BAB 5 : Pernikahan 2

Happy Reading. . . . . . .

.

.

.

Setelah acara ijab qabul selesai, semua orang yang menjadi saksi pernikahan langsung pergi, karena tidak ada acara makan makan apalagi foto foto, Dira dan Arga juga telah mengganti pakaiannya.

Setelah kepergian orang orang yang menjadi saksi pernikahan mereka kini hanya menyisakan Dira, Arga dan kedua orang tua mereka di ruangan tersebut.

Dira masih tidak percaya jika sekarang ia telah resmi menyandang status sebagai istri dari seorang Arga Rahardian.

Ia terus memandangi buku nikah ditangannya, pernikahan yang ia pikir hanya dilakukan secara agama karena dilakukan secara dadakan ini, ternyata semuanya sudah dipersiapkan oleh mertuanya jadi pernikahan mereka bukan hanya sah di mata agama tapi juga sah Dimata hukum.

Dira memegangi dadanya yang masih berdebar kencang tidak karuan akibat dari ciuman kening yang dilakukan Arga yang masih memberikan efek pada jantungnya.

"Ayolah jantung ku tersayang ... itu baru ciuman di kening, gimana kalau Arga melakukan yang lain bisa bisa jantung ku ini akan berpindah tempat, ini benar benar gawat," batin Dira.

Arga yang melihat tingkah Dira bertanya pada perempuan yang telah resmi menjadi istrinya itu.

"Kamu kenapa Ra? Apa ada yang sakit?" tanya Arga dengan menyebut nama Dira dengan Ra karena biasanya ia memanggil Dira dengan Anindira.

"Ha ... enggak Ga aku gak papa, cuma masih gak nyangka aja kalau sekarang aku udah jadi seorang istri," jawab Dira berusaha menyembunyikan kegugupannya.

"Apalagi orang yang jadi suami aku itu kamu," batin Dira.

"Oh ... gitu aku kirain kamu sakit, aku juga sama masih gak nyangka akan menikah secepat ini," ucap Arga.

"Ga ..." panggil kakek Irwan.

Arga dan Dira yang mendengar panggilan itu pun mendekat keranjang sang kakek.

"Gimana keadaan kakek? Apa sudah merasa baikan?" tanya Arga.

"Alhamdulillah kakek sudah merasa sedikit baikan ... sepertinya pernikahan kalian adalah obat untuk kakek, sekarang kakek sudah merasa lega jadi kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada kakek, kakek sudah bisa tenang," ucap kakek Irwan sambil tersenyum ke arah Dira dan Arga.

"Ih ... kakek gak boleh ngomong gitu pasti kakek akan baik baik saja, Dira yakin sebentar lagi kakek pasti akan sehat kembali." ucap Dira menyemangati kakek Irwan.

"Iya, kamu tenang aja kakek pasti akan sehat kembali, kakek kan baru saja menyaksikan pernikahan kalian dan kakek juga harus menyaksikan kamu melahirkan anak anak yang lucu," ucap kakek Irwan sambil tertawa, sepertinya pernikahan Arga dan Dira benar benar menjadi obat untuknya.

"Hahaha kakek bisa aja, memangnya kakek mau cicit berapa dari Dira, empat, enam, sepuluh atau sebelas," ucap Dira membalas candaan kakek Irwan.

Sedangkan yang lainnya hanya menyaksikan saja obrolan antara Dira dan kakek Irwan, mereka begitu lega melihat kondisi kakek Irwan yang semakin membaik.

Begitupun dengan Arga yang diam diam tersenyum melihat interaksi antara kakeknya dengan perempuan yang baru saja dinikahinya itu yang terlihat akrab seperti sudah kenal lama.

Setelah cukup lama mereka berbincang bincang akhirnya sudah waktunya untuk kakek istirahat, Orang tua Dira juga berpamitan untuk pulang.

"Dira, kamu sekarang sudah menjadi tanggung jawab Arga nak, jadi patuhi apa kata suami kamu jangan suka membantah perintah suami jadilah istri yang baik," pesan mama Dira sambil memeluk putri semata wayangnya.

"Arga, papa titip Dira sama kamu, jaga dia baik baik, mulai sekarang dia adalah tanggung jawab kamu, sayangi dia, jangan bersikap kasar padanya, papa tau pernikahan kalian terjadi bukan karena kalian saling mencintai, jika suatu saat kamu sudah tidak bisa bersama putri ku kembalikan dia pada papa tapi papa mohon jangan sakiti dia."

"Iya pa, aku akan berusaha untuk menjadi suami yang baik dan bertanggung jawab untuk Dira."

"Buat Dira papa juga mau memberikan kamu sedikit nasehat," ucap papa Dira sambil mendekat ke arah putrinya.

"Anindira sekarang kamu harus bisa lebih dewasa, kamu harus belajar mengurusi suami kamu, ngambekannya dikurangi, cengengnya juga perlu dikurangi, terus habis subuh jangan tidur lagi," cecar papa Dira memberikan nasehat pada putrinya, sambil tertawa karena berhasil membuat Dira kesal.

"Astaga papa, itu bukan nasihat lebih tepatnya papa sedang membongkar keburukan putri papa," ucap Dira cemberut mendengar nasehat versi papanya.

"Iya, iya, papa bercanda Dir ... tapi kalian harus ingat jika ada masalah selesaikan baik baik dengan kepala dingin dan berusahalah untuk saling mengerti dan mendengarkan penjelasan masing masing, dan yang paling penting harus saling percaya." ucap papa Dira kembali serius.

"Orang yang menikah karena saling mencintai saja bisa pisah, jadi belajarlah untuk saling menerima dan terbuka dengan pasangan. Kepercayaan dan kejujuran adalah kuncinya," pesan papa Dira untuk Arga dan juga Dira sebelum pulang meninggalkan Putrinya dengan keluarga suaminya.

Dira yang melihat kepergian kedua orang tuanya sedih karena harus berpisah dengan mereka, karena sekarang ia harus ikut dengan suaminya.

Sekarang ia sudah tidak bisa lagi mendengar suara cerewet mamanya yang mengomelinya karena ia sering tidur lagi setelah sholat subuh, peringatan peringatan sang papa tentang telat, mulai dari gak boleh pulang telat, gak boleh telat ke sekolah, gak boleh tidur telat dan masih banyak lagi telat telat yang lainnya, sepertinya ia akan merindukan semua keributan kecil yang sering terjadi di rumahnya.

Akhirnya setelah acara perpisahan Dira dengan kedua orang tuanya, ia juga ikut pulang ke rumah Arga, sebenarnya ia ingin menginap di rumah sakit untuk menjaga kakek, lagi pula ia juga masih merasa canggung jika harus berdua dengan Arga tapi mertuanya terus menyuruhnya untuk pulang dengan Arga.

Selama perjalanan hanya keheningan yang terjadi, Arga yang fokus menyetir dan Dira yang masih canggung sampai akhirnya ia pun tertidur.

Mobil berhenti di depan rumah mewah milik keluarga Rahardian.

"Ra, bangun kita sudah sampai, Ra ... Anindira ... ini anak tidur apa pingsan sih?" Arga berusaha untuk membangunkan sang istri tapi Dira tidak juga bangun dan Arga pun mau tidak mau harus menggendong istrinya ke kamar miliknya.

"Astaga ini anak tubuhnya kecil tapi lumayan berat juga," gumam Arga sambil membaringkan Dira di kasurnya dan tanpa sadar Arga terus memandangi wajah Dira.

"Manis," lalu ia pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Dira terbangun saat azan subuh berkumandang dan baru sadar jika ia sudah ada di kamar, karena semalam ia tertidur di mobil, ia memperhatikan isi kamar yang ia yakini adalah kamar Arga karena disana terlihat beberapa barang barang milik Arga.

"Astaga siapa yang bawa aku ke kamar? Apa ia Arga yang pindahin aku ke kamar, terus Arga tidur di mana? Masak iya Arga mau tidur satu ranjang sama gue?" gumam Dira bertanya sendiri.

Dira akhirnya bangun dan langsung membersihkan diri untuk menunaikan kewajibannya, seperti pesan sang papa ia tidak tidur lagi setelah sholat subuh.

baru saja ia ingin beranjak dari kamar tiba tiba pintu terbuka, Dira pun kaget karena yang membuka pintu adalah Arga.

"Kamu udah bangun? Nggak tidur lagi??" tanyanya pada Dira dengan nada mengejek.

"Ya enggaklah aku kan istri Soleha, baik, tidak sombong dan rajin menabung," jawabnya.

Ia tau Arga sedang mengejeknya gara gara ucapan papanya kemarin, ia langsung beranjak keluar kamar.

"Kamu mau kemana?" tanya Arga.

"Kenapa?

Kangen ya,,, tenang aja aku cuma mau ke dapur mau siapin sarapan buat suami aku," ucapnya kesal dan berlalu meninggalkan Arga, sedangkan Arga hanya tertawa melihat tingkah istrinya yang kesal.

"Ha.. ha.. ha ternyata benar kata papanya anaknya ngambek kan," ucap Arga tanpa sadar tertawa melihat tingkah Dira..

Hari ini adalah hari pertama mereka sarapan sebagai pasangan suami istri. Dira dan Arga sarapan dengan tenang karena hari ini ada kelas pagi.

Mereka juga berangkat bareng karena memang mereka satu jurusan, satu kelas, satu kampus dan sekarang satu rumah, bahkan satu ranjang.

Dan seperti biasa sepanjang perjalanan hanya ada keheningan sampai akhirnya Dira yang mulai membuka pembicaraan.

"Ga ... semalam kamu tidur dimana? " tanya Dira.

"Di kamar lah," jawab Arga.

"Maksud aku di kamar mana?" tanya Dira kesal.

"Di kamar dan ranjang dimana istriku tidur," ucap Arga datar.

"Ha! Maksud kamu kita tidur sekamar?"

"Bukan cuma sekamar Anindira tapi seranjang," jawab arga dan sebelum Dira kembali mengeluarkan kata katanya, mobil sudah sampai di kampus.

"Udah, kita bahas masalah ranjangnya nanti aja, sekarang ayo turun kita sudah sampai," ucap Arga tetap dengan ekspresi datarnya dan turun lalu meninggalkan Dira di mobil.

"Argaaaaa!"

.

.

.

.

JANGAN LUPA DIKOMEN, LIKE, AND FAVORIT😉👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nah itu yg namanya emang JODOH..Semoga langgeng sellu kalian ya..🤲🤲

2024-02-11

0

Maya●●●

Maya●●●

sudah aku favorite juga ya😊

2022-08-02

1

Maya●●●

Maya●●●

aku mampir lagi kak😉

2022-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Rencana perjodohan
2 BAB 2 : Pertemuan
3 BAB 3 : Kesepakatan Arga dan Dira
4 BAB 4 : Pernikahan
5 BAB 5 : Pernikahan 2
6 BAB 6 : Pembicaraan sebelum tidur
7 BAB 7 : Ketempelan
8 BAB 8 : Ulat keket
9 BAB 9 : Cup
10 BAB 10 : Nafkah
11 BAB 11 : Perempuan tidak tau malu
12 BAB 12 : Menyusul Dira
13 BAB 13 : Bertemu teman lama
14 BAB 14 : Salah paham
15 BAB 15 : Mulai cemburu
16 BAB 16 : Bergandengan
17 BAB 17 : Terpesona
18 BAB 18 : Rencana pindah rumah
19 BAB 19 : Meminta izin
20 BAB 20 : Pindah Rumah
21 BAB 21 : Keributan di Kampus
22 BAB 22 : Dira pingsan
23 BAB 23 : Pelajaran dari Arga
24 BAB 24 : Perasaan Arga
25 BAB 25 : Mulai posesif
26 BAB 26 : Fakta mengejutkan
27 BAB 27 : Modus Arga
28 BAB 28 : Mengungkapkan perasaan
29 BAB 29 : Kebahagian Dira
30 BAB 30 : Gara-gara Mas Kim Bum
31 BAB 31 : Di culik
32 BAB 32 : Menikah lagi
33 BAB 33 : Kejutan Arga
34 BAB 34 : Rahasia Arga
35 BAB 35 : Rumah baru
36 BAB 36 : Keanehan Dira
37 BAB 37 : Hampir tertabrak
38 BAB 38 : Pelaku penabrakan
39 BAB 39 : Mesum
40 BAB 40 : Usaha Elena
41 BAB 41 : Tentang Mita
42 BAB 42 : Pasangan bucin
43 BAB 43 : Menghibur Mita
44 BAB 44 : Nonton
45 BAB 45 : Kenangan buruk
46 BAB 46 : Kecurigaan Arga
47 BAB 47 : Suami mesum
48 BAB 48 : Arga mulai mencari tau
49 BAB 49 : Tawaran Reno
50 BAB 50 : Dendam masa lalu
51 BAB 51 : Kembali bertemu
52 BAB 52 : Lebih manis dari kue
53 BAB 53 : Bekerja sama
54 BAB 54 : Kepergok lagi
55 BAB 55 : Pria asing
56 BAB 56 : Berita di internet
57 BAB 57 : Kebenaran tentang Dira
58 BAB 58 : Harapan Arga
59 BAB 59 : Kelicikan Reno
60 BAB 60
61 BAB 61 : Ancaman Ivan
62 BAB 62 : Vidio klarifikasi
63 BAB 63 : Arga yang cerewet
64 BAB 64 : Kekesalan Dira
65 BAB 65 : Nasib jomblo
66 BAB 66 : Kedatangan Elena
67 BAB 67 : Kambuh
68 BAB 68 : Hasil pemeriksaan
69 BAB 69 : Perasaan Ivan
70 BAB 70 : Arka dan Mita
71 BAB 71 : Keributan di pagi hari
72 BAB 72 : Kemarahan Dira
73 BAB 73 : Wanita gila
74 BAB 74
75 BAB 75 : Bukan cinta
76 BAB 76 : Emosi Arga
77 BAB 77 : Mulut Arka
78 BAB 78 : Nasib Elena
79 BAB 79 : Cinta ditolak dukun bertindak
80 BAB 80 : Rencana mertua
81 BAB 81 : Berita pagi
82 BAB 82 : Mas Kim bum lagi
83 BAB 83
84 BAB 84 : Arka menahan diri
85 BAB 85 : Arga dan Dira
86 BAB 86 : Kekecewaan Mita
87 BAB 87 : Menyatakan Perasaan
88 BAB 88 : Akhirnya
89 BAB 89 : Hukuman Arga
90 BAB 90 : Kejadian di restoran
91 BAB 91 : Manjanya Arga
92 BAB 92 : Para bucin
93 BAB 93 : SIDANG
94 BAB 94 : Jodoh teman kelas
95 BAB 95 : Penyesalan
96 BAB 96 : Memaafkan
97 BAB 97 JTK (Jodoh teman kelas)
98 BAB 98 : JTK
99 BAB 99 : Fakta mengejutkan
100 BAB 100 : Kondisi Ivan
101 BAB 101 : Dalang dibalik kecelakaan
102 BAB 102 : JTK
103 BAB 103 : Panik
104 BAB 104 : Kritis
105 BAB 105 : JTK
106 BAB 106 : Kejutan Arga
107 BAB 107 : Memulai lembaran baru
108 BAB 108 : Wanita penggoda
109 BAB 109 : Hukuman
110 BAB 110 : JTK
111 BAB 111 : Tidak ingin melihatmu
112 BAB 112 : Semakin aneh
113 BAB 113 : Korban
114 BAB 114 : JTK
115 BAB 115 : Kalung
116 BAB 116 : Goyang tiktok
117 BAB 117 : Panik
118 BAB 118 : AIGAR PUTRA RAHARDIAN
119 BAB 119 : Jodoh teman kelas
120 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 120 Episodes

1
BAB 1 : Rencana perjodohan
2
BAB 2 : Pertemuan
3
BAB 3 : Kesepakatan Arga dan Dira
4
BAB 4 : Pernikahan
5
BAB 5 : Pernikahan 2
6
BAB 6 : Pembicaraan sebelum tidur
7
BAB 7 : Ketempelan
8
BAB 8 : Ulat keket
9
BAB 9 : Cup
10
BAB 10 : Nafkah
11
BAB 11 : Perempuan tidak tau malu
12
BAB 12 : Menyusul Dira
13
BAB 13 : Bertemu teman lama
14
BAB 14 : Salah paham
15
BAB 15 : Mulai cemburu
16
BAB 16 : Bergandengan
17
BAB 17 : Terpesona
18
BAB 18 : Rencana pindah rumah
19
BAB 19 : Meminta izin
20
BAB 20 : Pindah Rumah
21
BAB 21 : Keributan di Kampus
22
BAB 22 : Dira pingsan
23
BAB 23 : Pelajaran dari Arga
24
BAB 24 : Perasaan Arga
25
BAB 25 : Mulai posesif
26
BAB 26 : Fakta mengejutkan
27
BAB 27 : Modus Arga
28
BAB 28 : Mengungkapkan perasaan
29
BAB 29 : Kebahagian Dira
30
BAB 30 : Gara-gara Mas Kim Bum
31
BAB 31 : Di culik
32
BAB 32 : Menikah lagi
33
BAB 33 : Kejutan Arga
34
BAB 34 : Rahasia Arga
35
BAB 35 : Rumah baru
36
BAB 36 : Keanehan Dira
37
BAB 37 : Hampir tertabrak
38
BAB 38 : Pelaku penabrakan
39
BAB 39 : Mesum
40
BAB 40 : Usaha Elena
41
BAB 41 : Tentang Mita
42
BAB 42 : Pasangan bucin
43
BAB 43 : Menghibur Mita
44
BAB 44 : Nonton
45
BAB 45 : Kenangan buruk
46
BAB 46 : Kecurigaan Arga
47
BAB 47 : Suami mesum
48
BAB 48 : Arga mulai mencari tau
49
BAB 49 : Tawaran Reno
50
BAB 50 : Dendam masa lalu
51
BAB 51 : Kembali bertemu
52
BAB 52 : Lebih manis dari kue
53
BAB 53 : Bekerja sama
54
BAB 54 : Kepergok lagi
55
BAB 55 : Pria asing
56
BAB 56 : Berita di internet
57
BAB 57 : Kebenaran tentang Dira
58
BAB 58 : Harapan Arga
59
BAB 59 : Kelicikan Reno
60
BAB 60
61
BAB 61 : Ancaman Ivan
62
BAB 62 : Vidio klarifikasi
63
BAB 63 : Arga yang cerewet
64
BAB 64 : Kekesalan Dira
65
BAB 65 : Nasib jomblo
66
BAB 66 : Kedatangan Elena
67
BAB 67 : Kambuh
68
BAB 68 : Hasil pemeriksaan
69
BAB 69 : Perasaan Ivan
70
BAB 70 : Arka dan Mita
71
BAB 71 : Keributan di pagi hari
72
BAB 72 : Kemarahan Dira
73
BAB 73 : Wanita gila
74
BAB 74
75
BAB 75 : Bukan cinta
76
BAB 76 : Emosi Arga
77
BAB 77 : Mulut Arka
78
BAB 78 : Nasib Elena
79
BAB 79 : Cinta ditolak dukun bertindak
80
BAB 80 : Rencana mertua
81
BAB 81 : Berita pagi
82
BAB 82 : Mas Kim bum lagi
83
BAB 83
84
BAB 84 : Arka menahan diri
85
BAB 85 : Arga dan Dira
86
BAB 86 : Kekecewaan Mita
87
BAB 87 : Menyatakan Perasaan
88
BAB 88 : Akhirnya
89
BAB 89 : Hukuman Arga
90
BAB 90 : Kejadian di restoran
91
BAB 91 : Manjanya Arga
92
BAB 92 : Para bucin
93
BAB 93 : SIDANG
94
BAB 94 : Jodoh teman kelas
95
BAB 95 : Penyesalan
96
BAB 96 : Memaafkan
97
BAB 97 JTK (Jodoh teman kelas)
98
BAB 98 : JTK
99
BAB 99 : Fakta mengejutkan
100
BAB 100 : Kondisi Ivan
101
BAB 101 : Dalang dibalik kecelakaan
102
BAB 102 : JTK
103
BAB 103 : Panik
104
BAB 104 : Kritis
105
BAB 105 : JTK
106
BAB 106 : Kejutan Arga
107
BAB 107 : Memulai lembaran baru
108
BAB 108 : Wanita penggoda
109
BAB 109 : Hukuman
110
BAB 110 : JTK
111
BAB 111 : Tidak ingin melihatmu
112
BAB 112 : Semakin aneh
113
BAB 113 : Korban
114
BAB 114 : JTK
115
BAB 115 : Kalung
116
BAB 116 : Goyang tiktok
117
BAB 117 : Panik
118
BAB 118 : AIGAR PUTRA RAHARDIAN
119
BAB 119 : Jodoh teman kelas
120
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!