BAB 17 : NASIHAT PUSPA

Sejak acara ulang tahun Nandang keluarga itu menjalin kedekatan kembali dengan keluarga Naila.

Tatik yang dulunya memang selalu suka dengan Puspa dan anak-anaknya pun kini lebih sering main dan mampir ke rumah mereka.

Tatik terpana melihat usaha yang di lakoni oleh Puspa sekarang. Yang kini sudah punya 4 mesin cuci dan tambahan tempat jemuran di depan rumah namun tetap dalam keadaan di tutupi seng.

Untuk menghindari tercemar debu jalan yang berlebihan, juga untuk meminimalisir kemungkina ada pihak yang usil atau merasa sirik dengan usaha yang mereka jalani sekarang.

Sebab di tiga bulan terakhir, mereka sudah berani memasang plakat untuk menerima laundryan untuk umum. Jadi mereka tidak hanya mengharapkan pakaian kotor dari tempat Onel saja. Sehingga penghasilan mereka sungguh lebih banyak dari sebelumnya.

"Nan.... Ndin. Kalian tidak capek. Sejak kita buka laundry untuk umum. Sekolah kalian bagaimana? Emak takut itu membuat kalian lalai untuk belajar."

"Tenang saja mak, pekerjaan itu tidak akan membuat kami malas belajar. Justru makin semangat. Emak yang sebaiknya berhenti saja membuat kue. Agar bangunnya tidak tengah malam lagi. Kan uang hasil kue tidak seberapa. Mending emak banyak istirahat." Pinta Andini.

"Nah... Nan setuju dengan saran Ndin mak. Mending mak, banyak istirahat saja. Terus sekarangkan Nandang sudah jarang sekolah, karena hanya nunggu hasil ujian. Gimana kalau Nan ikut emak bersih-bersih rumah di komplek mami Onel saja mak. Biar emak ga capek, syukur syukur kalo Nan bantu kerjaan cepat selesai dan lebih banyam rumah yang bisa di bersihkan mak... gimana?" tawar Nandang.

"Hmm... ide bagus sih. Tapi... mak pikir-pikir dulu ya Nan." jawab Puspa mendadak galau.

Rata-rata pukul 9 malam mereka sudah bebas dari segala pekerjaan yang menjadi beban dan tanggung jawab mereka atas konsekuensi pekerjaan yang mereka tekuni.

Andini selalu lebih cepat tidur dari Nandang dan emaknya. Mungkin karena Andini yang paling bontot dari antara mereka, sehingga memilik stamina yang tidak seperti yang lain.

"Nan... sini dekat emak sebentar." panggil emak pada anak lelaki sulungnya ini.

Nandang sedikit bingung melihat emaknya yang tiba-tiba memanggilnya yang nyata sudah ia sudah di dalam kamar hendak tidur menjemput mimpinya.

"Ada apa mak? Mak sakit? Mau Nan buatkan minum?" perhatian si Nandang pada sang emak.

"Tidak... ini mak sudah buatkan kopi untuk kita berdua."

"Waaaw... emak ngajak begadang nih." Ujar Nandang tiba-tiba bersemangat melihat kopi hitam yang sudah tersaji di meja tamu.

"Ada hal yang ingin emak sampaikan untukmu."

"Apa itu?"

"Soal kamu yang ingin membantu enak bersih-bersih di komplek mami Onel."

"Ah.... emak serius sekali. Nan kira ada apa."

"Nan... jika emak ga bilang ini. Mak ga bisa tidur."

"Ada apa sih mak?"

"Begini. Sebenarnya orang-orang yang bekerja di komplek mami Onel itu, caranya salah. Tapi, mak juga salah jika bilang mereka itu pendosa, sebab emak juga bukan orang suci. Toh, selama ini kita juga dapat uang. Sebagian besar dari mereka."

"Maksudnya gimana sih mak?"

"Bagi emak, kamu sudah dewasa. Sudah 18 tahun kemarin. Jadi, pekerjaan bangunan yang besar di tengah komplek itu adalah club malam. Jika siang terlihat sepi, tapi saat malam tiba, suasananya berubah menjadi ramai. Di sana banyak orang datang silih berganti mencari hiburan. Ada pesta narkoba, ada penjualan minuman keras, hingga menjual diri. Sampai di sini kamu paham?"

"Belum semuanya mak." Jujur Nandang.

"Jadi... di saat malam banyak para lelaki mungkin kaya yang datang kesana. Mungkin sedang bosan dengan rumah tangganya, mungkin lelah dengan beban hidupnya, mungkin tertekan dengan tuntutan pekerjaannya. Sehingga mereka melarikan dirinya ke tempat itu. Awalnya mungkin sekedar ingin melampiaskan gundahnya, dan ingin menghilangkan keluh kesah hidupnya. Dengan mengkonsumsi obat terlarang yang kata orang bisa membuat lupa diri dan melayang. Sama dengan efek meminun minuman keras, yang katanya akan merasa lebih tenang dan percaya diri jika telah meminumnya. Tapi semua itu hanya sugesti dari diri masing-masing." Terang Puspa seterang-terangnya.

"Lalu bagaimana dengan soal menjual diri?"

"Nah.. menjual diri adalah di mana seorang wanita atau pria yang bukan muhrimnya, bersedia menemani para pria bisa juga wanita itu tidur bahkan melakukan hal tabu yang hanya boleh di lakukan dengan pasangan sah, misalnya berciuman, berhubungan intim semacam itulah. Dengan imbalan uang yang tidak sedikit. Itulah yang di sebut PSK. Pekerja Se ks Komersial. Jadi tujuan mereka adalah mencari uang." Terang Puspa pada Nandang.

"Jika mereka melakukan hal itu tidak dengan pasangannya. Apakah tidak haram mak?"

"Tentu saja haram." jawab Puspa.

"Dosa ya mak." Polos Nandang menanggapi penjelasan Puspa.

"Untuk itulah emak memberitahukan saja denganmu secara langsung. Mak tidak melarang jika besok kamu akan ikut bekerja dengan emak di sana. Tapi juga tidak memintamu apalagi memaksamu. Hanya, mak sekarang sudah memberitahumu terlebih dahulu apa yang terjadi di sana. Emak lebih puas jika sudah dengan mulut emak sendiri menjelaskannya untukmu." Lanjut Puspa.

"Mak juga mau bilang, siapapun yang bekerja di sana akan mendapat cap jelek bagi sebagian orang yang tidak tau pekerjaan apa saja yang di lakukan di sana. Padahal tidak semuanya melakukan pekerjaan seperti itu. Seperti bang Karman, tugasnya hanya sebagai tukang ojek yang selalu siap mengantar, menjemput, kadang berbelanja untuk mereka yang jarang mau bersosialisasi dengan masyarakat luar. Sebab mereka juga sebenarnya malu dengan pekerjaan itu." Puspa menghela nafas kasar.

"Emak juga pernah, kadang-kadang di goda beberapa lelaki hidung belang yang mengira emak juga jual diri di sana. Tapi kuncinya adalah sikap kita Nan. Mereka akan segan jika kita sopan. Mereka manusia yang bisa di ajak bicara, bukan binatang. Walaupun kadang kasar bertindak di luar kendali saat masih di pengaruhi obat dan minuman beralkohol." Puspa masih menyampaikan isi di kepalanya pada Nandang.

"Intinya jika besok kamu ikut bekerja di sana. Bekerjalah sesuai tujuanmu bekerja apa di sana. Jangan mengusik ketenangan mereka, jangan pernah ikut campur urusan pribadi mereka dan yang paling penting jangan pernah menghina pilihan pekerjaan mereka. Biarkan saja mereka menjalani hal yang sudah mereka pilih. Urusan dosa dan sebagainya itu Allah yang menimbangkan bagi mereka. Sebab kita hanya sesama manusia. Pegang teguh cita-citamu, jangan sampai terpengaruh hingar bingar dunia. Mencari nafkah itu kebutuhan, tapi jangan sampai keluar dari jalur yang di benci Allah. Emak sih berharap biar emak saja yang keluar masuk komplek itu untuk tetap bekerja seperti ini. Tapi keputusan di tanganmu. Apa ingin ikut emak atau tidak." Dalam sekali Puspa menyampaikan nasihatnya pada Nandang.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

mintul

mintul

Mak Puspa 👍👍👍👍

2022-03-25

2

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

komunikasi yang baik, semua harus terbuka

2022-02-21

4

Suparti Ginanjar

Suparti Ginanjar

lanjut thor

2022-02-20

5

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : MIMPI BASAH
2 BAB 2 : RUMAH DINAS
3 BAB 3 : NOTA JUAL BELI
4 BAB 4 : DEAL
5 BAB 5 : ARTI NAMA
6 BAB 6 : IPDN
7 BAB 7 : SUASANA KOTA
8 BAB 8 : MAMI ONEL
9 BAB 9 : PINJAMAN PUN BERKAH
10 BAB 10 : PEKERJAAN TAMBAHAN
11 BAB 11 : TIDAK PUNYA AYAH
12 BAB 12 : BAHAGIA
13 BAB 13 : SARAN PUSPA
14 BAB 14 : CURHATAN MAMI
15 BAB 15 : CINTA PERTAMA NANDANG
16 BAB 16 : ULTAH NANDANG
17 BAB 17 : NASIHAT PUSPA
18 BAB 18 : HADIAH BUAT ANDINI
19 BAB 19 : NONTON BIOSKOP
20 BAB 20 : PEKERJAAN NANDANG
21 BAB 21 : KEPILUAN NANDANG
22 BAB 22 : OBROLAN ANDINI DAN NANDANG
23 BAB 23 : KURSI RODA
24 BAB 24 : JAWABAN JUJUR
25 BAB 25 : NONI
26 BAB 26 : NANDANG TERENYUH
27 BAB 27 : NALURI LELAKI
28 BAB 28 : PERTENGKARAN
29 BAB 29 : NIAT BAIK
30 BAB 30 : NANDANG MAKIN DEWASA
31 BAB 31 : RENCANA RENOVASI
32 BAB 32 : SEWA KAMAR
33 BAB 33 : CURHAT NAILA
34 BAB 34 : CALON ISTRI
35 BAB 35 : SUDAH PUNYA PACAR
36 BAB 36 : PISANG BAKAR
37 BAB 37 : GANTIAN CURHAT
38 BAB 38 : SEDANG SELINGKUH
39 BAB 39 : ANTARA NYAMAN DAN CINTA
40 BAB 40 : ADA YANG MENGGANJAL
41 BAB 41 : SALAH PAHAM
42 BAB 42 : GENDUT SAJA DULU
43 BAB 43 : KOSONG
44 BAB 44 : JANGGAL
45 BAB 45 : TEMPAT TERNYAMAN
46 BAB 46 : NANDANG GEREGETAN
47 BAB 47 : RINDU
48 BAB 48 : TERLUKA TAPI TAK BERDARAH
49 BAB 49 : DADA INI SELALU SIAP
50 BAB 50 : RENCANA
51 BAB 51 : KKN
52 BAB 52 : I WANT YOU
53 BAB 53 : DITA SAKIT
54 BAB 54 : HAMIL
55 BAB 55 : KISAH DITA
56 BAB 56 : KEJUTAN NANDANG
57 BAB 57 : URING URINGAN
58 BAB 58 : GADIS BAR BAR
59 BAB 58 : SURAT SEHAT
60 BAB 59 : PENYAKIT GADIS
61 BAB 60 : MUNGUT SISA
62 BAB 61 : SALAH TINGKAH
63 BAB 62 : MATA BICARA
64 BAB 63 : ANDINI KEPO
65 BAB 64 : NAILA JATUH CINTA
66 BAB 65 : JADI PACARKU YA
67 BAB 66 : KUDA TERBANG
68 BAB 67 : PENYEMBUH LUKA
69 BAB 68 : TUJUAN KKN
70 BAB 69 : BUKAN KENCAN
71 BAB 70 : MINTANYA LAMA
72 BAB 71 : NANDANG NORAK
73 BAB 72 : WISUDA
74 BAB 73 : LEBAY
75 BAB 74 : KU KIRA KAU RUMAH
76 BAB 75 : DI USIR
77 BAB 76 : VULKANISIR BAN
78 BAB 77 : CERAH
79 BAB 78 : KESIMPULAN
80 BAB 79 : IMAN, AMIN, KABUL
81 BAB 80 : MELAMAR
82 BAB 81 : DI TOLAK
83 BAB 82 : SAMPAI DI SINI PAHAM
84 BAB 83 : IJAB KOBUL
85 BAB 83 : KEJUTAN
86 BAB 84 : SEPULUH JUTA
87 BAB 85 : KERACUNAN
88 BAB 86 : TASYUKURAN
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB 1 : MIMPI BASAH
2
BAB 2 : RUMAH DINAS
3
BAB 3 : NOTA JUAL BELI
4
BAB 4 : DEAL
5
BAB 5 : ARTI NAMA
6
BAB 6 : IPDN
7
BAB 7 : SUASANA KOTA
8
BAB 8 : MAMI ONEL
9
BAB 9 : PINJAMAN PUN BERKAH
10
BAB 10 : PEKERJAAN TAMBAHAN
11
BAB 11 : TIDAK PUNYA AYAH
12
BAB 12 : BAHAGIA
13
BAB 13 : SARAN PUSPA
14
BAB 14 : CURHATAN MAMI
15
BAB 15 : CINTA PERTAMA NANDANG
16
BAB 16 : ULTAH NANDANG
17
BAB 17 : NASIHAT PUSPA
18
BAB 18 : HADIAH BUAT ANDINI
19
BAB 19 : NONTON BIOSKOP
20
BAB 20 : PEKERJAAN NANDANG
21
BAB 21 : KEPILUAN NANDANG
22
BAB 22 : OBROLAN ANDINI DAN NANDANG
23
BAB 23 : KURSI RODA
24
BAB 24 : JAWABAN JUJUR
25
BAB 25 : NONI
26
BAB 26 : NANDANG TERENYUH
27
BAB 27 : NALURI LELAKI
28
BAB 28 : PERTENGKARAN
29
BAB 29 : NIAT BAIK
30
BAB 30 : NANDANG MAKIN DEWASA
31
BAB 31 : RENCANA RENOVASI
32
BAB 32 : SEWA KAMAR
33
BAB 33 : CURHAT NAILA
34
BAB 34 : CALON ISTRI
35
BAB 35 : SUDAH PUNYA PACAR
36
BAB 36 : PISANG BAKAR
37
BAB 37 : GANTIAN CURHAT
38
BAB 38 : SEDANG SELINGKUH
39
BAB 39 : ANTARA NYAMAN DAN CINTA
40
BAB 40 : ADA YANG MENGGANJAL
41
BAB 41 : SALAH PAHAM
42
BAB 42 : GENDUT SAJA DULU
43
BAB 43 : KOSONG
44
BAB 44 : JANGGAL
45
BAB 45 : TEMPAT TERNYAMAN
46
BAB 46 : NANDANG GEREGETAN
47
BAB 47 : RINDU
48
BAB 48 : TERLUKA TAPI TAK BERDARAH
49
BAB 49 : DADA INI SELALU SIAP
50
BAB 50 : RENCANA
51
BAB 51 : KKN
52
BAB 52 : I WANT YOU
53
BAB 53 : DITA SAKIT
54
BAB 54 : HAMIL
55
BAB 55 : KISAH DITA
56
BAB 56 : KEJUTAN NANDANG
57
BAB 57 : URING URINGAN
58
BAB 58 : GADIS BAR BAR
59
BAB 58 : SURAT SEHAT
60
BAB 59 : PENYAKIT GADIS
61
BAB 60 : MUNGUT SISA
62
BAB 61 : SALAH TINGKAH
63
BAB 62 : MATA BICARA
64
BAB 63 : ANDINI KEPO
65
BAB 64 : NAILA JATUH CINTA
66
BAB 65 : JADI PACARKU YA
67
BAB 66 : KUDA TERBANG
68
BAB 67 : PENYEMBUH LUKA
69
BAB 68 : TUJUAN KKN
70
BAB 69 : BUKAN KENCAN
71
BAB 70 : MINTANYA LAMA
72
BAB 71 : NANDANG NORAK
73
BAB 72 : WISUDA
74
BAB 73 : LEBAY
75
BAB 74 : KU KIRA KAU RUMAH
76
BAB 75 : DI USIR
77
BAB 76 : VULKANISIR BAN
78
BAB 77 : CERAH
79
BAB 78 : KESIMPULAN
80
BAB 79 : IMAN, AMIN, KABUL
81
BAB 80 : MELAMAR
82
BAB 81 : DI TOLAK
83
BAB 82 : SAMPAI DI SINI PAHAM
84
BAB 83 : IJAB KOBUL
85
BAB 83 : KEJUTAN
86
BAB 84 : SEPULUH JUTA
87
BAB 85 : KERACUNAN
88
BAB 86 : TASYUKURAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!