BAB 8 : MAMI ONEL

Nandang membeliakkan matanya, berani mendonggakan kepalanya menghadap wanita tambun itu. Sedikit penasaran dengan pekerjaan yang wanita itu katakana padanya.

“Pekerjaan apa yang cepat menghasilkan uang dan juga tidak capek?” Tanya Nandang polos.

“Jual diri….” Kekeh wanita itu riang.

“Astagafirullahalazim.” Dzikir Nandang sampai memegang mulutnya, kaget.

“Usia muda pikiran ustatd banget sih kamu. Sini saya bilangin, bantu saya berdiri..!!” Perintahnya lagi pada Nandang.

Nandang pun patuh, lalu meraih tangan wanita itu dengan kekuatan penuhnya.

“Tuh, kamu liat jejeran rumah dalam komplek ini. Kurang lebih 30 rumah kan. Mereka semua pekerja keras, yang bahkan hampir tidak punya waktu mengurus rumah, mencuci pakaian dan lainnya. Jadi, jika ibumu mau sebagai tukang cuci saja, sudah pasti akan banyak mendapatkan uang ketimbang hanya mengharapkan keuntungan dari berjualan kue.” Jelas wanuta itu menunjuk beberapa rumah yang seperti tak berpenghuni itu.

“Oh… apa pekerjaan mereka sehingga tak sempat mengurus rumahnya?”

“Bukan tak sempat, hanya kdang keteteran jika peekerjaan mereka banyak.” Jawab wanita iti kembali.

“Oh.”

“Dulu, saya punya pembantu di rumah ini. Dan pembantu saya itu sering mereka pinjam secara bergiliran untuk juga dapat membantu mencuci dan bersih-bersih di rumah mereka. Alhasil, pembantu saya hanya bertahan paling lama 1 tahun bekerja di tempat saya. Kemudian memilih berhenti karena cepat mendapat uang banyak untuk modal mereka bererja di tempat lain dan lebih mandiri.” KIsah wanita itu pada Nandang.

Nandang mengangung-anggukan kepalanga, merasa tertarik dengan jenis usaha yang wanita itu tawarkan.

“Baiklah… nanti akan Nandang sampaikan pada emak. Mungkin saja dia berminauntuk menambah jalan mata pencaharian keluarga kami.”

“Bagus. Datanglah kembali besok, ajak saja ibumu. Agar saya bisa secara langsung menyampaikan dengan rinci jenis pekerjaan yang saya tawarkan ini. Kamu sudah kelas dua SMA bukan? Tentu akan melanjutkan sekolah yang lebih tinggi dan akan memerlikan biaya yang tidak sedikit.”

“Selain membawa jawaban dari ibumu, jkamu memang wajib datang lagi ke sini untuk mengobati luka saya ini hingga benar-benar sembuh. Kecuali kamu ingin lari dari tanggung jawab.” Ucap wanita itu kembali.

“Siap… siap tante. Saya pasti datang untuk bertanggung jawab.”

“Onel, panggil saya mami Onel.” Lanjur wanita tambun itu pada Nandang,.

“Oh nama tante Onel. Baik tante Onel.” Ucap Nandang mengulang nama wanita yang baru di kenalnya tersebut.

“Bukan tante. Mami. Mami Onel, kamu punya telinga untuk mendengar bukan?” hardiknya.

“I.. ii ya mami Onel.” Gagu Nandang tidak biasa dengan panggilan tersebut.

“Ya sudah silahkan kembali kerumahmu, dan jangan lupa besok datang dengan kepastian. Sebab, pekerjaan itu banyak di incar oleh orang lain. Terlambat sedikit ibumu akan kehilangan kesempatan untuk menambah penghasilan kalian.”

“Iya … baiklah. Terima kasih tawarannya.”

“Sebagai jaminan bahwa kamu datang dan tidak melarikan diri. Sepeda mu itu harus di tinggal di sini.”

“Hah… rumah saya jauh dari sini jika di tempuh dengan berjalan kaki. Dan pasti akan kemagriban di jalan.” Ungkap Nandang polos.

Onel berusaha bngkit dari duduknya lagi, melangkah ke depan pintu lalu bersuara agak nyaring.

“Karmaaan.” Serunya lantang.

Tampak lelaki ringih agak tua tergopoh-gopoh mendekati treras rumah Onel/

“Siap nyonya mamih, ada apa?” tanyanya penuh hormat.

“Antarkan anak ini kerumahnya.” Perintahnya singkat.

“Siap baik nyonya mamih.” Jawabnya.

“Mari dek, ikut abang.” Ucapnya sembari memasang kacamata hitam, entah apakah berfungsi dengan baik atau tidak, bukankah awan senja sudah mulai gelap.

Nandang pun memilih patuh untuk naik pada jok belakang pria yang ia ketahu bernama Karman itu.

“Kenal nyonya mamih di mana, dek?” tanyanya saat motor itu sudah melaju menuju rumah Nandang.

“Tadi tak sengaja saya menabrak mami Onel, bang. Jadi saya di minta untuk bertanggung jawab.” Jelas Nandang seadanya.

“Ya… nyonya mamih orangnya baik kok. Asal kamu juga baik padanya.” Ujar Karman unfaedah.

“Abang ini, semua orang juga akan baik pada orang yang baik padanya.” Kekeh Nandang merasa lucu.

Tepat adzam berkumandang, Nandang tiba di rumahnya. Ia hanya sempat mengucap salam saat masuk rumah kemudain memberikan uang hasil jualan kue dan bungkusan makanan dari ibu Ghea tadi. Selanjutnya ia cepat-cepat mandi dan menyucikan diri, dan memilih sholat berjamaah saja dengan emak dan adiknya di rumah. Lalu mereka sama-sama menyantap makanan yang istimewa malam itu.

“Kenapa lama sekali kamu di rumah Ghea, Nan?” Tanya emak saat mereka sudah selesai menikmati makanan tadi.

“Tadi Nan, mencelakai orang mak.”

“Hah…!!!” seru emak terkejut.

“Iya, karena mendapatkan bungkusan makanan ini, Nan kesenangan bukan kepalang. Sehingga mengayuh sepeda dengan kencang dan sukses menabrak seorang wanita yang sedang berjalan kaki. Hingga dia terjatuh, dan sikunya berdarah karena ulah Nan itu.”

“Lalu..?”

“Lalu Nan di mintai uang untuk bertanggung jawab. Ya Nan kan ga punya uang, lalu dia minta untuk Nan mengobati luka itu di rumahnya. Jadi itulah yang membuat Nan pulang terlambat.”

“Separah apa?”

“Lecet saja.”

“Kamu tidak apa-apa?”

“Alhamdulilah, Nan baik-bik saja. Tapi, dia memang sakit karena kecerobohan Nan.” Puspa mengangguk-angguk sambil melangkah keluar rumah.

“Syukurlah jika kamu berani berbuat kemudian bertanggung jawab, itu adalah perbuatan lelaki sejati nak.” Ucap Puspa bangga.

“Eh… tapi. Dimana sepedamu?” tanyamnya sedikit heran melihat sepeda anaknya tidak ada di tempat biasanya. Rupanya sejak tadi puspa tidak sadar jika Nandang pulang di antar seseorang.

“Sepeda Nan. Di tinggal di tempat mami Onel, Mak.” Jawab Nandang jujur.

“Mami Onel…?”

“Iya… Onel itu nama wanita yang Nan tabrak tadi, dan mami adalah panggilannya.”

“Oh. Bagaimana orangnya Nan? Tua?”

“Mungkin tua sedikit dari emak saja. Oh iya dia juga menawarkan pekerjaan untuk emak.”

“Pekerjaan apa?”

“Pekerjaan rumahan mak, seperti bersih rumah, mencuci pakaian dan lainnya.”

“Oh… emak akan jadi pembantu rumah tangga?” Tanya Puspa dengan tekanan.

“Mungkin seperti itu. Tapi rumahnya banyak mka, sekitar 30 rumah.” Papar Nandang lagi.

“Hah… itu bukan rumah tangga Nan, tapi satu RT.” Jawab Puspa heran.

“Iya mak, memang tempatnya satu kompleks mak.”

“Jadi semuanya membutuhkan pembatu rumah tangga?”

“Nandang juga agak tidak mengerti, untuk itu sebaiknya besok kita berua ke sana bertemu dengan mami Onel itu mak. Supaya dia bisa menyampaikan secara rinci apa saja yang mak bisa kerjakan.” Papar Nandang lagi.

“Kira-kira, apa nanti kalian tidak malu jika ibu bekerja sebagai pembantu?” Tanya puspa pada kedua anaknya tersebut.

“Bukankah selama ini emak bilang, tidak boleh malu untuk mengerjakan semua pekerjaan yang penting halal.” Andini meyeletuk.

“Alhamdullilah. Semoga pekerjaan itu nanti bisa meningkatkan penghasilan kita ya nak. Apalagi tabungan ibu juga lumayan terkuras untuk membangun rumah juga menutupi kebutuhan kita selama dua tahun terakhir ini. Bergantung dengan hasil jualan kue saja tentu sangat sulit untuk ibu bagi untuk persiapan mu akan masuk perhuruan tinggi.” Jujur Puspa.

Bersambung…

Terpopuler

Comments

Sukarsih

Sukarsih

Nandang nyatain cintanya ko ga romantis sih jd kurang syeer2 thor

2022-05-06

2

NasyafaAurelia🐧

NasyafaAurelia🐧

smoga mami Onel bener2 orng baik

2022-02-10

4

Yen Lamour

Yen Lamour

Semangat💪

2022-02-06

5

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : MIMPI BASAH
2 BAB 2 : RUMAH DINAS
3 BAB 3 : NOTA JUAL BELI
4 BAB 4 : DEAL
5 BAB 5 : ARTI NAMA
6 BAB 6 : IPDN
7 BAB 7 : SUASANA KOTA
8 BAB 8 : MAMI ONEL
9 BAB 9 : PINJAMAN PUN BERKAH
10 BAB 10 : PEKERJAAN TAMBAHAN
11 BAB 11 : TIDAK PUNYA AYAH
12 BAB 12 : BAHAGIA
13 BAB 13 : SARAN PUSPA
14 BAB 14 : CURHATAN MAMI
15 BAB 15 : CINTA PERTAMA NANDANG
16 BAB 16 : ULTAH NANDANG
17 BAB 17 : NASIHAT PUSPA
18 BAB 18 : HADIAH BUAT ANDINI
19 BAB 19 : NONTON BIOSKOP
20 BAB 20 : PEKERJAAN NANDANG
21 BAB 21 : KEPILUAN NANDANG
22 BAB 22 : OBROLAN ANDINI DAN NANDANG
23 BAB 23 : KURSI RODA
24 BAB 24 : JAWABAN JUJUR
25 BAB 25 : NONI
26 BAB 26 : NANDANG TERENYUH
27 BAB 27 : NALURI LELAKI
28 BAB 28 : PERTENGKARAN
29 BAB 29 : NIAT BAIK
30 BAB 30 : NANDANG MAKIN DEWASA
31 BAB 31 : RENCANA RENOVASI
32 BAB 32 : SEWA KAMAR
33 BAB 33 : CURHAT NAILA
34 BAB 34 : CALON ISTRI
35 BAB 35 : SUDAH PUNYA PACAR
36 BAB 36 : PISANG BAKAR
37 BAB 37 : GANTIAN CURHAT
38 BAB 38 : SEDANG SELINGKUH
39 BAB 39 : ANTARA NYAMAN DAN CINTA
40 BAB 40 : ADA YANG MENGGANJAL
41 BAB 41 : SALAH PAHAM
42 BAB 42 : GENDUT SAJA DULU
43 BAB 43 : KOSONG
44 BAB 44 : JANGGAL
45 BAB 45 : TEMPAT TERNYAMAN
46 BAB 46 : NANDANG GEREGETAN
47 BAB 47 : RINDU
48 BAB 48 : TERLUKA TAPI TAK BERDARAH
49 BAB 49 : DADA INI SELALU SIAP
50 BAB 50 : RENCANA
51 BAB 51 : KKN
52 BAB 52 : I WANT YOU
53 BAB 53 : DITA SAKIT
54 BAB 54 : HAMIL
55 BAB 55 : KISAH DITA
56 BAB 56 : KEJUTAN NANDANG
57 BAB 57 : URING URINGAN
58 BAB 58 : GADIS BAR BAR
59 BAB 58 : SURAT SEHAT
60 BAB 59 : PENYAKIT GADIS
61 BAB 60 : MUNGUT SISA
62 BAB 61 : SALAH TINGKAH
63 BAB 62 : MATA BICARA
64 BAB 63 : ANDINI KEPO
65 BAB 64 : NAILA JATUH CINTA
66 BAB 65 : JADI PACARKU YA
67 BAB 66 : KUDA TERBANG
68 BAB 67 : PENYEMBUH LUKA
69 BAB 68 : TUJUAN KKN
70 BAB 69 : BUKAN KENCAN
71 BAB 70 : MINTANYA LAMA
72 BAB 71 : NANDANG NORAK
73 BAB 72 : WISUDA
74 BAB 73 : LEBAY
75 BAB 74 : KU KIRA KAU RUMAH
76 BAB 75 : DI USIR
77 BAB 76 : VULKANISIR BAN
78 BAB 77 : CERAH
79 BAB 78 : KESIMPULAN
80 BAB 79 : IMAN, AMIN, KABUL
81 BAB 80 : MELAMAR
82 BAB 81 : DI TOLAK
83 BAB 82 : SAMPAI DI SINI PAHAM
84 BAB 83 : IJAB KOBUL
85 BAB 83 : KEJUTAN
86 BAB 84 : SEPULUH JUTA
87 BAB 85 : KERACUNAN
88 BAB 86 : TASYUKURAN
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB 1 : MIMPI BASAH
2
BAB 2 : RUMAH DINAS
3
BAB 3 : NOTA JUAL BELI
4
BAB 4 : DEAL
5
BAB 5 : ARTI NAMA
6
BAB 6 : IPDN
7
BAB 7 : SUASANA KOTA
8
BAB 8 : MAMI ONEL
9
BAB 9 : PINJAMAN PUN BERKAH
10
BAB 10 : PEKERJAAN TAMBAHAN
11
BAB 11 : TIDAK PUNYA AYAH
12
BAB 12 : BAHAGIA
13
BAB 13 : SARAN PUSPA
14
BAB 14 : CURHATAN MAMI
15
BAB 15 : CINTA PERTAMA NANDANG
16
BAB 16 : ULTAH NANDANG
17
BAB 17 : NASIHAT PUSPA
18
BAB 18 : HADIAH BUAT ANDINI
19
BAB 19 : NONTON BIOSKOP
20
BAB 20 : PEKERJAAN NANDANG
21
BAB 21 : KEPILUAN NANDANG
22
BAB 22 : OBROLAN ANDINI DAN NANDANG
23
BAB 23 : KURSI RODA
24
BAB 24 : JAWABAN JUJUR
25
BAB 25 : NONI
26
BAB 26 : NANDANG TERENYUH
27
BAB 27 : NALURI LELAKI
28
BAB 28 : PERTENGKARAN
29
BAB 29 : NIAT BAIK
30
BAB 30 : NANDANG MAKIN DEWASA
31
BAB 31 : RENCANA RENOVASI
32
BAB 32 : SEWA KAMAR
33
BAB 33 : CURHAT NAILA
34
BAB 34 : CALON ISTRI
35
BAB 35 : SUDAH PUNYA PACAR
36
BAB 36 : PISANG BAKAR
37
BAB 37 : GANTIAN CURHAT
38
BAB 38 : SEDANG SELINGKUH
39
BAB 39 : ANTARA NYAMAN DAN CINTA
40
BAB 40 : ADA YANG MENGGANJAL
41
BAB 41 : SALAH PAHAM
42
BAB 42 : GENDUT SAJA DULU
43
BAB 43 : KOSONG
44
BAB 44 : JANGGAL
45
BAB 45 : TEMPAT TERNYAMAN
46
BAB 46 : NANDANG GEREGETAN
47
BAB 47 : RINDU
48
BAB 48 : TERLUKA TAPI TAK BERDARAH
49
BAB 49 : DADA INI SELALU SIAP
50
BAB 50 : RENCANA
51
BAB 51 : KKN
52
BAB 52 : I WANT YOU
53
BAB 53 : DITA SAKIT
54
BAB 54 : HAMIL
55
BAB 55 : KISAH DITA
56
BAB 56 : KEJUTAN NANDANG
57
BAB 57 : URING URINGAN
58
BAB 58 : GADIS BAR BAR
59
BAB 58 : SURAT SEHAT
60
BAB 59 : PENYAKIT GADIS
61
BAB 60 : MUNGUT SISA
62
BAB 61 : SALAH TINGKAH
63
BAB 62 : MATA BICARA
64
BAB 63 : ANDINI KEPO
65
BAB 64 : NAILA JATUH CINTA
66
BAB 65 : JADI PACARKU YA
67
BAB 66 : KUDA TERBANG
68
BAB 67 : PENYEMBUH LUKA
69
BAB 68 : TUJUAN KKN
70
BAB 69 : BUKAN KENCAN
71
BAB 70 : MINTANYA LAMA
72
BAB 71 : NANDANG NORAK
73
BAB 72 : WISUDA
74
BAB 73 : LEBAY
75
BAB 74 : KU KIRA KAU RUMAH
76
BAB 75 : DI USIR
77
BAB 76 : VULKANISIR BAN
78
BAB 77 : CERAH
79
BAB 78 : KESIMPULAN
80
BAB 79 : IMAN, AMIN, KABUL
81
BAB 80 : MELAMAR
82
BAB 81 : DI TOLAK
83
BAB 82 : SAMPAI DI SINI PAHAM
84
BAB 83 : IJAB KOBUL
85
BAB 83 : KEJUTAN
86
BAB 84 : SEPULUH JUTA
87
BAB 85 : KERACUNAN
88
BAB 86 : TASYUKURAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!