BAB 14 : CURHATAN MAMI

Puspa bukan orang alim tapi bukan berarti tanpa dosa. Hanya bertindak biasa, dan minim melakukan tindakan yang di benci Allah.

Puspa pernah di goda pria yang setelah menggauli wanita di tempat ia bekerja. Tapi dengan sopan ia menolak pria hidung belang itu, serta menyampaikannya langsung pada wanita pemilik rumah tersebut.

Hasilnya, ia justru di anggap menggoda pria itu. Kenyataan justru di balik ke arahnya. Namun, Puspa tidak marah. Hanya meminta dengan hormat untuk tidak lagi menerima pekerjaan di rumah tersebut, untuk menghindari fitnah. Puspa tidak takut hilang pekerjaan, pendapatannya mungkin berkurang 50 sampai 100 ribu dalam sehari. Tapi baginya tidak masalah. Sebab yang ia kejar tidak hanya materi.

Puspa seorang janda baginya itu adalah takdir. Tapi menjadi janda yang baik atau tidak itu adalah pilihan. Yang Puspa yakini adalah hukum karma pasti berlaku. Ia sangat menjaga marwahnya, demi kedua anak yang kini sangat menuntutnya menjadi teladan.

Onel juga tidak sekali mengiming-iminginya pekerjaan praktis untuknya. Tapi selalu dapat ia tolak dengan alasan masuk akal dan tidak menyinggung perasaan wanita bertampang garang namun baik hati tersebut.

"Mak... apa kamu tidak capek kerja bersih-bersih setiap hari begitu?" tanya Onel pada Puspa. Yang hari itu mampu membersijkan 4 rumah dalam sekali datang.

"Alhamdulilah, Allah setiap hari memberikan emak kekuatan untuk terus bersemangat melalukan pekerjaan ini mi." jawab Puspa dengan wajah gembira.

"Padahal jika kamu terima kerjaan malam, tugas kamu hanya mengantar minuman dan menemani orang-orang minum, pulangnya sudah pasti 500rb bisa kamu bawa pulang. Tidak capek bukan?"

"Kedengarannya memang tidak capek mi, tapi ... kasian Nandang dan Andini kalau siang kami terpisah karena mereka sekolah, masa malam hari juga mereka tidak melihat emaknya. Sudah ga punya ayah lho mereka mi." Obrol mereka.

"Hmmm... terserah kamu saja. Yang penting kamu sanggup dan senang melakukannya."

"Senang bahkan sangat amat senang sekali." Jawab Puspa sungguh merasa bagai bertemu malaikat tak bersayap, setelah kenal dengan Onel.

"Oh iya mami... kemarin di pengajian. Ada teman yang katanya mau ikut bekerja di sini, sepertu emak. Apa boleh?" tanya Puspa sambil masih sibuk menimbang pakaian kotor yang makin hari makin banyak, bahkan kadang di bayar di muka oleh pelanggannya.

"Teman pengajian...? Apa kamu tidak bilang pada mereka di sini tempat orang kerja bagaimana? Apa mereka tidak berpikir akan haram jika mengais rejeki di sini?" suara Onel agak melengking, agak gusar mendengar kalimat pengajian. Sedikit inscure jika nanti mereka akan di hakimi oleh orang-orang saleh dan suci itu.

"Mami bicara apa sih? Kalau semua orang yang mengais rejeki di sini adalah haram. Berarti selama ini emak juga makan uang hasil dosa ya Mi?"

"Ya.... tidak. Kamu kan kerjaannya lain."

"Nah itu dia... teman emak sepertimya tertarik kerja seperti emak." Jelas Puspa pada Onel.

"Begini ya mak... ga semua orang bisa memiliki pikiran positif terhadap kami yang bekerja di tempat seperti ini. Dan tidak semua orang tahan akan godaan hingar bingar dunia malam yang bisa meraup untung bahkan mungkin mencapaia nominal 10 juta dalam semalam. Hanya kamu yang pernah aku temui, bekerja sungguh-sungguh sesuai jalur yang kamu pilih sejak awal. Jadi, jika temanmu itu nanti bekerja seperti kamu, apa kamu ikhlas akan berbagi rejeki dengannya?"

"Mami... rejeki itu sudah Allah yang atur. Jangan pernah resah akan hal itu. Maaf, jualan mami di sini juga terlihat sama kan? tapi pasti sudah punya pelanggannya masing-masing sesuai selera pembelinya." jawab Puspa.

"Hmm... iya juga sih. Tapi, misalnya teman kamu itu terjerumus dan terpengaruh pada pekerjaan malan itu bagaimana? Apa kamu siap menyandang salahnya?"

"Mengapa harus emak yang nyandang salahnya, itu kan pilihannya. Keputusan itu bukan emak yang maksa. Kemarin ia hanya minta pekerjaan seperti emak, ya klo di terima Alhamdulilah. Lalu saat ia kerja, kemudian mau kerja yang praktis kan itu urusan dia dong mak." Kilah Puspa.

"Iya memang. Tapi suka tidak suka, kamu akan memiliki andil besar karena sudah memperkenalkan dia ke temlat ini. Apakah dia bersuami?"

"Iya... katanya mau menyokong ekonomi keluarga sebab biaya anak sekolah mulai tinggi." Jawab Puspa lagi.

"Gimana ya Mak. Saya sebenarnya bukan mau menghalangi rejeki orang. Tapi saya sadar pekerjaan saya dan kami di sini tidak benar. Kami menjual jasa kenikmatan pada pria-pria berkebutuhan khusus. Spesialis menyenangkan batin pria, yang berstatus lajang maupun suami orang. Saya tau kamu juga sudah tau akan hal itu. Kami sulit di lenyapkan karena permintaan dan kebutuhan di bidang ini masih tinggi. Kami tau ini dosa, tapi kami juga butuh uang. Kami juga tau ini salah, tapi tidak bisa serta merta berjalan sampai sejauh ini selama masih ada yang memerlukan dan membutuhkan kehadiran kami. Kami punya hati tapi tidak main dengan hati. Pure, hanya mengais rejeki dengan cara terkutuk ini. Jujur kami resah, kami juga kadang memikirkan sampai kapan kami begini. Tapi, menjalani kerasnya hidup dengan ketrampilan minim dan ijazah yang tidak tinggi, kami bisa kerja apa? tempat ini di buat dalam tembok tinggi. Agar kami tidak mendengar caci, agar kami tak mendengar suara adzan memanggil, sebab saat hanya sayup muratol saja sesungguhnya membuat kami sakit hati dan sesungguhnya rindu untuk kembalu ke jalan yang benar. Lalu, bagaimana jika kami tidak menyeleksi orang yang tepat untuk masuk dan bekerja di tempat kami ini? Apakah cara kami mendapatkan uang di sini, sungguh dapat di terima dengan pikiran positif? apakah orang-orang yang masuk kesini sungguh adalah orang yang tidak mencela pekerjaan kami? Sesungguhnya, semua orang di luar sana menganggap kami ini sampah, kami bagai penyakit menular menakutkan yang tak pantas di dekati, mak. Apa kabar dengan hatimu, yang tampak bangga memiliki kesempatan bekerja di sini walau hanya sebagai tukang cuci dan pembantu? Akan kan semua orang bisa memiliki pemikiran sepertimu?" Onel tiba-tiba curhat sampai meneteskan airmatanya. Sungguh mereka yang berada dan bekerja di sana, tak memiliki pilihan lain.

"Maafkan emak Mami. Emak ga maksud ingin mempromosikan untuk bekerja di sini. Emak juga tidak menjanjikan apa-apa padanya. Emak hanya bilang, mak tanyakan dulu sama mami. Mak juga ga bisa seenaknya mengajak orang bekerja di sini, kan mak cuma numpang. Alhamdulilah sekali bisa bertemu orang sebaik mami." Puspa sungguh tidak menganggap hina pekerjaan Onel dan lainnya, baginya itu bagian dari pilihan hidup yang mereka jalani, bersyukut dengan iman yang ia punya sekarang, baginya sudah sangat cukup untuknya selali bersemangat menjalani hari-harinya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Wanda Revano

Wanda Revano

bnr nih emak.gk semua org bisa kek emak.mami jg bnr gk semua org pikirannya positif jdi y lebih baik jaga diri sendiri menghindar.mau kerja apa itu terserah kita toh dosa dan pahala kita yg nanggung bukan mereka yg menghina.setiap masalah pasti ada sebab dan akibatnya.

2023-04-13

1

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

mantap Emak, kita ga berhak menghakimi orang lain ...

2022-02-18

4

khozin mutamar

khozin mutamar

salut sama emak.

semoga mami Onel dkk segera mendapatkan hidayah dan jalan keluar untuk bisa lepas dari pekerjaannya saat ini.

2022-02-16

4

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : MIMPI BASAH
2 BAB 2 : RUMAH DINAS
3 BAB 3 : NOTA JUAL BELI
4 BAB 4 : DEAL
5 BAB 5 : ARTI NAMA
6 BAB 6 : IPDN
7 BAB 7 : SUASANA KOTA
8 BAB 8 : MAMI ONEL
9 BAB 9 : PINJAMAN PUN BERKAH
10 BAB 10 : PEKERJAAN TAMBAHAN
11 BAB 11 : TIDAK PUNYA AYAH
12 BAB 12 : BAHAGIA
13 BAB 13 : SARAN PUSPA
14 BAB 14 : CURHATAN MAMI
15 BAB 15 : CINTA PERTAMA NANDANG
16 BAB 16 : ULTAH NANDANG
17 BAB 17 : NASIHAT PUSPA
18 BAB 18 : HADIAH BUAT ANDINI
19 BAB 19 : NONTON BIOSKOP
20 BAB 20 : PEKERJAAN NANDANG
21 BAB 21 : KEPILUAN NANDANG
22 BAB 22 : OBROLAN ANDINI DAN NANDANG
23 BAB 23 : KURSI RODA
24 BAB 24 : JAWABAN JUJUR
25 BAB 25 : NONI
26 BAB 26 : NANDANG TERENYUH
27 BAB 27 : NALURI LELAKI
28 BAB 28 : PERTENGKARAN
29 BAB 29 : NIAT BAIK
30 BAB 30 : NANDANG MAKIN DEWASA
31 BAB 31 : RENCANA RENOVASI
32 BAB 32 : SEWA KAMAR
33 BAB 33 : CURHAT NAILA
34 BAB 34 : CALON ISTRI
35 BAB 35 : SUDAH PUNYA PACAR
36 BAB 36 : PISANG BAKAR
37 BAB 37 : GANTIAN CURHAT
38 BAB 38 : SEDANG SELINGKUH
39 BAB 39 : ANTARA NYAMAN DAN CINTA
40 BAB 40 : ADA YANG MENGGANJAL
41 BAB 41 : SALAH PAHAM
42 BAB 42 : GENDUT SAJA DULU
43 BAB 43 : KOSONG
44 BAB 44 : JANGGAL
45 BAB 45 : TEMPAT TERNYAMAN
46 BAB 46 : NANDANG GEREGETAN
47 BAB 47 : RINDU
48 BAB 48 : TERLUKA TAPI TAK BERDARAH
49 BAB 49 : DADA INI SELALU SIAP
50 BAB 50 : RENCANA
51 BAB 51 : KKN
52 BAB 52 : I WANT YOU
53 BAB 53 : DITA SAKIT
54 BAB 54 : HAMIL
55 BAB 55 : KISAH DITA
56 BAB 56 : KEJUTAN NANDANG
57 BAB 57 : URING URINGAN
58 BAB 58 : GADIS BAR BAR
59 BAB 58 : SURAT SEHAT
60 BAB 59 : PENYAKIT GADIS
61 BAB 60 : MUNGUT SISA
62 BAB 61 : SALAH TINGKAH
63 BAB 62 : MATA BICARA
64 BAB 63 : ANDINI KEPO
65 BAB 64 : NAILA JATUH CINTA
66 BAB 65 : JADI PACARKU YA
67 BAB 66 : KUDA TERBANG
68 BAB 67 : PENYEMBUH LUKA
69 BAB 68 : TUJUAN KKN
70 BAB 69 : BUKAN KENCAN
71 BAB 70 : MINTANYA LAMA
72 BAB 71 : NANDANG NORAK
73 BAB 72 : WISUDA
74 BAB 73 : LEBAY
75 BAB 74 : KU KIRA KAU RUMAH
76 BAB 75 : DI USIR
77 BAB 76 : VULKANISIR BAN
78 BAB 77 : CERAH
79 BAB 78 : KESIMPULAN
80 BAB 79 : IMAN, AMIN, KABUL
81 BAB 80 : MELAMAR
82 BAB 81 : DI TOLAK
83 BAB 82 : SAMPAI DI SINI PAHAM
84 BAB 83 : IJAB KOBUL
85 BAB 83 : KEJUTAN
86 BAB 84 : SEPULUH JUTA
87 BAB 85 : KERACUNAN
88 BAB 86 : TASYUKURAN
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB 1 : MIMPI BASAH
2
BAB 2 : RUMAH DINAS
3
BAB 3 : NOTA JUAL BELI
4
BAB 4 : DEAL
5
BAB 5 : ARTI NAMA
6
BAB 6 : IPDN
7
BAB 7 : SUASANA KOTA
8
BAB 8 : MAMI ONEL
9
BAB 9 : PINJAMAN PUN BERKAH
10
BAB 10 : PEKERJAAN TAMBAHAN
11
BAB 11 : TIDAK PUNYA AYAH
12
BAB 12 : BAHAGIA
13
BAB 13 : SARAN PUSPA
14
BAB 14 : CURHATAN MAMI
15
BAB 15 : CINTA PERTAMA NANDANG
16
BAB 16 : ULTAH NANDANG
17
BAB 17 : NASIHAT PUSPA
18
BAB 18 : HADIAH BUAT ANDINI
19
BAB 19 : NONTON BIOSKOP
20
BAB 20 : PEKERJAAN NANDANG
21
BAB 21 : KEPILUAN NANDANG
22
BAB 22 : OBROLAN ANDINI DAN NANDANG
23
BAB 23 : KURSI RODA
24
BAB 24 : JAWABAN JUJUR
25
BAB 25 : NONI
26
BAB 26 : NANDANG TERENYUH
27
BAB 27 : NALURI LELAKI
28
BAB 28 : PERTENGKARAN
29
BAB 29 : NIAT BAIK
30
BAB 30 : NANDANG MAKIN DEWASA
31
BAB 31 : RENCANA RENOVASI
32
BAB 32 : SEWA KAMAR
33
BAB 33 : CURHAT NAILA
34
BAB 34 : CALON ISTRI
35
BAB 35 : SUDAH PUNYA PACAR
36
BAB 36 : PISANG BAKAR
37
BAB 37 : GANTIAN CURHAT
38
BAB 38 : SEDANG SELINGKUH
39
BAB 39 : ANTARA NYAMAN DAN CINTA
40
BAB 40 : ADA YANG MENGGANJAL
41
BAB 41 : SALAH PAHAM
42
BAB 42 : GENDUT SAJA DULU
43
BAB 43 : KOSONG
44
BAB 44 : JANGGAL
45
BAB 45 : TEMPAT TERNYAMAN
46
BAB 46 : NANDANG GEREGETAN
47
BAB 47 : RINDU
48
BAB 48 : TERLUKA TAPI TAK BERDARAH
49
BAB 49 : DADA INI SELALU SIAP
50
BAB 50 : RENCANA
51
BAB 51 : KKN
52
BAB 52 : I WANT YOU
53
BAB 53 : DITA SAKIT
54
BAB 54 : HAMIL
55
BAB 55 : KISAH DITA
56
BAB 56 : KEJUTAN NANDANG
57
BAB 57 : URING URINGAN
58
BAB 58 : GADIS BAR BAR
59
BAB 58 : SURAT SEHAT
60
BAB 59 : PENYAKIT GADIS
61
BAB 60 : MUNGUT SISA
62
BAB 61 : SALAH TINGKAH
63
BAB 62 : MATA BICARA
64
BAB 63 : ANDINI KEPO
65
BAB 64 : NAILA JATUH CINTA
66
BAB 65 : JADI PACARKU YA
67
BAB 66 : KUDA TERBANG
68
BAB 67 : PENYEMBUH LUKA
69
BAB 68 : TUJUAN KKN
70
BAB 69 : BUKAN KENCAN
71
BAB 70 : MINTANYA LAMA
72
BAB 71 : NANDANG NORAK
73
BAB 72 : WISUDA
74
BAB 73 : LEBAY
75
BAB 74 : KU KIRA KAU RUMAH
76
BAB 75 : DI USIR
77
BAB 76 : VULKANISIR BAN
78
BAB 77 : CERAH
79
BAB 78 : KESIMPULAN
80
BAB 79 : IMAN, AMIN, KABUL
81
BAB 80 : MELAMAR
82
BAB 81 : DI TOLAK
83
BAB 82 : SAMPAI DI SINI PAHAM
84
BAB 83 : IJAB KOBUL
85
BAB 83 : KEJUTAN
86
BAB 84 : SEPULUH JUTA
87
BAB 85 : KERACUNAN
88
BAB 86 : TASYUKURAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!