REINKARNASI XIANLIE
...-1-...
cerita ini adalah fiktif belaka, tidak ada hubungan dengan sejarah kerajaan mana pun. nama dan latar tempat murni hasil karangan.
***
Disebuah istana, yang bernama KUANTONG. para warga bergumpul disana menyaksikan eksekusi seorang putri yang dianggap berkhianat dan telah membunuh saudari nya sendiri.
Para petinggi mau pun yang lain nya, turut hadir menyaksikan hal tersebut. khaisar, pemaisuri, para selir dan bahkan para pangeran dan putri juga hadir dalam eksekusi itu...
Tatapan khaisar, ya itu mujeng sangat tajam saat melihat sang putri yang sudah di ikat di tiang eksekusi. pandangan benci dan berapi rapi itu seolah menggambar kan rasa benci yang amat teramat dalam nya
Sementara itu, Xianlie memiliki tatapan yang sangat kosong dikala itu. dibenak nya dia mengutuk keras perbuatan sang ayah, yang tak mau sama sekali mempercayai diri nya..
Banyak sekali para petua yang mengelilingi Xianlie agar Xianlie tak lepas kendali lalu tanpa sengaja dia mengeluarkan energi dalam nya. Energi Xianlie sangat lah besar, sampai para peramal mengatakan jika Xianlie bisa membawa bencana terhadap istana KUANTONG
"Terkutuk lah perbuatan mu! monster ini harus segera dimusnah kan," Teriak Mujeng naik pitam. suara teriakan nya di sandingi oleh gemuruh petir yang menyambar...
"Yang mulia, ini adalah waktu yang tepat untuk membunuh putri Xianlie." jelas petua utama, mereka sudah bersiap mengeluarkan energi pengikat jiwa. energi pengikat jiwa ialah sebuah energi yang mengikat jiwa seseorang yang sudah mati sehingga jiwa nya tak akan tenang sampai kapan pun
"JANGAN SEKALI KALIAN MENYEBUT NYA SEORANG PUTRI! PUTRI XIANLIE SUDAH MATI, DIA HANYA SEORANG MONSTER! CEPAT HABISI DIA!" titah Mujeng dengan suara menggelegar.
Awan menghitam, petir petir bersambaran. para petua sudah bersiap dengan energi pengikat jiwa nya. secara bersamaan, mereka mengarahkan energi pengikat jiwa kearah Xianlie...
Xianlie memberontak saat merasakan rasa sakit yang amat teramat pedih, setiap tulang nya terasa remuk bagai serpihan kaca. bukan hanya tubuh nya yang sakit, hati nya juga sangat sakit dan pedih,, rasa nya bagai tercabik dan terbelah dua
Air mata Xianlie menetes seketika, urat tangan nya muncul saat mencoba terus memberontak...
"AAAAAAA, LEPASKAN AKU SIALAN! AKAN KU HABISI KALIAN, LEPAS KAN AKU!" pekik Xianlie kesakitan, perlahan mata nya terarah kepada sang ayah yang sedang memandang tajam diri nya..
Hati nya terluka saat melihat orang yang dia sayangi, melihat diri nya seperti itu.
"AYAH, AKU TIDAK BERSALAH. AKU TIDAK MEMBUNUH ADIK, AKU TIDAK PERNAH MELAKUKAN HAL ITU, AYAH. PERCAYALAH PADA KU." pekik Xianlie menangis sambil meringis kesakitan
"Jangan dengar kan dia yang mulia, dia hanya seorang monster yang berdalih menjadi putri Xianlie." Ujar selir mine terhadap Mujeng. dia mencoba begitu keras meyakin kan sang suami
"HABISI DIA! AKU TIDAK MAU MELIHAT WAJAH NYA LAGI. DIA TELAH MEMBUNUH PUTRI KU, AKU TIDAK MAU MELIHAT NYA LAGI"
HIAKKKKKKKKKKKKKK
SLANGKKKKKKK
Kepala Xianlie melayang keudara, darah bercucuran kemana mana. Mujeng sedang duduk tersengkur sambil melihat tangan nya yang dipenuhi darah Xianlie. Dia menangis tersedu sedu.
"Dia sudah tiada, dan aku lah yang menghabisi nya. dia sudah tiada." gumam Mujeng dengan air mata yang terus saja bercucuran...
Para petua datang menghampiri Mujeng, mereka membawa sebuah peti giok yang berisikan jiwa Xianlie. mereka meletakan peti jiwa itu ketanah tempat Mujeng sedang terduduk, meratapi tangan yang sudah bersimbah darah itu
"Yang mulia, monster itu sudah berhasil dilenyap kan. tapi anda harus membuang peti jiwa ini kesebuah tempat terpencil yang jarang terjamah oleh manusia, jika tidak monster ini akan bangkit kembali dan menghancur kan istana KUANTONG." jelas petua pada Mujeng, dengan perlahan Mujeng melihat peti jiwa itu
"Siap kan kereta, kita harus segera membuang jiwa monster ini." titah Mujeng pada seluruh bawahan nya
...-ruangan paviliun kediaman-...
"Apakah rencana kita benar benar sudah berhasil?" Bisik selir mine kepada sang putri xianmin
"Ya, setidak nya penghalang kita sudah berkurang satu." balas xianmin pada sang ibu...
Senyuman mereka terukir begitu sinis saat melihat kepala Xianlie dibawa oleh prajurit untuk dibuang kelaut..
Dan kini, nama Xianlie seolah redup di istana KUANTONG. nama hanya tinggal kenangan, namun jeritan Xialie masih membekas dipikiran Mujeng,, di hati kecil nya selalu terdapat perasaan tak yakin dengan apa yang dia lakukan.
"Apakah yang ku lakukan ini benar,?" tutur nya yang berada ditempat gelap tanpa pencahayaan lilin sedikit pun. dia mengurung diri nya sembari menenang kan diri agar tak selalu terpikir sang putri yang sudah dia habisi
...-LIMA TAHUN BERLALU-...
Disebuah hutan yang bernama hutan Móguǐ, terlihat seorang gadis kecil yang berumur sekitar 14 tahun sedang dikejar oleh spirit best yang berbentuk kepala harimau namun bertubuh naga...
Dia berlari sampai kesebuah goa besar yang ditutupi oleh batang batang pohon yang menjalar..
Kaki nya dipenuhi dengan goresan ranting ranting pohon akibat berlari tanpa sebuah alas kaki.
"Jangan bunuh aku, aku mohon." pekik diri nya memohon kepada spirit best tersebut.
Namun yang iya dapat hanya lah sebuah auman dan terkaman
R-r-raummmmmm
SLASHHHHH
Suara darah terdengar begitu jelas saat jatuh dibebatuan. perut gadis itu terluka, dia tak sanggup menahan rasa sakit itu lagi.
Darah nya mengalir kesebuah batu yang berbentuk begitu aneh, perlahan batu tersebut bercahaya dan terbuka bagai sebuah peti.
Sang spirit best itu kabur saat merasakan hawa yang sangat pekat itu. dinding dinding goa bergetar, kerikil kerikil berjatuhan akibat getaran hebat tersebut.
Dan perlahan keluar sebuah cahaya bergelombang dari dalam batu itu, dan tanpa berlama lama, batu itu segera merasuki tubuh si gadis kecil yang sudah tiada akibat terkena goresan kuku beracun sang spirit best tadi
Waktu berjalan, mata dari sang gadis perlahan terbuka. kening nya meringis kesakitan, dia merintih saat mendapati luka besar diperut nya itu
Perlahan dia bangun lalu berdiri, tangan kirinya selalu menutupi luka nya itu,, sedang kan tangan kanan dia gunakan untuk memegang dinding goa agar bisa membantu nya berpegangan saat berdiri
Dia mengangkat tangan kanan nya sehingga terapung, secara perlahan dia menyalurkan energi nya agar bisa menutupi luka diperut nya itu....
Perlahan namun pasti, luka itu tertutup dan bahkan tanpa bekas sama sekali. tak hanya itu, tubuh yang tadi nya kurus kering kini berubah menjadi agak berisi dengan kulit yang sehat dan juga putih seputih susu.
"Sialan, para cunguk cunguk itu sudah mengurung jiwa ku sehingga aku tidak bisa tenang dan tersiksa. untung saja ada gadis ini, tapi aku juga turut sedih karena gadis ini harus meninggal dan kehilangan masa muda nya." ujar gadis itu (xianlie) dengan datar
"Tak kusangka, gadis ini memiliki kisah hidup yang begitu tragis. bahkan lebih tragis dari diri ku, tenang saja,, aku akan membalas kan dendam mu itu, tuan putri." sambung Xianlie tersenyum sinis lalu berjalan menuju jalan berlawanan saat sang gadis berlari tadi...
...-bagian hutan, didekat gubuk kediaman-...
"Tuan putri, dimana kau? tuan putri." panggil seorang wanita muda yang berumur sekitar 19 tahunan (pelayan rijin). penampilan nya terlihat begitu lusuh, terdapat beberap tampalan di pakaian yang ia kenakan
Dia menangis sambil menelusuri tempat yang biasa tuan putri nya datangi,
"Tuan putri, dimana kau. aku tak sanggup jika harus kehilangan diri mu." lirih nya seketika saja dia menjatuh kan diri sehingga terkantal ditanah.
terlihat sebuah gubuk yang tak jauh dari nya. gubuk itu terlihat begitu kumuh sampai sampai atap nya harus di tutupi dedaunan agar tak bocor saat hujan. mata wanita itu tertuju kearah gubuk tersebut
"Seandai nya, peramal tidak mengatakan jika kau membawa kesialan karena tak memiliki kekuatan apa pun. pasti kau tidak akan hidup seperti ini, dan aku tidak akan merasakan sakit akibat melihat mu begitu menderita." ujar nya di selingi dengan tangis yang pecah
Namun tak lama, terdengar suara kecil yang memanggil diri nya dari belakang.
"Rijin, mengapa kau menangis?" tanya Xianlie sudah mengerti dan tahu jika wanita tersebut adalah Rijin, pelayan setia putri (tanpa nama)
NOTE: jika tuan putri yang tidak memiliki kekuatan apa pun, tidak akan diberi nama sampai kapan pun. lalu putri itu akan diasingkan sampai dia genap berumur 15 tahun untuk dijadikan pelayan istana.
Rijin menoleh kebelakang, dan mendapati jika putri nya sudah berada di belakang nya. tanpa berlama lama dia berdiri lalu berlari kearah Xianlie dan memeluk xianlie dengan erat
"Putri, kemana saja kau... hiks aku sangat khawatir pada mu. mengapa kau pergi sangat jauh hiks kau sangat nakal." ujar Rijin memarahi xianlie dengan tangis nya itu. dia tersedu sedu dan sulit untuk berbicara
Mata Xianlie membesar saat Rijin tiba tiba memeluk diri nya. "Aku tak pernah merasakan pelukan seperti ini." batin Xianlie menghangat. dia membalas pelukan Rijin lalu mengusap punggung Rijin guna menenang kan nya
"Tenang lah, aku baik baik saja. jangan cengeng." ujar Xianlie terkekeh
Rijin melepaskan pelukan nya. dia melihat Rijin dengan lekat, "putri, jangan seperti ini lagi. jika ingin keluar beri tahu diri ku agar aku bisa menemani mu." ujar nya masih sesegukan
"Baiklah, aku janji. sudah lah lebih baik kita pulang, kau tau aku sangat lapar."
"Benarkah? baiklah kali ini aku akan masak makanan kesukaan mu."
Mereka berdua berjalan menuju gubuk tua tersebut. Xianlie terus saja mengejek Rijin karena terlalu cengeng,
Sesampai nya digubuk tua tersebut, Xianlie akhir nya duduk di sebuah kursi ringkih satu satu nya kepunyaan di gubuk itu...
Mata nya tertuju kesekitar gubuk, "oh astaga, ini bahkan lebih buruk dengan apa yang aku bayangan kan." gumam pelan Xianlie, mata nya melotot karena tak percaya akan hal tersebut
Tak lama Rijin keluar dari balik pintu, dia membawa nakas yang berisikan nasi di atas nya. "Hanya nasi? dimana lauk nya?" batin Xianlie sambil tersenyum kepada Rijin
"Ini adalah makanan kesukaan mu, sangat jarang kita bisa makan nasi. biasa nya kita hanya makan rumput yang ditumis." ujar Rijin sehingga membuat Xianlie tersedak air liur nya sendiri.
"R-rumput? kita makan rumput?." kaget Xianlie terbata bata
"Ya putri, mengapa kau kaget seperti itu? bukan kah kau juga suka dengan rumput tumis?" tanya Rijin heran, sangat jarang sang putri mengeluarkan ekspresi seperti itu
"Ah tidak, aku hanya sedang berpikir mengapa kita tidak memungut rumput lagi saja."
"Kau saja yang makan, emang nya aku sapi?" batin Xianlie
Akhir nya, dengan perut yang kosong itu mau tak mau memaksa xianlie untuk memakan nasi putih itu tanpa lauk sama sekali
Mereka berdua makan dengan khitmat, selang beberapa waktu,, akhir nya mereka telah selesai makan siang. dan kini mereka berada di sebuah halaman gubuk
Mata Xianlie memandang kesekitar halaman tersebut. "Rijin, mulai hari ini,, panggil diri ku Xianlie." suruh nya terhadap Rijin
Rijin menoleh pada Xianlie dengan heran, tak biasanya sang putri membahas nama kepada nya.
"Putri, saat kau berumur 4 tahun,, kau sudah diputus kan untuk tidak memiliki nama. jika pihak istana tau akan hal ini, apakah tidak akan menjadi masalah buat mu?" tanya Rijin khawatir
...BAGIAN 1 TELAH BERAKHIR, SEE YOU AGAIN...
...JANGAN LUPA LIKE LIKE LIKE YA, BIAR AUTHOR SEMANGAT BUAT UPDATE TERUS........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
YuniSetyowati 1999
Gara2 baca tulisanmu disebelah jd penasaran dg cerita2mu yg lain.
Semangat Thor.Dan terimakasih atas cerita2mu.
2024-01-24
0
°•°
welcome
2023-05-23
0
Cahaya yani
kl soal reinkarnasi ters jdi kuat, lngsung cuuuss
2023-02-23
0