Bab 1 : Chapter 2 : PELARIAN

...-2-...

"Itu tidak lah penting bagi ku, menurut ku kau lah satu satu nya keluarga yang kupunya." tutur Xianlie

Rijin melihat Xianlie dengan sendu, dia berjalan kearah Xianlie lalu memeluk tubuh Xianlie.

"Aku akan selalu ada untuk mu putri," ujar nya pelan dengan senyum mengembang

"Eh tunggu dulu, ada yang aneh dengan mu." ujar Rijin melihat Xialie dengan aneh

Dia memutar mutar tubuh Xianlie lalu memperhatikan Xianlie dengan detail

"Tubuh mu semakin berisi, dan kulit mu pun bertambah putih? putri kau kenapa, apakah kau sakit?" tanya Rijin heran dengan perubahan Xianlie

"Jangan mengada, Rijin. mungkin karna aku makan nasi jadi diri ku bertambah berisi. sudah lah, aku ingin keluar dari hutan ini apakah kau mau menemani ku,?" Ujar Xianlie mencari cari alasan dan mengalih kan pembicaraan

"Apa, keluar dari hutan,? itu sangat mustahil, dijalan keluar hutan ini terdapat spirit best yang akan membunuh kita. pada 10 tahun yang lalu, pada saat kau dan aku diantar kan kemari, para pendekar hebat negara ANMING turut hadir dan oleh karena itu kita bisa sampai kemari. namun sekarang, keluar hutan mau pun masuk kita tidak akan bisa, putri." jelas Rijin, tergambar jelas ekspresi risau diwajah nya

"Diantarkan,? apakah menurut mu itu, dibuang?" tanya Xianlie tersenyum simpul kearah Rijin

Seketika saja, Rijin terdiam dan tak bisa berkata kata. wajah nya menunduk dan mata terus saja memandangi tanah

"Pada saat umur ku 15 tahun, aku tidak mau pulang kesana. aku lebih baik berkeliaran diluar tanpa arah, dari pada harus tinggal disana dan menjadi pelayan."

"Kau satu satu nya keluarga yang kumiliki, dan seharus nya kau mendukung setiap keputusan ku. sudah menjadi keputusan ku untuk pergi keluar dan memulai hidup baru dengan mu, kita jalani berdua dan kita bangun lagi hidup yang sudah lama runtuh." tutur Xianlie tersenyum sambil memegang kedua tangan Rijin

Mata Rijin nampak berkaca kaca, dia tak tahan mendengar penjelasan dari sang putri.

"Putri, aku sudah menyerah kan hidup ku kepada mu. setiap keputusan mu pasti akan aku ikuti, mari kita jalani bersama." putus Rijin mantap, dia menatap Xianlie dengan tersenyum mengembang

Xianlie membalas tersenyum. diwajah nya tergambar kegembiraan, "Dengan keluar dari hutan, dan membangun hidup agar lebih sejahtera,, aku bisa membalas kan dendam yang sudah lima tahun terkubur! mine, tunggu diri ku,, aku berjanji akan membuat diri mu sensara." batin Xianlie tertawa jahat dalam hati

___

Dengan segala perlengkapan seadanya, Xianlie dan Rijin pergi meninggal kan hutan Móguǐ. Langkah mereka sengaja dipercepat agar tak bertemu spirit best pembunuh

"Putri, jika ada spirit best bagaimana? diantara kita berdua tak akan bisa melawan spirit best itu." khawatir Rijin sambil menatap kesekitar dengan waspada

Xianlie hanya diam dengan terus memancar kan energi nya, agar para spirit best bisa merasakan getaran energi Xianlie.

Mereka terus berjalan dan tanpa terasa mereka segera berada di ambang jalan keluar hutan Móguǐ. Rijin membantin karena heran, bagaimana mereka bisa lolos dengan mudah tanpa bertemu spirit best satu pun

"Putri, akhir nya kita keluar dari sini. kau bisa bebas." senang Rijin, nada suara nya terdengar bergetar karena tak kuasa menahan rasa haru tersebut

"Ck, jangan menangis. jika kau menangis nanti kau bertambah jelek." ejek Xianlie pada Rijin

Rijin mewek sambil menyeka air mata nya itu, "aku hanya terharu dengan keberhasilan ini. tuan putri, kemana kita akan pergi?" tanya Rijin sambil menyeka air mata nya

"Kita pergi ke pusat kota," jawab Xianlie, dia berjalan terlebih dahulu meninggal kan Rijin dibelakang nya

"Putri tunggu aku."panggil Rijin lalu menyusul langkah Xianlie

Mereka akhir nya berjalan bersama menuju ke pusat kota, diam diam Xianlie menyalurkan energi kepada Rijin. Rijin heran, mengapa diri nya tak merasakan lelah sedikit pun saat dia sudah lama berjalan

"Putri, ini aneh. aku tak merasakan kelelahan sedikit pun, padahal kita sudah lama sekali berjalan." tutur nya

"Benarkah,? bagus lah kalau begitu. kau sangat hebat, aku saja sangat lelah sekarang." ujar Xianlie tersenyum sambil menyeka sedikit keringat di kening nya

"Kau lelah, apa mau aku gendong?" tawar Rijin, Xianlie melotot kan mata lu tertawa renyah

"Rijin, aku masih mampu berjalan. kau tak perlu bersusah susah mengendong diri ku." kekeh Xianlie, dia benar benar merasakan geli diperut nya seakan ada yang menggelitiki

"Tapi, kau menyeka keringat di kening mu, tadi." ujar Rijin lagi sambil memiringkan kepala nya

"Hahaha, Rijin kau sangat lucu. baiklah, kita harus lebih cepat berjalan." ujar kristal tertawa dengan tingkah sang pelayan

"Rijin, jangan panggil aku putri lagi. panggil saja nona, jujur saja aku merasa canggung saat kau memanggil ku tuan putri." pinta Xianlie, muka nya terlihat memelas

"Ta-tapi"

"Rijin, jangan menolak! aku tidak suka penolakan." ujar Xianlie lagi, dengan terpaksa Rijin memanggil Xianlie dengan sebutan nona

"Ba-baiklah, n-nona." panggil nya yang akhir nya menyebut Xianlie dengan sebutan nona

"Nah, seperti itu lebih baik." ujar Xianlie tersenyum.

"Aku benci disebut tuan putri, jangan pernah memanggil ku lagi dengan sebutan tuan putri." batin Xianlie datar

Setelah cukup lama berjalan, akhir nya mereka berdua sampai di pusat kota anming. Rijin menghirup udara kota dengan sangat rakus

"Ini aroma yang sudah lama ku rindukan, sejak sepuluh tahun terakhir aku tak pernah lagi menyium aroma seperti ini." Ujar nya senang, lalu melihat kearah Xianlie

"put, eh maksut ku nona,, apa yang akan kita lakukan disini?" tanya Rijin bersemangat

"Entah lah, Rijin. ku pikir kita harus mencari uang terlebih dahulu untuk biaya hidup kita." ujar Xianlie melihat sebuah bangunan yang bertuliskan ARENA TARUNG

"Dengan cara?" Tanya Rijin

"Berkelahi." jawab Xianlie menoleh pada Rijin, kepala Rijin memiring saat mendengar pernyataan Xianlie

"Nona, apakah aku tidak salah dengar? kau tak pernah berkelahi sebelum nya, lantas bagaimana kau akan berkelahi?." Tanya Rijin bingung

Xianlie melihat Rijin, mata nya menyipit. "kau meremeh kan ku." tanya Xianlie

"Ah bukan maksut ku, nona."Ujar Rijin menutup mulut nya menggunakan tangan nya itu

Mereka memasuki arena tarung, Rijin melangkah dengan takut saat melihat para mata memandang diri nya.

"Nona, apakah kita tak salah masuk kesini?" tanya Rijin takut sambil memegang erat tangan Xianlie

Sementara Xianlie, dia sedang berjalan dengan menatap lurus. wajah nya datar dengan pandangan tajam mengarah kearah pria yang sedang menghajar habis seorang pria lain nya.

Seringaian muncul di bibir nya. "Rijin, tunggu disini. tunggu nona mu ini membawa harta kekayaan pada mu." Ujar Xianlie menyeringai, lalu meninggal kan Rijin seorang diri

"Nona, jangan tinggal kan aku." panggil Rijin takut, dia melihat kesekitar

Tak lama Xianlie datang kepada seorang pria tua berjanggut yang sedang menghitung koin emas, Xianlie duduk disana tanpa dipersilah kan terlebih dahulu

Si pria tua itu melihat Xianlie dari atas sampai bawah, "Hey, siapa kau. anak kecil mengapa kemari?." ketus si pria tua itu memandang tajam kearah Xainlie

Xianlie menatap tajam pria tua itu, "aku ingin bertarung, berapa jumlah koin yang kau tawar kan?" tanya Xianlie datar kepada pria itu

"Hahahah, lihat lah ada anak kecil sedang melucu disini. hey anak kecil, sebaik nya kau pulang dan kembali pada ibu mu!." suruh pria tua itu meremehkan Xianlie

"Aku sudah berumur 14 tahun, apakah itu masih dikatakan anak kecil?" kekeh Xianlie, namun dengan sekejab ekspresi nya berubah menjadi datar kembali

"Bilang saja kau tak memiliki uang untuk menantang diri ku, bukan?" tanya Xianlie dengan suara pelan namun tajam, ekspresi nya datar.

Dia melihat ekspresi serius diwajah Xianlie, "baiklah, jika kau kalah jangan salah kan aku nanti." ujar pria tua itu menyetujui pertarungan Xianlie

Dia mengeluarkan sebuah ikat tangan bewarna biru, lalu menyerahkan ikat tangan tersebut kepada Xianlie. Xianlie mengambil ikat tangan itu, "untuk apa ini,?" tanya Xianlie menyelidik

"Kau berada di tim biru, yang bearti kau harus melawan si juara bertahan yang berada di tim merah." Jelas si pria tua pada Xianlie

"Cih, tenang saja. tunggu disini sampai kau melihat hasil nya nanti." Ujar Xianlie menyeringai lalu berdiri dari kursi

"AYO, SIAPA YANG INGIN MENANTANG DIRI KU LAGI? AKAN KUHABISI SIAPA PUN ITU!" pekik pria yang berhasil mengalah kan tim biru. ini keseratus kali diri nya menang dalam ARENA TARUNG ini

Xianlie melihat pria itu dengan remeh, "itu adalah juara bertahan mu? Cih!" tanya nya pada pria tua sambil menunjuk pria yang berada di atas ARENA TARUNG

Xianlie berjalan menuju atas ARENA TARUNG, pandangan tajam bak sebilah pisau itu dia arah kan pada pria didepan nya

"Siapa kau,? turun lah, anak kecil dilarang disini!" suruh pria itu penuh penekanan..

"Kau buta,? kau tidak melihat diri ku memakai gelang ini?" tanya Xianlie datar terhadap si pria

"A-apa? Hahaha apakah kau bercanda? hey pak tua apakah kau sedang mengigau, mengapa kau memilih gadis kecil ini sebagai lawan ku?." teriak nya pada pria tua dibelakang nya

"Huh baiklah, aku tidak akan kasar melawan mu." ejek nya pada Xianlie, Xianlie memicing lalu menjawab, "kasar juga tak masalah, saya pasti akan menerima nya paman!" ujar Xianlie penuh penekanan dan memandang pria itu tajam

Kening pria itu mengerut, namun dia tersenyum kemudian. dia mengeluarkan sebuah belati lalu menyalurkan sebuah energi kepada belati tersebut

"Tadi nya aku tak ingin kasar, namun kau membuat ku tak segan ingin membunuh mu!" ujar nya tajam lalu berlari kearah Xianlie

Xianlie hanya tersenyum, sambil menunggu si pria menghampiri diri nya

"NONA TURUN LAH, NONA AKU MOHON.... " pekik Rijin, dia takut jika terjadi sesuatu terhadap Xianlie

"MATI LAH KAU GADIS SIALAN!" pekik pria itu mengunuskan belati kearah Xianlie

HIAKKKKKKK

PRANKKKKK

Pria itu tersungkur sambil mengeluarkan darah dari mulut nya, Xianlie berhasil menghentikan pria itu hanya dengan satu pukulan di perut nya...

Semua orang yang menonton melotot kan mata, mereka kaget dengan hal tak terduga ini.

"Sial, uang ku habis karena berjudi jika gadis itu akan kalah. andai saja aku melakukan hal sebalik nya."

"Cih, bajingan kecil. uang ku habis karena diri nya."

Para penonton menyesal karena mereka banyak sekali mengeluarkan uang hanya demi berjudi jika Xianlie akan kalah

"Mengapa,? mengapa gadis ini sangat kuat... aku.. aku." lirih nya kemudian pingsan tak sadarkan diri

Xianlie menyeringai dengan melipat kedua tangan didada, dia menendang pelan tubuh pria yang tak sadar kan diri itu

"Aku benci terhadap orang yang sombong! dengan memiliki kekuatan tak seberapa saja sudah membuat diri mu besar kepala." maki nya lalu dia turun dan menghampiri si pria tua tadi

"NONA, APAKAH KAU BAIK BAIK SAJA? APAKAH KAU TERLUKA." teriak Rijin khawatir lalu memutar mutar tubuh Xianlie

"Tenang lah Rijin, aku baik baik saja. jangan khawatir."

"Ta-tapi nona."

"Aku baik, percaya lah."

Tak lama terdengar suara si pria tua, menyapa Xianlie dengan ragu. "Ka-kau benar benar mengalah kan nya? aku tak menyangka jika kau adalah seorang yang sangat kuat. aku pikir hidup mu akan berakhir sampai saat ini juga." ujar pria tua itu masih tak percaya

"Dimana koin ku? cepat serah kan!" tanya Xianlie meminta hadiah milik nya.

"Baiklah, a-aku akan mengumpul kan nya."

...-perjalan di pasar kota-...

"Sudah kukatakan, aku akan mendatang kan harta kekayaan kepada mu. Kau lihat lah, 1000 keping koin emas telah kita dapat." Ujar Xianlie memuji diri nya sendiri. namun Rijin masih diam sambil sibuk dengan pemikiran nya sendiri

"Rijin, apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Xianlie. Rijin menoleh pada Xianlie, "Nona, dari mana kau bisa menguasai ilmu tarung itu? sepengetahu ku, kau tak pernah berlatih sebelum nya kan? "tanya Rijin benar benar bingung dengan apa yang terjadi

"Tak bisa menguasai energi dalam, bukan bearti diri ku tak bisa berkelahi. aku selalu berlatih di luar sepengetahuan mu, Rijin." Jawab Xianlie mengelak dan berdalih selalu berlatih di luar sepengetahuan Rijin

"Benarkah? kau sangat hebat, nona. apalagi saat kau memukul pria tadi, dia langsung tersungkur dan memuntah kan darah." puji Rijin pada Xianlie

"Cih, kau sedang memuji ku?"

"Ya, karna kau pantas untuk dipuji."

"Sudah lah, sebaik nya kita mencari tempat penginapan terlebih dahulu."

Mereka berjalan menelusuri kota, banyak mata memandang namun tak membuat Xianlie peduli sedikit pun. pandangan tajam dan dingin bak seperti bongkahan es itu selalu ia arah kan kepada orang orang yang memandang remeh terhadap Rijin,

"Hey, jangan melihat dia. apakah kau tak melihat pandangan tajam yang dia arah kan pada mu?"

"Aku tau, aku berpikir jika aku akan di makan oleh nya." bisik dua wanita yang tak sengaja berpapasan dengan Xianlie dan Rijin.

...BAGIAN 2 TELAH BERAKHIR, SEE YOU AGAIN...

Terpopuler

Comments

Anggrek violet

Anggrek violet

kayanya seru nih kalo si selir mine tahu xialineash bisa reingkarnasi,,,,

2022-10-21

0

megadwi

megadwi

rasain tuh pukulan maut🤣🤣

2022-07-22

1

IndraAsya

IndraAsya

,👣👣👣 Jejak 💪💪💪😗😗😗

2022-04-20

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Chapter 1 : TERBUKA NYA LUKA
2 Bab 1 : Chapter 2 : PELARIAN
3 Bab 1 : Chpater 3 : DUA EGO KEKAISARAN
4 Bab 1 : Chapter 4 : USAHA BARU MILIK RIJIN
5 Bab 1 : Chapter 5 : RENCANA AWAL BALAS DENDAM
6 Bab 1 : Chapter 6 : AMARAH RIJIN
7 Bab 1 : Chapter 7 : TIMBUL SATU PERAN
8 Bab 1 : Chapter 8 : DATANG KE ISTANA
9 Bab 1 : Chapter 9 : MEMBAHAS STRATEGI
10 Bab 1 : Chapter 10 : AWAL RENCANA BALAS DENDAM, DIANNE.
11 Bab 1 : Chapter 11 : MEMBAWA SEORANG ANAK, DI KEDIAMAN PHOENIX.
12 Bab 1 : Chapter 12 : PERLAWANAN RIJIN
13 Bab 1 : Chapter 13 : CEON? NAMA YANG ANEH
14 Bab 1 : Chapter 14 : KEBEJATAN SELIR, ING.
15 Bab 1 : Chapter 15 : TERUNGKAP, SEBUAH KEISTIMEWAAN PADA SERANGGA.
16 Bab 1 : Chapter 16 : KEKAWATIRAN SERANGGA
17 Bab 1 : Chapter 17 : PETARUNGAN MENDADAK
18 Bab 1 : Chapter 18 : SERANGAN KECIL DARI, DIANNE.
19 Bab 1 : Chapter 19 : SESOSOK YANG SANGAT MENYEBAL KAN!
20 Bab 1 : Chapter 20 : KERAS KEPALA
21 Bab 1 : Chapter 21 : BANGUN, SEPERTI TERLAHIR KEMBALI
22 Bab 1 : Chapter 22 : PENGENALAN KARAKTER.
23 Bab 1 : Chapter 23 : KEBAIKAN HATI, ENG.
24 Bab 1 : Chapter 24 : PERMAINAN BARU
25 Bab 1 : Chapter 25 : PENANGKAPAN MALAM BERANGIN.
26 Bab 1 : Chapter 26 : KEKACAUAN DI KERAJAAN, KUANTONG
27 Bab 1 : Chapter 27 : PENUH KEDINGINAN
28 Bab 1 : Chapter 28 : MAKAN BESAR
29 Bab 1 : Chapter 29 : BANYAK HARI HARI YANG DILEWAT KAN
30 Bab 1 : Chapter 30 : HAL TAK TERDUGA
31 Bab 2 : Chapter 31 : MISI PENTING?
32 Bab 2 : Chapter 32 : Tidak tahu berterima kasih.
33 Bab 2 : Chapter 33 : RENCANA YANG GAGAL
34 Bab 2 : Chapter 34 : TELINGA KANAN DAN KIRI
35 Bab 2 : Chapter 35 : destroyed
36 Bab 2 : Chapter 36 : AWAL
37 Bab 2 : Chapter 37 : TAHTA BARU
38 Bab 2 : Chapter 38 : R I P
39 Bab 2 : Chapter 39 : KERIBUTAN?
40 Bab 2 : chapter 40 : OMELAN YANG BERGUNA
41 Bab 2 : chapter 41 : PERGERAKAN KEKAISARAN, KUANTONG.
42 Bab 2 : Chapter 42 : LANGKAH AWAL
43 Bab 2 : chapter 43 : MEMOHON!
44 Bab 2 : chapter 44 : MEMOHON!
45 Bab 2 : chapter 45 : KEJADIAN ANEH
46 Bab 2 : Chapter 46 : HMM
47 Bab 2 : chapter 47 : Hmmm.
48 Bab 2 : chapter 48 : KERICUHAN DI TOKO
49 Bab 2 : chapter 49 : menyetujui tantangan Meiling
50 Bab 2 : chapter 50 : Flashback kisah Xianlie
51 Bab 3 : Chapter 51 : Flashback Kisah Xianlie #2
52 Bab 3 : chapter 52 : Flashback kisah hidup Xianlie #3
53 Bab 3 : chapter 53 : Flashback kisah hidup Xianlie #4
54 Bab 3 : Chapter 54 : Flashback kisah Xianlie #5
55 Bab 3 : Chapter 55 : Flashback kisah Xianlie #6
56 Bab 3 : Chapter 56 : Flashback off
57 Bab 3 : Chapter 57 : mengutus para pekerja
58 Bab 3 : chapter 58 : Kuasa baru untuk Rijin, siapa yang akan mengganggu nya?
59 Bab 3 : chapter 59 : UTUSAN MUJENG
60 Bab 3 : chapter 60 : BERTEMU MEILING
61 Bab 3 : Chapter 61 : Sampai di kerajaan kuantong
62 Bab 3 : Chapter 62 : Pertemuan lagi
63 Bab 3 : Chapter 63 : #2
64 Bab 3 : chapter 64 : Sungguh nakal
65 Bab 3 : Chapter 65 : Kesalahan Qian'gu
66 Bab 3 : chapter 66 : LAGI DAN LAGI
67 Bab 3 : chapter 67 : HUKUMAN SETIMPAL
68 Bab 3 : chapter 68 : Kebersamaan
69 Bab 3 : chapter 69 : hukuman
70 bab 3 : Chapter 70 : setetes darah
71 Bab 4 : Chapter 71 : terbongkar
72 Bab 4 : Chapter 72 : hukuman?
73 Bab 4 : Chapter 73 : eksekusi
74 Bab 4 : Chapter 74 : Penderitaan Mine.
75 Bab 4 : Chapter 75 : Memutuskan untuk pulang.
76 Bab 4 : Chapter 76 : Pamit
77 Bab 4 : chapter 77 : Menuju keperjalanan
78 ?
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 : Chapter 1 : TERBUKA NYA LUKA
2
Bab 1 : Chapter 2 : PELARIAN
3
Bab 1 : Chpater 3 : DUA EGO KEKAISARAN
4
Bab 1 : Chapter 4 : USAHA BARU MILIK RIJIN
5
Bab 1 : Chapter 5 : RENCANA AWAL BALAS DENDAM
6
Bab 1 : Chapter 6 : AMARAH RIJIN
7
Bab 1 : Chapter 7 : TIMBUL SATU PERAN
8
Bab 1 : Chapter 8 : DATANG KE ISTANA
9
Bab 1 : Chapter 9 : MEMBAHAS STRATEGI
10
Bab 1 : Chapter 10 : AWAL RENCANA BALAS DENDAM, DIANNE.
11
Bab 1 : Chapter 11 : MEMBAWA SEORANG ANAK, DI KEDIAMAN PHOENIX.
12
Bab 1 : Chapter 12 : PERLAWANAN RIJIN
13
Bab 1 : Chapter 13 : CEON? NAMA YANG ANEH
14
Bab 1 : Chapter 14 : KEBEJATAN SELIR, ING.
15
Bab 1 : Chapter 15 : TERUNGKAP, SEBUAH KEISTIMEWAAN PADA SERANGGA.
16
Bab 1 : Chapter 16 : KEKAWATIRAN SERANGGA
17
Bab 1 : Chapter 17 : PETARUNGAN MENDADAK
18
Bab 1 : Chapter 18 : SERANGAN KECIL DARI, DIANNE.
19
Bab 1 : Chapter 19 : SESOSOK YANG SANGAT MENYEBAL KAN!
20
Bab 1 : Chapter 20 : KERAS KEPALA
21
Bab 1 : Chapter 21 : BANGUN, SEPERTI TERLAHIR KEMBALI
22
Bab 1 : Chapter 22 : PENGENALAN KARAKTER.
23
Bab 1 : Chapter 23 : KEBAIKAN HATI, ENG.
24
Bab 1 : Chapter 24 : PERMAINAN BARU
25
Bab 1 : Chapter 25 : PENANGKAPAN MALAM BERANGIN.
26
Bab 1 : Chapter 26 : KEKACAUAN DI KERAJAAN, KUANTONG
27
Bab 1 : Chapter 27 : PENUH KEDINGINAN
28
Bab 1 : Chapter 28 : MAKAN BESAR
29
Bab 1 : Chapter 29 : BANYAK HARI HARI YANG DILEWAT KAN
30
Bab 1 : Chapter 30 : HAL TAK TERDUGA
31
Bab 2 : Chapter 31 : MISI PENTING?
32
Bab 2 : Chapter 32 : Tidak tahu berterima kasih.
33
Bab 2 : Chapter 33 : RENCANA YANG GAGAL
34
Bab 2 : Chapter 34 : TELINGA KANAN DAN KIRI
35
Bab 2 : Chapter 35 : destroyed
36
Bab 2 : Chapter 36 : AWAL
37
Bab 2 : Chapter 37 : TAHTA BARU
38
Bab 2 : Chapter 38 : R I P
39
Bab 2 : Chapter 39 : KERIBUTAN?
40
Bab 2 : chapter 40 : OMELAN YANG BERGUNA
41
Bab 2 : chapter 41 : PERGERAKAN KEKAISARAN, KUANTONG.
42
Bab 2 : Chapter 42 : LANGKAH AWAL
43
Bab 2 : chapter 43 : MEMOHON!
44
Bab 2 : chapter 44 : MEMOHON!
45
Bab 2 : chapter 45 : KEJADIAN ANEH
46
Bab 2 : Chapter 46 : HMM
47
Bab 2 : chapter 47 : Hmmm.
48
Bab 2 : chapter 48 : KERICUHAN DI TOKO
49
Bab 2 : chapter 49 : menyetujui tantangan Meiling
50
Bab 2 : chapter 50 : Flashback kisah Xianlie
51
Bab 3 : Chapter 51 : Flashback Kisah Xianlie #2
52
Bab 3 : chapter 52 : Flashback kisah hidup Xianlie #3
53
Bab 3 : chapter 53 : Flashback kisah hidup Xianlie #4
54
Bab 3 : Chapter 54 : Flashback kisah Xianlie #5
55
Bab 3 : Chapter 55 : Flashback kisah Xianlie #6
56
Bab 3 : Chapter 56 : Flashback off
57
Bab 3 : Chapter 57 : mengutus para pekerja
58
Bab 3 : chapter 58 : Kuasa baru untuk Rijin, siapa yang akan mengganggu nya?
59
Bab 3 : chapter 59 : UTUSAN MUJENG
60
Bab 3 : chapter 60 : BERTEMU MEILING
61
Bab 3 : Chapter 61 : Sampai di kerajaan kuantong
62
Bab 3 : Chapter 62 : Pertemuan lagi
63
Bab 3 : Chapter 63 : #2
64
Bab 3 : chapter 64 : Sungguh nakal
65
Bab 3 : Chapter 65 : Kesalahan Qian'gu
66
Bab 3 : chapter 66 : LAGI DAN LAGI
67
Bab 3 : chapter 67 : HUKUMAN SETIMPAL
68
Bab 3 : chapter 68 : Kebersamaan
69
Bab 3 : chapter 69 : hukuman
70
bab 3 : Chapter 70 : setetes darah
71
Bab 4 : Chapter 71 : terbongkar
72
Bab 4 : Chapter 72 : hukuman?
73
Bab 4 : Chapter 73 : eksekusi
74
Bab 4 : Chapter 74 : Penderitaan Mine.
75
Bab 4 : Chapter 75 : Memutuskan untuk pulang.
76
Bab 4 : Chapter 76 : Pamit
77
Bab 4 : chapter 77 : Menuju keperjalanan
78
?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!