Bab 1 : Chapter 5 : RENCANA AWAL BALAS DENDAM

...-5-...

Xianlie dan Rijin berjalan menuju pusat istana kerajaan anming. Rijin terlihat begitu risau dan menoleh kesekitar. Rijin menggenggam erat tangan milik Xianlie, dia terlihat begitu risau saat salah satu prajurit yang tak sengaja menoleh pada nya.

"Nona, untuk apa kita kemari? aku takut jika ada seseorang yang mengenali kita lalu dia mengadu pada kaisar. kaisar sangat kejam, aku takut jika dia akan menghukum mu." Bisik Rijin kawatir dan terus saja mendesak Xianlie agar Xianlie pulang bersama nya.

Namun Xianlie hanya diam dan memegang erat tangan Rijin, guna menenang kan nya. Mata teduh nya itu ter arah pada Rijin lalu dia berkata

"Apa yang kau takutkan? Tidak ada hal yang perlu ditakut kan, sekarang. kita hanya perlu masuk kedalam dan lihat kelanjutan nya." Jawab Xianlie tersenyum sinis lalu menyeret Rijin untuk masuk kedalam.

"Nona, tidak - tidak aku tidak mau! sebaik nya kau jangan masuk!." Tolak Rijin. dia berusaha dengan keras agar Xianlie berhenti dan mengurung kan niat nya

Namun sangat disayangkan, xianlie malah terus melanjut kan langkah nya dan mendekati gerbang istana yang sangat megah itu.

Dia menghampiri prajurit dan hendak menyuruh prajurit itu agar membuka kedua gerbang istana. Namun prajurit menghadang menggunakan dua tombak, agar mereka tidak bisa masuk kedalam.

Xianlie menghela nafas, lalu mengambil sesuatu didalam saku baju nya. Dia mengangkat sebuah plakat giok hitam, lalu menunjukan nya kepada dua prajurit tadi.

Mereka berdua tertegun lalu dengan cepat menyingkir kan tombak dari jalan Xianlie. Dengan cepat mereka membuka gerbang istana dan membiarkan Xianlie dan Rijin untuk masuk kesana.

Rijin terus saja memaksa Xianlie agar keluar dari sana. Dan dia bahkan sangat heran mengapa Xianlie bisa memiliki sebuah plakat yang bisa membuat kedua prajurit itu bisa menunduk dan membiarkan mereka masuk kedalam.

"Mengapa kedua prajurit itu membiarkan putri masuk kedalam istana? dan plakat apa yang putri tunjukan pada mereka? mereka sangat tunduk saat melihat plakat itu." Batin Rijin bertanya tanya. Dia terus saja merengek pada Xianlie agar tak melanjutkan masuk kedalam istana itu.

Namun Xianlie masih saja keras kepala dan tak mendengarkan rengekan Rijin. Dia terus masuk dan menuju bangunan utama kerajaan ANMING.

Banyak sekali mata memandang kearah Xianlie dan Rijin. Mereka tak berani berkomentar, karena hanya orang penting dan petinggi istana lah yang bisa masuk kedalam istana.

"Kau lihat itu, dua wanita yang berpakaian biasa saja. Satu nya memakai pakaian biasa dan yang satu nya memakai pakaian seorang budak! mengapa mereka bisa masuk keistana?."Tanya salah satu pelayan yang tak sengaja lewat lalu melihat Xianlie dan Rijin yang sedang menuju bangunan utama, tempat dimana Bouchun biasa mengabis kan waktu.

"Jangan menilai seseorang hanya dari penampilan nya. Mungkin saja mereka adalah dua orang penting atau tidak mereka adalah dua orang kepercayaan Kaisar. Lihat saja, mereka sedang menuju kearah bangunan utama." Balas teman nya dengan bijak.

Mereka lalu pergi dari sana saat mata Xianlie tak sengaja ter arah pada mereka. Xianlie memicing dengan wajah datar nya. Rijin bahkan terdiam saat merasakan sebuah aura dingin yang keluar dari Xianlie.

Hampir dekat, mereka hampir sampai tepat didepan puluhan anak tangga bangunan utama kerajaan. Namun terdengar suara barinton milik seorang pria meneriaki Xianlie dan Rijin.

Rijin dengan cepat segera melindungi tubuh Xianlie di belakang nya.

"ADA KEPENTINGAN APA KALIAN MEMASUKI AREA INTI KERAJAAN? JIKA TIDAK MEMILIKI KEPENTINGAN, SEBAIK NYA CEPAT TINGGAL KAN AREA INI!." Teriak salah satu pria dengan mengenakan sebuah armor emas di tubuh nya. nampak nya dia adalah jendral di kekaisaran ANMING.

"S-siapa kau? le-lepas kan kami, biar kan kami pergi! Ayo nona kita pergi dari sini." Ajak Rijin kalut lalu memaksa Xianlie agar pergi dari sana.

Namun Xianlie menolak dengan menahan tangan Rijin agar tak pergi dari area tersebut. Dia bergeleng pada Rijin.

"CEPAT TINGGAL KAN AREA INI. SIAPA PUN KALIAN, AKU TIDAK AKAN PANDANG BULU DAN MENGHABISI KALIAN." Teriak nya lagi dengan nada suara yang sangat tegas.

Rijin kaget dibuat nya. dia terus mendesak agar Xianlie keluar dari sana.

"Nona aku mohon... Ayo kita pergi dari sini!." Ajak Rijin sampai memohon pada Xianlie.

"Rijin, maaf kan aku." singkat Xianlie.

Perlahan terdengar suara dari arah belakang. satu persatu orang yang lewat pingsan dan terbaring di ubin istana. Rijin sangat panik menyaksikan hal tersebut, bukan hanya pelayan dan prajurit, namun jendral tadi juga pingsan tak sadarkan diri

"Ada apa ini.... mengapa.. orang... " lirih Rijin memegangi kepala nya lalu pingsan dan jatuh di antara ubin itu

"Maaf kan aku, Rijin. Ini sengaja ku lakukan." Gumam Xianlie lalu terus berjalan menaiki puluhan anak tangga bangunan tersebut.

Langkah demi langkah dia melewati tangga. dan sampai dipertengahan dia memutuskan untuk menggunakan energi peringan tubuh lalu terbang melewati anak tangga lain nya

Wajah datar dan pandangan dingin bak sebuah bongkahan es itu dia arah kan pada pintu megah yang masih tertutup.

Langkah anggun nya terus ter arah pada pintu masuk lalu tanpa berlama lama pintu Megah itu terbuka dengan sendiri nya.

Dengan langkah tegas dia melangkah masuk kedalam bangunan itu. Perlahan terlihat Bouchun yang sedang membelakangi Xianlie.

Baouchun sadar, dia menoleh pada Xianlie.

"Siapa kau? siapa yang mengijinkan mu masuk kesini?" Tanya Bouchun tajam pada Xianlie.

Xianlie hanya diam, dia terus berjalan mendekati Baouchun.

Lirikan mata tajam milik Bouchun, itu dia arah kan pada Xianlie. Dengusan terdengar keras dari Bouchun.

"LANCANG SEKALI, BOCAH TENGIK INI! APAKAH KAU INGIN MATI!." Pekik Bouchun mengeluarkan aura yang pekat dari tubuh nya. Aura itu sangat kuat dan mungkin bisa saja membuat seseorang memuntah kan darah nya.

Namun hal itu tak terjadi pada Xianlie. Xianlie terus berjalan, dengan wajah datar milik nya.

Bouchun memicing, dia sangat kesal mengapa Xianlie tak terpengaruh dengan aura milik nya

"Siapa gadis ini,? dia tidak terpengaruh sedikit pun dengan aura milik ku." Bisik hati Bouchun heran.

"Ck, kau sudah salah mengira rupa nya. YANG MULIA KAISAR BOUCHUN!." Gumam Xianlie menekan setengah kalimat nya.

Bouchun terdiam dan tak mengerti maksut Xianlie. namun tiba tiba Xianlie memetikan jari dan seketika saja Bouchun jatuh tersungkur kelantai! Dia tidak bisa bergerak sedikit pun.

"GADIS SIALAN! APA YANG KAU LAKUKAN PADA KU?" Sentak Bouchun kesal pada Xianlie.

"Kenapa kau marah, yang mulia kaisar? kau membuat ku takut.... aku bahkan tak berani berbicara pada mu...." Ejek Xianlie sambil dengan senyum devil milik nya.

Gigi putih rapi itu terlihat saat dia tersenyum dan tertawa. Mata tajam Bouchun selalu mengarah pada Xianlie, "Siapa kau sebenar nya?" Tanya nya kini yang memelan kan suara nya itu

"Cih! Aku tidak suka ditanyai!" Ujar Xianlie Lalu duduk dikursi kebesaran Bouchun

"Jujur saja, kau adalah seorang kaisar yang hebat bukan? hahah tapi kau jatuh dengan mudah hanya dengan satu petikan jari milik ku! Aku sangat kecewa, kupikir kau adalah orang yang sangat kuat... tetapi.. " ujar Xianlie cemberut seolah dia kecewa dengan hal itu.

"Sialan! gadis liar seperti mu berani sekali merendah kan ku! akan kubunuh kau!" Tegas Bouchun naik pitam lalu dengan mengeluarkan segala kemampuan nya, dia mencoba untuk lepas dari segel pengunci sendi milik Xianlie

"Percuma, kau tidak akan bisa melakukan nya. " Tutur Xianlie.

"Terus terang saja. Aku kesini hanya ingin menawar kan sesuatu." Jelas Xianlie pada Bouchun.

Bouchun terdiam dan menghentikan pergerakan nya. Tatapan tidak percaya dia arahkan pada Xianlie

"Ck, kau pikir aku bodoh!" Balas Bouchun tersenyum

"Aku memiliki dendam dengan Kekaisaran KUANTONG. dan kau... adalah bidak catur ku yang paling tepat!" Tutur nya penuh penekanan. senyum devil perlahan mucul di bibir nya.

Bouchun berpikir sejenak. Dia sama sekali tidak menemukan kejanggalan apapun dari ucapan Xianlie.

Dari pergerakan tubuh Xianlie dan bahkan cara dia berbicara, Bouchun memperhatikan itu semua.

"Bagaiamana jika aku tidak percaya pada mu?" Tanya Bouchun tersenyum memiring.

Xianlie mengangkat satu alis nya. Dia memajukan wajah nya lalu berkata

"Kau harus mempercayai nya! Jika tidak kau akan menyesal seumur hidup mu!" Ujar Xianlie pelan sambil tersenyum memiring.

Bouchun tertarik dengan kepercayaan diri, dari Xianlie. lagi pula, Bouchun juga menyadari jika Xianlie bukan lah orang sembarangan.

Dengan mematikan pergerkan nya saja, sudah membuktikan jika Xianlie ini memiliki tingkatan lebih tinggi dari nya. Apalagi, Xianlie bisa menyembunyikan aura milik nya dengan baik.

Setelah berpikir cukup keras, Bouchun akhir nya menyetujui kerja sama yang ditawar kan Xianlie.

"Baiklah." Singkat nya, karena ego yang besar sehingga membuat nya malu untuk bekerja sama dengan seorang gadis seperti Xianlie ini.

"Sekarang lepas kan diri ku! Kau tidak akan mungkin membiarkan bidak catur mu ini terkunci untuk selama nya bukan?" Ujar Bouchun penuh kesarkasan.

Xianlie tersenyum sinis lalu memetikan jari nya lagi.

TIK...

Satu saja bunyi petikan dari Xianlie, semua menjadi normal kembali. Semua orang yang pingsan di istana, kini telah sadar kembali.

Dan bahkan, Bouchun bisa bergerak kembali lalu berdiri dari duduk nya. Dia menepuk nepuk baju nya karena terkena sedikit debu di lantai ruangan tersebut.

Pandangan nya teralih kan pada Xianlie yang masih saja setia terduduk di kursi kebesaran milik Bouchun. Bouchun sangat kesal melihat nya, namun dia tidak bisa berbuat apa pun,, apalagi menyerang Xianlie

"Bangun dari sana! itu adalah kursi kebesaran milik ku! jangan sesekali menyentuh nya!" Perintah Bouchun jengkel karena tak bisa berbuat apa apa selain mengomel tidak jelas.

"Bodoh! Aku sudah menyentuh nya dari tadi! Kau pikir aku akan menuruti perintah mu!"

Mata Bouchun memerah, dia benar benar kesal terhadap Xianlie. Ego nya terusik, bagaimana ada seorang gadis yang bisa mengejek seorang raja perkasa seperti Bouchun ini? Gadis itu pasti sudah gila!

"Waww, baiklah. aku akan menjauhi kursi mu ini, jangan marah." Ujar Xianlie terkekeh lalu bangun dari kursi tersebut.

"Baiklah, aku akan pergi dari tempat ini. tapi satu saran dari ku, tolong kau ubah dekorasi ruangan ini! Ini terlihat seperti rumah seorang gelandangan!" Tutur Xianlie membuat ekspresi jiji diwajah nya.

Dia lalu pergi dan hendak membelakangi Bouchun. Namun seketika sebuah belati melesat laju kearah Xianlie

SLAHSHHH

Dengan lihai, Xianlie mengapit belati tersebut menggunakan kedua jari nya. Dia tersenyum pada Bouchun yang sedang menatap tajam diri nya

"Bidak catur ku ini sangat nakal! Bagai mana Bidak catur kecil ini bisa berkhianat pada saat baru saja melakukan kerja sama?" Ujar Xianlie terkekeh sambil memutar mutar belati ditangan nya.

"Ohooo, Bidak catur ini hanya sedang mengetes kemampuan dari sang pemain. Tak disangka, jika pemain ini memiliki kepekaan yang sangat tajam!" Jawab Bouchun tak kalah sarkas dari Xianlie.

Kedua nya saling pandang sambil tersenyum, mata kedua nya bertemu seolah menggambarkan (BERHATI HATI LAH)!!!

...**BAGIAN 5 TELAH SELEAI, SILAH KAN TINGGAL KAN JEJAK....

...SEE YOU AGAIN**...

Terpopuler

Comments

Lamsiah Lamsiah

Lamsiah Lamsiah

semangat thoor suka alur cerita nya

2023-09-18

0

deria

deria

lain kali si rijin jangan di ajak thor kalo bisanya cuma nyusahin.. khawatir boleh tapi terlalu lebay aja, dikit2 ngerengek.. mending suruh ngurusin usahanya aja,, 😒

2023-05-29

3

Anggrek violet

Anggrek violet

bouchun bukanya ty adalah anakmu sebelum di masuki jiwa xianlie,,,,ato tubuh xianlie anak dri kaisar lain,,,,aaahhh soalnya ga di jelaskan,,,,kaisar mana yg membuat anaknya di hutan saat umur 4 tahun

2022-10-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Chapter 1 : TERBUKA NYA LUKA
2 Bab 1 : Chapter 2 : PELARIAN
3 Bab 1 : Chpater 3 : DUA EGO KEKAISARAN
4 Bab 1 : Chapter 4 : USAHA BARU MILIK RIJIN
5 Bab 1 : Chapter 5 : RENCANA AWAL BALAS DENDAM
6 Bab 1 : Chapter 6 : AMARAH RIJIN
7 Bab 1 : Chapter 7 : TIMBUL SATU PERAN
8 Bab 1 : Chapter 8 : DATANG KE ISTANA
9 Bab 1 : Chapter 9 : MEMBAHAS STRATEGI
10 Bab 1 : Chapter 10 : AWAL RENCANA BALAS DENDAM, DIANNE.
11 Bab 1 : Chapter 11 : MEMBAWA SEORANG ANAK, DI KEDIAMAN PHOENIX.
12 Bab 1 : Chapter 12 : PERLAWANAN RIJIN
13 Bab 1 : Chapter 13 : CEON? NAMA YANG ANEH
14 Bab 1 : Chapter 14 : KEBEJATAN SELIR, ING.
15 Bab 1 : Chapter 15 : TERUNGKAP, SEBUAH KEISTIMEWAAN PADA SERANGGA.
16 Bab 1 : Chapter 16 : KEKAWATIRAN SERANGGA
17 Bab 1 : Chapter 17 : PETARUNGAN MENDADAK
18 Bab 1 : Chapter 18 : SERANGAN KECIL DARI, DIANNE.
19 Bab 1 : Chapter 19 : SESOSOK YANG SANGAT MENYEBAL KAN!
20 Bab 1 : Chapter 20 : KERAS KEPALA
21 Bab 1 : Chapter 21 : BANGUN, SEPERTI TERLAHIR KEMBALI
22 Bab 1 : Chapter 22 : PENGENALAN KARAKTER.
23 Bab 1 : Chapter 23 : KEBAIKAN HATI, ENG.
24 Bab 1 : Chapter 24 : PERMAINAN BARU
25 Bab 1 : Chapter 25 : PENANGKAPAN MALAM BERANGIN.
26 Bab 1 : Chapter 26 : KEKACAUAN DI KERAJAAN, KUANTONG
27 Bab 1 : Chapter 27 : PENUH KEDINGINAN
28 Bab 1 : Chapter 28 : MAKAN BESAR
29 Bab 1 : Chapter 29 : BANYAK HARI HARI YANG DILEWAT KAN
30 Bab 1 : Chapter 30 : HAL TAK TERDUGA
31 Bab 2 : Chapter 31 : MISI PENTING?
32 Bab 2 : Chapter 32 : Tidak tahu berterima kasih.
33 Bab 2 : Chapter 33 : RENCANA YANG GAGAL
34 Bab 2 : Chapter 34 : TELINGA KANAN DAN KIRI
35 Bab 2 : Chapter 35 : destroyed
36 Bab 2 : Chapter 36 : AWAL
37 Bab 2 : Chapter 37 : TAHTA BARU
38 Bab 2 : Chapter 38 : R I P
39 Bab 2 : Chapter 39 : KERIBUTAN?
40 Bab 2 : chapter 40 : OMELAN YANG BERGUNA
41 Bab 2 : chapter 41 : PERGERAKAN KEKAISARAN, KUANTONG.
42 Bab 2 : Chapter 42 : LANGKAH AWAL
43 Bab 2 : chapter 43 : MEMOHON!
44 Bab 2 : chapter 44 : MEMOHON!
45 Bab 2 : chapter 45 : KEJADIAN ANEH
46 Bab 2 : Chapter 46 : HMM
47 Bab 2 : chapter 47 : Hmmm.
48 Bab 2 : chapter 48 : KERICUHAN DI TOKO
49 Bab 2 : chapter 49 : menyetujui tantangan Meiling
50 Bab 2 : chapter 50 : Flashback kisah Xianlie
51 Bab 3 : Chapter 51 : Flashback Kisah Xianlie #2
52 Bab 3 : chapter 52 : Flashback kisah hidup Xianlie #3
53 Bab 3 : chapter 53 : Flashback kisah hidup Xianlie #4
54 Bab 3 : Chapter 54 : Flashback kisah Xianlie #5
55 Bab 3 : Chapter 55 : Flashback kisah Xianlie #6
56 Bab 3 : Chapter 56 : Flashback off
57 Bab 3 : Chapter 57 : mengutus para pekerja
58 Bab 3 : chapter 58 : Kuasa baru untuk Rijin, siapa yang akan mengganggu nya?
59 Bab 3 : chapter 59 : UTUSAN MUJENG
60 Bab 3 : chapter 60 : BERTEMU MEILING
61 Bab 3 : Chapter 61 : Sampai di kerajaan kuantong
62 Bab 3 : Chapter 62 : Pertemuan lagi
63 Bab 3 : Chapter 63 : #2
64 Bab 3 : chapter 64 : Sungguh nakal
65 Bab 3 : Chapter 65 : Kesalahan Qian'gu
66 Bab 3 : chapter 66 : LAGI DAN LAGI
67 Bab 3 : chapter 67 : HUKUMAN SETIMPAL
68 Bab 3 : chapter 68 : Kebersamaan
69 Bab 3 : chapter 69 : hukuman
70 bab 3 : Chapter 70 : setetes darah
71 Bab 4 : Chapter 71 : terbongkar
72 Bab 4 : Chapter 72 : hukuman?
73 Bab 4 : Chapter 73 : eksekusi
74 Bab 4 : Chapter 74 : Penderitaan Mine.
75 Bab 4 : Chapter 75 : Memutuskan untuk pulang.
76 Bab 4 : Chapter 76 : Pamit
77 Bab 4 : chapter 77 : Menuju keperjalanan
78 ?
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 : Chapter 1 : TERBUKA NYA LUKA
2
Bab 1 : Chapter 2 : PELARIAN
3
Bab 1 : Chpater 3 : DUA EGO KEKAISARAN
4
Bab 1 : Chapter 4 : USAHA BARU MILIK RIJIN
5
Bab 1 : Chapter 5 : RENCANA AWAL BALAS DENDAM
6
Bab 1 : Chapter 6 : AMARAH RIJIN
7
Bab 1 : Chapter 7 : TIMBUL SATU PERAN
8
Bab 1 : Chapter 8 : DATANG KE ISTANA
9
Bab 1 : Chapter 9 : MEMBAHAS STRATEGI
10
Bab 1 : Chapter 10 : AWAL RENCANA BALAS DENDAM, DIANNE.
11
Bab 1 : Chapter 11 : MEMBAWA SEORANG ANAK, DI KEDIAMAN PHOENIX.
12
Bab 1 : Chapter 12 : PERLAWANAN RIJIN
13
Bab 1 : Chapter 13 : CEON? NAMA YANG ANEH
14
Bab 1 : Chapter 14 : KEBEJATAN SELIR, ING.
15
Bab 1 : Chapter 15 : TERUNGKAP, SEBUAH KEISTIMEWAAN PADA SERANGGA.
16
Bab 1 : Chapter 16 : KEKAWATIRAN SERANGGA
17
Bab 1 : Chapter 17 : PETARUNGAN MENDADAK
18
Bab 1 : Chapter 18 : SERANGAN KECIL DARI, DIANNE.
19
Bab 1 : Chapter 19 : SESOSOK YANG SANGAT MENYEBAL KAN!
20
Bab 1 : Chapter 20 : KERAS KEPALA
21
Bab 1 : Chapter 21 : BANGUN, SEPERTI TERLAHIR KEMBALI
22
Bab 1 : Chapter 22 : PENGENALAN KARAKTER.
23
Bab 1 : Chapter 23 : KEBAIKAN HATI, ENG.
24
Bab 1 : Chapter 24 : PERMAINAN BARU
25
Bab 1 : Chapter 25 : PENANGKAPAN MALAM BERANGIN.
26
Bab 1 : Chapter 26 : KEKACAUAN DI KERAJAAN, KUANTONG
27
Bab 1 : Chapter 27 : PENUH KEDINGINAN
28
Bab 1 : Chapter 28 : MAKAN BESAR
29
Bab 1 : Chapter 29 : BANYAK HARI HARI YANG DILEWAT KAN
30
Bab 1 : Chapter 30 : HAL TAK TERDUGA
31
Bab 2 : Chapter 31 : MISI PENTING?
32
Bab 2 : Chapter 32 : Tidak tahu berterima kasih.
33
Bab 2 : Chapter 33 : RENCANA YANG GAGAL
34
Bab 2 : Chapter 34 : TELINGA KANAN DAN KIRI
35
Bab 2 : Chapter 35 : destroyed
36
Bab 2 : Chapter 36 : AWAL
37
Bab 2 : Chapter 37 : TAHTA BARU
38
Bab 2 : Chapter 38 : R I P
39
Bab 2 : Chapter 39 : KERIBUTAN?
40
Bab 2 : chapter 40 : OMELAN YANG BERGUNA
41
Bab 2 : chapter 41 : PERGERAKAN KEKAISARAN, KUANTONG.
42
Bab 2 : Chapter 42 : LANGKAH AWAL
43
Bab 2 : chapter 43 : MEMOHON!
44
Bab 2 : chapter 44 : MEMOHON!
45
Bab 2 : chapter 45 : KEJADIAN ANEH
46
Bab 2 : Chapter 46 : HMM
47
Bab 2 : chapter 47 : Hmmm.
48
Bab 2 : chapter 48 : KERICUHAN DI TOKO
49
Bab 2 : chapter 49 : menyetujui tantangan Meiling
50
Bab 2 : chapter 50 : Flashback kisah Xianlie
51
Bab 3 : Chapter 51 : Flashback Kisah Xianlie #2
52
Bab 3 : chapter 52 : Flashback kisah hidup Xianlie #3
53
Bab 3 : chapter 53 : Flashback kisah hidup Xianlie #4
54
Bab 3 : Chapter 54 : Flashback kisah Xianlie #5
55
Bab 3 : Chapter 55 : Flashback kisah Xianlie #6
56
Bab 3 : Chapter 56 : Flashback off
57
Bab 3 : Chapter 57 : mengutus para pekerja
58
Bab 3 : chapter 58 : Kuasa baru untuk Rijin, siapa yang akan mengganggu nya?
59
Bab 3 : chapter 59 : UTUSAN MUJENG
60
Bab 3 : chapter 60 : BERTEMU MEILING
61
Bab 3 : Chapter 61 : Sampai di kerajaan kuantong
62
Bab 3 : Chapter 62 : Pertemuan lagi
63
Bab 3 : Chapter 63 : #2
64
Bab 3 : chapter 64 : Sungguh nakal
65
Bab 3 : Chapter 65 : Kesalahan Qian'gu
66
Bab 3 : chapter 66 : LAGI DAN LAGI
67
Bab 3 : chapter 67 : HUKUMAN SETIMPAL
68
Bab 3 : chapter 68 : Kebersamaan
69
Bab 3 : chapter 69 : hukuman
70
bab 3 : Chapter 70 : setetes darah
71
Bab 4 : Chapter 71 : terbongkar
72
Bab 4 : Chapter 72 : hukuman?
73
Bab 4 : Chapter 73 : eksekusi
74
Bab 4 : Chapter 74 : Penderitaan Mine.
75
Bab 4 : Chapter 75 : Memutuskan untuk pulang.
76
Bab 4 : Chapter 76 : Pamit
77
Bab 4 : chapter 77 : Menuju keperjalanan
78
?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!