BAB 15 : CINTA PERTAMA NANDANG

Puspa menatap haru pada Onel yang sempat meneteskan air mata. Ia tau tak semua orang yang bekerja di sana atas keinginannya sendiri. Mungkin mereka tak punya pilihan lain, juga terdesak karena kondisi yang memaksa melakukan pekerjaan tersebut. Walaupun sebagian juga atas kesadaran sendiri merasa nyaman mencari uang dengan menghalalkan segala cara.

"Mami... emak tidak akan memberikan ijin pada teman emak, jika mami tidak ijinkan. Bagi emak, kami sekeluarga sekarang punya penghasilan tambahan yang luar biasa menyokong ekonomi keluarga kami ini sungguh rahmat luar biasa dari Allah SWT."

"Ah... tidak mak. Silahkan saja ajak temanmu itu. Tapi sebelumnya katakan padanya dengan jelas jika di sini itu tempat orang yang kerjaannya ga bener. Kalo hanya untuk kerja yang bener-bener kerja kaya emak, silahkan. Tapi jangan sampai kami dengar dia cerita apa-apa di luar sana. Intinya kami tidak mengusik jadi juga tidak mau terusik."

"Baiklah... hal itu akan emak sampaikan padanya."

"Jangan bawa dia ke sini dulu. Nanti kita ketemuan di mana saja. Tapi tidak di sini " pinta Onel kembali.

"Hummm baiklah. Kenapa mami begitu pada orang yang akan bekerja di sini. Padahal saat mami menerima emak dulu tidak begini." telisik Puspa.

"Entahlah, walau pekerjaanku penuh dosa. Setidaknya aku masih punya hati yang peka. Saat bertemu Nandang, hatiku berkata dia anak yang baik, bertanggung jawab juga masih lugu. Sehingga aku yakin dia pasti berasal dari keluarga yang mendidik anaknya dengan benar." Jawab Onel dengan lugas.

"Terima kasih atas penilaian mami pada Nandang."

"Dan ternyata benar saja, selama ini tak pernah aku mendengar kalian menghina pekerjaan kami. Mau tau pekerjaan kami pun tidak pernah."

"Mami... mami. Kan pekerjaan kami hanya ngelaundry juga bersih rumah. Kalo harus di suruh ngurusi kerjaannya mami dan lainnya, ntar rupiahnya ga terkejar mi." Kekeh Puspa ingin mencairkan suasana.

"Aku senang dengan cara berpikir mu yang menular dengan anak-anakmu Mak. Mestinya saya malu dengan kalian, yang rela cape tapi tetap memilih bertahan hidup dengan mata pencaharian yang walau lelah namun tetap tabah menjalaninya."

"Jangan berlebihan Mi. Kami hanya terbiasa hidup prihatin saja. Sehingga lekas merasa cukup dengan penghasilan yang sedikit ini. Walau kadang cape, tapi semua hilang saat melihat rupiahnya terkumpul."

"Tidak berlebihan, hanya kadang aku iri dengan keteguhan hatimu. Emak yang sangat mandiri, patut di tiru oleh anak-anakmu. Mami doakan Nandang dan Andini jadi orang sukses ya mak."

"Amin. Maaf mi, apakah boleh emak meminta sesuatu?"

"Apa itu?"

"Emak cuma minta, agar mami menganggap kami seperti keluarga sendiri. Anggaplah Nandang dan Andini seperti anak mami yang juga perlu mami jaga dan lindungi."

"Maak... mak. Kamu itu lucu. Minta jaga kok dengan muci kari. Kamu yakin telah meminta tolong pada orang yang salah?"

"Mami... emak yakin kalau mami itu aslinya orang baik. Jadi emak yakin, mami akan bisa bantu mendidik dan mengarahkan mereka nanti."

"Tapi kamu sendiri kan tau, mami di jalan sesat mak?"

"Hanya orang yang memegang kompasnya yang tau jika jalan itu salah. Bukankan mami bisa mengarahkan mereka ke jalan yang benar." pancing Puspa.

"Ah .... sudah lah mak. Buruan pulang sana. Keburu hilang mataharinya. Soal pertemuan dengan temanmu. Emak atur saja kapan dan di mana. Mami akan datang."

"Baiklah. Siap mami." Jawab Puspa yang motornya sudah penuh akan muatan pakaian kotor.

Penghasilan Puspa sehari-hari kini bahkan bisa menembus 500rb/hari. Dapat di bayangkan bukan berapa yang yang bisa Puspa kumpulkan dalam satu bulan. Pemasukan mereka bahkan sudah melewati gaji PNS golongan IV.

Namun, hanya pemasukan mereka yang bertambah, sedangkan keseharian mereka, tetap saja irit. Lebih sering lauk tahu tempe dan sayur saja. Makan mereka tetap seadanya, penampilan mereka tetap bersahaja. Sehingga tak nampak mencolok perubahan mereka.

Sebab kini rekening atas nama Nandang dan Andini yang makin gendut. Puspa benar menyerahkan uang sesuai pembagian mereka di awal. Sehingga keduanya semakin bersemangat dalam hal mengumpulkan rupiahnya masing-masing. Mereka bahkan rela tidak banyak jajan. Dan memilih berbelanja dengan uang hasil jualan kue, seperti biasanya saja.

Waktu terus berjalan. perekonomian mereka semakin membaik bahkan berlebih. Dana untuk Nandang kuliah atau melanjutkan institut yang ia inginkan pun sudah terkumpul walau tidak banyak. Namun, mampulah bersaing jika itu di perlukan.

Diam-diam Puspa sudah menyiapkan kejutan untuk Nandang. Dengan pemikiran yang telah bulat dan matang, ia sudah memilih sendiri sebuah kendaraan matic baru untuk putra sulungnya yang akan berulang tahun 3 hari kemudian. Dan saat itu usia Nandang adalah 18 tahun. Sudah waktunya memiliki SIM dan sudah sangat boleh mengendarai kemdaraan roda dua.

"Nan... gimana persiapan masuk perguruan tingginya... apa sudah siap ambil jurusan apa?" tanya Puspa pada Nandang yang sudah menunggu masa tenang setelah ujian nasional.

"Sudah sejak bulan April lalu Nandang sudah daftar untuk IPDN mak. Tunggu kabar selanjutnya saja."

"Alhamdulilah. Banyak berdoa dan jangan lengah belajar juga berlatih ya nak. Agar di terima. Jangan pikirkan kemungkinan dapatnya, berikan juga rongga kosong untuk kemungkinan terburuknya."

"Insyaallah, Nandang juga akan mencoba mendaftar di perguruan tinggi ambil jurusan hukum mak."

"Doa terbaik emak selalu untukmu Nan." Jawab Puspa senang.

"Mak... emak tidak penasaran Andini nanti ambil jurusan apa?" celetuk Andini yang selalu ceriwis.

"Ndin kan baru berseragam putih abu tahun ini. Masa sudah di tanya lulusnya mau jadi apa?" kekeh emak di sela waktu mereka membungkus pakaian ke dalam plastik.

"Ya kak Nan, mau masuk IPDN juga sudah dari lama. Sejak kita masih di desa malahan iya kan kak?"

"Iya..." Jawab Nandang singkat dengan pikiran yang melayang mundur ke masa mereka masih di desa. Saat ia ngobrol dengan pak Camat ayah Naila. "Ah... apa kabar cewek chuby, mon tok, si cinta pertamaku itu." Batin Nandang dalam hati. Ya, sejak mimpi basah pertamanya tentang ciumannya pada Naila itu, Nandang yakin ternyata ia sangat suka dengan cewek bertubuh tidak langsing itu. Mungkin terlalu cepat bicara cinta di usia yang belum genap 18 tahun. Tapi, entah Nandang terlalu bangga dan senang membingkai nama Naila menjadi wanita terindah dalam hatinya. Padahal sudah hampir 3 tahun mereka tak saling bertukar kabar.

"Jadi... Ndin maunya kuliah apa nanti?" Tanya Puspa yang harus adil pada kedua anaknnya.

"He...he.. Ndin mau jadi guru matematika seperti ayah, mak. Ndin cita-citanya sama seperti Naila." Ujar Andini tanpa beban menyebut nama Naila. Yang justru berhasil menghadirkan gempa kecil di hati Nandang.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Rahayu

Rahayu

bawang merahhhh iniii.....😭😭😭😭😭😭

2022-04-01

2

Yen Lamour

Yen Lamour

Smoga mimpi nandang andini tercapai ya🙏

2022-02-18

4

Suparti Ginanjar

Suparti Ginanjar

lanjut

2022-02-18

4

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : MIMPI BASAH
2 BAB 2 : RUMAH DINAS
3 BAB 3 : NOTA JUAL BELI
4 BAB 4 : DEAL
5 BAB 5 : ARTI NAMA
6 BAB 6 : IPDN
7 BAB 7 : SUASANA KOTA
8 BAB 8 : MAMI ONEL
9 BAB 9 : PINJAMAN PUN BERKAH
10 BAB 10 : PEKERJAAN TAMBAHAN
11 BAB 11 : TIDAK PUNYA AYAH
12 BAB 12 : BAHAGIA
13 BAB 13 : SARAN PUSPA
14 BAB 14 : CURHATAN MAMI
15 BAB 15 : CINTA PERTAMA NANDANG
16 BAB 16 : ULTAH NANDANG
17 BAB 17 : NASIHAT PUSPA
18 BAB 18 : HADIAH BUAT ANDINI
19 BAB 19 : NONTON BIOSKOP
20 BAB 20 : PEKERJAAN NANDANG
21 BAB 21 : KEPILUAN NANDANG
22 BAB 22 : OBROLAN ANDINI DAN NANDANG
23 BAB 23 : KURSI RODA
24 BAB 24 : JAWABAN JUJUR
25 BAB 25 : NONI
26 BAB 26 : NANDANG TERENYUH
27 BAB 27 : NALURI LELAKI
28 BAB 28 : PERTENGKARAN
29 BAB 29 : NIAT BAIK
30 BAB 30 : NANDANG MAKIN DEWASA
31 BAB 31 : RENCANA RENOVASI
32 BAB 32 : SEWA KAMAR
33 BAB 33 : CURHAT NAILA
34 BAB 34 : CALON ISTRI
35 BAB 35 : SUDAH PUNYA PACAR
36 BAB 36 : PISANG BAKAR
37 BAB 37 : GANTIAN CURHAT
38 BAB 38 : SEDANG SELINGKUH
39 BAB 39 : ANTARA NYAMAN DAN CINTA
40 BAB 40 : ADA YANG MENGGANJAL
41 BAB 41 : SALAH PAHAM
42 BAB 42 : GENDUT SAJA DULU
43 BAB 43 : KOSONG
44 BAB 44 : JANGGAL
45 BAB 45 : TEMPAT TERNYAMAN
46 BAB 46 : NANDANG GEREGETAN
47 BAB 47 : RINDU
48 BAB 48 : TERLUKA TAPI TAK BERDARAH
49 BAB 49 : DADA INI SELALU SIAP
50 BAB 50 : RENCANA
51 BAB 51 : KKN
52 BAB 52 : I WANT YOU
53 BAB 53 : DITA SAKIT
54 BAB 54 : HAMIL
55 BAB 55 : KISAH DITA
56 BAB 56 : KEJUTAN NANDANG
57 BAB 57 : URING URINGAN
58 BAB 58 : GADIS BAR BAR
59 BAB 58 : SURAT SEHAT
60 BAB 59 : PENYAKIT GADIS
61 BAB 60 : MUNGUT SISA
62 BAB 61 : SALAH TINGKAH
63 BAB 62 : MATA BICARA
64 BAB 63 : ANDINI KEPO
65 BAB 64 : NAILA JATUH CINTA
66 BAB 65 : JADI PACARKU YA
67 BAB 66 : KUDA TERBANG
68 BAB 67 : PENYEMBUH LUKA
69 BAB 68 : TUJUAN KKN
70 BAB 69 : BUKAN KENCAN
71 BAB 70 : MINTANYA LAMA
72 BAB 71 : NANDANG NORAK
73 BAB 72 : WISUDA
74 BAB 73 : LEBAY
75 BAB 74 : KU KIRA KAU RUMAH
76 BAB 75 : DI USIR
77 BAB 76 : VULKANISIR BAN
78 BAB 77 : CERAH
79 BAB 78 : KESIMPULAN
80 BAB 79 : IMAN, AMIN, KABUL
81 BAB 80 : MELAMAR
82 BAB 81 : DI TOLAK
83 BAB 82 : SAMPAI DI SINI PAHAM
84 BAB 83 : IJAB KOBUL
85 BAB 83 : KEJUTAN
86 BAB 84 : SEPULUH JUTA
87 BAB 85 : KERACUNAN
88 BAB 86 : TASYUKURAN
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB 1 : MIMPI BASAH
2
BAB 2 : RUMAH DINAS
3
BAB 3 : NOTA JUAL BELI
4
BAB 4 : DEAL
5
BAB 5 : ARTI NAMA
6
BAB 6 : IPDN
7
BAB 7 : SUASANA KOTA
8
BAB 8 : MAMI ONEL
9
BAB 9 : PINJAMAN PUN BERKAH
10
BAB 10 : PEKERJAAN TAMBAHAN
11
BAB 11 : TIDAK PUNYA AYAH
12
BAB 12 : BAHAGIA
13
BAB 13 : SARAN PUSPA
14
BAB 14 : CURHATAN MAMI
15
BAB 15 : CINTA PERTAMA NANDANG
16
BAB 16 : ULTAH NANDANG
17
BAB 17 : NASIHAT PUSPA
18
BAB 18 : HADIAH BUAT ANDINI
19
BAB 19 : NONTON BIOSKOP
20
BAB 20 : PEKERJAAN NANDANG
21
BAB 21 : KEPILUAN NANDANG
22
BAB 22 : OBROLAN ANDINI DAN NANDANG
23
BAB 23 : KURSI RODA
24
BAB 24 : JAWABAN JUJUR
25
BAB 25 : NONI
26
BAB 26 : NANDANG TERENYUH
27
BAB 27 : NALURI LELAKI
28
BAB 28 : PERTENGKARAN
29
BAB 29 : NIAT BAIK
30
BAB 30 : NANDANG MAKIN DEWASA
31
BAB 31 : RENCANA RENOVASI
32
BAB 32 : SEWA KAMAR
33
BAB 33 : CURHAT NAILA
34
BAB 34 : CALON ISTRI
35
BAB 35 : SUDAH PUNYA PACAR
36
BAB 36 : PISANG BAKAR
37
BAB 37 : GANTIAN CURHAT
38
BAB 38 : SEDANG SELINGKUH
39
BAB 39 : ANTARA NYAMAN DAN CINTA
40
BAB 40 : ADA YANG MENGGANJAL
41
BAB 41 : SALAH PAHAM
42
BAB 42 : GENDUT SAJA DULU
43
BAB 43 : KOSONG
44
BAB 44 : JANGGAL
45
BAB 45 : TEMPAT TERNYAMAN
46
BAB 46 : NANDANG GEREGETAN
47
BAB 47 : RINDU
48
BAB 48 : TERLUKA TAPI TAK BERDARAH
49
BAB 49 : DADA INI SELALU SIAP
50
BAB 50 : RENCANA
51
BAB 51 : KKN
52
BAB 52 : I WANT YOU
53
BAB 53 : DITA SAKIT
54
BAB 54 : HAMIL
55
BAB 55 : KISAH DITA
56
BAB 56 : KEJUTAN NANDANG
57
BAB 57 : URING URINGAN
58
BAB 58 : GADIS BAR BAR
59
BAB 58 : SURAT SEHAT
60
BAB 59 : PENYAKIT GADIS
61
BAB 60 : MUNGUT SISA
62
BAB 61 : SALAH TINGKAH
63
BAB 62 : MATA BICARA
64
BAB 63 : ANDINI KEPO
65
BAB 64 : NAILA JATUH CINTA
66
BAB 65 : JADI PACARKU YA
67
BAB 66 : KUDA TERBANG
68
BAB 67 : PENYEMBUH LUKA
69
BAB 68 : TUJUAN KKN
70
BAB 69 : BUKAN KENCAN
71
BAB 70 : MINTANYA LAMA
72
BAB 71 : NANDANG NORAK
73
BAB 72 : WISUDA
74
BAB 73 : LEBAY
75
BAB 74 : KU KIRA KAU RUMAH
76
BAB 75 : DI USIR
77
BAB 76 : VULKANISIR BAN
78
BAB 77 : CERAH
79
BAB 78 : KESIMPULAN
80
BAB 79 : IMAN, AMIN, KABUL
81
BAB 80 : MELAMAR
82
BAB 81 : DI TOLAK
83
BAB 82 : SAMPAI DI SINI PAHAM
84
BAB 83 : IJAB KOBUL
85
BAB 83 : KEJUTAN
86
BAB 84 : SEPULUH JUTA
87
BAB 85 : KERACUNAN
88
BAB 86 : TASYUKURAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!