Happy Reading. . . . . . . .
Jangan lupa di Like 😉
.
.
.
Elena benar benar tidak terima jika Arga dekat dengan Dira yang menurutnya tidak ada apa apanya jika dibandingkan dengannya.
Ia tidak akan menyerah begitu saja ia harus bisa mendapatkan Arga bahkan jika Arga dan Dira benar benar sudah menikah.
"Gue gak akan biarin Lo merebut Arga dari gue dia cuma pantas buat gue," ucap Elena.
.
.
.
Setelah Arga memberikannya izin, Dira dan Mita akhirnya segera beranjak untuk meninggalkan kampus. Mereka sudah memiliki rencana untuk berkeliling mall dan nonton.
baru saja mereka akan memasuki mobil tiba tiba seseorang menarik lengan Dira dengan kasar.
"Aww! Shhh,,, apaan sih Lo main tarik tarik aja?" Ucap Dira, ternyata orang yang menariknya adalah Elena.
"Jauhi Arga!" ucap Elena.
Dira yang mendengar hal itu memutar matanya malas meladeni orang seperti Elena, ternyata perempuan itu masih belum menyerah untuk mengejar Arga padahal ia tau jika Arga adalah suaminya.
"Lo punya hak apa buat ngelarang gue dekat dengan suami gue?" tanya Dira. Ia tanpa sadar menyebut Arga suami saking kesalnya dengan tingkah Elena yang tidak tau malu.
"Seharusnya yang harus menjauhi Arga itu Lo! Bukan Dira!" ucap Mita ikutan kesal mendengar Elena seenaknya saja menyuruh Dira menjauhi Arga.
"Lo gak usah ikut campur urusan gue!" ucapnya pada Mita dan kembali menunjuk Dira.
"Dan Lo gak usah ngaku ngaku jadi istrinya Arga! Gue tau Arga pasti sengaja ngakuin Lo sebagai istrinya, biar gue berhenti deketin dia," ucap Elena tetap tidak percaya.
"Udahlah Dir, iyain aja kita yang waras ngalah aja," ucap Mita.
"Lo ngatain gue gila!" ucap Elena yang semakin dibuat emosi melihat respon Dira.
Dira dan Mita tidak memperdulikan ucapan Elena dan hendak pergi, Elena yang melihat hal itu semakin naik pitam ia kemudian menarik lengan Dira dan hendak menamparnya tapi belum sempat tangannya menyentuh pipi Dira tangannya terlebih dahulu dipelintir oleh Mita.
"Aw! Sa- sakit! lepasin tangan gue!" ucap Elena kesakitan.
"Dasar perempuan tidak tahu malu," ucap Mita lalu melepaskan tangan Elena kemudian menarik Dira untuk pergi meninggalkan Elena yang kesakitan.
"Awas aja Lo Dira, pasti bakalan gue balas!" ucap Elena tapi tak dihiraukan oleh Dira dan Mita.
.
.
.
Sampainya di mall Dira dan Mita benar benar menggunakan waktu mereka untuk bersenang senang.
Setelah nonton dan puas berkeliling mall hanya untuk melihat lihat tanpa membeli satu pun barang, akhirnya mereka memutuskan sebelum pulang untuk mengisi perut mereka yang sudah berdemo minta diisi.
Baru saja mereka mulai menyantap makanannya, tiba tiba hp Dira berdering dan ternyata Arga menelponnya.
"Halo Mas ... ."
"Kamu masih di mall?"
"Iya mas, aku sama Mita lagi makan, baru setelah itu kita pulang," jawab Dira.
"Tunggu di sana aku jemput!" Ucap Arga mematikan sambungan telponnya.
"Babang Lo telpon Dir?" tanya Mita.
"Iya katanya mau jemput gue," ucap Dira.
"Dir, Lo gak ngerasa kalau sikap Arga sekarang agak berbeda ke Lo?" tanya Mita yang melihat perubahan sikap Arga pada sahabatnya itu.
"Memang sejak menikah sikapnya Arga sudah tidak sedingin dulu ke gue, emang kenapa Mit?"
"Kayaknya Arga suka deh Dir sama Lo, soalnya dia terlihat perhatian banget sama Lo," ucap Mita menduga duga.
"Arga seperti itu karena rasa tanggung jawabnya ke gue sebagai istrinya aja Mit nggak lebih ... buktinya dia tidak ingin pernikahan ini sampai diketahui orang lain, selain orang terdekatnya," jawab Dira.
"Tapi menurut gue sih dia beneran suka deh sama Lo Dir," ucap Mita yakin.
"Arga sudah bersikap baik sama gue dan bisa selalu bersama dia aja gue udah merasa bersyukur banget Mit, jadi gue gak mau terlalu berharap lebih, takut sakit gue, biarkan saja semua berjalan apa adanya gue yakin semua akan indah pada waktunya," ucap Dira sambil tersenyum.
"Jadi Lo bakalan tetap memendam rasa cinta Lo sendiri?" tanya Mita.
"Akan ada waktunya Arga tau kalau gue begitu mencintai dia, jadi untuk sekarang gue mau menikmati saja kebersamaan ini."
"Wah kayaknya Lo emang bucin parah Dir sama si Arga."
Dira hanya tersenyum menanggapi ucapan temannya itu dan akhirnya mereka kembali melanjutkan makannya.
Tidak lama setelah itu Arga datang menghampiri mereka dan langsung mengambil minuman dari tangan Dira.
"Mas ..." ucap Dira kaget melihat kedatangan Arga yang tiba tiba.
"Hm ..." ucap Arga sambil meminum minuman milik Dira.
"Kayaknya mas haus banget ya?" Tanya Dira yang melihat Arga meminum minumannya.
"Iya habisnya aku capek keliling cariin kalian ternyata kalian disini," ucap Arga.
"Kenapa gak telpon?"
"Lupa," ucapnya dan langsung mengambil makanan Dira.
"Kamu belum makan? Kalau belum biar aku pesankan jangan makan punya aku."
"Ini buat mas, kamu pesan yang lain aja," ucap Arga dan melanjutkan memakan makanan milik Dira.
Dira pun mengalah membiarkan Arga memakan makanannya dan ia pun memesan yang baru.
*
*
Arga dan Dira sudah berada di mobil menuju perjalanan pulang sedangkan Mita pulang sendiri.
"Kamu gak belanja Ra?" tanya Arga yang baru sadar tidak ada barang belanjaan yang dibawa Dira.
"Oh iya, aku sama Mita hanya liat liat saja buat cuci mata," jawab Dira.
"Astaga,,, jadi kamu keliling mall cuma buat lihat lihat doang? Kalian bener bener aneh, tapi kalian cuci matanya bukan liat liat cowok kan?..."
"Yah ... Kadang kadang, kalok ada yang ganteng mah kenapa enggak sekalian aja mas," ucap Dira dengan santainya.
"Ingat kamu sudah punya suami jadi matanya gak usah jelalatan," ucap Arga sedikit kesal.
"Kamu cemburu ya?" goda Dira.
"Ya enggaklah, aku cuma ngingetin status kamu sekarang adalah istri aku seperti kesepakatan kita walaupun tidak ada cinta diantara kita, setidaknya kita berusaha untuk saling menghargai," ucap Arga.
"Mas, memangnya rasa cinta buat aku belum ada ya?" tanya Dira sambil bercanda untuk menutupi rasa kecewanya.
"Belum," jawab Arga singkat
"Oh ... ."
Ada rasa kecewa di hati Dira yang mendengar jika ternyata Arga masih belum mencintainya, semua perlakuannya hanya sekedar rasa tanggung jawab seorang suami ke istrinya saja. Tapi ia sudah benar benar mempersiapkan hatinya untuk segala kemungkinan yang akan terjadi dalam pernikahannya.
"kenapa gue merasa sedih ya, dengar Arga belum mencintai gue, lagi pula wajar kan jika Arga belum mencintai gue kita kan menikah baru beberapa hari yang lalu dan setidaknya Arga memperlakukan gue dengan baik jadi pernikahan gue gak kayak cerita di novel novel ... eh,,, tapi kalau cerita yang suaminya akhirnya bucin sama istrinya sih gak papa deh,,, gue juga mau suatu saat Arga bucin sama gue," batin Dira yang berusaha menghibur dirinya.
Dira terus bergumam dalam hati sampai tidak menyadari jika ia sudah sampai di rumah.
"Ra kita udah sampai, kebiasaan kalau gak tidur pasti kerjaannya ngelamun," ucap Arga
"Maaf mas, dari pada aku tidur kamu jadi repot lagi banguninnya atau gendong aku," ucapnya cengengesan.
Ketika memasuki rumah mereka melihat kakek berada di ruang tamu bersama orang tua Arga dan juga Dira.
Dira yang melihat kedua orang tuanya juga ada disana langsung berlari menghampiri kedua orang tuanya.
"Mama! Dira kangen banget, kangen sama masakan mama," ucapnya sambil memeluk mamanya.
"Jadi kangennya cuma sama mama? Sama papa kamu nggak kangen?" ucap papa Dira.
Dira langsung melepaskan pelukannya pada sang mama dan beralih memeluk papanya.
"Ya kangen lah pa," ucapnya sambil terus menempel pada papanya.
"Udah lepasin papa, kamu gak malu diliat sama suami kamu," ucap papa Dira, tapi Dira tidak peduli dan tetap memeluk papanya.
*
*
Setelah berbincang bincang akhirnya orang tua Dira berpamitan untuk pulang. Sedangkan Dira terus merajuk untuk ikut pulang dengan mama dan papanya
"Ma, pa, Dira boleh ikut pulang ya?"
"Dira, sekarang kamu sudah menjadi seorang istri, jadi kamu udah gak bisa seenaknya meninggalkan rumah tanpa izin suami kamu," ucap mama Dira.
"Mas boleh ya...?" ucapnya terus merajuk sambil memegang lengan Arga.
Arga yang melihat hal itu akhirnya tidak tega dan pada akhirnya mengizinkan Dira untuk ikut menginap di rumah orang tuannya semalam.
"Ya udah boleh tapi cuma semalam," ucap Arga.
"Beneran gak papa Ga,,,,? Dira ikut kami malam ini?...." tanya papa Dira yang merasa tidak enak.
"Iya pa,,," ucap Arga.
Dira yang mendapatkan izin dari Arga terlihat sangat senang dan ikut berpamitan.
"Ingat jangan merepotkan mama dan papa dan jangan sampai ketiduran di mobil,,, bisa bisa encok pinggang papa kalau gendong kamu," ucap Arga memperingati Dira.
"Aku pergi,,, awas jangan kangen," ucap Dira kemudian masuk ke mobil.
Arga hanya tersenyum samar mendengar ucapan Dira sambil memperhatikan mobil mertuanya sampai menghilang, kemudianbia pun kembali masuk ke dalam rumah.
.
.
.
JANGAN LUPA DI LIKE, KOMEN AND FAVORIT😉👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
...Mohon sarannya untuk tulisan yang lebih baik😉...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ayu syahfitri
issss bener
gak tau malu
2022-07-06
0
Senajudifa
napa lg elena ini
2022-06-26
0
Sri Mulyati
Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘
2022-06-09
0