Happy Reading!
•
•
Markisa dan Milo yang didalam perjalanan menuju kediaman Mourt, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai disana, sesampainya di depan pagar rumah itu, Milo hanya perlu menekan klakson sebagai penanda untuk satpam kediaman Mourt membukakan pagar untuk Milo masuk.
Tak lama kemudian seorang satpam membukakan pagar untuk Milo, setelah terbuka Milo segera menjalankan mobilnya memasuki area pekarangan kediaman orang tuanya yang luas.
Setelah selesai memarkirkan mobilnya, Milo dan Markisa turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah, dimana Nyonya Cimory dan Tuan Dancow Mourt sedang bercengkrama menikmati waktu mereka, keduanya memang sudah pensiun tapi harta kekayaan yang banyak itu tidak akan pernah habis ditambah perusahaan diwariskan kepada Milo yang memiliki kegeniusan diatas rata-rata.
Markisa langsung berlari memeluk Nyonya Cimory dan Tuan Mourt, sementara itu Milo hanya berjalan dan duduk di sofa.
"Kalian datang? Ada apa?" tanya Nyonya Cimory pada kedua anaknya.
"Apakah sekarang mengunjungi orang tua sudah dilarang?" jawab Milo mengambil kopi dari tangan ayahnya dan menyesapnya habis.
Tuan Mourt yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Milo, Milo, kau kuberi nama sejenis coklat tapi kenapa kesukaanmu adalah kopi pahit hitam,"
"Aku anakmu Pah, jadi itu sudah menurun," jawab Milo menyandarkan punggungnya pada sofa yang tengah dia duduki.
"Markisa? Bagaimana dengan Zac?" tanya Nyonya Cimory pada Markisa.
Markisa yang mendapatkan pertanyaan seperti itu hanya terdiam memikirkan jawaban yang tepat, tidak mungkinkan dia menjawab bahwa malam pertamanya mereka harus berpisah ranjang.
"Baik," jawab Markisa singkat.
"Dan kau Milo, kapan kau menikah? Adikmu sudah nendahuluimu," tanya Tuan Mourt yang kali ini bertanya pada Milo.
Milo yang mendapatkan pertanyaan seperti itu hanya diam, dia enggan menjalin hubungan sekarang walaupun usianya sudah diatas dua puluh lima tahun, tapi Milo masih betah sendiri .
Milo kemudian berdiri dari duduknya dan berjalan meninggalkan area rumah tamu itu yang membuat Nyonya Cimory dan Tuan Mourt bertanya padanya.
"Mau kemana?"
"Aku mau ke lantai atas, aku melupakan sesuatu tempo hari yang lalu," jawab Milo berjalan menaiki anak tangga yang disambut anggukan dari kedua orang tuanya.
Sesampainya dilantai atas, Milo segera berjalan ke kamar dimana tempat Tango menginap tempo jari namun sebelum itu Milo bertanya dulu kepada asisten rumah tangga orang tuanya, Bibi Paramex, apakah kamar itu sudah dibersihkan atau tidak.
Ibarat gayung bersambut, ternyata kamar itu belum dibersihkan sama sekali, Milo kemudian memakai sarung tangan karetnya yang ia dapatkan dari sakunya, dan bergegas masuk ke kamar bekas Tango.
Setelahnya Milo mengosok-gosokkan tangannya pada kasur yang sepresinya belum diganti entah apa tujuannya, ini adalah bagian dari rencana Milo dan Markisa.
Milo yang sudah selesai langsung bergegas keluar dari kamar itu dan menuju kamar adiknya Dairy, setelah masuk ke kamar itu, Milo segera membuka laptop yang ada di kamar Dairy, dan membuka akses instagram milik Dove.
Sebagai model Dove memiliki begitu banyak followers, jangan tanya kenapa Milo mengetahui sandi instagram itu, karena Milo sendiri adalah seorang lulusan ITE yang tahu tentang dunia perretasan.
Setelahnya Milo memasukkan flashdisk berisi video Dove dan Tango kedalam laptop Dairy dan mengunggah video tidak senonoh itu ke akun instagram Dove.
Setelah selesai, Milo menutup laptop itu dan membereskannya tidak lupa menaruh barang yang diberikan Markisa tadi di samping laptop Dairy kemudian membuang sarung tangannya di tempat sampah.
Setelahnya Milo kembali turun ke lantai bawah dab mengajak Markisa pulang dengan dalih urusan mendadak, setelah berpamitan dengan orang tua mereka, Milo dan Markisa kembali masuk ke mobilnya dan meninggalkan Area kediaman Mourt.
"Kita lihat besok, akan ada berita apa ditv," ujar Milo sinis yang disambut senyuman menyeringai dari Markisa karena rencana mereka sudah setengah jalan.
Hari sudah sore, Milo mengantarkan Markisa ke rumah kediaman Zac tempat Markisa tinggal saat ini, sebelumya Markisa sudah membeli wagyu bbq, makanan kesukaan Zac yang ia baca dari biodata yang diberikan Milo.
Setelah sampai di rumah, Markisa turun dari mobil dan berpamitan pada Milo, Milo hanya mengangguk kemudian meninggalkan area rumah Zac sampai mobilnya menghilang dari pandangan Markisa.
Markisa kemudian masuk kedalam rumah dan mendapati Zac tengah menunggunya diruang tamu dengan tatapan kebencian.
"Darimana saja kau?" tanya Zac pada Markisa.
Markisa tidak menjawab ia menaruh makanan yang ia beli dihadapan Zac. "Makanan kesukaanmu. Jika aku yang memasak kau akan membantingnya, aku tidak ingin kau mati kelaparan,"
Zac tidak mengindahkan ucapan Markisa kemudian kembali menanyakan pertanyaan serupa. "Darimana saja kau!"
Kali ini suara Zac sudah dengan nada yang tinggi membuat Markisa menatap ke arah Zac. "Aku bertemu pria lain, bagaimana dengan gadis malam mu tadi? Kau sudah bersenang-senang?"
Markisa kemudian berjalan hendak masuk kekamar sebelum Zac berdiri dan menahan tangan Markisa. "Bisakah kau menghargaiku? Aku suamimu! Dimana adabmu sebagai istri!"
Markisa tersenyum kecut.
"Menghargai? Aku rasa kau perlu belajar berbahasa indonesia yang baik dulu, dari semua yang kulakukan apakah ada yang tidak menghargai mu?"
"Harusnya aku yang mempertanyakan hal ini padamu, kau meminta dihargai sedangkan kau sendiri tidak bisa menghargai, aku lupa bahkan harga diri dimatamu bisa dibayar dengan uang." lanjut Markisa melepaskan tangan Zac dari tangannya.
Zac terdiam kemudian kembali duduk di sofa sementara Markisa berjalan masuk kedalam kamar.
•
•
TBC
Visual Markisa dan Zac
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ernadina 86
obat sakit kepala 😂😂😂😂
2023-08-30
0
4N4Q$0L3h4😉
baca novel ini mesem2 sdri lucu pdhl narasinya emosi 😅😅😅..sumpah kaka thor kasi nama smua ada di supermaarket 🤣🤣
2022-11-28
0
umi b4well (hiatus)
ngapai kau tanya tanya
2022-11-17
0