Happy Reading. . . . . . . .
Jangan lupa di Like 😉
.
.
.
Sesampainya di kampus Dira masih terus tersenyum geli melihat Arga dan kedua sahabatnya itu dan langsung menyapa Ivan dan Arka dengan penuh semangat.
*
*
Sedangkan Arga yang melihat dua temannya itu langsung memberikan tatapan tajam, gara gara ulah mereka Arga jadi bahan tertawaan istrinya, bahkan sepanjang perjalanan menuju kampus Dira tidak henti hentinya tertawa, hal itu membuat Arga semakin kesal dengan kedua sahabat gak ada akhlaknya itu.
"Hy,,,, pagi! Para laki laki tampan masa kini ..." sapa Dira ketika keluar dari mobil dan melihat dua makhluk aneh yang memang memiliki wajah yang tidak kalah tampan dengan suaminya.
Setelah menyapa mereka Dira langsung pergi meninggalkan Arga dengan dua temannya sambil berusaha menahan tawa.
Arka dan Ivan yang mendengar sapaan Dira merasa heran dengan istri sahabatnya itu, tidak biasanya Dira menyapa mereka dengan senyum manisnya, biasanya ia selalu terlihat kesal melihat Arka dan Ivan.
"Bini Lo kenapa Ga? Pagi pagi udah aneh gitu senyum senyum ke kita?" tanya Ivan yang merasa aneh dengan kelakuan Dira.
"Iya tumben banget tu bocah mau nyapa kita, udah gitu apa tadi, laki laki tampan masa kini," ucap Arka.
"Eh bukannya itu nama grup chat yang dibuat Arka?" tanya Ivan yang baru menyadari ucapan Dira.
Sedangkan Arga masih diam dengan ekspresi dinginnya tanpa menimpali ucapan kedua temannya.
"Oh iya itu kan nama grup chat kita, kok bini Lo bisa tau Ga? Lo kasi tau dia ? Atau cuma kebetulan karena dia sudah sadar kalau kita memang kumpulan laki laki tampan?" tanya Arka pada Arga dengan gaya narsisnya.
"Muka Lo kenapa Ga? Serem banget?" tanya Ivan yang merinding melihat muka dingin Arga.
"Kalian gak lupakan dengan ulah kalian?" Menatap kedua temannya dengan tajam.
"Gara gara kalian berdua gue jadi bahan ketawa Dira hari ini," ucapnya sambil meremas rambutnya.
Ivan langsung teringat dengan ulah Arka tentang nada dering pesan masuk pada ponsel Arga.
"Jadi Dira dengar nada dering pesan masuk Lo?" tanya Ivan.
"Bukan cuma itu, Dira juga tau soal nama grup alay yang kalian buat!"
"Hahahaha!!!" Arka malah tertawa mendengar penyebab kekesalan temannya itu tanpa ia sadari tatapan Arga sudah seperti ingin mengulitinya.
"Hehe maaf Ga,,," ucap mereka kemudian kabur dari hadapan Arga.
*
*
Sementara Dira masih terus tertawa geli mengingat kelakuan suami dan dua temannya.
"Kenapa Lo Dir? Baru masuk udah ngakak gak jelas kayak orang saraf?" tanya Mita yang melihat temannya itu yang beberapa hari ini terlihat kesal dan sekarang tertawa gak jelas.
"Ih, Lo kalok ngomong suka sembarangan, gue hari ini lagi bahagia di atas malunya Arga, pasti saat ini dia lagi berusaha menahan malu gara gara kejadian tadi pagi," ucap Dira kembali tertawa sambil membayangkan ekspresi Arga.
Sedangkan Mita yang sedang menggunakan headset jadi salah mendengar ucapan sahabatnya yang menyebut kata malu, pikiran Mita sudah belok ke arah yang salah.
"Ha? Lo ngapain ketawa di atas ke*al*an Arga?" tanya mita yang salah mendengar ucapan Dira.
"Ya karena lucu lah Mit,,," ucap Dira santai.
"Jadi Lo udah liat k*m*luan Arga dan menurut lo punya Arga lucu gitu? Kok Lo baru beberapa hari menikah udah berubah jadi mesum sih Dir ..." ucap Mita yang tidak mendengar ucapan Dira, dan mengartikan kata malu yang diucapkan Mita dengan sesuatu yang lain.
Dira yang sadar jika Mita tidak mendengar ucapannya dan pikiran temannya sudah berjalan ke arah yang tidak benar kembali dibuat tertawa oleh otak mesum Mita dan mencopot headset dari telinga Mita.
"Hahaha!!!"
"Mita yang ada Lo yang mesum bukan gue, maksud gue itu gue ketawa karna berhasil buat Arga malu bukan karena hal yang lain, makanya kalo orang lagi ngomong itu handsetnya dibuka dulu biar telinga Lo gak terjerumus ke jalan yang salah," ucap Dira.
"Ya kan gue pikir memang itu yang buat Lo ketawa," ucap Mita.
Astaga Mita otak Lo udah gak benar ckckck ... kayaknya perlu dicuci itu otak," saran Dira pada Mita, perutnya benar benar sakit hari ini karena terus tertawa.
"Makanya Lo juga kalok ngomong gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar biar gue gak salah mengartikan ucapan Lo," ucap Mita membela diri.
"Malah nyalahin gue lagi, udah mending kita masuk bentar lagi kita kuis," ucap dira dan masuk ke kelas bersama Mita yang disusul oleh Arga dan teman temannya.
*
*
Kegiatan perkuliahan berjalan lancar seperti biasanya.
Sebelum Dira beranjak dari kelas Arga meminta izin untuk pergi dengan Ivan dan Arka.
"Ra, aku hari ini ada urusan yang harus dikerjakan sama Ivan dan Arka jadi kita gak bisa pulang bareng, kamu nggak keberatan kan pulang sendiri?"
"Oh ... Iya gak papa Mas, nanti aku bisa pulang sama Mita, sekalian kita mau jalan jalan ke mall bolehkan?" tanya Dira meminta izin.
"Iya boleh," sambil memberikan Dira sebuah kartu.
"Ini, kamu bisa gunakan buat keperluan kamu," ucap Arga.
"Eh ... Nggak usah Mas uang aku masih ada kok ..." Ucap Dira menolak.
"Ambil, ini nafkah dari aku Ra,,, setiap bulannya akan aku transfer ke sana untuk keperluan kamu. Mulai sekarang semua kebutuhan kamu menjadi tanggung jawab aku, karena kamu istri aku jadi kamu harus menerimanya," ucap Arga.
Dira pun akhirnya menerima Kartu yang diberikan Arga.
"Terimakasih Mas, tapi aku boleh traktir Mita, kan?"
"Iya, itu hak kamu jadi beli saja apa yang ingin kamu beli. Aku pergi dulu ingat jangan sampai pulang telat," ucap Arga kemudian ikut menyusul kedua temannya.
Baru saja Arga beranjak pergi Dira sudah memanggilnya
"Mas ..."
"Apalagi?" Arga membalikkan tubuhnya mendengar panggilan Dira.
Salam dulu dong ... kan udah di kasih nafkah," ucap Dira sambil mengulurkan tangannya dan mencium tangan Arga.
"Giliran dapat nafkah bulanan baru ingat cium tangan suami, dasar," ucap Arga.
"He," Dira hanya menanggapi ucapan Arga dengan cengiran.
"Mas ..." Dira lagi lagi menarik lengan Arga yang hendak beranjak.
"Apa lagi? Jatahnya masih kurang?" tanya Arga.
"Nggak ini udah cukup, aku cuma mau minta maaf soal kemarin, gara gara aku mama sampai mengatakan tentang hubungan kita pada Elena, tapi kamu tenang aja aku pasti akan jelasin ke dia kalau mama kamu cuma bercanda," ucap Dira.
"Kamu tidak perlu menjelaskan apa pun, biarkan saja dan jangan coba coba bicara dengannya."
"Tapi Mas–" ucapan Dira terpotong.
"Sudah, kamu tidak perlu memikirkan hal itu, aku berangkat dulu Arka dan Ivan udah lama nunggu di parkiran," ucap Arga sambil mengelus puncak kepala Dira, lalu beranjak meninggalkan Dira.
"Sikap kamu ini semakin membuatku bingung Mas ..." batin Dira sambil menatap kepergian Arga.
Sementata seseorang di luar sana yang melihat kedekatan Dira dan Arga mengepalkan tangannya.
"Perempuan sialan."
.
.
.
Bersambung . . . . . . .
JANGAN LUPA DI KOMEN, LIKE AND FAVORIT😉👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
...Kalau penulisannya kurang tepat mohon sarannya😊...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Senajudifa
3 bab dulu y bsk lanjut
2022-06-26
1
𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe
mampir kakak 🤗
2022-06-20
1
Sri Mulyati
Siluman Rubah betina lagi emosi
mereka sudah menikah....
iri? Arga tidak memilih kamu, sadar diri 🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂
Semangat 💪💪💪 up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘
2022-06-09
1