Happy reading . . . . .
.
.
.
"Argaaaa!"
Mood Dira benar benar akibat ulah suaminya itu yang dari pagi sudah membuatnya kesal.
Sedangkan Arga terus berjalan sambil senyum senyum tanpa menghiraukan teriakan Dira yang sudah ia buat kesal pagi pagi.
Ivan dan Arka yang melihat Arga tersenyum seperti itu langsung menghampirinya, mereka merasa heran karena biasanya Arga hanya akan memperlihatkan ekspresi dinginnya.
"Lo kenapa Ga?" tanya Ivan.
Arga yang tiba tiba mendapatkan pertanyaan dari Ivan mengernyitkan alisnya bingung.
"Dari tadi kita perhatiin Lo jalan sambil cengar cengir kayak orang kesambet," ucap Ivan yang melihat kebingungan Arga.
"Iya Ga Lo baik baik aja kan? Lo beneran gak kesambet, kan? Lo juga gak lagi panas atau jangan jangan Lo begini gara gara dipaksa nikah?" tanya Arka panik sambil memegang kening Arga.
"Ishh ... kalian apaan sih, orang gue baik baik aja," ucapnya dan menyingkirkan tangan Arka dari keningnya.
"Terus kenapa Lo senyum senyum sendiri sepanjang koridor?" Ivan kembali bertanya.
"Emangnya ada larangan buat gue senyum?"
"Bukan masalah ada larangannya Ga tapi kalau Lo yang senyum kesannya agak horor Ga," ucap Arka yang mendapat tatapan tajam Arga.
"Enak aja senyum gue yang mempesona ini Lo sebut horor," ucap Arga.
"Wah parah, kayaknya Lo emang benar benar kesambet Ga sejak kapan Lo berubah jadi narsis kayak gini, kayaknya Lo memang butuh di ruqiah," ucap Arka.
" S**lan Lo!" umpat Arga dan beranjak meninggalkan kedua sahabat gak ada akhlaknya itu.
Berbeda halnya dengan Arga yang senang karena berhasil membuat Dira kesal, sementara Dira terus menggerutu sepanjang jalan.
"Hi Anindira!!!" panggil Mita heboh ketika melihat kedatangan Dira.
"Lo kenapa Dir? Masih pagi mukanya udah kayak baju belum di setrika, kusut banget neng," ucap Mita pada Dira yang terlihat sedang kesal.
"Gue kesal," ucap Dira.
"Ya illah ... Dira semua orang juga tau kalau Lo lagi kesel muka Lo udah ngejawab banget, udah mending keselnya ditunda dulu buat nanti aja, sekarang gue mau mengakhiri rasa penasaran gue, ada yang ingin gue tanyain sama lo," ucap Mita sambil mengajak Dira untuk ngobrol berdua
"Lo ada ada aja masak kesel harus gue tunda tunda, ya gak bisalah Mit ... lagian emang hal apa yang buat Lo sampe penasaran sih?" ucap Dira.
"Apapun yang gue tanyain ke Lo pokoknya Lo harus jawab jujur," ucap Mita menatap Dira penuh ancaman. "Anindira Lo ada hubungan apa sama si Arga? Gak mungkinkan Lo mau mau aja diajak pergi kalau gak ada sesuatu diantara kalian, ya ... walaupun gue tau Lo suka sama dia, tapi gue tau Lo Dir," ucap Mita.
"Harus banget ya Mit gue kasi tau," yang langsung mendapatkan tatapan tajam Mita.
"Oke, oke, gak usah melototin gue kayak gitu juga dong ... ."
"Makanya cepetan kasih tau gue, rasa penasaran gue udah sampai ubun-ubun ini," ucap Mita
"Arga sekarang suami gue Mit,"
"Oh ..." ucap Mita santai
sampai akhirnya ia sadar dengan ucapan dira
"What!!!" teriak Mita.
"Wah parah Lo Dir saking cintanya Lo sama si Arga sampai nge-halu kalau Arga yang jadi suami Lo ckckck ... ."
"Ya udah kalok Lo gak percaya yang penting gue udah jujur sama Lo," kemudian meninggalkan Mita yang masih mencerna ucapannya tadi.
Mita yang sadar dari keterkejutannya pun berlari mengejar Dira.
"Dira Lo serius? Lo gak lagi nge-prank gue kan?" tanya Mita masih dengan ekspresi tidak percaya, yang hanya di balas senyuman oleh Dira.
"Dira ceritakan ke gue secara mendetail."
Akhirnya Dira pun menceritakan kepada sahabatnya itu semua yang terjadi antara ia dan Arga.
"Wah ... gue gak tau harus ngomong apa Dir," ucapnya setelah Dira menceritakan semuanya sampai akhirnya ia menikah dengan Arga.
"Terus kalian akan merahasiakan tentang hubungan kalian?" tanya Mita.
"Kalau gue mah jalani aja seperti biasa, gue nggak akan merahasiakan ataupun mempublis hubungan gue, tapi berhubung Arga meminta gue untuk merahasiakan soal pernikahan ini, gue bakal diam aja, gue mah pasrah Mit kemana takdir menuntun cerita cinta ini," ucap Dira dengan ekspresi yang dibuat sedramatis mungkin, yang dapat toyoran dari Mita.
"Udah gak usah lebay, terus Lo gak mau gitu ungkapin perasaan Lo ke Arga secara sekarang dia udah jadi suami Lo," ucap Mita.
"Enggak," Dira menggelengkan kepalanya. "Gue akan tetap menyimpan perasaan ini dalam hati, lagian gue kan cewek Mit masak iya gue yang duluan nyatain cinta, malu dong gue."
"Jaman sekarang menyatakan cinta gak harus cowok duluan kali Dir, tapi itu sih terserah Lo gue pasti akan dukung asalkan itu bukan hal yang negatif."
Tidak lama kemudian Arga dan teman temannya masuk dan mereka duduk tepat di belakang Dira.
ketika melewati Dira Arga hanya tersenyum dan hal itu kembali membuat jantung Dira berdebar.
"B**uset dah jantung gue kenapa lemah banget ya, baru di senyumin dikit doang udah klepek klepek gak karuan ckckckck,,,," batin Dira.
.
.
.
Malam harinya
Arga dan Dira makan malam berdua karena mama dan papa Arga sudah kembali ke rumah sakit dan syukurnya kondisi kakek Irwan sekarang sudah semakin membaik.
Setelah makan malam Arga dan Dira membersihkan diri dan bersiap untuk tidur. Sebelum naik ketempat tidur Dira bertanya pada Arga.
"Ga, kita bakalan tidur di ranjang yang sama?" tanya Dira.
"Iya, memang kenapa? Bukannya suami istri itu tidur di kamar dan ranjang yang sama?" ucap Arga lalu naik ke atas ranjang.
Arga yang melihat Dira yang masih berdiri sambil memandanginya paham apa yang dipikirkan istrinya itu, Arga kembali bersuara.
"Udah, gak usah mikir yang aneh aneh kita cuma tidur doang lagian aku gak bakal macam macam sama kamu, jadi jangan berpikiran mesum."
"Ishh ... lagian siapa juga yang berpikiran mesum aku cuma gak enak aja sama kamu takutnya nanti kamu malah ngerasa gak nyaman tidur karena ada orang lain di ranjang kamu," ucap Dira berkilah, padahal ia memang lagi mikir yang aneh aneh.
"Alasan, memangnya kamu tidur sambil salto makanya aku harus merasa nggak nyaman," ucap Arga.
Dira tak menghiraukan ucapan Arga dan akhirnya ia pun naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuhnya di samping Arga tidak lupa ia membuat batasan dengan guling.
Ia heran kenapa Arga sekarang jadi banyak bicara, biasanya ia hanya menjawab dengan singkat.
Suasana kembali hening sampai akhirnya Dira bersuara.
"Ga, Arga,,, kamu belum tidurkan?" yang dijawab deheman oleh Arga.
" Hmmm ... ada apa?" tanya Arga.
"Kamu udah punya pacar?" tanya Dira memastikan, biar bagaimana pun ia tidak ingin jika Arga menjalin hubungan dengan perempuan lain saat hubungan mereka masih sebagai suami istri.
" Enggak, memangnya kenapa?" tanya Arga.
"Mmmm ... sekarang aku kan istri kamu, walaupun kita menikah bukan atas dasar cinta aku gak mau kalau suami aku masih menjalani hubungan dengan perempuan lain selama aku masih jadi istri kamu," ucap Dira.
"Kamu tenang aja aku bukan tipe laki laki yang suka berkhianat apalagi menyangkut pernikahan, walaupun kita menikah tanpa adanya cinta, mari kita jalani semuanya secara perlahan dan saling percaya. Kamu juga harus janji untuk tidak mengkhianti pernikahan kita," ucap Arga panjang lebar.
"Oke! Kalau gitu mari kita mulai dari awal sebagai teman," ucap Dira sambil mengulurkan tangannya ke hadapan Arga.
"Oke setuju!" Arga menerima uluran tangan Dira.
"Mari kita hadapi semuanya bersama Ra, karena pasti akan ada banyak kerikil kerikil yang akan kita lewati dalam menjalani rumah tangga ini," yang di angguki oleh Dira.
Setelah pembicaraan tersebut Dira akhirnya dapat melanjutkan tidurnya dengan perasaan lega tanpa menghilangkan pembatas yang ia buat sebelumnya.
Walaupun Arga belum mencintainya dan pernikahannya masih dirahasiakan, tapi setidaknya Arga tidak mempunyai kekasih di luar sana. Arga yang melihat Dira sudah tertidur terus memandangi wajah Dira dan tersenyum samar melihat istrinya sudah tidur dengan lelapnya.
"Cepet banget tidurnya," ucapnya kemudian berbaring untuk menyusul sang istri ke alam mimpi.
Pagi harinya Arga terlebih dahulu bangun, ia segera beranjak ke kamar mandi dan membersihkan diri, ia membangunkan Dira terlebih dahulu untuk sama sama melaksanakan kewajibannya kepada Sang Pencipta.
" Ra ... bangun, Ra ... udah subuh cepet nanti waktunya keburu habis," Arga yang terus membangunkan Dira.
Dira merasa ada yang membangunkannya menggeliat lalu membuka matanya segera bangun dan langsung menuju kamar mandi dan mereka melaksanakan sholat subuh bersama untuk pertama kalinya.
Bersambung . . . . . .
Jangan lupa like👍🏻
Komen
Favorit
Vote😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah pasutri yg kek gini yg aku suka,Walaupun nikahan karna perjodohan,tapi mereka menerima dan ngejalanin nya dgn ikhlas,Aku suka,Semoga Arga bisa bersikap Tegas dan jgn ada org ke 3 ya Ga Ra..
2024-02-11
1
Maya●●●
nyicil baca kak😊
2022-08-04
1
Senajudifa
semangat arga dira...semangat jg buatmu thor
2022-06-25
0