Direktur?

"Pembohong," teriak Bruce dengan melepaskan satu tembakan.

Dorrr...

"TIDAK!!!" jerit Tifani,

Bruce bergeming. Lalu, kembali tertawa puas.

Hahahaha...

"Lihat, betapa kasihannya dirimu! peluru belum juga bersarang di tubuhmu, kau sudah menjerit ketakutan. Tapi, berani melakukan kebodohan, wanita bodoh!" lagi- lagi Bruce mengeluarkan hinaan pada Tifani.

Tifani, yang berpikir tembakan tadi ada peluru. Masih ketakutan, kedua telinga nya ditutup dengan kedua tangan Tifani.

Setelah, puas menghina Tifani. Lalu, Bruce berjalan ke arah lemari untuk mengambil Setelan jas. Bruce segera mengenakan Setelan jas miliknya dengan rapi. Lalu, dipadu dengan sepatu Fantovel hitam.

Bruce segera berjalan keluar tidak lupa menyelipkan pistol dipinggangnya. Bruce menatap tajam Tifani yang masih menangis, sembari menutup kedua telinga Karena masih ketakutan dengan tembakan tadi.

''Tetap disini, kau tidak boleh kemana-mana! Ingat, sebelum kau mengakui siapa pria yang menjamah tubuhmu, Kau akan terus seperti itu dan berada didalam kamar ini.'' ancam Bruce, dengan jari telunjuk menunjuk pada Tifani.

Tifani tidak menjawab, dia terus sesunggukan dengan menutup wajah ke dalam kedua lututnya.

Setelah mengancam Tifani. Bruce segera berjalan keluar dari kamar. Tifani masih terus menangis.

Bruce berlari kecil menuju halaman depan mansion.Bruce bergegas membuka pintu mobil. Lalu, Bruce masuk ke dalam mobil dan segera menginjak pedal gas mobil dengan kecepatan 120km/jam, Bruce meluncur menuju Rumah sakit.

Didalam mobil, Bruce mengambil earphone bluetooth nya. Lalu, dipasang ditelinganya. Kemudian, Bruce mulai berbicara dengan seseorang dirumah sakit.

''konfirmasikan kepada seluruh jajaran rumah sakit. Bahwa, satu jam lagi ada rapat dadakan.'' ucap Bruce melalui sambungan telpon.Lalu, Bruce segera mengakhiri panggilan.

Kemudian, Bruce kembali melaju dengan kecepatan tinggi. Benar saja tidak menunggu lama mobil Bruce sudah tiba di lobby depan rumah sakit.

Bruce segera keluar dari mobilnya. Lalu, melempar kunci mobil miliknya pada seorang security yang sedang berjaga didepan Lobby rumah sakit.

Security itu langsung menangkap kunci mobil. Lalu, segera membawa mobil Bruce untuk diparkirkan di parkiran khusus.

" Selamat sore, Tuan!" sapa wanita cantik itu. yang datang menyambut Bruce didepan pintu masuk Lobby.

" Bagaimana?" tanya Bruce dengan terus melangkah menuju Lift khusus.

"Semua sudah berada di ruang rapat. silahkan masuk," ucap wanita cantik itu, mempersilahkan Bruce masuk ke dalam Lift.

" Hmmm... berkas-berkas sudah beres?" tanya Bruce.Kakinya melangkah masuk ke dalam Lift.

"Sudah beres, Tuan!"jawab gadis itu lagi.

"Bagus!" jawab Singkat Bruce.

Lift sudah berhenti di lantai ruang rapat. Bruce dengan didampingi oleh gadis cantik itu segera keluar dari lift. Mereka berjalan berjejer menuju ruang rapat.

Para Dokter dan Staf bagian rumah sakit sudah menunggu Bruce diruang rapat, dengan jantung berdebar. Karena, ini tidak seperti biasanya. Bruce jarang sekali mengadakan rapat dadakan. Bruce juga jarang tampil di rumah sakit, kalaupun datang dirumah sakit hanya untuk menemui Tifani. kecuali, ada hal yang benar-benar mendadak barulah Bruce yang memimpin rapat. . Karena biasanya diwakilkan oleh Tifani.

Namun, berbeda dengan hari ini. Tifani tidak nampak sama sekali dirumah sakit apalagi ruang rapat.Tifani hanya datang di pagi hari. Setelah visit di ruang Neonatus dan layanan gratis di ruang poli. Tifani, menghilang bak ditelan bumi.

''Dimana direktur?'' tanya seorang Dokter Ahli Bedah Umum.

''Husstt.. dia bukan Direktur. dia hanya wakil.'' sergah dokter wanita yang sama-sama specialis anak.

''Ohh.. bukanya kalau rapat biasanya dipimpin oleh ibu Dokter Tifani?'' sahut dokter Specialis jantung.

''Katanya, dia calon istri Pak Direktur.'' sambung Dokter Ahli Bedah.

"Kata siapa? Jangan sebar gosip deh." sergah dokter spesialis anak itu dengan nada tidak suka.

Saat para dokter sedang bergosip didalam ruang rapat. Bruce melangkah masuk ke dalam ruang rapat. Wajahnya yang dingin, sorot mata tajamnya membuat semua berdiri membungkukkan badan mereka.

''Silahkan, duduk."ucap Bruce dingin.

Lalu, Bruce segera duduk di kursi kebesaran, Kursi Direktur. Matanya menatap para dokter satu persatu. Begitu juga. dengan para Dokter, mereka kembali duduk di kursi masing-masing.

Salah satu dokter yang belum mengerti tentang hubungan Tifani dan Bruce segera berdiri.

"Maaf, Tuan! kepala Dokter dari pagi tidak ada. nomornya juga tidak bisa dihubungi." Ucap Dokter itu.

Bruce mengangkat sudut bibir atasnya. Lalu, menggelengkan kepalanya.

"Saya tidak tanya, tentang keberadaan kepala Dokter, duduk!" perintah Bruce.

Dengan wajah menunduk menahan malu. Dokter itu kembali duduk dikursinya. Niatnya, ingin menjatuhkan Tifani didepan Bruce tidak berhasil. Ruangan rapat menjadi hening tanpa suara.

Wanita cantik itu, kembali datang membawa berkas yang tersusun rapi di dalam Amplop coklat.

Bruce segera membuka Amplop berwarna coklat itu.

"Hmmm.. Saya tau semua pasti bingung dengan kehadiran saya diruangan ini. Kenapa, hari ini ada rapat dadakan. Dan kepala Dokter juga tidak berada disini? mengenai tidak hadirnya kepala Dokter, saya pikir semua tidak perlu tau. Disini, saya ingin tanya.'' ujar Bruce menatap para dokter.

Semua saling menatap dan bingung. mereka saling berbisik.

Ada masalah apa?

Begitulah gumaman para dokter didalam ruang rapat.

''Saya minta semua jawab dengan jujur. Jika, tidak kalian sudah tau apa akibatnya.'' sambung Bruce lagi.

Lagi-lagi para dokter masih belum paham akan pembicaraan Bruce.

''Sejak kapan, peraturan rumah sakit berubah? siapa yang mengubah? atas ijin siapa?'' Bruce terus mengeluarkan rentetan pertanyaan.

Para Dokter yang tidak paham, dan sama sekali tidak tau saling memandang dan bertanya.

''Aturan, aturan apa?''

Bruce memberi kesempatan kepada para Dokter untuk menjawab. Sorot matanya menatap dalam para Dokter.

"Tidak ada yang berani Jawab? " tanya Bruce dengan menautkan kedua alisnya.

Setelah beberapa menit salah satu dokter berdiri dan bertanya,'' Maaf, kami tidak mengerti mengenai aturan yang dimaksud oleh Tuan. Karena, setahu kami semua aturan masih sama dan belum berubah.'' jelas dokter yang bernama Johan bagian jantung.

''Hmmm... tidak berubah? kenapa dua hari lalu ada seorang ibu nifas mengeluh?'' tanya Bruce dengan sinis.

''Mana bagian kandungan dan anak?'' tanya Bruce.

Semua menatap dokter wanita itu, yang umurnya juga tidak beda jauh dengan Tifani. Ya dia bernama dokter Grace. Dokter yang selalu perang dingin dengan Tifani.

Dengan tersenyum paling manis Grace berdiri, '' saya, Tuan!'' sahut Grace.

''Kenapa, kemarin malam saya mendengar keluhan seorang ibu nifas tentang larangan pendamping pasien tidak dijinkan menemani pasien dirumah sakit saat malam hari?'' tanya Bruce dengan wajah dinginnya.

Grace, mengerutkan keningnya. Dokter yang tidak kalah cantik dengan Tifani itu semakin bingung, '' maaf, setahu saya tidak pernah ada aturan baru. Jika ada aturan baru, tentunya semua atas ijin Tuan.'' jelas Grace dengan lantang.

Bruce memincingkan matanya, '' tidak ada?" Bruce balik bertanya.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

visual Lestari.

Terpopuler

Comments

lee

lee

otomatis semua tidak taulah tuan bruce. itu karena ulah selingkuhannya tifani alias rico....

2023-07-08

1

bunda s'as

bunda s'as

ini akibat ulah si rico ini dasar biang kerok ...

2022-04-25

3

Alvares

Alvares

Rico hebat....

2022-03-16

2

lihat semua
Episodes
1 Kesakitan
2 Apa kabar?
3 kesal
4 Angin Bisa dicari!
5 Kemana Dia?
6 Aturan!
7 Kemana Dia
8 Pesan!
9 Alasan
10 Pagi sayang!
11 Hancur!
12 Jangan menyentuh aku!
13 Aku dingin.
14 Detektif?
15 Ayah Biologis.
16 Percaya?
17 Direktur?
18 Rekaman cctv?
19 Alamat!
20 Salah mu?
21 Flashback
22 seberapa kuat dirinya?
23 Aku Lion Bruce!!!
24 Tega kamu!
25 Rumah sakit?
26 Mirip!
27 Papi sendiri!
28 Salah Mami!
29 Menutupi Aib Suami.
30 Berat untuk pergi.
31 Gadis Bodoh!
32 Mencekam!
33 Rico pergi!
34 Belajar mengiklaskan!
35 Menarik
36 Dia menghancurkan hidupku!
37 Kau juga akan mengkhianati saya?
38 Kamu kenapa?
39 Siksa dia secara perlahan
40 D'SCORPION Black?
41 Katakan dengan jujur.
42 kemana perginya dia
43 berusaha tenang!
44 Hotel?
45 Tidur di kamar Putri
46 Lupa bawa Charger!
47 Tidak ada Nona didalam Mansionku!
48 Skip!
49 Nomor Misterius
50 Aku benci kegagalan!
51 Apes!
52 Ramos Atau Felix?
53 Beraninya!
54 Nomor Lestari!
55 Mulai beraksi
56 merepotkan!
57 Hermoso?
58 Wanita Naif!
59 Luka?
60 Jual Berlian.
61 Masih, saja ceroboh!
62 Panggilan perdana!
63 You make me crazy!
64 Wait Me!!!
65 Baby come on!
66 why not?
67 Berusaha yakin.
68 Rico?
69 Sharelock
70 Mau membunuh?
71 urusan kau dan aku belum selesai!
72 Aku tidak Mau!
73 Mengobati Luka Bruce.
74 Kamu percaya aku?
75 Aku belum kalah!
76 Tidak boleh pergi!
77 Ikut Aku!
78 Camkan!!!
79 perseteruan 2R.
80 Maaf!
81 Kwatir.
82 bersikap dingin.
83 Kejutan.
84 Menatap.
85 Rico cemburu?
86 Perasaan aneh.
87 Perdebatan.
88 kejujuran yang menyakitkan!
89 kejujuran yang menyakitkan!
90 kegundahan Bruce.
91 Surat panggilan.
92 Kwatir.
93 permintaan Tifani.
94 permintaan.
95 Kangen.
96 Permintaan Filipo.
97 Filipo mendapat telpon misterius.
98 Meminta ke kantor Filipo
99 Detektif ala Bruce dan Felix.
100 Video?
101 Seandainya
102 Canggung.
103 Saya pemilik rumah sakit ini.
104 Tidak pernah menduga
105 ketahuan.
106 Maaf!
107 serasa nonton tinju gratis
108 Panik.
109 Aku murahan?
110 peringatan!
111 Kecepatan.
112 penyesalan.
113 Filipo sadar.
114 Siapa Ramos?
115 Jadi istri.
116 iri
117 Jangan lupa.
118 putusan.
119 Penyesalan
120 Apa harus?
121 Perdana.
122 kehancuran dimulai.
123 Wanitaku.
124 Selamatkan syaraf.
125 Dimana Tari?
126 Diperkosa?
127 Situasi yang memaksa.
128 makan pasta
129 Caption sosmed
130 Aku ingin segera menikah
131 Bidadari kah?
132 Mengenang.
133 Pak Filipo!
134 Sakit.
135 Kangen Putri.
136 Lepas kangen
137 Paman Baik.
138 gagal.
139 menyesal
140 My Sweety Heart.
141 Putri bergumam.
142 Putri anak cerdas.
143 liburan.
144 Blokir Bioskop.
145 Kecewa.
146 Bunga titipan Lestari
147 Ayah?
148 Bertemu
149 Kamu harus berobat.
150 surat dari Lestari.
151 Luapan emosi Bruce.
152 penyesalan Rico
153 Permintaan Tifani.
154 penyesalan terdalam
155 Ikut bersama kami.
156 Jelmaan Malaikat .
157 saling memaafkan.
158 persiapan operasi.
159 pengumuman novel baru
160 Semangat!
161 Koma?
162 Sadar dari koma.
163 Kabar gembira.
164 Extrapart.
165 Lamaran terindah.
166 Fitting baju pengantin.
167 Pernikahan.
168 extrapart.
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Kesakitan
2
Apa kabar?
3
kesal
4
Angin Bisa dicari!
5
Kemana Dia?
6
Aturan!
7
Kemana Dia
8
Pesan!
9
Alasan
10
Pagi sayang!
11
Hancur!
12
Jangan menyentuh aku!
13
Aku dingin.
14
Detektif?
15
Ayah Biologis.
16
Percaya?
17
Direktur?
18
Rekaman cctv?
19
Alamat!
20
Salah mu?
21
Flashback
22
seberapa kuat dirinya?
23
Aku Lion Bruce!!!
24
Tega kamu!
25
Rumah sakit?
26
Mirip!
27
Papi sendiri!
28
Salah Mami!
29
Menutupi Aib Suami.
30
Berat untuk pergi.
31
Gadis Bodoh!
32
Mencekam!
33
Rico pergi!
34
Belajar mengiklaskan!
35
Menarik
36
Dia menghancurkan hidupku!
37
Kau juga akan mengkhianati saya?
38
Kamu kenapa?
39
Siksa dia secara perlahan
40
D'SCORPION Black?
41
Katakan dengan jujur.
42
kemana perginya dia
43
berusaha tenang!
44
Hotel?
45
Tidur di kamar Putri
46
Lupa bawa Charger!
47
Tidak ada Nona didalam Mansionku!
48
Skip!
49
Nomor Misterius
50
Aku benci kegagalan!
51
Apes!
52
Ramos Atau Felix?
53
Beraninya!
54
Nomor Lestari!
55
Mulai beraksi
56
merepotkan!
57
Hermoso?
58
Wanita Naif!
59
Luka?
60
Jual Berlian.
61
Masih, saja ceroboh!
62
Panggilan perdana!
63
You make me crazy!
64
Wait Me!!!
65
Baby come on!
66
why not?
67
Berusaha yakin.
68
Rico?
69
Sharelock
70
Mau membunuh?
71
urusan kau dan aku belum selesai!
72
Aku tidak Mau!
73
Mengobati Luka Bruce.
74
Kamu percaya aku?
75
Aku belum kalah!
76
Tidak boleh pergi!
77
Ikut Aku!
78
Camkan!!!
79
perseteruan 2R.
80
Maaf!
81
Kwatir.
82
bersikap dingin.
83
Kejutan.
84
Menatap.
85
Rico cemburu?
86
Perasaan aneh.
87
Perdebatan.
88
kejujuran yang menyakitkan!
89
kejujuran yang menyakitkan!
90
kegundahan Bruce.
91
Surat panggilan.
92
Kwatir.
93
permintaan Tifani.
94
permintaan.
95
Kangen.
96
Permintaan Filipo.
97
Filipo mendapat telpon misterius.
98
Meminta ke kantor Filipo
99
Detektif ala Bruce dan Felix.
100
Video?
101
Seandainya
102
Canggung.
103
Saya pemilik rumah sakit ini.
104
Tidak pernah menduga
105
ketahuan.
106
Maaf!
107
serasa nonton tinju gratis
108
Panik.
109
Aku murahan?
110
peringatan!
111
Kecepatan.
112
penyesalan.
113
Filipo sadar.
114
Siapa Ramos?
115
Jadi istri.
116
iri
117
Jangan lupa.
118
putusan.
119
Penyesalan
120
Apa harus?
121
Perdana.
122
kehancuran dimulai.
123
Wanitaku.
124
Selamatkan syaraf.
125
Dimana Tari?
126
Diperkosa?
127
Situasi yang memaksa.
128
makan pasta
129
Caption sosmed
130
Aku ingin segera menikah
131
Bidadari kah?
132
Mengenang.
133
Pak Filipo!
134
Sakit.
135
Kangen Putri.
136
Lepas kangen
137
Paman Baik.
138
gagal.
139
menyesal
140
My Sweety Heart.
141
Putri bergumam.
142
Putri anak cerdas.
143
liburan.
144
Blokir Bioskop.
145
Kecewa.
146
Bunga titipan Lestari
147
Ayah?
148
Bertemu
149
Kamu harus berobat.
150
surat dari Lestari.
151
Luapan emosi Bruce.
152
penyesalan Rico
153
Permintaan Tifani.
154
penyesalan terdalam
155
Ikut bersama kami.
156
Jelmaan Malaikat .
157
saling memaafkan.
158
persiapan operasi.
159
pengumuman novel baru
160
Semangat!
161
Koma?
162
Sadar dari koma.
163
Kabar gembira.
164
Extrapart.
165
Lamaran terindah.
166
Fitting baju pengantin.
167
Pernikahan.
168
extrapart.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!