Salah mu?

Bruce sudah tiba di mansion.Ia melangkah begitu cepat masuk ke dalam mansion menuju kamarnya. Bahkn sapaan pelayannya pun Ia abaikan.

''Tuan!''sapa pelayannya.

Bruce tidak menjawab, Pria itu terus melangkah menuju Kamarnya. Ia mendorong pintu kamar dengan sangat kasar. Tampak Tifani sedang tertidur pulas diatas ranjang. Ia menutupi tubuhnya yang polos dengan selimut. Melihat itu, Bruce semakin kesal.

Kenapa Tifani tidak dilantai?malah enak-enakan tidur diatas ranjang miliknya? Dengan amarah yang menyelimuti hatinya Bruce melepas Jas diatas sofa, tangannya melonggarkan dasi dilehernya dengan sangat kasar.

"Bangun!!" teriak Bruce.

Kini Bruce tidak bisa mengontrol emosinya lagi. Selimut yang menutupi tubuh Tifani ditarik dengan begitu kasar. Lalu, dilemparnya dibawah lantai. Tifani terperanjat, rasa kantuk yang sedari menyelimuti dirinya kini hilang seketika.

Wanita itu sangat ketakutan ketika menatap wajah Bruce yang kini dingin seperti es kutub selatan. Ia duduk diatas ranjang dengan memeluk kedua Lututnya, wajahnya Ia sembunyikan ke dalam lututnya.

''Atas ijin siapa kau tidur diatas ranjangku? kau lupa sekarang siapa dirimu bagiku?'' tanya Bruce.

''Aku ngantuk, sayang.''jawab Tifani dengan sendu.

Ia menatap Bruce mengiba agar tidak dikasarin lagi. Tubuhnya kini sudah remuk didalam sana, ditambah lagi hatinya yang hancur. Karena hinaan Bruce yang bertubi-tubi terus Ia dengar ditelinga nya.

Dengan amarah Bruce naik ke atas ranjangnya. Tangannya menarik tubuh Tifani. Lalu, menghempaskan tubuh Tifani kebawah lantai dengan kasar. Ia tidak peduli cedera apa yang nantinya dialami Tiffani.

''ARGH...sakit! ini sangat sakit.'' jerit Tifani.

Wanita itu berusaha berdiri dari lantai. Namun, dengan cepat Bruce turun dari ranjang dan menginjakkan kakinya diatas belakang Tifani, yang sedang berusaha berdiri. Bruce menaikkan kakinya yang masih menggunakan sepatu diatas belakang Tifani.

''Terus seperti itu, jangan membuat aku tidak terkontrol lagi.'' ucap Bruce. Ia melempar pandang nya agar tidak bertatapan dengan wajah Tifani, yang terus mendengakkan kepalanya memohon belas kasihan.

Akhirnya Tifani pun diam Ia tidak bisa melawan. karena, percuma tubuhnya yang lemah tidak bisa melawan Bruce yang tenaganya kuat.

Tifani meraba lututnya yang sudah mengeluarkan darahnya. karena tergores dilantai. Bahkan, bibirnya pun kini sudah mengeluarkan darah segar.

Tifani menyeka darah segar yang mengalir dari sudut bibir bawahnya.

''Biarkan aku duduk, walau hanya dilantai. belakangku sangat sakit jika kau menginjak seperti ini. Bibirku pun kini berdarah, bahkan lututku juga terluka.Kumohon kasihani aku sebagai anak kecil yang dulu kau pungut dijalanan.'' Tifani mengiba.

Mendengar ucapan Tifani kepala Bruce serasa ingin meledak.

''Jangan mengajari aku soal belas kasihan. Apa kau lupa perlakuan ku selama ini kepadamu?'' sergah Bruce. Dengan menurunkan kakinya dari belakang Tifani.

Sedikit merasa lega. Karena kini Ia bisa duduk dilantai.Setidaknya lututnya yang terkilir tadi tidak lagi tertendes dilantai.

Namun, mendengar ucapan Tifani. Bruce yang tidak bisa menahan emosinya lagi melepaskan satu tamparan dipipi mulus Tifani. Rintihan kesakitan wanita yang bergelar DOKTER SP.A. semakin menyayat hati yang mendengar.Tetapi, tidak bagi Bruce, Ia merasa tangisan Tifani hanyalah air mata palsu.

''Aku melakukan kesalahan apalagi? sehingga kau pulang-pulang langsung berlaku kasar padaku?sejak tadi ditinggal dirimu pergi, aku menurut hanya berdiam diri didalam kamar ini, terus letak kesalahan ku dimana?'' lirih Tifani dengan berlinang air mata. tangannya menyentuh pipinya yang kini sudah memerah.

Air mata Tifani mengalir membasahi pipinya bercampur darah segar yang terus keluar dari sudut bibir bawahnya. Sekarang Tifani baru merasakan sakitnya diperlakukan kasar oleh orang yang sangat mencintai dia, menyayangi dan melindungi dirinya.

Pria yang dulu bak malaikat penolong, datang menyelamatkan dirinya. Yang waktu itu sedang menangis ditepi jalan. Dengan satu buah kantong kresek berwarna hitam yang berisi 4 buah potong baju tanpa pakaian dalam. wajahnya yang kotor badannya yang bau.Karena, sudah lima hari Ia tidak mandi. Jangan kan mandi makan saja menunggu belaskasihan orang yang lewat. Matanya yang mirip panda karena tidak pernah tidur dengan baik. Ia selalu terjaga ditepi jalan. Karena, tidak memiliki tujuan yang akan dia datangi. Rumah peninggalan orang tuanya kini digusur oleh orang yang berwewenang.

Hidup sebatang kara dipinggir jalan hampir tiga bulan selepas kepergian ibunya. Membuat Tifani hilang harapan untuk hidup.

Ia bingung kepada siapa dia mendapat bantuan? Siapa yang mau menolong dirinya di jaman sedang tidak baik-baik saja seperti saat ini?

Namun, dugaan Tifani salah Bruce yang waktu itu pulang dari Markas dengan keadaan waras. Karena, tidak sedang minum. Hatinya tersentuh ketika melihat seorang anak kecil yang berusia enam tahun sedang menitikkan air matanya ditepi jalan. Dengan membawa kantong kresek hitam. Dan tangan satunya menengadah meminta belas kasihan orang yang lewat.

Hati Bruce tergugah, Ia yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang apalagi orangtuanya. Karena, Bruce juga anak jalanan.sejak panti asuhan yang Ia tempati tiba-tiba terbakar, Bruce yang menyelamatkan dirinya dari kobaran api, bertahan hidup dijalanan. Hidup seadanya dibawah kolong Jembatan, hingga dia tumbuh remaja. Bruce segera menghentikan mobilnya.

"Siapa anak itu? apakah ini trik untuk menjebak orang yang menolong?" batin Bruce dengan melirik kesana kemari.Mencari keberadaan orang lain dibalik anak ini.

Karena, tidak ada niat buruk dan gadis kecil itu benar-benar minta pertolongan. Bruce segera keluar dari mobil, tentu tidak lupa Ia membawa pistolnya. Untuk berjaga-jaga kalau ada yang tiba-tiba datang menyerang dirinnya, mengingat sekarang sudah larut malam.

"Kenapa malam-malam seperti ini berada diluar sendirian? dimana rumahmu? siapa orangtuamu? biar paman mengantarkan kamu pulang?" tawar Bruce dengan sedikit membungkukkan badannya yang tinggi, agar bisa menyamai dengan gadis kecil itu.

Gadis kecil yang berusia enam tahun itu melangkah mundur penuh ketakutan. Ia menggelengkan kepalanya. Dia sangat takut dengan wajah Bruce yang tidak pernah tersenyum. Namun, Bruce tidak berhenti dia terus berusaha meyakinkan gadis kecil itu. Kalau, niatnya benar tulus menolong anak itu.

''Kata'kan paman akan mengantarmu pulang. Paman orang baik, wajah paman saja yang dingin seperti ini, dimana rumahmu?" Bruce berusaha lembut. akhirnya wajah yang tidak pernah tersenyum, demi anak kecil ini ikut bersama dirinya Bruce berusaha tersenyum.

''Lihat paman sudah tersenyum, yuk ikut dengan paman masuk ke mobil paman. kamu pasti kelaparan benar'kan?'' tanya Bruce dengan suara lembut. Jiwa pembunuhnya seketika hilang dari dirinya.

Gadis kecil itu yang perutnya terus mendesak dirinya untuk segera disi menganggukkan kepalanya.

kriuk...

Bunyi perut kelaparan Tifani.

"Benar'kan kata paman, kamu pasti kelaparan." ucap Bruce lagi. lalu dengan lembut Bruce menggandeng tangan gadis kecil itu kembali masuk kedalam mobil mewahnya.

Visual Rico.

Terpopuler

Comments

lee

lee

sudah di tolongin malah berkhianat. dasar wanita tidak tau diri....

2023-07-08

1

Alvares

Alvares

Bruce yang baik hati

2022-05-08

2

Adrian

Adrian

tifani mau bunuh diri ya

2022-03-11

3

lihat semua
Episodes
1 Kesakitan
2 Apa kabar?
3 kesal
4 Angin Bisa dicari!
5 Kemana Dia?
6 Aturan!
7 Kemana Dia
8 Pesan!
9 Alasan
10 Pagi sayang!
11 Hancur!
12 Jangan menyentuh aku!
13 Aku dingin.
14 Detektif?
15 Ayah Biologis.
16 Percaya?
17 Direktur?
18 Rekaman cctv?
19 Alamat!
20 Salah mu?
21 Flashback
22 seberapa kuat dirinya?
23 Aku Lion Bruce!!!
24 Tega kamu!
25 Rumah sakit?
26 Mirip!
27 Papi sendiri!
28 Salah Mami!
29 Menutupi Aib Suami.
30 Berat untuk pergi.
31 Gadis Bodoh!
32 Mencekam!
33 Rico pergi!
34 Belajar mengiklaskan!
35 Menarik
36 Dia menghancurkan hidupku!
37 Kau juga akan mengkhianati saya?
38 Kamu kenapa?
39 Siksa dia secara perlahan
40 D'SCORPION Black?
41 Katakan dengan jujur.
42 kemana perginya dia
43 berusaha tenang!
44 Hotel?
45 Tidur di kamar Putri
46 Lupa bawa Charger!
47 Tidak ada Nona didalam Mansionku!
48 Skip!
49 Nomor Misterius
50 Aku benci kegagalan!
51 Apes!
52 Ramos Atau Felix?
53 Beraninya!
54 Nomor Lestari!
55 Mulai beraksi
56 merepotkan!
57 Hermoso?
58 Wanita Naif!
59 Luka?
60 Jual Berlian.
61 Masih, saja ceroboh!
62 Panggilan perdana!
63 You make me crazy!
64 Wait Me!!!
65 Baby come on!
66 why not?
67 Berusaha yakin.
68 Rico?
69 Sharelock
70 Mau membunuh?
71 urusan kau dan aku belum selesai!
72 Aku tidak Mau!
73 Mengobati Luka Bruce.
74 Kamu percaya aku?
75 Aku belum kalah!
76 Tidak boleh pergi!
77 Ikut Aku!
78 Camkan!!!
79 perseteruan 2R.
80 Maaf!
81 Kwatir.
82 bersikap dingin.
83 Kejutan.
84 Menatap.
85 Rico cemburu?
86 Perasaan aneh.
87 Perdebatan.
88 kejujuran yang menyakitkan!
89 kejujuran yang menyakitkan!
90 kegundahan Bruce.
91 Surat panggilan.
92 Kwatir.
93 permintaan Tifani.
94 permintaan.
95 Kangen.
96 Permintaan Filipo.
97 Filipo mendapat telpon misterius.
98 Meminta ke kantor Filipo
99 Detektif ala Bruce dan Felix.
100 Video?
101 Seandainya
102 Canggung.
103 Saya pemilik rumah sakit ini.
104 Tidak pernah menduga
105 ketahuan.
106 Maaf!
107 serasa nonton tinju gratis
108 Panik.
109 Aku murahan?
110 peringatan!
111 Kecepatan.
112 penyesalan.
113 Filipo sadar.
114 Siapa Ramos?
115 Jadi istri.
116 iri
117 Jangan lupa.
118 putusan.
119 Penyesalan
120 Apa harus?
121 Perdana.
122 kehancuran dimulai.
123 Wanitaku.
124 Selamatkan syaraf.
125 Dimana Tari?
126 Diperkosa?
127 Situasi yang memaksa.
128 makan pasta
129 Caption sosmed
130 Aku ingin segera menikah
131 Bidadari kah?
132 Mengenang.
133 Pak Filipo!
134 Sakit.
135 Kangen Putri.
136 Lepas kangen
137 Paman Baik.
138 gagal.
139 menyesal
140 My Sweety Heart.
141 Putri bergumam.
142 Putri anak cerdas.
143 liburan.
144 Blokir Bioskop.
145 Kecewa.
146 Bunga titipan Lestari
147 Ayah?
148 Bertemu
149 Kamu harus berobat.
150 surat dari Lestari.
151 Luapan emosi Bruce.
152 penyesalan Rico
153 Permintaan Tifani.
154 penyesalan terdalam
155 Ikut bersama kami.
156 Jelmaan Malaikat .
157 saling memaafkan.
158 persiapan operasi.
159 pengumuman novel baru
160 Semangat!
161 Koma?
162 Sadar dari koma.
163 Kabar gembira.
164 Extrapart.
165 Lamaran terindah.
166 Fitting baju pengantin.
167 Pernikahan.
168 extrapart.
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Kesakitan
2
Apa kabar?
3
kesal
4
Angin Bisa dicari!
5
Kemana Dia?
6
Aturan!
7
Kemana Dia
8
Pesan!
9
Alasan
10
Pagi sayang!
11
Hancur!
12
Jangan menyentuh aku!
13
Aku dingin.
14
Detektif?
15
Ayah Biologis.
16
Percaya?
17
Direktur?
18
Rekaman cctv?
19
Alamat!
20
Salah mu?
21
Flashback
22
seberapa kuat dirinya?
23
Aku Lion Bruce!!!
24
Tega kamu!
25
Rumah sakit?
26
Mirip!
27
Papi sendiri!
28
Salah Mami!
29
Menutupi Aib Suami.
30
Berat untuk pergi.
31
Gadis Bodoh!
32
Mencekam!
33
Rico pergi!
34
Belajar mengiklaskan!
35
Menarik
36
Dia menghancurkan hidupku!
37
Kau juga akan mengkhianati saya?
38
Kamu kenapa?
39
Siksa dia secara perlahan
40
D'SCORPION Black?
41
Katakan dengan jujur.
42
kemana perginya dia
43
berusaha tenang!
44
Hotel?
45
Tidur di kamar Putri
46
Lupa bawa Charger!
47
Tidak ada Nona didalam Mansionku!
48
Skip!
49
Nomor Misterius
50
Aku benci kegagalan!
51
Apes!
52
Ramos Atau Felix?
53
Beraninya!
54
Nomor Lestari!
55
Mulai beraksi
56
merepotkan!
57
Hermoso?
58
Wanita Naif!
59
Luka?
60
Jual Berlian.
61
Masih, saja ceroboh!
62
Panggilan perdana!
63
You make me crazy!
64
Wait Me!!!
65
Baby come on!
66
why not?
67
Berusaha yakin.
68
Rico?
69
Sharelock
70
Mau membunuh?
71
urusan kau dan aku belum selesai!
72
Aku tidak Mau!
73
Mengobati Luka Bruce.
74
Kamu percaya aku?
75
Aku belum kalah!
76
Tidak boleh pergi!
77
Ikut Aku!
78
Camkan!!!
79
perseteruan 2R.
80
Maaf!
81
Kwatir.
82
bersikap dingin.
83
Kejutan.
84
Menatap.
85
Rico cemburu?
86
Perasaan aneh.
87
Perdebatan.
88
kejujuran yang menyakitkan!
89
kejujuran yang menyakitkan!
90
kegundahan Bruce.
91
Surat panggilan.
92
Kwatir.
93
permintaan Tifani.
94
permintaan.
95
Kangen.
96
Permintaan Filipo.
97
Filipo mendapat telpon misterius.
98
Meminta ke kantor Filipo
99
Detektif ala Bruce dan Felix.
100
Video?
101
Seandainya
102
Canggung.
103
Saya pemilik rumah sakit ini.
104
Tidak pernah menduga
105
ketahuan.
106
Maaf!
107
serasa nonton tinju gratis
108
Panik.
109
Aku murahan?
110
peringatan!
111
Kecepatan.
112
penyesalan.
113
Filipo sadar.
114
Siapa Ramos?
115
Jadi istri.
116
iri
117
Jangan lupa.
118
putusan.
119
Penyesalan
120
Apa harus?
121
Perdana.
122
kehancuran dimulai.
123
Wanitaku.
124
Selamatkan syaraf.
125
Dimana Tari?
126
Diperkosa?
127
Situasi yang memaksa.
128
makan pasta
129
Caption sosmed
130
Aku ingin segera menikah
131
Bidadari kah?
132
Mengenang.
133
Pak Filipo!
134
Sakit.
135
Kangen Putri.
136
Lepas kangen
137
Paman Baik.
138
gagal.
139
menyesal
140
My Sweety Heart.
141
Putri bergumam.
142
Putri anak cerdas.
143
liburan.
144
Blokir Bioskop.
145
Kecewa.
146
Bunga titipan Lestari
147
Ayah?
148
Bertemu
149
Kamu harus berobat.
150
surat dari Lestari.
151
Luapan emosi Bruce.
152
penyesalan Rico
153
Permintaan Tifani.
154
penyesalan terdalam
155
Ikut bersama kami.
156
Jelmaan Malaikat .
157
saling memaafkan.
158
persiapan operasi.
159
pengumuman novel baru
160
Semangat!
161
Koma?
162
Sadar dari koma.
163
Kabar gembira.
164
Extrapart.
165
Lamaran terindah.
166
Fitting baju pengantin.
167
Pernikahan.
168
extrapart.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!