BAB 9 : PINJAMAN PUN BERKAH

Hari itu adalah minggu,erupakan hari ke tujuh dalam sepekan. Yang artinya hari yang di gunakan untuk libur melepas segala kepenatan jiwa dan raga bagi segelintir orang yang suah menggunakan enam hari sebelumnya untuk bekerja.

Bagi siswa-siswi tentu hari tersebut merupakan hari kebebasan mereka melakukan aktivitas di rumah saja ayau jalan-jalan. Maka hari itu Nandang dan Puspa gunakan untuk pergi menyambangi rumah mami Onel.

"Kamu yakin di sini tempatnya Nan?" tanya Puspa mematikan mesin motornya di area yang tertutup tembok tinggi tampak tak berpenghuni tersebut.

"Iya ... yakin mak. Sebentar Nan letok dulu." Nandang turun dari motor lalu melangkah mendekati gerbang yang hanya di tutup dengan seng.

"Permisi..." Nandang mendorong pintu seng tersebut pelan.

"Ade Nandang. Mau ketemu nyonya mami ya...?" sapa ramah Karman saat melihat siapa yang ada di balik pintu seng tersebut.

"Iya bang." Sahut Nandang tak kalah akrab.

"Masuk... masuk." Karman segera membuka pintu dengan lebar. Sama lebarnya dengan mulut Puspa yang ternganga saat melihat keadaan di dalam tembok yang seperti tak berpenghuni tadi.

Puspa takjub melihat pemandangan yang matanya lihat, sebab ada satu bangunan besar dan tinggi di dalam tembol itu di kelilingi rumah rumah yang berjejer rapi dengan bentuk dan tipe yang sama. Dengan pelan Puspa menyeret motornya, ingin mengendarainya, tetapi merasa canggung untuk menghidupkannya jika hanya di gunakan berjalan ke dalam area itu. Sebab jaraknya sangat dekat.

“Nyonya mamih, ada dek Nandang.” Singkat pengantar dari Karman saat berdiri di depan rumah Onel/

“Iya… Masuk Nan.” Panggil Onel dari dalam.

“Assalamualaikum.” Salam Nandang dan ibunya bersamaan.

“Walaikumsallam. Ini ibumu Nandang?” Tanya Onel saat melihat wanita yang masih terlihat cantik terawat itu mengekor di belakang tubuh Nandang.

“Iya.” Jawab Nandang singkat.

“Amnil kotak P3K itu, dan obati luka mami.” Perintah Onel tanpa canggung pada Nandang. Dan Nandang patuh. Segera bangkit dari duduknya untuk mengambil kotak P3K dan mulai mengobati luka Onel.

“Mungkin kemarin anakmu sudah bilang, perihal tawaran kerja untukku ya?” Onel langsung so akrab dengan ibu Nandang.

“Iya bu. Tapi saya masih belum mengerti dengan rinci apa pekerjaannya.”

“Mami… panggil saya mami Onel.”

“Ii..iya mami.”

“Hm.. jadi begini. Saya punya beberapa teman yang pekerjaannya sangat banyak menguras tenaga mereka untuk bekerja lembur hampir setiap hari. Dan hal itu membuat mereka hampir kehilangan waktu untuk mengurus urusan pribadi mereka, seperti membersihkan rumah dan lain-lain. Jadi, saya menawarkan pada kamu, mungkin kamu bisa bantu mereka minimal mencuci pakaian mereka saja, alas tidur dan selimut semacamnya, begitu.”

“Oh… saya bekerja sebagai buruh cuci seperti itu maksud mami?”

“Bisa di katakana begitu.”

“Bagus. Kamu bisa mulai dengan menyiapkan mesin cuci dan alat penimbang. Taroh kata kamu buka londry lah begitu. Dan bila memungkinkan dan ada kesempatan bisa sebagai pembantu yang akan member sihkan rumah mereka. Tergantung kesepakatan kalian saja nanti dengan yang mau menggunakan jasamu.” Jelas Onel sedikit rinci.

“Huum… jadi kira-kira kapan saya bisa bertemu dengan majikan saya nantinya?”

“Sebenarnya yang butuh jasa itu, hampir semua penghuni rumah di sana. Tapi tentu saja hal itu tidak akan sanggup kamu penuhi. Dan saya ingin mendengar kesanggupanmu terlebih dahulu dalam hal bekerjanya bagaimana?’

“Maksudnya…?”

“Begini… jika kamu menyanggupi sebagai buruh cuci. Maka kamu punya 2 pilihan. Boleh membawa cucian itu pulang kerumah, lalu mengantarkannya ke sini. Atau mencucinya di sini, di rumah saya ini juga boleh. Nah, jika pilihan ke dua yng akan kamu pilih, maka aka nada pekerjaan tambahan yaitu bisa membersihkan rumah mereka.” Jelas Onel.

“Boleh saya hanya terima jasa cuci saja mami?”

“Konsekuensinya adalah kamu haru sibuk mengantar dan menjemput cucian kamu tersebut.”

“Bismilahirohmanirohim… siap mami.”

“Hmm… Mereka itu ada 20 an orang. Tentu tidak dalam sehari kamu mencuci pakaian mereka, bisa kamu mulai pada 5 orang. Tapi tetap saja, itu alan membuat jemuranmu membludak. Sekarang sayan Tanya, apakah jemuranmu mampu menampung semua pakaian itu?”

Puspa terdiam, sadar bahwa bahkan selama ini mereka masih mengandalkan tenaga matahri dan mengucek dengan tangan secara manusl saja dalam hal mencuci pakaian agar bisa hemat listrik.

“Atau kamu perlu saya beri modal dulu untuk membuat jemuiran, membeli timbangan juga kalau perlu mesin cuci?”

“Apakah mami mau meminjamkan modal tersebut untuk kami?” Pupa meberanikan diri meminta kemudahan pada wanita yang sepertinya bertampang sangar itu.

“Itu hal mudah… asalkan kamu tidak bandel dalam hal membayarnya.”

“Insyaallah saya akan cicil dan tidak ingkar mami.” Jawab Puspa yakin.

“Nandang… panggilkan Karman.” Perintah Onel dengan suara tanpa tekanan.

“Siap nyonya mami, ada apa?”

“Kamu pergi kerumah Nandang, bantu mereka membuat jemuran yang bisa di gunkan untuk suasana panas dan dingin. Kali bisa selesai dlam satu hari ini. Cari tukang. Ini uang 2jt.” Perintah Onel yang langsung mengambil tas berukuiran sedang di bawah meja.

“Siap Nyonya mami.”

“Dan kamu, ini 8 juta, kamu beli semua kebutuhan kamu untuk memulai usaha tersebut. Besok pagi, datanglah ke sini, untu mulai mengambil cucian yang saya maksudkan. Silahkan pulang dan beri aba-aba pada Karman perihal di mana akan di buat jmuean tersebut.”

“Alhamdulilaah.” Ucap Puspa dengan mata berkaca.

“Jangan lupa total hutang kamu adalah 10jt. Kamu harus mencicilnya mulai bulan depan beserta bunganya 10%. Induk dan anaknya harus di upayakan di cicil agar cepat lunas. Paham?” cegah Onel sebelum mereka bnar meninggalkan rumah tersebut.

“Baik mami, Kami permisi dulu. Assalamualaikum.” Pamit Puspa dengan sopan.

“Walaikumsallam. Eh, Nandang. Sepedamu sudah boleh di bawa pulang.” Onel mengingatkan.

Puspa tidak tau dan tak pernah bermimipi hari ini bagai kejatuhan durian, tiba-tiba bisa memegang uang sebanyak ini. Walaupun hanya dari hsil pinjaman, namun Puspa tetap menganggap ini adalah sebiah berkah baginya.

Nandang bisa tiba dengan cepat sampai rumah sebab sudah di bantu oleh Karman untuk menariknya dengan sepeda motor.

Setiba di rumah, tanpa sungkan Karmanpun di silahkan masuk untuk menentukan sendiri pada bagian mana pantasnya jemuran itu akan di buat. Posisinya di sebelah kanan rumah itu, yang nantinya akan di atapi seng tembus pandang yang akan tetap kena panas sinar matahari juga akan terlindung dari derasnya rintik hujan. Tak lupa hamparan reng juga di siapkan di tempat terbuka untuk mempercepar pengeringan saat matahri sedang galak-galaknya.

Puspa mempercayai Nandang tinggal di rumah untuk membantu dan mengawasi pekerjaan Karman dan dua temannya. Sedangkan dia dan Andini pergi kepasar untuk membeli mesin cuci, timbangan, setrika, hanger, plastik londry, deterjen, pewangi dan apapun yang berhubungan dengan alat penunjang untuk memulai semuanya penuh semangat.

Bersambung…

Terpopuler

Comments

Wanda Revano

Wanda Revano

baik jg mami onel y.y walaupun modal pinjaman seenggaknya mami kasih lapangan pekerjaan lah buat emak.eh usaha deh y🤭

2023-04-13

1

user player

user player

tolong di koreksi lgi Thor terlalu banyak typo

2023-02-17

1

mintul

mintul

Alhamdulillah orang baik pasti Alloh memberi kemudahan dlm hal apapun 🙏

2022-03-25

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : MIMPI BASAH
2 BAB 2 : RUMAH DINAS
3 BAB 3 : NOTA JUAL BELI
4 BAB 4 : DEAL
5 BAB 5 : ARTI NAMA
6 BAB 6 : IPDN
7 BAB 7 : SUASANA KOTA
8 BAB 8 : MAMI ONEL
9 BAB 9 : PINJAMAN PUN BERKAH
10 BAB 10 : PEKERJAAN TAMBAHAN
11 BAB 11 : TIDAK PUNYA AYAH
12 BAB 12 : BAHAGIA
13 BAB 13 : SARAN PUSPA
14 BAB 14 : CURHATAN MAMI
15 BAB 15 : CINTA PERTAMA NANDANG
16 BAB 16 : ULTAH NANDANG
17 BAB 17 : NASIHAT PUSPA
18 BAB 18 : HADIAH BUAT ANDINI
19 BAB 19 : NONTON BIOSKOP
20 BAB 20 : PEKERJAAN NANDANG
21 BAB 21 : KEPILUAN NANDANG
22 BAB 22 : OBROLAN ANDINI DAN NANDANG
23 BAB 23 : KURSI RODA
24 BAB 24 : JAWABAN JUJUR
25 BAB 25 : NONI
26 BAB 26 : NANDANG TERENYUH
27 BAB 27 : NALURI LELAKI
28 BAB 28 : PERTENGKARAN
29 BAB 29 : NIAT BAIK
30 BAB 30 : NANDANG MAKIN DEWASA
31 BAB 31 : RENCANA RENOVASI
32 BAB 32 : SEWA KAMAR
33 BAB 33 : CURHAT NAILA
34 BAB 34 : CALON ISTRI
35 BAB 35 : SUDAH PUNYA PACAR
36 BAB 36 : PISANG BAKAR
37 BAB 37 : GANTIAN CURHAT
38 BAB 38 : SEDANG SELINGKUH
39 BAB 39 : ANTARA NYAMAN DAN CINTA
40 BAB 40 : ADA YANG MENGGANJAL
41 BAB 41 : SALAH PAHAM
42 BAB 42 : GENDUT SAJA DULU
43 BAB 43 : KOSONG
44 BAB 44 : JANGGAL
45 BAB 45 : TEMPAT TERNYAMAN
46 BAB 46 : NANDANG GEREGETAN
47 BAB 47 : RINDU
48 BAB 48 : TERLUKA TAPI TAK BERDARAH
49 BAB 49 : DADA INI SELALU SIAP
50 BAB 50 : RENCANA
51 BAB 51 : KKN
52 BAB 52 : I WANT YOU
53 BAB 53 : DITA SAKIT
54 BAB 54 : HAMIL
55 BAB 55 : KISAH DITA
56 BAB 56 : KEJUTAN NANDANG
57 BAB 57 : URING URINGAN
58 BAB 58 : GADIS BAR BAR
59 BAB 58 : SURAT SEHAT
60 BAB 59 : PENYAKIT GADIS
61 BAB 60 : MUNGUT SISA
62 BAB 61 : SALAH TINGKAH
63 BAB 62 : MATA BICARA
64 BAB 63 : ANDINI KEPO
65 BAB 64 : NAILA JATUH CINTA
66 BAB 65 : JADI PACARKU YA
67 BAB 66 : KUDA TERBANG
68 BAB 67 : PENYEMBUH LUKA
69 BAB 68 : TUJUAN KKN
70 BAB 69 : BUKAN KENCAN
71 BAB 70 : MINTANYA LAMA
72 BAB 71 : NANDANG NORAK
73 BAB 72 : WISUDA
74 BAB 73 : LEBAY
75 BAB 74 : KU KIRA KAU RUMAH
76 BAB 75 : DI USIR
77 BAB 76 : VULKANISIR BAN
78 BAB 77 : CERAH
79 BAB 78 : KESIMPULAN
80 BAB 79 : IMAN, AMIN, KABUL
81 BAB 80 : MELAMAR
82 BAB 81 : DI TOLAK
83 BAB 82 : SAMPAI DI SINI PAHAM
84 BAB 83 : IJAB KOBUL
85 BAB 83 : KEJUTAN
86 BAB 84 : SEPULUH JUTA
87 BAB 85 : KERACUNAN
88 BAB 86 : TASYUKURAN
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB 1 : MIMPI BASAH
2
BAB 2 : RUMAH DINAS
3
BAB 3 : NOTA JUAL BELI
4
BAB 4 : DEAL
5
BAB 5 : ARTI NAMA
6
BAB 6 : IPDN
7
BAB 7 : SUASANA KOTA
8
BAB 8 : MAMI ONEL
9
BAB 9 : PINJAMAN PUN BERKAH
10
BAB 10 : PEKERJAAN TAMBAHAN
11
BAB 11 : TIDAK PUNYA AYAH
12
BAB 12 : BAHAGIA
13
BAB 13 : SARAN PUSPA
14
BAB 14 : CURHATAN MAMI
15
BAB 15 : CINTA PERTAMA NANDANG
16
BAB 16 : ULTAH NANDANG
17
BAB 17 : NASIHAT PUSPA
18
BAB 18 : HADIAH BUAT ANDINI
19
BAB 19 : NONTON BIOSKOP
20
BAB 20 : PEKERJAAN NANDANG
21
BAB 21 : KEPILUAN NANDANG
22
BAB 22 : OBROLAN ANDINI DAN NANDANG
23
BAB 23 : KURSI RODA
24
BAB 24 : JAWABAN JUJUR
25
BAB 25 : NONI
26
BAB 26 : NANDANG TERENYUH
27
BAB 27 : NALURI LELAKI
28
BAB 28 : PERTENGKARAN
29
BAB 29 : NIAT BAIK
30
BAB 30 : NANDANG MAKIN DEWASA
31
BAB 31 : RENCANA RENOVASI
32
BAB 32 : SEWA KAMAR
33
BAB 33 : CURHAT NAILA
34
BAB 34 : CALON ISTRI
35
BAB 35 : SUDAH PUNYA PACAR
36
BAB 36 : PISANG BAKAR
37
BAB 37 : GANTIAN CURHAT
38
BAB 38 : SEDANG SELINGKUH
39
BAB 39 : ANTARA NYAMAN DAN CINTA
40
BAB 40 : ADA YANG MENGGANJAL
41
BAB 41 : SALAH PAHAM
42
BAB 42 : GENDUT SAJA DULU
43
BAB 43 : KOSONG
44
BAB 44 : JANGGAL
45
BAB 45 : TEMPAT TERNYAMAN
46
BAB 46 : NANDANG GEREGETAN
47
BAB 47 : RINDU
48
BAB 48 : TERLUKA TAPI TAK BERDARAH
49
BAB 49 : DADA INI SELALU SIAP
50
BAB 50 : RENCANA
51
BAB 51 : KKN
52
BAB 52 : I WANT YOU
53
BAB 53 : DITA SAKIT
54
BAB 54 : HAMIL
55
BAB 55 : KISAH DITA
56
BAB 56 : KEJUTAN NANDANG
57
BAB 57 : URING URINGAN
58
BAB 58 : GADIS BAR BAR
59
BAB 58 : SURAT SEHAT
60
BAB 59 : PENYAKIT GADIS
61
BAB 60 : MUNGUT SISA
62
BAB 61 : SALAH TINGKAH
63
BAB 62 : MATA BICARA
64
BAB 63 : ANDINI KEPO
65
BAB 64 : NAILA JATUH CINTA
66
BAB 65 : JADI PACARKU YA
67
BAB 66 : KUDA TERBANG
68
BAB 67 : PENYEMBUH LUKA
69
BAB 68 : TUJUAN KKN
70
BAB 69 : BUKAN KENCAN
71
BAB 70 : MINTANYA LAMA
72
BAB 71 : NANDANG NORAK
73
BAB 72 : WISUDA
74
BAB 73 : LEBAY
75
BAB 74 : KU KIRA KAU RUMAH
76
BAB 75 : DI USIR
77
BAB 76 : VULKANISIR BAN
78
BAB 77 : CERAH
79
BAB 78 : KESIMPULAN
80
BAB 79 : IMAN, AMIN, KABUL
81
BAB 80 : MELAMAR
82
BAB 81 : DI TOLAK
83
BAB 82 : SAMPAI DI SINI PAHAM
84
BAB 83 : IJAB KOBUL
85
BAB 83 : KEJUTAN
86
BAB 84 : SEPULUH JUTA
87
BAB 85 : KERACUNAN
88
BAB 86 : TASYUKURAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!