Selama perjalanan menuju rumah sakit Dira hanya diam saja sambil menatap keluar jendela ia larut dalam lamunannya, ia terus memikirkan tentang nasibnya dan perjodohan yang sudah direncanakan sang kakek dengan cucu dari sahabatnya itu, sampai akhirnya suara papanya menyadarkan Dira dari lamunannya.
"Dira, papa minta apapun nanti permintaan kakek Irwan papa mohon supaya kamu menuruti permintaannya, biar bagaimana pun dia sudah seperti orang tua papa sendiri dan kalau nanti dia meminta kamu untuk menikah dengan cucunya papa harap kamu jangan menolaknya karena itu juga kesepakatan almarhum kakek kamu dengan sahabatnya," ucap Arman kbalu mengingatkan Dira untuk menuruti permintaan kakek irwan.
"Iya," jawab Dira pasrah.
Dira hanya bisa mengiyakan saja ucapan papanya, pembicaraan tentang perjodohan semalam kembali terngiang di kepalanya.
"Apakah aku harus menerima begitu saja seandainya nanti teman kakek benar benar memintaku untuk menikah dengan cucunya, bagaimana kalau cucunya itu tidak menerima aku sebagai istrinya." batin Dira.
"Semoga saja dia bukan pria yang kejam," gumam Dira tanpa sadar.
"Kamu kenapa Dir?" tanya Ayu mama Dira yang mendengar putrinya seperti menggumankan sesuatu.
"Eh, gak ada ma," jawab Dira cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Setelah beberapa menit akhirnya mobil yang di kendarai papa Dira telah sampai di depan rumah sakit.
Mama dan papa Dira turun dari mobil dan melangkah masuk ke gedung rumah sakit menuju ruangan tempat dimana kakek Irwan dirawat, sementara Dira hanya mengikuti saja kemana kedua orang tuanya.
Ceklek!
Arman masuk ke ruang rawat tersebut diikuti oleh mama dan juga Dira.
"Assalamualaikum ... maaf kami datangnya agak telat soalnya Dira baru pulang dari kampus," ucap papa Dira begitu masuk.
"Iya gak apaanpa Ar, silahkan duduk," ucap Gilang mempersilahkan Arman dan keluarganya untuk duduk.
Rika istri dari Gilang yang melihat gadis manis di belakang temannya pun menghampiri Dira.
"Wah jadi ini ni calon mantu ku? Ya ampun ... kami cantik sekali Nak," ucap Rika tersenyum sambil mengusap kepala Dira dengan sayang.
"Makasih tante kenalin saya Dira," ucap Dira dengan senyum manisnya sambil menyalami Rika dan Gilang.
"Gimana kondisi papa kamu Lang? Apa sudah ada kemajuan?" tanya papa Dira.
"Untuk saat ini kondisi papa belum stabil, malah tadi pagi kondisinya semakin menurun makanya aku telpon kamu supaya kalian ke sini," jawab Gilang dengan ekspresi sendu.
"Semoga kondisinya segera membaik ya mas," ucap mama Dira ikut prihatin.
"Amin,,,,, kita doakan saja semoga kondisi papa segera membaik," ucap Rika.
"Oh iya ngomong ngomong anak kamu mana Lang?" Arman kembali bertanya.
"Oh tadi sih katanya dia sudah di jalan menuju kesini, sebentar lagi juga sampai," jawab Gilang.
Sambil menunggu kedatangan calon suami Dira, papa Dira dan Gilang akhirnya kembali berbincang bincang seputar bisnis dan sesekali membahas masa lalu, karena ternyata Gilang dan Arman adalah teman SMA.
Sementara Dira hanya menyimak saja pembicaraan antara orang tuanya dan teman lamanya itu yang kemungkinan juga akan menjadi besannya tersebut.
Tidak lama kemudian terdengar suara pintu dibuka.
Ceklek!
"Assalamualaikum ... ."
Dira yang sangat mengenali suara itu menoleh ke arah pintu dan ia dibuat terkejut dengan sosok yang berdiri di dekat pintu itu.
"Kamu!" ucap Dira bersamaan dengan orang yang baru saja masuk, ekspresi mereka sama sama terlihat kaget.
Dira begitu terkejut melihat sosok yang berdiri di pintu sambil menatapnya, begitupun dengan orang itu.
"Kamu Anindira kan? Kok kamu bisa ada disini?" Tanya Arga yang heran melihat keberadaan Dira disana.
Ternyata orang yang baru saja masuk adalah Arga Rahardian teman kelas yang selama ini ia kagumi diam diam.
Belum sempat Dira menjawab Rika sudah terlebih dahulu bertanya. "Kalian saling kenal? Arga kamu kenal dira?" sambil menatap Arga dan Dira.
"Kita satu kelas," jawab Arga singkat
"Kalau gitu bagus dong berarti kalian sudah saling kenal," ucap papa Arga sambil menatap putranya yang terlihat bingung. "Kamu ingat kan Ga dengan permintaan kakek ke kamu beberapa hari yang lalu? Kamu juga masih ingat kan dengan janji kamu waktu itu? tanya Gilang mengingatkan Arga tentang permintaan kakeknya terkait dengan perjodohan.
"Iya aku ingat pa," jawab Arga.
"Nah jadi Dira adalah calon istri yang sudah disiapkan kakek mu Ga," ucap Gilang langsung.
"Apa!!!...." ucap Dira dan Arga bersamaan dengan ekspresi terkejut mereka.
"Maksud papa orang yang akan aku nikahi adalah Anindira?" ucap Arga yang kaget dengan apa yang dikatakan papanya.
Tidak jauh berbeda dengan Arga, Dira juga begitu kaget dengan fakta di hadapannya saat ini, jika ternyata orang yang dijodohkan dengannya adalah Arga orang yang selama ini ia sukai diam diam.
Tapi ia hanya bisa diam tanpa berani mengeluarkan sepatah kata pun, perasaan Dira saat ini antara senang dan sedih.
Senang karena Arga orang yang dijodohkan dengannya, sedih karena Arga terlihat tidak menginginkan perjodohan ini.
"Astaga tuhan, kenapa nasib percintaan ku seperti ini," batin Dira yang miris dengan nasib percintaannya.
.
.
.
Jangan lupa like👍🏻
Komen
Favorit
Vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Aruna Maharani
haloo kak, aku mampir nnih 😘
see you di novelku ya kak 😘
2022-09-13
1
Ayu syahfitri
ternyata udah pernah baca ini novel wkwkwk
tapi lupa lanjutannya sampai mana
2022-08-29
2
Fira Ummu Arfi
💙💙
2022-08-16
0