Rose segera berjalan mendekati Box bayi. Namun, bayi itu sangat pulas tidurnya, dia begitu nyaman berada didalam box. Karena empuknya kasur yang berada didalam box dan Nyamannya kamar, membuat Putri tidak terganggu sama sekali dengan suara berisik dari Oma dan Mami Lestari. Hanya sesekali Putri tersenyum, mungkin karena kata orang entah itu mitos atau nyata, Bayi kalau tertawa atau tersenyum terkadang ingin menangis, itu Karena dia sedang bermimpi bermain dengan placenta yang dipercaya adalah teman main seorang anak dari sejak masih menjadi Janin didalam rahim ibunya hingga Ia dilahirkan. Rose begitu gemas ketika melihat Putri sesekali tersenyum, sesekali mencebik ingin menangis.
"Ya ampun Lestari cucu Bunda, cantik sekali. Dia mirip sekali dengan kamu waktu bayi." ucap Rose.
" Emang sekarang Lestari uda enggak cantik?" cebik Lestari.
Rose memeluk Putrinya itu yang kadang masih manja, jika bertemu dengan kedua orangtuanya. Begitu juga Rose dan Filipo mereka juga masih sering perlakuan Lestari, layaknya seorang anak kecil. Karena, bagi Filipo dan Rose walaupun Lestari sudah menikah dan umurnya semakin bertambah dewasa, Lestari tetap menjadi putih kecil mereka.
"Masih cantik, bahkan semakin cantik! Aura keibuan dari dalam dirimu semakin menambah kecantikanmu." Puji Rose menatap Lestari dengan bangga.
"Tapi, tadi diperjalanan pulang, kata Rico Putri mirip dengan dirinya." cebik Lestari.
"Emangnya kenapa kalau mirip Rico? Rico ayah biologis Putri'kan?" ucap Rose menelisik bola mata Lestari.
''Bunda! cara bunda tanya seakan tidak percaya dengan Lestari.'' Protes Lestari. sembari berjalan kearah tumpukan kado yang tadi dibawa oleh kedua orang tuanya. Lestari penasaran apa saja yang dibawa oleh Filipo dan Rose.
''Salah bunda dimana? kamu enggak setuju kalau Rico bilang Putri, mirip dengan dirinya'kan?" sambung Rose tertawa.
Rose mengangkat kursi yang berada di samping sofa. Lalu, membawa dan meletakkan kursi itu disamping box bayi. Rose mendudukkan tubuhnya dikursi itu, untuk menunggu cucunya itu bangun.
''Iya, memang Rico ayah biologis putri. Tapi, Bunda masih ingat'kan percakapan bunda dan Lestari semalam, dirumah sakit itu?" tanya Lestari.
🌺🌺🌺🌺
Karena, Lestari yang tidak bisa menghubungi Rico. Akhirnya, Lestari memutuskan untuk menghubungi Rose, Lestari bukan mengadu. Namun, Lestari hanya ingin mencurahkan isi hatinya, kepada orang yang ingin mendengar agar meringankan beban pikiran nya. Lestari tau tempat yang tepat untuk dia bercerita adalah Rose. Karena hanya Rose yang benar-benar mengerti perasaan Lestari. Awal mendengar curahan hati Lestari apalagi mendengar Lestari sesunggukan, hati Rose begitu sakit, Ia memaksa Filipo untuk mengijinkan dirinya menemani putrinya dirumah sakit. Namun, permintaa Rose ditolak oleh Filipo.
"berikan waktu untuk Lestari dan Rico menyelesaikan masalah rumah tangga mereka. Kita orangtua jangan terlalu ikut campur urusan rumah tangga anak-anak kita. mereka sudah dewasa berarti mereka tau mengambil jalan yang terbaik untuk keluarga kecil dan anak mereka. Ayah bukan tidak menyayangi Lestari, Tapi ayah tau batasan. Putri kita bukan masih gadis, ini masalah yang sangat sensitif . Kalau masalah seperti Rico dan Lestari ini. Jika. mereka tidak bisa menyelesaikan sendiri. dan minta tolong kepada kita, barulah kita memberi solusi. ingat, bunda! kita sebagai penengah bukan sebagai hakim."
Filipo berusaha meyakinkan Rose, agar Rose tidak terpengaruh dengan perasaan seorang ibu kepada anaknya.
🌺🌺🌺🌺
Kemudian, Lestari datang dan duduk diatas ranjang dengan menarik napas panjang. Lestari tidak ingin mengatakan kecurigaan dirinya terhadap Rico saat ini. Lestari ingin membuktikan semuanya dulu, baru Lestari mengungkapkan semuanya didepan kedua orangtua dan mertuanya.
Rose tersenyum," Nak, bunda juga sebenarnya tidak setuju, waktu ayah memutuskan menikahkan kamu dengan Rico. Walaupun, bunda juga tau kalian waktu itu saling mencintai, entah sekarang ya' bunda tidak tau lagi. Namun, perasaan bunda mengatakan Rico itu tidak pantas menjadi pemimpin dalam rumah tangga kalian." ungkap Rose.
''Bunda, juga tidak suka lihat Rico terlalu sopan dan kalem seperti itu. Nak, jika seorang Lelaki yang terlalu sopan dan kalem, laki-laki itu perlu diselediki, ada yang tidak beres dengan dirinya.'' Rose berdiri dari kursi dan berjalan kearah ranjang dimana Lestari duduk. Lalu. Rose duduk disamping Lestari.
Tangan Rose menepuk-nepuk bahu Lestari." kuatkan hatimu nak, dalam rumah tangga, banyak sekali kerikil-kerikil kecil yang mengganggu rumah tangga kita.Namun, semua tergantung cara kita menyikapinya." tutur Rose.
''Kalau bunda sudah tau seperti itu kenapa bunda juga nurut dengan Ayah untuk tetap nikahkan Lestari dengan Rico?"tanya Lestari dengan berkaca-kaca.
''Hahahaha''
Rose tertawa.
''Bukannya, kamu juga mencintai Rico? Bunda setuju karena bunda tau kamu dan Rico berpacaran. Bukan, hanya perjodohan diwaktu kecil, kamu saja. Tapi, kalian juga akhirnya saling jatuh cinta, itu yang membuat Bunda berat untuk menolak pernikahan kalian waktu itu.'' ujar Rose. mengenang waktu itu dirinya sempat protes pada Filipo.
''Ini bukan jaman siti nurbaya, Ayah. Jadi dijodohkan ini sudah jaman modern, biarkan Lestari sendiri yang memilih orang yang tepat men jadi pasangan hidupnya.'' protes Rose.
''Bunda, selama ini tidak lihat atau sengaja tidak lihat? bukannya sekarang Rico dan Lestari sedang pacaran? terus salah ayah dimana menikahkan mereka untuk mencegah Zina . Ayah ingin menjauhkan anak ayah dari dosa besar itu. sahut Filipo.
Kenang rose waktu itu. Lestari menunduk dia juga tidak boleh menyalahkan ayahnya atas perjodohan masa kecil Ia dulu. Karena, akhirnya Lestari juga jatuh cinta dengan Rico. Lestari pikir Rico pria yang baik. Karena, waktu itu Rico begitu ramah, sopan bahkan memperlakukan Lestari layaknya seorang ratu.
"Iya benar Bunda. Karena, Rico pintar bermain drama." lirih Lestari.
Rose merasa sedih ketika melihat Lestari menekuk wajahnya seperti itu. Namun, Rose harus menjadi air untuk putrinya. menenangkan dan memberi pengertian pada Lestari bukan menjadi boomerang untuk Putriny sendiri. Karena, seberat masalah apapun perceraian sangat ditentang oleh agama dan Tuhan.
Saat keduanya sedang bercerita. Putri menangis.
oek oek oek
Bayi kecil itu menangis karena perut kecilnya sudah lapar. Rose tersenyum pada Lestari, '' kamu tetap disini, biarkan Bunda yang menggendong Putri untuk bawa kesini, hmm.'' ucap Rose. dengan menepuk pelan lengan Lestari.
''Terima kasih, bunda.''jawab Lestari tersenyum.
Rose yang tidak sabar ingin menggendong Putri bergegas berdiri dari ranjang yang Ia duduk, dan berjalan kearah box bayi. Rose segera menggendong Putri dengan lembut, dan dibawa pada Lestari.
''Halo cantiknya, Oma. sudah bangun? Oma nunggu daritadi disini, cucu Oma tidurnya pulas sekali.'' ucap Rose pada Putri dengan tersenyum gemas.
Putri menatap Rose dengan tersenyum, walaupun akhirnya kembali menangis sembari mengecap bibirnya. Karena, perut kecilnyan terus mendesak untuk cepat di isi.
"Lestari, lihat Putri dia begitu menggemaskan." ujar Rose. sembari menempelkan hidungnya di pipi Putih yang gembul.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Abang Bruce!!!!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
lee
rico emang pintar main drama.....
2023-07-03
1
adrian
breoknya bruce kreeennn...
2022-09-23
2
bunda s'as
si babang ganteng satu ini udah sering deh wara wiri di visual novel ...
2022-04-24
3