Rico Masih berdiam didalam ruangan Tifani. Membuat Tifani was was kwatir Bruce datang secara tiba-tiba bisa tamat riwayatnya.
''Co, kamu enggak temani istri mu?'' cebik Tifani.
''Kamu kenapa sejak aku disini, kamu seperti enggak senang.'' sahut Rico menekuk wajahnya.
''Aku bukan enggak senang. Tetapi, ini tempat umum, Co. Bagaimana dengan penilain perawat dan pengunjung rumah sakit?" sambung Tifani, dengan menatap wajah Rico dan memohon.'' Co, tolong jaga privasi aku.'' pinta Tifani dengan menggenggam tangan Rico.
''Kamu enggak kangen aku? kita sudah tujuh tahun enggak bertemu, melepas kangen hanya melalui sambung telpon, Fan.'' Rico memasang wajah melas.
'' Tapi, siapa aku ini sekarang buat kamu? ya, benar dulu aku pernah jatuh cinta dengan kamu. Namun, aku sadar kalau tindakan aku waktu itu salah.'' jelas Tifani.
'' Apa di rumah sakit, aku tak boleh romantis dengan mu seperti dulu lagi?" tanya Rico sembari menggigit bibir bawahnya.
"Tidak! " tegas Tifani.
Rico memijit keningnya, memikirkan posisi mereka berdua saat ini. Rico memang mengenal Tifani di waktu kuliah di Universitas Oxford. Namun, Tifanni gadis yang selalu pandai menyimpan privasi dirinya. hingga kini Rico tidak tahu asal dan seluk beluk Tifani.
Rico hanya kenal Tifani seorang mahasiswi kedokteran dari kampus Oxford. Karena, Rico juga Alumi mahasiswa universitas Oxford. Namun, mereka berbeda jurusan Rico bagian Managemen Keuangan. Sedangkan Tifani jurusan Kedokteran Specialias Kandungan dan Anak.
Rico jatuh hati dengan Tifani. karena, Tifani salah satu siswi yang aktif dan termasuk siswi berprestasi. Karena sempat satu kelompok dari kegiatan kampus Rico akhirnya menyatakan cintanya kepada Tifani.
Tifani juga tidak menolak, Karena pesona Rico yang menggoda membuat Tifani langsung menerima cinta Rico. lima tahun menjalin hubungan di London. Rico sama sekali tidak mengenal sosok Tifani yang sebenarnya.
Tifani pun setelah menyelesaikan kuliahnya dan kembali pulang ke Spanyol. Tifani Sangat sibuk dengan pekerjaan sebagai Dokter sekaligus merangkap sebagai Direktur di rumah sakit, tempat Tifani kerja.
Bahkan Tifani juga tidak tahu, Kalau Rico sudah menikah. Karena, waktu itu Rico wisuda lebih dahulu. sedangkan Tifani masih melanjutkan lima tahun lagi untuk mengambil jurusan specialisnya.
Rico dan Tifani saling menghubungi lagi, setelah saling berpapasan di salah satu mall terbesar di Madrid. waktu itu Tifani sedang jalan jalan bersama teman temannya. Dan bertemu dengan Rico juga yang sedang meeting di salah satu Kafe di Mall itu.
Dari pertemuan itu mereka kembali berkomunikasi. Setelah saling menukar nomor ponsel dan mulai berkomunikasi lagi. Tifani tidak menyadari sikap dia pun akhir akhir ini sedikit berubah dengan Bruce.
Karena, mengetahu Tifani bekerja di rumah sakit dekat tempat Ia tinggal. Rico pun menyarankan Lestari untuk melahirkan di rumah sakit di mana tempat Tifani kerja.
Namun, Lestari sama sekali tidak mencurigai Rico. Lestari berpikir karena dekat dan mendapat promo biaya rumah sakit. mengingat rumah sakit baru beroperasi, jadi masih banyak harga diskon. Jadi, wajar jika Rico memberi saran melahikan dirumah sakit milik tempat Tifani bekerja.
'' Ya sudah aku menurut untuk keluar. Tetapi, ada syaratnya.'' Rico memberi syarat.
'' Apa syaratnya? kata'kan.'' jawab Tifani
''Nanti aku akan menghubungi kamu setelah jam nya.'' sahut Rico berkedip. Lalu, bangkit berdiri dari kursi Ia duduk.
Rico berjalan keluar dari ruangan Tifani dengan memberi isyarat menaruh tangan ditelinganya, '' nanti aku telpon.''
Tifani menggerutu dengan sikap Rico yang kembali over seperti masa mereka kuliah.
Akhirnya setelah barapa kali Tifani memohon, Rico pun mau keluar dari ruangan Tifani. kembali berjalan menuju ruangan Lestari dengan wajah yang menekuk.
"Dari mana saja, pi?" Baru saja Rico menginjakkan kakinya di depan pintu ruangan, Lestari langsung mencerca Rico dengan banyak pertanyaan.
"Papi, cari angin diluar." jawab Rico singkat. Lalu, mengambil Putri dari gendongan Lestari.
" Baru tau ada angin yang bisa di cari," dengus Lestari. kemudian berdiri dari bed pasien berjalan menuju kamar mandi.
" Untung Mami tidak operasi. Kalau operasi Mami menderita sendirian." umpat Lestari sebelum menutup pintu kamar mandi.
"Terus saja berprasangka buruk dengan aku, Mi.'' sambung Rico tidak kalah kesal.
Putri menatap wajah Rico." Kenapa, menatap Papi seperti ini, sayang?" tanya Rico sembari tertawa menatap wajah Putri.
Wajah Bayi usia sehari itu tidak bisa berbohong. Terlihat Putri menunjukkan wajah yang sangat kesal terhadap Rico. membuat Rico tertawa.
*****
Di Mansion Bruce sedang terlelap di kamar miliknya. Karena, tubuhnya yang lelah semalaman harus melawan musuh. Setelah pulang dari markas Bruce tidak langsung pulang di Mansion. Tetapi, Bruce menemui Tifani di rumah sakit, hingga siang hari.
Jam sudah menunjukkan pukul 19:00 waktu Spanyol. Bruce mengerjap.
''Ahh...'' Bruce perlahan membuka matanya. Tangan nya meraih ponsel di atas nakas dekat ranjang milik nya.
''Ahh... sudah pukul pukul 19:00. Tifani pasti sudah pulang." gumam Bruce sembari menyibak selimutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
lee
emangnya tuan bruce kurang apa sehingga tifani harus selingkuh...
2023-06-29
1
adrian
cepatan bruce
2022-07-13
2
bunda s'as
belum pulang bruce dia lagi selingkuh sama si rico ....
2022-04-24
3