Happy Reading . . . . . . . . .
Jangan lupa di Like😉
.
.
.
Arga hanya tersenyum samar mendengar ucapan Dira sambil memperhatikan mobil mertuanya sampai menghilang, kemudian kembali masuk ke dalam rumah.
*
*
Dira yang mendapatkan izin dari Arga untuk ikut dengan kedua orang tuanya terlihat sangat senang, ia sudah sangat merindukan rumahnya, tapi alasan sebenarnya ia ingin ikut dengan kedua orang tuanya adalah karna ia ingin menghindari Arga, ucapan Arga saat mengatakan jika suaminya itu tidak mencintainya masih terngiang di pikirannya, meninggalkan rasa ngilu dihatinya.
"Apa aku yang terlalu berharap banyak, apakah aku masih memiliki kesempatan untuk menerima kata cinta darimu?" gumam Dira dalam hati sambil tersenyum miris meratapi perasaannya yang bertepuk sebelah tangan.
"Ra ... kamu kenapa? Apa ada yang kamu pikirkan?" tanya mama Dira khawatir saat melihat Dira yang sedang melamun, padahal tadi putrinya itu terlihat sangat bersemangat.
"Eh, aku gak apa apa Ma ..." jawab Dira dengan menunjukkan senyum terbaiknya.
"Kamu bahagia, kan menjalankan pernikahan ini? Kamu tidak hanya pura pura terlihat bahagia di hadapan kami, kan?" tanya mama Dira menatap Dira lembut sambil mengusap kepala putrinya.
"Iya, tentu saja Dira bahagia, Mama tenang aja kisah pernikahan aku gak kayak yang di novel novel," ucap Dira bercanda untuk mengalihkan kekhawatiran Mamanya.
"Kamu ini Mama lagi serius kamu malah bahas novel," ucap Mama Dira.
"Lagian Arga mana berani macam macam sama aku Ma, bisa bisa dia dikeluarin dari Kartu keluarga oleh Mama Rika kalau sampai dia berani menindas Dira." ucap Dira kembali.
Ayu yang mendengar jawaban putrinya langsung menarik tubuh Dira dan memeluknya sambil mencium pucuk kepala putri semata wayangnya. "Jangan pernah sembunyikan hal apa pun dari Mama ya, kalau Arga menyakiti kamu datanglah pada kami," ucap Mama Dira mempererat pelukannya, ia sangat tau dengan sifat putrinya yang sangat pandai dalam menyembunyikan perasaannya.
Sementara Arman tetap fokus dengan kemudinya dan hanya diam saja membiarkan ibu dan anak itu mengobrol.
Kurang dari setengah jam akhirnya mobil yang membawa mereka telah berhenti di halaman rumah keluarga Dira. Dengan penuh semangat Dira masuk ke dalam rumahnya.
*****
Di ruang tamu Dira dan kedua orang tuanya menghabiskan waktu bersama Dira yang terus menempel pada mamanya dan bercerita banyak hal dengan mama dan papanya.
"Udah mau jam sebelas, sebaiknya kamu segera tidur gak baik tidur terlalu malam, besok juga kamu kuliah," ucap papa Dira.
"Ya udah kalau gitu Dira ke kamar dulu," ucap Dira.
Setelah membersihkan diri, ia pun naik ke ranjangnya dan menggulingkan tubuhnya di tempat tidur yang sudah beberapa hari ini ia tinggalkan.
"Mas Arga lagi ngapain ya sekarang?" gumamnya yang tiba tiba memikirkan Arga.
"Mmmm ... mumpung belum ngantuk mending aku baca novel online aja," ucap Dira lalu mengambil ponselnya dan mulai membuka aplikasi novel online, sampai akhirnya ia pun tertidur dengan ponsel yang masih di tangannya.
.
.
.
Tengah malam Dira tiba tiba terbangun karena ia merasa ada tangan kekar yang menghimpit perutnya.
Dira yang tersadar jika ada seseorang disampingnya dan memeluknya langsung bangun dan menendang orang disampingnya sampai terjatuh ke lantai.
Bruuk!
"Aw...! Pinggang gue....!"
Dira yang mendengar suara orang yang di tendangnya, merasa tidak asing dengan suara itu.
"Kok suaranya mirip suara Arga ya?"
"Ini emang gue Anindira!"
Dira yang mendengarnya langsung bangun untuk menyalakan lampu. Benar saja orang yang baru saja ia tendang adalah suaminya.
"Astaga mas Arga!..." ucapnya dan membantu Arga untuk bangun.
"Kamu badan kecil begitu, tapi tenaga kayak kuda ... essh pinggang aku sakit banget," ringis Arga sambil memegangi pinggangnya.
"Ya ... maaf, tadi aku pikir ada maling masuk kamar aku. Lagian mas Arga kenapa bisa ada disini? Bukannya tadi mas di rumah nggak ikut ke sini atau jangan jangan kamu jin yang nyamar jadi suami aku," ucapnya mulai bawa bawa jin yang tidak tau apa apa.
Pletak!
"Aw! Sakit ... suka banget sih nyentil kening aku!" teriak Dira sambil memegangi keningnya.
"Makanya jangan suka mikir yang aneh aneh, aku tadi ke sini nganterin tugas yang harus diserahkan besok, tapi karena sudah terlalu malam papa menyuruh aku sekalian nginep disini," ucap Arga.
"Kan kamu bisa bawa tugasnya sekalian besok pas kuliah, gak usah repot repot ngenterin kesini," ucap Dira.
"Aku takut lupa makanya mumpung ingat aku langsung anter kesini, bukannya terimakasih tapi malah dapat tendangan dari kamu," ucap Arga beralasan.
"Ya udah minggir, aku mau tidur," ucap Arga lalu membaringkan tubuhnya di tempat tidur.
Dira hanya bisa melongo mendengar alasan Arga yang menurutnya tidak masuk akal.
"Bukankah dia bisa membawanya besok ..." gumam Dira.
Karena jarum jam masih menunjukkan pukul satu pagi, Arga dan Dira kembali melanjutkan tidurnya.
~flashback On~
Arga terus membolak balikkan badannya, malam ini ia belum bisa tidur padahal matanya sudah benar benar mengantuk.
"Kenapa gue gak bisa tidur? Apa karena gak ada Dira ya? Gak mungkin, pasti karena tadi sebelum tidur gue minum kopi," gumam Arga.
Sampai jarum jam sudah menunjukkan pukul 12.00 tapi Arga masih belum bisa memejamkan matanya.
"Astaga ... kayaknya gue benar benar harus nyusul dia," ucap Arga bangun dan tiba tiba memiliki alasan konyol untuk menyusul istrinya.
Papa Arga yang melihat anaknya akan keluar rumah malam malam langsung menghampirinya.
"Kamu mau kemana Ga malam malam gini?" tanya papa Arga.
"Aku mau ke rumah Dira pa, mau anterin tugas yang akan dikumpulkan besok," sambil menunjukkan makalah yang dibawanya.
"Kan bisa besok,,, kenapa harus sekarang ini sudah terlalu malam Ga, lagian kalian juga satu kampuskan bahkan sekelas," ucap papa Arga.
"Gak bisa pa, takutnya besok aku lupa lebih baik aku anternya sekarang aja," ucap Arga.
Gilang yang merasa anaknya itu bertingkah aneh dan menurutnya sedikit tidak masuk akal, tersadar sepertinya putranya itu hanya beralasan untuk menyusul Dira karna tidak bisa tidur tanpa istrinya.
"Astaga Arga ... segitu gak bisanya kamu tidur tanpa Dira," ucapnya dan pergi meninggalkan Arga sambil tertawa.
Arga melanjutkan niatnya untuk menyusul Dira tanpa memperdulikan ejekan dari papanya.
Tidak lama kemudian akhirnya Arga pun sampai di rumah mertuanya dan untungnya ketika sampai di sana satpam di rumah Dira masih berjaga dan kebetulan papa mertuanya masih bangun. Papa Dira yang sudah terlebih dahulu diberi tau oleh papanya Arga melalui telpon tidak menanyakan alasan menantunya datang malam malam dan langsung menyuruhnya masuk ke kamar Dira.
Setelah diberi tau letak kamar istrinya ia pun langsung masuk karena kebetulan Dira tidak mengunci pintu kamarnya.
Arga melihat Dira sudah tertidur dengan handphone masih ditangannya kemudian ia memindahkannya ke atas meja.
"Wah ... gue sampai bela belain nyusul kesini karena gak bisa tidur, sedangkan dia malah tidur dengan sangat nyenyak," ucap Arga dan menaruh tugas yang dibawanya sebagai alasan menyusul Dira.
Setelah itu Arga mematikan lampu kamar Dira lalu ikut berbaring dan masuk ke dalam selimut yang digunakan Dira sambil memeluknya.
~Flashback Of~
.
.
.
JANGAN LUPA DI LIKE, KOMEN AND FAVORIT😉👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
...Mohon sarannya untuk tulisan yang lebih baik😉...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
anisah_isa
alasan yang tidak baik di contoh...ketauan banget itumah arga🤣😭
2023-06-29
0
Senajudifa
alesan bae😂😂
2022-06-29
1
Nana
benih² kurma mulai muncul eh salh cinta wkwk
2022-06-14
0