...-18-...
Peperangan telah berakhir. Xianlie meninggal kan peperangan dengan keadaan yang sangat berantakan. Darah membasahi baju nya, dan senyuman bangga itu tertoreh di bibir Xianlie.
Tak lama datang kuda kuda yang ditunggangi oleh para jendral kekaisaran ANMING. Kuda nya terhenti tepat di depan Xianlie yang sudah dipenuhi darah. Tentu saja mereka mengenali siapa xianlie, dengan hormat pula mereka turun dari kuda dan menunduk pada Xianlie.
"Cepat sekali kalian datang kemari? Apakah lebih baik kalian tidak usah datang?." Sarkas nya pada mereka. Terdapat ekspresi malu diwajah mereka, dan mereka bahkan tak berani mengucap kan sepatah kata pun pada gadis 14 tahun macam Xianlie ini.
"Berbalik arah. Kita pergi ke kerajaan untuk melapor. Jika saja menunggu kalian sampai kesini maka para prajurit akan kehilangan roh milik mereka! Begitu saja tidak becus!" Omel Xianlie pada mereka. Mereka masih saja diam sambil memandang satu sama lain dengan ekspresi yang sangat malu.
Bagaimana tidak malu, mereka saja sudah jelas jelas lebih tua dari Xianlie tapi malah anak kecil seperti Xianlie lah yang menjadi sosok pemimpin untuk mereka.
Mereka akhir nya secara masing masing telah pergi dengan menunggangi kuda mereka. Jangan ditanya, Xianlie dikala itu sangat senang dan bahagia karena sudah berhasil menyentuh darah para rakyat KUANTONG.
Dan kini mereka telah melewati para prajurit yang sedang berbaris menunggu kehadiran Xianlie, sang penyelamat mereka.
Xianlie mengabaikan mereka dan sama sekali tak menoleh sedikit pun. Dan akhir nya salah satu jendral muda menyadari hal tersebut. Lalu dia meneriaki mereka semua untuk mengikuti rombongan Xianlie untuk pergi ke istana.
"SEMUA NYA... SATU PUN TIDAK BOLEH TINGGAL! SIAP KAN SEMUA JASAD JASAD YANG ADA UNTUK DIKUBURKAN LAYAK DI MAKAM PAHLAWAN. JENDRAL BESAR TIDAK MEMILIKI WAKTU UNTUK MENYAPA, JADI TIDAK USAH MENUNGGU JENDRAL BESAR MENYAPA KALIAN!." Lantang Jendral muda itu pada semua prajurit.
Seketika saja semua nya menjadi terkejut saat mengetahui jika gadis 14 tahun ini adalah jendral besar kekaisaran ANMING. dengan segera mereka berlutut dan memberi hormat pada Xianlie.
"HORMAT PADA JENDRAL BESAR." Hormat mereka dengan serempak. Terdengar begitu nyaring suara mereka sehingga yang mendengarkan bisa saja merinding dan takjub.
Xianlie hanya diam dan terus menunggangi kuda. Tergambar begitu nyata ekspresi kecewa diwajah mereka.
...-setelah 2 jam perjalanan-...
Akhir nya mereka sampai di kota ANMING. Begitu banyak rakyat ANMING melihat Rombongan kerajaan tersebut.
Semua istri dari para prajurit yang telah selamat, berlarian dengan lega karena suami mereka selamat. Kala itu, kota ANMING benar benar heboh dan bergembira atas keberhasilan kekaisaran ANMING yang setidak nya telah menyelamatkan 6000 jiwa.
Ini pencapai besar bagi kekaisaran ANMING. Dan tentu nya mereka sangat bahagia dan turut merayakan keberhasilan tersebut.
Namun, mereka sangat penasaran siapa gadis yang di lumuri dengan darah itu? apalagi gadis itu sedang memimpin para jendral yang mengenakan armor emas dan berperalat perang lengkap.
Dan akhir nya, mereka telah sampai di kerajaan ANMING. Bouchun, Dianne, Bo eng beserta para petinggi kerajaan lain nya berada di depan istana secara langsung untuk menyambut kedatangan Xianlie.
Kala itu wajah Dianne maupun Bo eng sama sekali tidak ada rasa bahagia nya. Mereka sangat kesal dengan pencapaian ini! Jika saja pencapaian ini dipimpin oleh jendral lain maka mereka akan bahagia. Namun disayang kan, pencapaian ini dipimpin oleh orang yang mereka sangat benci.
Terutama Bo eng, dia sangat kesal saat melihat wajah Xianlie. Ingin sekali dia menampar wajah Xianlie berulang ulang kali.
"Kerja bagus jendral besar ku. Ternyata kerja mu cukup memuaskan." Puji Bouchun dengan nada sinis.
Dibenak Bouchun sebenarnya takut untuk mengatakan hal tersebut, namun dia mencoba untuk membaur dan mencair kan suasana tat kala melihat ekspresi wajah Xianlie yang begitu datar dan haus akan darah.
Dia tidak ingin ada pembantaian masal di istana nya ini. Xianlie melihat Bouchun dengan pandangan remeh dan kemudian mendekat kearah Bouchun.
"Satu pekan lagi... turun lah kemedan perang secara langsung! Atau tidak aku akan menghabisi diri mu!" Bisik Xianlie pelan sehingga Bouchun lah yang hanya bisa mendengar hal itu.
Bouchun tak berkutik dan sulit bagi nya untuk berkata kata. Dia hanya melihat tajam Xianlie yang telah berani mengancam kaisar seperti nya.
"Aku ingin membersih kan diri. Apakah ada yang ingin mengantar ku?" Ujar Xianlie.
Tak lama Dianne mulai menawarkan diri dan bersedia menuntun Xianlie pergi untuk membersih kan diri. Mereka berjalan melewati koridor istana yang sangat luas itu.
Tak terdapat siapa pun disana. Keadaan begitu sepi. Dianne yang berjalan didepan Xianlie tiba tiba saja berhenti dan mulai menyerang Xianlie menggunakan belati boomerang milik nya.
Xianlie mengelak dengan begitu mudah dan mengambil belati Dianne menggunakan tangan kiri nya. Dianne terperangah, tak menyangka jika Xianlie benar benar sehebat yang dirumor kan.
"Gadis jalan* ini!" Maki nya kesal karena tak berhasil melukai Xianlie.
"Apa yang kau lakukan, Dianne? Apakah kau berniat ingin membantai ku? Cih! 6000 pasukan musuh saja tumbang oleh diri ku seorang! Apa lagi kau.... yang hanya burung tanpa sayap!" Tegas Xianlie penuh penekanan. Pandangan itu sangat tajam bak sebilah mata anak panah yang siap melukai target.
Dianne sampai tak berkutik dibuat nya.
"Apakah aku perlu menyuruh Bouchun untuk menertibkan kan mu, Dianne?" Tegas Xianlie kambali pada Dianne yang diam sedari tadi sambil melihat tajam kearah Xianlie.
Raut wajah Dianne getir dan hanya bisa menahan amarah dalam diri nya. Mau menyerang pun tak akan bisa dia lakukan pada, Xianlie. Xianlie tersenyum devil lalu mendekat kearah Dianne.
"Ingin sekali aku menghabisi diri mu, detik ini juga! Tapi aku sadar, jika aku membutuh kan mu sebagai pion ku! Sadar diri dan perbaiki sikap mu kelak saat kita berjumpa lagi, atau tidak aku tak akan segan segan menghabisi mu!" Ujar Xianlie tajam pada Dianne.
Dia lalu berjalan lurus meninggal kan Dianne yang sedang diam dalam lamunan nya. Namun tangan nya kembali menggenggam dengan erat dan marah tanpa arah disaat Xianlie sudah menjauh.
"Sial! andai saja aku bisa menghabisi nya, maka Bo eng tidak akan mengalami ketidak adilan lagi! Lihat saja kau gadis Jalan*, ini masih belum berakhir!." Sinis Dianne pelan lalu pergi dari sana dengan tapak kaki yang melangkah begitu kuat sehingga menimbul kan bunyi yang begitu nyaring dari sepatu milik nya.
Xianlie sangat kesal dengan kejadian barusan. Dia memasuki salah satu ruangan yang begitu asing yang terletak dibagian paling ujung istana. Nampak nya kawasan mau pun ruangan ini tidak terjamah oleh manusia yang tinggal di istana. Terlihat begitu berdebu dan tak terawat.
Dia mulai membuka pintu itu, namun sangat sulit untuk dibuka. Xianlie menggunakan mata galaksi nya untuk melihat celah di pintu tersebut.
Mata nya melotot dan mulai membuka pintu itu. Dengan langkah hati hati dia maju kebagian terdalam ruangan. Terlihat sangat gelap, sampai sampai Xianlie tak sengaja tersandung pada sesuatu yang entah benda apa itu.
"Sial!" umpat nya, kesal.
...BAGIAN 18 TELAH BERAKHIR...
...BYE BYE...
...SEE YOU AGAIN...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Elwi Chloe
semangat Xianlie
2022-02-02
4
>_<
eh anjrot cerita nya bagus, sulit bagi ku buat skip ini!
Cepat thor update nya! jangan lama! ini cerita ketiga yang saya baca setelah download nih noveltoon.
2022-01-31
5
kyubi
Xianlie nih kek kakak gue njim, sekali nya benci ya bakal benci.
Gak tau sih kelanjutan nya kek mana, apakah Xianlie bakal tetap balas dendam sama Mujeng atau dia bakal memaafkan Mujeng? gak tau sih.
Semangat thor, Up nya jangan lama!
2022-01-31
6