Kamu tidak ingin mengundangku masuk?

"Kamu..." Pria dengan pakaian serba hitam dan pria dengan seragam sekolah menengah elit itu kaget karena kemunculan Rhiana di belakang mereka.

Rhiana bersandar pada pilar balkon sekitar 2 meter dengan dua pihak musuh. Gadis itu begitu santai, sedangkan para penonton yang melihat melalui kaca jendela gedung kiri dan kanan khawatir padanya.

"Maju selangkah, Pemuda itu mati!" Pria dengan pakaian serba hitam itu, mengancam ingin menembak Yeandre.

"Oh, aku takut..." Rhiana berakting takut sambil memeluk dirinya sendiri.

"Sialan...! kamu harus tahu, kami sudah menempatkan penembak jitu di atap gedung sekolah ini. Berani melukai kami, pemuda itu mati!"

"Penembak jitu? Kenapa aku baru tahu?" Rhiana melipat tangan di dada dan berbicara dengan santai. Tingkahnya membuat dua pria di depannya emosi.

"Tembak pemuda itu!" Pria dengan pakaian serba hitam memberi instruksi melalui earpice di telinganya.

Hening.

Tidak terdengar suara tembakan apapun.

Pria dengan pakaian serba hitam itu mengerutkan kening dan menyentuh earpice di telinganya ingin memastikan apakah suaranya didengar di seberang sana atau tidak. Ternyata mereka masih terhubung. Kalau begitu, kenapa tidak ada balasan?

"Maaf, Bung. Apa earpicemu terhubung dengan ini?" Rhiana menunjukkan tiga earpice di tangannya.

"Apa yang sudah kamu lakukan pada mereka?" Tanya pria itu dengan emosi.

"Aku tidak melakukan apapun. Hanya membuat mereka beristirahat selama beberapa jam. Tenang saja, mereka hanya akan lumpuh selama beberapa hari."

"Gadis sial... aku akan membunuhmu!" Pria itu lalu menyerang Rhiana yang masih bersandar dengan santai pada pilar balkon kelas IT.

SRET

SRET

BUGH!

BRUK!

Rhiana dengan santai menghindari dua tinjuan yang mengarah pada wajahnya. Setelah itu, hanya sekali tendangan, pria dengan pakaian serba hitam itu sudah terjatuh sambil memegangi perutnya. Padahal hanya sekali tendangan, tapi sudah membuatnya jatuh kesakitan. Apa kabar jika dua tendangan dan selanjutnya? Dia yakin, tulangnya pasti akan patah.

Semua yang menonton dari jarak jauh, tegang karena berpikir gadis berseragam sama dengan mereka akan terluka. Ternyata, gadis itu begitu kuat. Mereka kagum sekaligus penasaran dengan gadis itu.

Melihat temannya dijatuhkan, pria dengan pakaian seragam sekolah sama dengan Rhiana maju menyerang Rhiana dengan membawa pisau di tangannya.

HUP

Krak

"Akhhh..."

Bugh!

Pria berseragam sekolah menengah itu ikut jatuh di samping temannya, setelah Rhiana mematahkan tangannya yang memegang pisau kemudian menendang perutnya hingga jatuh.

Rhiana lalu merogoh saku celana pria dengan pakaian serba hitam untuk mengambil ponsel milik pria itu. Rhiana kemudian mematikan kontrol akses jaringan keluar. Rhiana juga memakai ponsel itu untuk menelpon polisi.

***

Sirene polisi terdengar di sekolah elit itu. Seorang pria berpakaian serba hitam dan tiga pria dengan seragam sekolah elit itu dibawa pergi oleh pihak kepolisian. Untuk para penembak jitu, Rhiana tidak ingin mereka dibawa pergi. Rhiana punya rencana sendiri untuk orang-orang itu.

Yeandre juga ikut sebagai saksi, dan juga kepala sekolah. Pihak kepolisian sebenarnya lebih penasaran pada gadis misterius yang semua orang bicarakan. Sayangnya, setelah pihak kepolisian sampai, gadis misterius itu sudah tidak ada lagi.

Mereka tidak sadar, bahwa gadis misterius itu sedang memperhatikan mereka dari atap gedung kelas olahraga.

Rhiana dengan kedua tangan menopang dagunya menatap kepergian tiga mobil polisi di bawah sana. Baru saja Rhiana akan melepas masker yang menutup hidung hingga dagunya, sebuah suara membuatnya mengurungkan niatnya.

"Benar-benar aksi yang menarik,"

Rhiana sedikit kaget karena dia tidak menyadari kehadiran seorang pria yang berbaring di bangku panjang atap gedung ini.

Tidak memusingkan pria itu, Rhiana berbalik dan beranjak pergi dari sana.

"Kamu tidak takut aku memberitahu semua orang posisimu sekarang? Semua orang sangat penasaran siapa kamu sebenarnya!"

Rhiana tetap tidak peduli dan beranjak pergi dari sana. Pria itu kini semakin tertarik ingin mengenal lebih jauh siapa Rhiana sebenarnya.

Pria itu adalah Hanngreg Millo Stefanno. Anak kedua orang paling berpengaruh di Swiss. Bisa dibilang, Keluarga Stefanno adalah keluarga paling ditakuti di Swiss. Meski keluarganya berpengaruh dan berkuasa di Swiss, Hann tidak menjadi sombong. Pria itu justru sangat ramah pada semua orang sehingga memiliki banyak teman.

Hann juga tidak berteman dengan sembarangan orang. Dalam artian, dia berteman dengan mereka yang benar-benar tulus padanya, tanpa memandang status mereka. Karena itu, Hann sangat populer di sekolah elit ini.

Hari ini, Hann di sini karena pria itu sedang ingin sendiri. Entah kenapa pria yang setiap harinya hanya bersenang-senang dengan teman-temannya, tiba-tiba menyendiri di sini.

Ternyata aksi menyendirinya ini membuatnya menyaksikan hal menarik. Melihat aksi seorang gadis misterius dari atap gedung ini, Hann juga bisa melihat dari dekat gadis misterius ini. Jika saja dia tidak membuka suara, sudah pasti dia akan melihat wajah asli gadis misterius yang membuat semua orang penasaran.

Sayangnya, Hann tidak ingin gadis itu membencinya karena diam-diam melihat wajahnya. Hann ingin gadis itu membuka maskernya di depannya sendiri.

"Aku ingin melihat semua rekaman cctv hari ini!" Hann memberi perintah pada seseorang di seberang telepon. Hann tidak tahu saja, semua aksi Rhiana sama sekali tidak terekam kamera.

***

Rhiana kini sudah mengubah kembali penampilannya menjadi gadis cupu lagi. Rhiana memiliki banyak stok kaca mata dan ikat rambut di ranselnya, sehingga penyamarannya tetap aman. Gadis itu kemudian berjalan santai keluar dari salah satu toilet.

Karena insiden tadi, sekolah selesai lebih awal. Para siswa diizinkan pulang setelah dijemput, maupun pulang dengan kendaraan sendiri. Media sosial juga heboh karena beberapa rekaman video yang mereka ambil saat aksi Rhiana berlangsung, dibagikan.

Banyak komentar positif terkait kasus ini. Komentar paling banyak adalah pujian karena seorang gadis misterius menggagalkan rencana para penjahat.

Bagi Rhiana ini hanya aksi kecilnya, tapi bagi anak muda zaman sekarang, itu adalah sesuatu yang sangat menakjubkan dan menjadi motivasi bagi mereka.

Tiga penembak jitu yang pingsan tadi, sudah diamankan oleh para pengawal bayangan. Rhiana hanya perlu kembali menjadi gadis cupu lagi dan bersiap pulang.

Sampai di parkiran motor, Rhiana menuju motor meticnya. Baru saja dia akan memasukan kunci, sebuah tangan menahannya.

GREP!

Rhiana kaget karena seseorang menahan tangannya dan bahkan menariknya ke dalam pelukannya. Ingin mendorong tubuh yang memeluknya, suara dingin itu berhasil menghentikannya.

"Kamu baik-baik saja?"

"Eh?"

"Aku tidak pernah mengulang perkataanku dua kali!"

"Ak... aku baik,"

Rhiana hampir melupakan insiden beberapa saat lalu. Ternyata pria dingin ini khawatir padanya? Bukankah ini aneh? Mereka baru bertemu beberapa jam lalu. Bukankah tindakan pria ini terlalu cepat?

"Baguslah." Pria itu tidak lain adalah Brilyan.

Brilyan lalu melepas pelukannya. Pria itu kemudian menatap tajam Rhiana.

"Aku menyuruhmu menungguku tidur. Sepertinya kamu menganggap perkataanku hanya angin lalu,"

Rhiana melupakan pendukung pertamanya ini. Gadis itu lalu menatap dengan wajah polos, ekspresi dingin seorang Brilyan.

"Beraninya berbohong ibumu masuk rumah sakit?"

Brilyan mengatakan itu, karena menurut laporan orang suruhannya, ibu gadis cupu ini tidak keluar kemana-mana. Bukankah itu berarti gadis ini berbohong hanya untuk menghindarinya?

Padahal dia begitu khawatir setelah mendengar ibu gadis ini masuk rumah sakit. Dia bahkan tanpa sadar ingin menjadi orang pertama yang menenangkan gadis cupu ini. Sayangnya, ketika sampai di tengah jalan, orang suruhannya mengatakan bahwa ibu gadis ini tidak keluar dari rumahnya.

Dia menjadi kesal. Lebih tepatnya kesal pada dirinya sendiri yang tiba-tiba berubah seperti orang lain. Dia tanpa sadar ingin lebih dekat dengan gadis ini. Padahal gadis ini hanya gadis biasa saja yang tidak ada pesona apapun. Tapi entah kenapa, dia ingin gadis ini selalu ada di sisinya.

"Ak...aku tidak berbohong. Di perjalanan ke rumah sakit, aku baru dapat kabar. Ibu tidak ingin ke rumah sakit karena takut tidak bisa membayar biaya pengobatan. Keluargaku tidak punya cukup uang untuk biaya berobat. Ibu juga melarangku melihatnya, dan ingin aku kembali ke sekolah untuk belajar. Jadi..."

Lagi-lagi wajah polos menyedihkan dengan air mata berucuran, berhasil meluluhkan hati pria dingin, pewaris keluarga Scoth ini. Padahal Brilyan sangat tidak menyukai gadis penakut yang suka sekali menangis. Tapi gadis satu ini, pandangannya terhadap gadis ini benar-benar berbeda.

Brilyan menghembuskan nafas pelan. Pria itu lalu mengusap pelan kepala Rhiana membuat gadis itu mengerutkan kening. Jujur, Rhiana tidak suka orang asing mengusap kepalanya selain keluarganya.

"Ikut aku pulang!" Nada suara penuh penekanan itu tidak membuat Rhiana takut. Gadis itu masih dengan akting gadis polos penakut, menatap Brilyan.

"Tapi..."

Rhiana bergetar karena tiba-tiba Brilyan mengeluarkan aura dingin khasnya. Terpaksa Rhiana harus berakting dengan baik. Jika tidak sedang menyamar, mudah baginya untuk lepas dari pria ini.

Rhiana mengangguk lemah dan mengikuti Brilyan dari belakang.

...

Baru saja Brilyan akan membuka pintu mobil, sebuah motor sport melintas melewati mereka. Di atas motor, ada sepasang kekasih yang terlihat sangat mesra. Gadis yang dibonceng terlihat memeluk erat pinggang pria di depannya. Brilyan menghentikan niatnya membuka pintu mobil. Pria dingin itu menoleh melihat Rhiana yang menunduk di belakangnya.

"Berikan kunci motormu!" Brilyan mengulurkan tangannya pada Rhiana.

"Untuk apa?" Rhiana bertanya dengan pelan.

"Berikan padaku, dan ikut aku!"

Rhiana dengan patuh memberikan kunci motor meticnya. Gadis itu juga mengikuti Brilyan kembali ke parkiran motor.

"Jangan bilang dia ingin seperti sepasang kekasih tadi? Hmm... apa yang sebenarnya pria ini inginkan?" Gumam Rhiana dalam hati sambil melihat Brilyan yang mengeluarkan motornya dari parkiran.

"Naik!" Brilyan menginstruksi dengan kepalanya.

Rhiana dengan enggan naik dan duduk di belakang Brilyan. Gadis itu juga sedikit menjaga jarak membuat Brilyan menarik tangannya mendekat untuk berpegangan pada pinggangnya.

"Anu... aku tidak ingin ada yang marah," Rhiana senang sekali memancing keributan. Padahal dia tahu pria dingin ini tidak dekat dengan gadis manapun.

"Pegangan yang erat, sebelum aku membuangmu di tengah jalan." Brilyan lalu mengendarai motor keluar dari sana. Pria itu tidak ada niat menjawab Rhiana.

Rhiana hanya berdecak dalam hati.

Motor metic milik Rhiana yang dikendarai oleh Brilyan kini sampai di tengah jalan. Sepanjang jalan Rhiana terus menguap karena laju motor ini sangat pelan. Apa pria ini baru belajar mengendarai motor? Terlalu pelan, membuatnya terus menguap.

Rhiana tidak tahu saja, bahwa Brilyan hanya ingin dia merasa nyaman dan juga agar mereka bisa berlama-lama di jalan.

...

"Sampai kapan kamu akan tidur?" Suara dingin itu berhasil membangunkan Rhiana yang rupanya terlelap di punggung keras milik seorang Brilyan. Bagaimana tidak terlelap, jika laju motor dan angin sepoi-sepoi berhasil membantu Rhiana mengantuk.

"Ma...maaf." Cicit Rhiana pelan.

Rhiana lalu bergegas turun dari motor.

"Dari mana kamu tahu rumahku?" Tanya Rhiana dengan bodoh.

"Mudah bagiku." Rhiana hanya mengangguk dan berpura-pura memasang wajah kagum pada Brilyan.

"Kamu tidak ingin mengundangku masuk?"

"Huh?"

Terpopuler

Comments

Ilan Irliana

Ilan Irliana

Brilyan p Hann nih yg jd aktor utama'y...hihi...W galau..

2023-08-17

0

RIRES

RIRES

Rhiana memang kereen...

Walaupun Rhiana menyamar jdi gadis cupu sekalipun tetap banyak yg ngejar apalagi jika tdk

2022-01-30

3

Ruzita Abdulrashid

Ruzita Abdulrashid

nak lagi..nak lagi..,👏🏼👏🏼👏🏼

2022-01-30

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Misi
3 Sekolah Baru
4 Brilyan Scoth
5 Mencariku?
6 Kamu tidak ingin mengundangku masuk?
7 Restaurant
8 Balapan
9 Bagus sekali! Aku menunggumu, dan Kamu Menggoda Pria Lain?
10 Menyusup
11 Brilyan Vs Hann
12 Kakak Brilyan
13 Pengambilan Poin
14 Akhir Pengambilan Poin
15 New York
16 Siaran Langsung
17 Pikiran Dangkal
18 Brilyan Vs Axtton
19 Tuduhan
20 Kembalikan Ponselku!
21 Sama Sekali Tidak Menghibur
22 Aku akan tidur sebentar, temani aku!
23 Rusia dan Olimpiade
24 Pertandingan (Prancis Vs Rusia)
25 Rhiana Vs Marie
26 Pentagon
27 Pelelangan
28 Keributan
29 Final Takewondo
30 Pemanasan
31 Olimpiade Basket
32 Olimpiade Basket 2
33 BOM
34 Menjinakkan Bom
35 Ledakan
36 Gadis Malaikat
37 Apa itu sangat enak?
38 Merasa Dirugikan
39 Turun Gunung
40 Menjenguk Dion
41 Bertemu Teman Mommy
42 Hukuman
43 Foto Bersama
44 Alun-alun Kota
45 Dibawa Pergi
46 Tunggu Hukumanmu
47 Bandara
48 Insiden
49 Nyamuk Pengganggu
50 Dijodohkan Netizen
51 Bikin Khawatir Saja
52 Room 11
53 Rubah Tua Bau Tanah Berulah
54 Ciuman Pertamaku!
55 Si Penggila Kebersihan Benar-benar, ya.
56 Bangunan Tua
57 Jadi, Annalisha...
58 Tameng
59 Ruang Operasi
60 Ruang Rawat
61 Artya Galau
62 Aku Akan Membuatmu Hanya Melihatku!
63 Guru Baru
64 Serum X dan Si Putri Mahkota
65 Ayo! Belajar Bersama Rhiana
66 Sejarah Keluarga Scoth
67 Untuk Serigala Kecilku
68 Saudari Angkat
69 Keluarga Scoth
70 BAB 70
71 Brilyan Menang Banyak
72 Universitas AX
73 Membasmi Serangga
74 Star's Sport
75 Rhiana VS Liloyd
76 Aksi Idola Para Pecinta Basket
77 Insiden II
78 Ketahuan
79 Bab 79
80 Ditusuk
81 Semoga Rhiana baik-baik saja!
82 Kebakaran
83 Psikopat Gila
84 Siapa orang itu?
85 Tersiksa
86 Kepergian Rhiana untuk selamanya?
87 Balas Dendam Pertama
88 Desa M
89 Kehidupan di Desa M
90 Berburu
91 Ketahuan
92 Menyusup
93 Keadaan Sienna
94 Steven Belajar Berburu.
95 Lanjut Balas Dendam
96 Fakta Desa M
97 Fakta Desa M ~ Part 2
98 Rencana Penghancuran Desa
99 Rencana Pelarian
100 Rencana Pelarian - Part 2
101 Penyergapan
102 Akhirnya
103 Kehidupan di Kenya
104 Secercah Harapan
105 BAB 105
106 RV Bank
107 BAB 107
108 Penyusup
109 Ketahuan
110 No caption
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Prolog
2
Misi
3
Sekolah Baru
4
Brilyan Scoth
5
Mencariku?
6
Kamu tidak ingin mengundangku masuk?
7
Restaurant
8
Balapan
9
Bagus sekali! Aku menunggumu, dan Kamu Menggoda Pria Lain?
10
Menyusup
11
Brilyan Vs Hann
12
Kakak Brilyan
13
Pengambilan Poin
14
Akhir Pengambilan Poin
15
New York
16
Siaran Langsung
17
Pikiran Dangkal
18
Brilyan Vs Axtton
19
Tuduhan
20
Kembalikan Ponselku!
21
Sama Sekali Tidak Menghibur
22
Aku akan tidur sebentar, temani aku!
23
Rusia dan Olimpiade
24
Pertandingan (Prancis Vs Rusia)
25
Rhiana Vs Marie
26
Pentagon
27
Pelelangan
28
Keributan
29
Final Takewondo
30
Pemanasan
31
Olimpiade Basket
32
Olimpiade Basket 2
33
BOM
34
Menjinakkan Bom
35
Ledakan
36
Gadis Malaikat
37
Apa itu sangat enak?
38
Merasa Dirugikan
39
Turun Gunung
40
Menjenguk Dion
41
Bertemu Teman Mommy
42
Hukuman
43
Foto Bersama
44
Alun-alun Kota
45
Dibawa Pergi
46
Tunggu Hukumanmu
47
Bandara
48
Insiden
49
Nyamuk Pengganggu
50
Dijodohkan Netizen
51
Bikin Khawatir Saja
52
Room 11
53
Rubah Tua Bau Tanah Berulah
54
Ciuman Pertamaku!
55
Si Penggila Kebersihan Benar-benar, ya.
56
Bangunan Tua
57
Jadi, Annalisha...
58
Tameng
59
Ruang Operasi
60
Ruang Rawat
61
Artya Galau
62
Aku Akan Membuatmu Hanya Melihatku!
63
Guru Baru
64
Serum X dan Si Putri Mahkota
65
Ayo! Belajar Bersama Rhiana
66
Sejarah Keluarga Scoth
67
Untuk Serigala Kecilku
68
Saudari Angkat
69
Keluarga Scoth
70
BAB 70
71
Brilyan Menang Banyak
72
Universitas AX
73
Membasmi Serangga
74
Star's Sport
75
Rhiana VS Liloyd
76
Aksi Idola Para Pecinta Basket
77
Insiden II
78
Ketahuan
79
Bab 79
80
Ditusuk
81
Semoga Rhiana baik-baik saja!
82
Kebakaran
83
Psikopat Gila
84
Siapa orang itu?
85
Tersiksa
86
Kepergian Rhiana untuk selamanya?
87
Balas Dendam Pertama
88
Desa M
89
Kehidupan di Desa M
90
Berburu
91
Ketahuan
92
Menyusup
93
Keadaan Sienna
94
Steven Belajar Berburu.
95
Lanjut Balas Dendam
96
Fakta Desa M
97
Fakta Desa M ~ Part 2
98
Rencana Penghancuran Desa
99
Rencana Pelarian
100
Rencana Pelarian - Part 2
101
Penyergapan
102
Akhirnya
103
Kehidupan di Kenya
104
Secercah Harapan
105
BAB 105
106
RV Bank
107
BAB 107
108
Penyusup
109
Ketahuan
110
No caption

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!