...-9-...
Xianlie pergi meninggal kan Meiling dibelakang nya. Meiling menggeram dan ingin sekali menghabisi Xianlie menggunakan kedua tangan nya secara langsung.
"Lihat saja! aku akan menghajarmu dan menunjukan ketidak layakan mu menjadi seorang jendral! Tunggu waktu nya kita bisa bertarung di arena, nanti!" Gumam Meiling kesal, menatap tajam punggung Xianlie.
...-ruang diskusi, perang-...
Di sebuah ruang rapat, terdapat Bouchun, para jendral, panglima perang dan pangeran sedang mendiskusikan masalah perang bersama Kekaisaran KUANTONG.
Terlihat Jika Bouchun sedang memejam kan mata karena tak mendengar satu pun strategi yang bisa membuat nya puas.
Disisi kanan terdapat jendral muda berumur sekitar 18 tahun, sedang mengutara kan strategi milik nya. Dia terlihat begitu serius dikala itu.
"Jujur saja, kekaisaran KUANTONG memiliki pertahanan yang sangat bagus. Aku berpikir jika kita harus mengikuti jejak mereka. Kita ikuti strategi mereka sehingga mereka akan bingung dan sulit untuk menyerang." Jelas nya pada Bouchun.
Bouchun mengerut kan kening nya namun masih dengan mata yang yang terpejam.
"Bagaimana, putraku? Apakah kau setuju dengan strategi itu?" Tanya Bouchun pada Pangeran Mahkota, Bo eng.
Bo eng adalah seorang pangeran yang dilahirkan oleh selir Dianne yang kini sudah menjadi seorang pemaisuri. Dia berumur sekitar 17 tahun.
Memiliki tingkatan Prajurit akhir dan ber elemen Air. Dia memiliki sifat berani, percaya diri, egois, perfect timing, dan sikap ingin menang sendiri.
"Menurut ku, ide nya tak terlalu buruk. Meski diri ku memiliki strategi sendiri, tapi tak ada salah nya untuk memakai strategi milik nya." Jawab Bo eng.
Dia memperhatikan Jendral muda itu dengan remeh dan kembali menoleh pada Bouchun, ayah nya.
"Pasukan kita sangat banyak! jika kita menurun kan banyak pasukan kemedan perang, maka mereka akan kalah dan kekurangan pasukan." Sambung Bo eng lagi.
Bouchun terdiam sejenak sambil mempertimbang kan Strategi milik Bo eng.
SRATTT...
Terdengar suara pintu terbuka sehingga memecah kan keheningan disana. semua orang melihat kearah pintu yang sedang terbuka itu.
"Cih! akhir nya sang pemain sudah datang kemari." Gumam Bouchun tersenyum sinis ke arah Xianlie.
Sementara Xianlie, dia sedang membalas memandang tajam ke arah Bouchun.
"Hey siapa gadis ini? turun kan pandangan mu pada kaisar!" Tegas Bo eng pada Xianlie
Namun Xianlie tak mendengar kan dan menggosok telinga nya.
"Berisik! Siapa pria ini? bisakah kau suruh dia diam?"Ujar Xianlie pada Bouchun.
Bouchun tersenyum memiring lalu berdiri dari singga sana kebesaran milik nya.
"Selamat datang jendral...apakah tak terlalu cepat diri mu datang kemari? Jangan terlalu terburu buru... " Sarkas Bouchung tersenyum sinis pada Xianlie.
"Je-jendral? ayah apa mak...
Ucapan Bo eng terhenti setelah melihat Bouchun memberikan tanda lima jari di udara.
Mulut nya terkunci dan memandang sinis kearah Xianlie. Xianlie berjalan menuju Bouchun. Seringaian muncul di bibir nya
"Terima kasih atas sambutan ini, yang mulia kaisar yang terhormat." Ujar Xianlie tersenyum sinis
"Hmmm, aku sempat mendengar strategi dari sang pangeran mahkota. Sangat bagus!" puji Xianlie tersenyum
Bo eng Tersenyum sinis karena pujian dari Xianlie.
"Sampai sampai peperangan ini tak pernah menang sekali pun!" Lanjut Xianlie yang kini merubah ekspresi wajah nya menjadi datar.
Senyuma itu luntur dari wajah Bo eng. Dia kesal dan hendak ingin berbiacara. Namun Lagi dan lagi Bouchun menghentikan niatan putra nya itu.
"Apa maksut mu? apakah selama ini strategi yang kami gunakan itu tak berguna?"Tanya Jendral fengling tersinggung dengan pernyataan Xianlie.
Dikarenakan, selama peperangan terakhir ini,, Bouchun banyak mengambil strategi milik Fengling. Namun tak sekali pun peperangan yang menggunakan strategi milik Fengling menuai hasil yang menguntungkan.
"Kau lihat dan sadar diri! Apakah strategi milik mu berhasil? Jangan terlalu egois dan mempertaruh kan kejayaan negri mu hanya karena ingin dipandang tinggi oleh Kaisar." Tegas Xianlie. Pandangan tajam dan wajah datar nya itu memandang ke arah Fengling
"Lalu, apakah kau memiliki strategi untuk ini? Jangan hanya pandai berbicara! buktikan omongan besar mu itu!" Ketus Bo eng pada Xianlie.
Bouchun tersenyum puas saat Xianlie dipojokan oleh yang lain. Dia mengangkat alis pada Xianlie saat Xianlie melirik pada nya
"Cih, ini sangat mudah!"
"Kau! Pada saat kau mengambil alih pasukan, apakah kau melatih mereka terlebih dahulu saat memasuki medan perang?" Tanya Xianlie tegas pada sang panglima yang sedang terdiam dari tadi.
"Ak-aku tidak melatih mereka. Aku hanya mengumpul kan pemuda dan para lelaki di desa agar bisa mengikuti perang." Jawab Panglima ragu pada Xianlie
"Bodoh! Itu lah letak kesalahan mu! Sama saja kalian menghamburkan kemenangan pada pasukan lawan, dengan tidak melatih prajurit sedikit pun! apakah kalian pikir kalian akan memenangkan perang? Kalian bisa saja salah langkah dan menghabiskan pemuda di kekaisaran ANMING ini! Jika kalian kalah dan di jajah oleh pasukan lawan, jangan salah kan prajurit nya! Tapi kalian harus menyadari jika kalian lah beban dalam peperangan ini!"
Pekik Xianlie murka saat benar benar mengetahui jika mereka tidak pernah melatih prajurit sekali pun itu
"Jangan terlalu banyak omong...
PRANGKKKK
Sebuah belati melesat dengan mulus dan menancap sempurna di kening salah satu jendral yang hendak melawan Xianlie.
Jendral itu tersungkur dengan darah yang terus saja mengalir di lantai.
Bouchun terdiam saat menyaksikan kekejaman Xianlie. Sementara Xianlie sedang memandang tajam ke arah Jendral jendral lain nya.
"Jendral macam apa yang kau pilih ini? Mengapa semua nya memiliki otak seperti seorang keledai? Aku tidak mau tau, kau harus memilah semua jendral yang ada disini! Jika tidak, aku berjanji akan membunuh mereka semua!" ujar Xianlie bertelepati kepada Bouchun.
Bouchun kaget, saat mendengar sebuah suara melintas di otak nya. Dia dengan cepat melihat kearah Xianlie lalu tanpa berlama lama segera membubarkan rapat tersebut.
"Rapat ini di bubar kan! Segera pergi dari sini!." Titah Bouchun pada seluruh Bawahan nya.
"Tapi ayah..
"Ini juga berlaku dengan mu, pangeran." Tegas Bouchun pada Bo eng.
Mau tak mau Bo eng segera pergi dari sana. Dia memandang tajam Xianlie.
Pintu perlahan tertutup. Dan hanya menyisakan Xianlie dan Bouchun didalam nya.
"Kapan kau akan turun ke medan perang?" Tanya Bouchun.
"Sementara kau? kapan kau akan turun kesana? Jangan bilang bidak catur ku ini hanya ingin menjadikan diri ku sebagai bahan percobaan?" Tanya Xianlie tersenyum sinis lalu duduk di kursi samping, sambil mengangkat kaki milik nya.
"Cih, jika si Sialan itu tidak turun kemedan perang. lalu bagaimana aku bisa turun kesana? Aku benci jika berperang dengan se ekor semut itu!"
"Asal kan kau tau. Mujeng tak dapat di remeh kan!" batin Xianlie
...**BAGIAN 9 TELAH SELESAI, SILAH KAN TINGGAL KAN JEJAK...
...SEE YOU AGAIN**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Anggrek violet
Mujeng mujeng,,,,
2022-10-21
0
pensi
terkejut saat belati menancap di kening jendral 😢
2022-04-08
2
pensi
😱
2022-04-08
1