...-20-...
Setelah membuka peti kaca itu, Xianlie malah sedikit terdorong ke belakang. Kekuatan pelindung pada kaca itu sangat lah besar, sehingga seorang Xianlie pun terpental dibuat nya.
Xianlie tak mau menyerah, dia terus maju dan mengeluarkan tekanan kekuatan milik nya. Perlahan tangan nya membuka peti itu dan detik demi detik berjalan, suara deru nafas Xianlie terdengar menunggu dan menyaksikan apakah itu berhasil atau tidak.
Dan ternyata, hal itu berhasil. Penutup peti kaca itu terbuka dan memperlihat kan secara jelas wajah Eng yang sedang tertidur panjang.
"Bagaimana cara menyadarkan manusia ini?" Gumam Xianlie bingung.
Dia terdiam sejenak, dan sampai saat sebuah ide menghampiri otak nya. Dia meraih rambut hitam panjang milik Eng, dan kemudian menarik satu helai sehingga putus.
Helaian rambut itu dia pergunakan untuk membuka segel, agar Eng kembali tersadar. Helaian rambut itu melayang di udara bagai terciup oleh angin. Xianlie menyalurkan energi tingkat kunci 9 dan kemudian membuat helaian rambut itu bersinar begitu terang.
"Hanya sang pemilik lah yang bisa membuka segel ini. Tapi mana bisa dia sadar kalau dia sedang disegel! peraturan bodoh macam apa itu." Gumam Xianlie begitu kesal.
Dengan usaha keras, akhir nya segel pengikat telah hancur sebanyak 90%. Xianlie harus tetap melakukan satu cara lagi agar bisa menyadarkan Eng sepenuh nya.
Raut wajah dan pergerakan Xianlie begitu hati hati saat dia mendengar suara nafas mulai terdengar dari, Eng. Dia melakukan ikatan batin dan masuk di dalam alam bawah sadar, Eng agar bisa ikut kembali dengan Xianlie ke dunia yang sesungguh nya.
Beralih pada sebuah tempat yang berlatar full putih, yang terlihat begitu aneh. Xianlie sedang berada di tempat itu, dan kemudian tak sadar diri nya menginjak sebuah tali emas yang nampak memanjang kedepan seolah menuntun kesebuah bagian tempat yang seharus nya di datangi.
Xianlie berjalan mengikuti arah muncul nya tali tersebut. Wajah yang teduh itu terpampang begitu nyata saat tak sengaja diri nya melihat Eng yang sedang melayang dengan kondisi masih tidak sadar kan diri.
"Diri ini sangat tenang melihat nya. Apakah ini reaksi alami dari sang pemilik tubuh." Ujar Xianlie mulai mendekat kesana.
Perlahan tangan nya terulur pada, Eng, dan kemudian berkata. "Eng.... sadar lah. Sudah cukup dirimu melakukan tidur panjang ini! Jangan siksa diri mu lagi, Eng." Tegas Xianlie.
Nada nya terdengar begitu mendesak. Tak terdengar sedikit pun nada belas kasih sayang disana.
Setelah menunggu sebentar, Eng justru tak menimbul kan reaksi apa pun. Xianlie sangat tidak sabar dan memanggil Eng kambali.
"Heyy pria sialan! Bangunlah! Sudah cukup kau menyusah kan diri ku," Tegas Xianlie kembali dengan sedikit meninggikan nada bicara nya.
Detik demi detik berjalan.
Perlahan sebuah sinar menyelimuti tubuh, Eng. Xianlie menghela nafas lega, karena sebuah sinar yang tak asing bagi nya mulai muncul dan menghampiri, Eng.
Tubuh Eng turun seketika kepermukaan bawah, dengan kondisi tubuh berdiri dan tangan merentang. Mata yang terpejam itu perlahan tapi pasti, terbuka menyapa indah nya alam.
Namun bukan nya melihat sesuatu yang menyejukan, Eng, justru mendapati seorang gadis dengan Ekspresi datar dan mata yang begitu sayu. Ah tak terdapat kesegaran sedikit pun disana, sehingga membuat senyuman diwajah, Eng, sirna seketika. Eng, memicing pada Xianlie dan menunjuk Xianlie.
"Siapa kau?" Tanya, nya begitu menyelidik.
Xianlie tidak mau kalah, dia mulai memicing tajam ke arah Eng lalu berkata. "Aku adalah adik mu." Singkat Xianlie tanpa basa basi.
Eng mengerut kan kening nya. Dia nampak tak mempercayai hal tersebut. "Hay gadis, jangan membual! Adik ku tidak akan mungkin bisa masuk ke sini! Jangan mengejek adik ku, hanya karena kepentingan mu! Cepat katakan siapa kau?" Tanya eng kembali tidak mempercayai Xianlie.
Xianlie maju lima langkah didepan, Eng. Sikap dingin, perlahan muncul sepenuh nya pada Xianlie. Eng, mulai mengambil ancang ancang waspada dan siap melawan jika terdapat serangan dari Xianlie.
"Sialan kau! Kau tidak lihat jika wajah kita mirip?" Maki Xianlie, menunjuk wajah nya lalu bargantian menunjuk pada wajah, Eng.
Eng, mengamati wajah Xianlie sedetail mungkin. Berawalan dari pelopak mata, hidung, bibir, dan warna rambut, yang terlihat begitu jelas sama nya. Namun, Eng memilih untuk tetap tidak mempercayai hal tersebut.
"Banyak orang mirip didunia ini! jangan berdalih lagi kau gadis nakal," Ketus Eng membuang muka.
Sangat menyebal kan! Itu lah yang ada dipikiran Xianlie saat ini. Dia menghela nafas yang begitu berat, sampai saat nya dia menunjukan sebuah tanda lahir berbentuk bunga di lengan kanan nya. Terlihat nyata keterkejutan di wajah, Eng. Hati nya berkata jika ini memanglah sang adik yang dulu diasing kan karena tak memiliki energi sedikit pun didalam diri nya, namun dia masih mengikuti jalan logika di kepala nya untuk tidak cepat mempercayai hal tersebut.
"Adik ku itu tidak memiliki sebuah energi sehingga bisa menembus ke alam bawah sadar ku! Lagi pula, Tanda lahir semacam itu siapa pun pasti bisa membuat nya!." Tolak nya lagi. Xianlie benar benar bingung ingin mengatakan apa.
Ingin sekali dia mencekik pria didepan nya itu, agar diri nya tak susah susah lagi untuk menjelaskan. "Fyuh.... Sejauh mana lagi aku harus menjelas kan nya pada mu. Aku adalah adik mu, tuan putri TANPA NAMA. Yang diasing kan bersama pelayan setia ku, Rijin." Jelas nya lagi, penuh penekanan.
Pupil mata, Eng, membesar saat mendengar nama Rijin yang disebutkan oleh Xianlie. Dia mendekat kearah Xianlie lalu memegang bahu Xianlie dengan erat.
"Jika kau adalah adik ku, mengapa kau memiliki sebuah energi yang sebelum nya tidak kau miliki? Bisa kah kau menjelaskan ini pada, kakak?." ...............
"................................."
...-Di ruang galaksi, kepunyaan Xianlie-...
"Kakak, ini sudah 2 hari kita berada disini. Kapan kita akan keluar?" Tanya Serangga pada Rijin yang sedang duduk disebuah gajebo, diatas kolam yang berisikan ikan matahari dan bulan.
Rijin melihat pada Serangga dan kemudian timbul senyum yang begitu indah diwajah nya. Dia mengelus rambut Serangga dan kemudian menoel gemas hidung, Serangga.
"Kakak juga tidak tahu, yang terpenting kau harus sabar menunggu saat kakak Xianlie menjemput kita." Jelas Rijin begitu sabar, pada Serangga.
"Jadi, apakah aku akan tinggal bersama kakak? Apakah kakak datar tidak akan mengembalikan diri ku ketempat itu lagi?" Tanya Serangga bertubi tubi, seolah menuntut jawaban dari Rijin.
Rijin nampak berpikir sejenak dan kemudian kembali melihat kearah Serangga. "Ceon kan tidak memiliki hubungn darah dengan mereka, lalu mengapa Ceon harus pulang kesana?." Tutur Rijin terkekeh, guna menenangkan Serangga yang sedang menunduk begitu sedih.
...BAGIAN 20 TELAH SELESAI...
...SEE YOU AGAIN...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Loverria
i'm sorry
2023-06-06
1
>_<
Thor gak ada niatan kasih visual nih 👉👈,
penasaran sama visual nya Eng
2022-02-01
5