ma, kalau gitu aku sama Dira berangkat ke kampus dulu," ucap Arga berpamitan kepada mama dan papanya begitupun dengan Dira.
Akhirnya Dira dan Arga berangkat ke kampus dan ketika mereka hampir sampai Dira meminta agar diturunin sebelum sampai gerbang kampus.
"Arga."
"Kok manggilnya Arga sih?"
"Loh terus aku panggil kamu apa kalau bukan Arga? Memangnya kamu mau di panggil dengan nama junet?" tanya Dira dengan ekspresi mengejek.
"Sembarangan aja, masak muka aku tampan tapi panggilannya junet, kan gak cocok," ucap Arga narsis.
Dira hanya bisa melongo mendengar ucapan Arga yang diluar ekspetasinya itu.
"Panggil aku mas kayak tadi." Ucap Arga yang melihat Dira diam saja.
"Ha? Kan tadi ada Mama Papa makanya aku panggil mas, gak sopan, kan kalau aku manggil nama aja," ucap Dira.
"Ya udah mulai sekarang kamu harus panggil aku mas dimana pun dan kapan pun, ingat, kan pesan mama harus nurut sama suami, katanya mau jadi istri soleha," ucap Arga tanpa ingin dibantah dengan membawa bawa istri Soleha dan nasehat mertuanya.
"Kamu mah sukanya maksa," ucap Dira cemberut.
"Stop!"
Saat jarak mobil Arga sudah lumayan dekat dengan kampus Dira tiba tiba saja meminta Arga untuk menghentikan mobilnya.
"Ga aku turun di depan sana aja ya ..."
"Panggilan itu berlaku dari sekarang, jadi panggil aku mas. Lagian kenapa harus turun di sana? Langsung aja turun di kampus," ucap Arga tidak mengizinkan Dira untuk turun sebelum sampai kampus.
"Kamu gak liat? Mata cewek cewek yang ngejar ngejar kamu itu seakan akan mau ngulitin aku setiap liat aku turun dari mobil kamu? Lagian bukannya kita sudah sepakat untuk merahasiakan soal hubungan kita," ucap Dira mengingatkan Arga.
"Ya udah sih kenapa harus dipikirin biarin aja, bila perlu sampai mata mereka keluar pun tidak usah dipedulikan, udah pokoknya kita tetap turun di kampus sama sama, dan soal kesepakatan kita aku cuma minta kamu merahasiakan tentang pernikahan kita bukan berarti kita harus jauh jauhan," ucap Arga tanpa ingin dibantah.
"Dasar tukang paksa," ucap Dira yang hanya dibalas senyuman oleh Arga.
"J**angan senyum senyum terus dong bang hati Eneng gak kuat lihatnya ..." batin Dira yang untuk kesekian kalinya terpesona dengan senyum Arga.
"Ga, eh,,, maksud aku Mas," ucap Dira yang langsung mengganti panggilannya dengan mas karna mendapatkan tatapan maut.
"Mas Arga beneran Baik baik aja kan? Mas gak ketempelan jin kan?" ucap Dira yang masih kaku menyebut kata mas.
"Atau jangan jangan mas beneran kemasukan jin penunggu kampus dan jin nya pura pura jadi suami aku, ayo,,, ngaku kamu jin!" ucap Dira sambil menunjuk Arga.
Pletak!
"Aw! Arga sakit!" ucap Dira sambil memegangi keningnya yang di jitak oleh Arga.
"Makanya jangan kebanyakan nonton Spongebob jadi kayak gini kan otaknya," ucap Arga memberikan sentilan pada kening Dira.
"Apa hubungannya nonton Spongebob sama ketempelan jin? Lagian aku nontonnya Drakor bukan Spongebob kamu mah suka ngarang," ucap Dira kesal.
"Ya habisnya kamu ada ada aja suami sendiri dikatain jin."
"Soalnya kamu aneh Mas ..."
"Yang ada kamu yang aneh."
Dira tidak menimpali kembali ucapan Arga, ia benar benar heran dengan suaminya, yang ia tau dari masih SMA Arga kalau ngomong irit banget, tapi semenjak beberapa hari ini selalu di samping Arga predikat cowok dinginnya lenyap seketika.
Tidak terasa akhirnya setelah perdebatan tentang ketempelan jin, mereka sudah sampai di kampus. Dira dan Arga turun dari mobil yang langsung disambut kedua sahabat gak ada akhlaknya Ivan dan Arka.
"Wih,,,, pengantin baru pagi pagi udah nyampe kampus aja," ucap Arka yang paling suka menggoda kedua pasangan itu semenjak Arga menceritakan tentang pernikahannya dengan Dira.
"Namanya kuliah pagi ya nyampe kampus juga harus pagi dong, masak iya kuliah pagi tapi nyampe kampus malam," ucap Dira menjawab ucapan teman dari suaminya itu.
"Tuh, dengerin kata istri gue," ucap Arga.
" Cie ... yang udah punya istri ..." Ivan ikut ikutan menggoda Arga.
" Gimana Ga malam pertamanya?" Arka kembali bertanya.
" Iya,,, Ga gimana rasanya?" Ivan ikut
menimpali ucapan Arka.
"Wah,,, mas teman teman kamu aneh gak ada yang bener, aku duluan aja ke kelasnya," ucap Dira dan pergi meninggalkan Arga dan kedua temannya.
"Cie mas Arga ... udah berubah aja panggilannya babang Arga," Arka kembali mengejek Arga.
"Bener bener kalian," ucap Arga dan pergi meninggalkan kedua teman laknatnya itu yang terus menggodanya, Arka mengikuti Arga, sementara Ivan entah kenapa ekspresinya tiba tiba berubah sendu sambil menatap punggung Dira.
Setelah kelas selesai mereka beranjak untuk makan siang di kantin kampus.
Tiba tiba saja Elena datang dan duduk di samping Arga.
"Hai Ga," ucapnya sambil merangkul lengan Arga genit, sedangkan Arga langsung menyingkirkan tangan elena dari lengannya.
"Astaga ngapain Lo duduk disini, itukan masih banyak bangku kosong Lo bisa duduk di situ," ucap Arka yang memang kurang suka dengan Elena.
"Apa sih Lo urusan gue sama Arga bukan sama Lo," ucap Elena.
"Udahlah Elena sebaiknya Lo cari bangku lain aja lagian Arga juga gak mau berurusan sama Lo, gak malu apa Lo terus ngejar ngejar Arga?" ucap Ivan yang ikutan kesal dengan tingkah elena yang selalu ngejar ngejar Arga bahkan mengaku kalau ia pacar Arga hingga banyak mahasiswa yang mengira Arga dan Elena pacaran.
Sedangkan Arga yang jadi bahan perdebatan mereka tetap cuek dengan muka datarnya tetap melanjutkan makannya tanpa merasa terganggu dengan perdebatan mereka tanpa menyadari seseorang di sebrang sana memperhatikannya.
"Dir, Lo gak cemburu liat Arga didekati cewek lain?" tanya Mita.
"Cemburu lah, ya kali gue gak cemburu apalagi sekarang gue istrinya, tapi gue percaya sama dia, Arga gak mungkin macam macam. Lagian ya Mit kalau yang model begitu masih bisa di atasi udah keliatan, malahan yang perlu kita waspadai itu yang modelan kalem dengan senyum ayunya, itu yang diam diam tapi bahaya," jawab Dira.
"Kayak orang pengalaman aja Lo Dir," ucap Mita.
"Bukan masalah pengalaman Mit, tapi gue udah sering nemuin orang model begitu dan kita kudu hati hati," ucap Dira.
"Ternyata Lo diam diam kerjaannya merhatiin tingkah orang lain ckckck ..." ucap Mita.
Sedangkan di tempat Arga, Elena terus mengajak Arga untuk bicara, sampai akhirnya ia pergi karena sedikit pun tidak mendapatkan respon dari Arga.
"Ga, Dira dari tadi liatin Lo sama elena, Lo gak takut di amuk istri Lo?" Tanya Arka.
"Istri gue bukan tipe perempuan seperti itu," ucap Arga yakin.
Dan mereka pun menyelesaikan makannya dan pergi meninggalkan kantin.
Setelah perkuliahan selesai Arga dan Dira bersiap untuk pulang baru saja mereka akan masuk mobil tiba tiba seseorang memanggil Arga.
"Arga!!!"
.
.
.
Bersambung . . . . .
Jangan lupa di Like👍🏻
Komen
Favorit
Vote😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah kan udah ku duga,Ivan suka sama Dira kan,Aku udah curiga dari Ivan senyum2 sendiri kemaren,Pasti waktu itu yg dia liat itu Dira kan..
2024-02-11
0
Qaisaa Nazarudin
Manggilnya yg keren dikit lah,Mas itu udah kebiasaan..Honey kek,hubby kek,Yank kek,atau apalah..
2024-02-11
0
Maya●●●
semangat thor😊
2022-08-04
1