Happy Reading
•
Markisa terduduk dihadapan pihak kepolisian, bersama Zac disampingnya sementara Tango, Dove dan Dairy menatap tidak suka kepadanya.
"Apakah benar, Bu Markisa adalah pelaku penyebaran video itu?" tanya seorang Polisi dengan nametag BengBeng itu.
Pak Beng menatap Markisa dengan tatapan penuh pertanyaan, Markisa terdiam enggan menjawab sampai Dove kesal dan menggebrak meja.
"Ayo bilang! Pasti dia pak yang menyebarkannya!" bentak Dove yang membuat Zac memberikannya tatapan tajam.
"Jaga ucapanmu Nona!" teriak Zac mempertegas maksudnya kepada Dove.
Dove mengepalkan tangannya kesal, dan berjalan mundur sementara Markisa hanya diam, dia tidak perlu repot-repot membela dirinya dihadapan para bedebah itu.
"Atas dasar apa tuduhan ini?" tanya Markisa angkat bicara. "Apakah ada bukti? Sudah jelas kan bahwa video itu tersebar dari akun sosial media miliknya sendiri, memang siapa lagi yang punya akses diakunnya kalau bukan dirinya sendiri?"
Pak Beng terdiam, semua ucapan Markisa ada benarnya, video itu tersebar melalui akun Dove sendiri, mendengar itu Dove mendadak kesal bukan main.
"Bisa saja dia meretas akun saya pak!" teriak Dove pada Markisa.
"Setiap akun yang diretas memiliki catatan digital dan alamat ip peretasnya kenapa tidak lihat sendiri? Itulah gunanya fitur itu," jawab Markisa.
"Markisa benar," ujar Milo datang bersama dua orang polisi lagi yang membuat Dove, Tango dan Dairy menatap ke arahnya. "Masalah ini adalah urusan ITE, bisa ku cek ponselmu Dove?"
Milo berjalan ke arah Dove dan menjulurkan tangannya meminta ponsel Dove, Dove kemudian mulai menyerahkan ponselnya dan kemudian diperiksa oleh Milo.
"Lihat, ada satu perangkat yang pernah terhubung dengan akun ini beberapa menit sebelum video itu tersebar, dan pemilik alamat ip ini tentunya tidak asing lagi, dia adalah Dairy Milkita Mourt," lanjut Milo memperlihatkan jejak digital login akun dari Dove.
Seketika semua mata tertuju pada Dairy, kecuali Markisa dan Milo yang merencanakan semua ini, Dairy yang sedari tadi diam hanya terdiam gugup dan berusaha menjelaskan.
"B-Bukan aku!" jelas Dairy.
"Kau yakin?" Milo melemparkan laptop milik Dairy ke meja dilayar monitor tersebut terdapat ip dan akun Dove yang masih terhubung disana.
"Perlu bukti apalagi?" tanya Milo melipat kedua tangannya.
Seketika Dove murka kemudian memberikan tamparan telak bagi Dairy, Dairy meringis memegangi pipinya saat Dove dengan emosinya berada dihadapannya..
"Ternyata kau!" teriak Dove menarik rambut Dairy sehingga Dairy tersungkur dilantai.
Markisa yang melihat itu hanya tertawa puas dalam hati nya, sementara Milo segera melerai mereka.
"Hentikan! Tidak hanya itu yang kudapatkan, aku sengaja datang bersama polisi detektif ini, dan mereka menemukan jejak jari dan jam tangan milik Tango di kamar Dairy, dan kebetulan sekali hari itu Tango sudah pulang ke apartemennya atau dia melakukan semua ini sebelum pergi demi mengadu domba kalian?" ujar Milo melemparkan jam tangan milik Tango kepada Tango.
Sontak Dove semakin marah dan beralih menampar Tango tanpa henti, dia merasa dikhianati oleh Dairy dan Tango, Dairy dan Tango yang sebenarnya tidak tahu apa-apa hanya diam seribu kata.
"Bagaimana Kak Dove?" tanya Markisa berdiri dan berjalan ke arah Dove. "Bagaimana rasanya dikhianati dua orang yang paling kau percaya?"
Dove terdiam dengan rambut acak-acak, ia kemudian menatap Markisa dengan tatapan merasa bersalah dan memegang tangan Markisa berusaha meminta maaf.
"Apa kau meminta maaf? Coba kutanya, apa yang kau lakukan sewaktu aku meminta tolong waktu itu? Disaat aku menangis kau malah tertawa, jadi jangan berharap aku bisa memaafkanmu, situasi sudah berbeda," jelas Markisa melepaskan tangan Dove.
Markisa tersenyum mengedipkan matanya pada Zac rencana hari ini sudah selesai dan tinggal finishing saja dari Zac, yah membuat Zac jatuh cinta adalah hal yang akan sangat mudah.
Markisa kemudian menatap tajam ke arah ketiga musuhnya itu dan menatapnya penuh dendam. "Sudah jelas sekarang siapa yang bodoh,"
"Selamat bersenang-senang atas aibmu!"
Hari ini Markisa merasa puas semua balas dendamnya tercapai, dengan membalas hal yang lebih setimpal, namun Markisa tidak sadar bahwa Diary merasakan dendam yang muncul pada Markisa.
"Lihat saja Markisa! Aku akan membalasmu!" batin Dairy kesal.
Markisa menarik tangan Zac keluar daru sana melewati Milo yang memberikan jempol kepadanya, namun Milo juga sama dengan Markisa dia tidak sadar akan rencana besar yang disiapkan Dairy.
•
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
🇮🇩A Firdaus🇰🇷
itu maksudnya Bambang kali Thor 🤣🤣🤣🤭
2023-10-13
0
umi b4well (hiatus)
em..coklat kesukaanku
2022-11-17
0
Hikmah Araffah
thorrr rinso soklin ada ga😂
2022-08-13
0