Pembelaan Daniel

"Tolong, izinkan aku bertemu dengan Daniel." Seorang wanita berpakaian sexy memohon di meja resepsionis.

"Maaf, Nona. Tuan Daniel sedang tidak ada di kantor hari ini." Penolakan itu malah membuat Angela naik pitam.

"Bohong! Dia pasti ada di kantor, kan? Katakan padanya, aku ingin bertemu!"

"Maaf, Nona. Tidak bisa."

"Apa kau tidak tahu siapa aku, hah? Aku calon istrinya Daniel! Atasan kalian!" sentak Angela. Membuat dua pegawai kantor itu terdiam.

"Apanya yang calon istri?"

Suara deep dan berat itu berhasil mengalihkan atensi Angela. Wanita itu berbalik, di depannya Daniel tengah berdiri dengan gagahnya bersama sang asisten kesayangan.

Angela menghampiri Daniel dengan raut wajah senangnya.

"Daniel, katakan pada mereka untuk sopan padaku. Sebentar lagi aku kan akan menjadi Nyonya Maheswara. Otomatis aku juga atasan mereka," bujuk Angela memegang tangan Daniel.

"Jangan berkhayal." Daniel menepis tangan Angela dengan kasar. Muak.

"Daniel, apa yang kau katakan? Apa kau masih marah dengan kejadian waktu itu? Aku minta maaf, Daniel. Semua itu hanya kebohongan." Angela mencoba menjelaskan.

"Kebohongan?" Daniel mengernyit. "Kebohonganmu yang terbongkar maksudnya?"

Angela terdiam. Daniel nampak marah melihat dirinya. Namun, Angela tidak mudah menyerah. Mencoba saja meskipun selalu mendapatkan penolakan.

"Semua itu tidak benar, Daniel. Kau harus percaya padaku. Aku tidak sama seperti yang Mbak Alin bicarakan," kilah Angela.

"Percaya padamu adalah kesalahan terbesarku." Daniel berkata tegas.

"Pergilah, sebelum aku benar-benar kasar terhadapmu."

Daniel yang hendak beranjak ditahan oleh Angela. Wanita itu menampakkan wajah memelasnya agar mendapatkan belas kasihan.

Angela menatap Daniel dengan sendu. Seperti yang ia bayangkan, pria itu pasti akan menolak kehadirannya. Namun, Angela tidak akan menyerah. Tekadnya sudah bulat.

"Daniel, apa kau tidak mencintaiku? Apa kebersamaan kita selama ini tidak lagi berarti untukmu?" Tatapan Angela meneduhkan Daniel.

Daniel menatap datar. Ia ingat bagaimana beberapa tahun lalu berada dalam kondisi buruk dan Angela lah yang mengulurkan tangan untuknya. Menemaninya, dan memberikan suport.

Namun, atas pengkhianatan itu ia tetap tidak terima. Apa pun alasannya, selingkuh sangat tidak disukai oleh Daniel.

"Aku sangat mencintaimu," kata Daniel, membuat mata Angela langsung berbinar.

"Maka dari itu, Daniel, aku ingin hubungan kita diresmikan secara hukum. Aku juga sangat mencintaimu. Aku ingin hidup bersamamu. Maukah kau memaafkanku dan kembali melangsungkan pernikahan kita lagi?"

Angela menatap penuh harap kepada Daniel. Begitu juga Daniel yang malah mengulas senyum penuh balasan. Seakan-akan memberikan harapan kepada Angela, padahal sedang mempermainkan wanita itu.

"Aku bersedia." Daniel berkata mantap.

"B-benarkah?" Nyaris Angela berteriak saking girangnya. Rencananya berhasil, pikirnya.

"Benar." Daniel tersenyum.

"Terima kasih, Daniel."

Angela langsung bergerak untuk memeluk tubuh tegap Daniel dan membenamkan wajahnya dalam dada bidang milik pria itu. Mengulas senyum bahagia, sekaligus merasa senang karena Daniel kembali menerimanya.

"Kecuali kalau aku pria bodoh yang buta akan cinta," ucap Daniel.

Senyum Angela memudar ketika mendengar perkataan itu. Tubuhnya seketika didorong sampai akan terhuyung jika saja Angela tidak segera menyeimbangkan diri. Wanita itu masih kaget dan bingung.

Angela bingung. Ia tidak tahu dengan apa yang terjadi sekarang. Tadi Daniel begitu hangat, sekarang malah menolaknya dengan kasar.

"K-kenapa, Daniel?"

"Apa kau pikir aku bisa memaafkanmu begitu saja?" Daniel menaikkan sebelah alis.

"T-tadi kau bilang ...."

"Aku mencintaimu, tapi aku tidak mentolirer perselingkuhan apa pun alasannya."

Angela mengerjapkan mata berkali-kali. Masih bingung dengan situasi ini. Apalagi seringaian Daniel yang membuat Angela merasa aneh.

"Daniel ...."

"Jadi, berhenti untuk menemuiku. Hubungan kita sudah selesai. Tidak ada yang perlu dibicarakan," potong Daniel.

"Tidak, Daniel! Aku tidak mau!" Angela menggeleng mencoba menahan tubuh Daniel untuk tidak pergi.

"Jangan seperti wanita yang mengemis cinta, Angela!"

"Benar, aku mengemis cinta padamu, Daniel! Kenapa kau berubah secepat ini, hah? Apa semua ini karena Kak Alin? Dia memberikan apa padamu sampai merubahmu seperti Ini? Apa jangan-jangan dia sudah menjual dirinya?"

"Berhenti, Angela!" sentak Daniel cepat. Ia tidak suka dengan nada bicara mantan kekasihnya itu.

"Kenapa, Daniel? Apa kau mulai mencintainya sekarang? Aku semakin yakin kalau Kak Alin lah yang menggodamu lebih dulu," ketus Angela diiringi kekehan.

"Jangan samakan dia dengan dirimu, Angela! Dia bahkan lebih baik dari dirimu! Dan apa katamu, menggodaku? Bukankah kau yang menggoda para pria untuk memenuhi impianmu?" sarkas Daniel tidak terima. Entah kenapa dia tidak suka dengan nada bicara Angela yang merendahkan Alin.

Angela kehabisan kata-kata. Sial, dirinya yang malah terkena hinaan Daniel.

"Pergilah, sebelum aku bertindak kasar." Daniel melangkah pergi.

"Daniel, tunggu!"

"Maaf, Tuan Daniel tidak bisa diganggu. Nona sebaiknya segera pergi atau saya panggilkan satpam untuk menyeret Nona keluar," sela asisten Daniel menghadang langkah Angela.

Angela mencebikkan bibirnya. Mengentak kaki kesal. Membenarkan letak tasnya yang sedikit melorot, lalu bergerak untuk pergi. Langkahnya digiring oleh asisten Daniel tersebut.

"Jangan pegang-pegang! Aku bisa jalan sendiri," ketus Angela. Menjaga jarak dengan asistennya Daniel itu.

"Pintunya di sebelah sana."

Angela menatap dengan sinis. Terlebih ketika dirinya dipandang rendah oleh karyawan di kantor Daniel. Ia seperti wanita rendahan, dibicarakan orang satu kantor karena tindakannya tadi. Tanpa pikir panjang lagi, Angela menatap kepergian Daniel dengan tangan yang terkepal.

"Lihat saja, Daniel. Aku tidak akan menyerah begitu saja."

***

"Bibi, kenapa momy belum pulang juga? Ini sudah larut malam." Arlo menghampiri sang wanita yang duduk menghadap layar laptop.

"Benar juga. Sebentar, Bibi coba telepon." Nola menelepon nomor Alin, tapi tidak mendapatkan jawaban.

"Bagaimana?"

"Tidak aktif." Nola mencoba berulang kali, tapi masih sama saja.

"Apa jangan-jangan momy mengalami kesulitan, Bi? Aku khawatir." Anak kecil tersebut menundukkan kepala.

"Hey, jangan bersedih, Arlo. Mungkin momy masih ada urusan dengan temannya. Kan momy selalu sibuk," kata Nola mencoba untuk menenangkan anak kecil itu.

Arlo mendongak. "Andai saja aku tadi tidak bilang mau makan kue, pasti momy di sini bersama kita sekarang."

"Udah ah, jangan sedih gitu. Momy pasti pulang, kok. Mendingan kamu balik ke kamar, tadi katanya mau belajar." Tidak bisa dipungkiri kalau Nola juga khawatir.

Arlo mengembuskan napas kasar. Lalu berbalik lagi menuju kamar. Ia mengambil laptop miliknya dan melakukan sesuatu. Yaitu melacak titik lokasi keberadaan ibunya. Jangan heran bila anak itu bisa, pengalamannya di luar negeri cukup bisa diacungi jempol.

Arlo mendapatkan sebuah alamat berdasarkan penelusurannya. Lantas ia turun dari kursi dengan membawa laptop miliknya untuk dibawa ke hadapan Nola.

"Bibi, apa kau tahu di mana lokasi Club X?" tanya Arlo yang mendapat tatapan aneh dari Nola.

"Untuk apa kau menanyakan alamat club, huum?"

"Momy ada di sana."

Nola spontan berdiri dari duduknya. Terkejut.

"Apa?"

"Iya. Momy ada di sana. Aku berhasil melacak lokasinya lewat GPS yang terpasang di jam tangan mommy."

Nola menutup mulutnya. Terkejut ketika melihat kemampuan anak sahabatnya itu. Benar-benar diluar nalar.

"Jadi, apa Bibi tahu?" Arlo menatap Nola dengan serius. Ia sangat khawatir dengan kondisi ibunya sekarang.

"Club X?" Nola memikirkan. Seperti tidak asing dengan nama itu.

Sampai pada akhirnya, Nola menutup mulut karena terkejut. Matanya membola ketika mulai teringat suatu kejadian di masa lalu. Di mana semua kisah dimulai.

"Astaga, Alin!"

--

jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote cerita ini dan tulis komentar, ya.

Selamat mengikuti kisah Daniel dan Alin...

Terpopuler

Comments

Tiwik Firdaus

Tiwik Firdaus

daniel benar2 .brengsrek menghamili lagi dan ngak dinikahi apa maunya menahan dan memaksa untuk melayani nafsu bejatnya kalau pria baik yang diperjuangkan dunikahi baik2 ngak kayak gini

2022-10-10

0

Sri Faujia

Sri Faujia

anak alin jenius cpt selamatkan alin arlo

2022-08-08

0

Liana Noviyanti

Liana Noviyanti

mimpi loe dasar jalang😠

2022-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Gairah Malam Itu
2 Salah Kamar
3 Alin meninggal
4 Si Kecil Arlo
5 Menggagalkan Pernikahan Angela
6 Bak Cacing Kepanasan
7 Dia Pelakornya
8 Hukuman untuk Alin
9 Jangan Mencoba Kabur!
10 Pembelaan Daniel
11 Rencana Angela
12 Tidak Bisa Ditebak
13 Pencarian Alin
14 Rencana Arlo
15 Aku Akan Membawa Momy Pulang
16 Jangan Sentuh Wanitaku!
17 Aku Merindukan Mama
18 Kisruh Keluarga Maheswara
19 Apa Kau Ibunya Arlo?
20 Dia Putraku?
21 Jangan Egois
22 Mencoba Mendekat
23 Kiriman Misterius
24 Panggilan Sayang
25 Salah Tingkah
26 Tingkah Arlo
27 Bertemu dengan Sasi
28 Terungkap
29 Keluarga Kecil
30 Bukan Anak Haram
31 Mencoba Masakan Daniel
32 Tidak Butuh Restu
33 Daniel Dalang Semuanya
34 Isu Miring
35 Tampanan Siapa?
36 Maukah Kau Menikah Denganku?
37 Apartemen
38 Bibit Unggul
39 Berkunjung
40 Persiapan Konverensi Pers
41 Cukup Mengejutkan
42 Kericuhan di Butik Angela
43 Berapa Hargamu?
44 Jangan Pisahkan Kami
45 Mimpi Alin
46 Meminta Restu
47 Hadiah Khusus untuk Alin
48 Memilih Gaun Pernikahan
49 Wedding Day
50 Malam Ini Milik Kita
51 Turn On
52 Mengingat Masa Lalu
53 Kepolosan Arlo
54 Waktunya Balas Dendam
55 Kau Lebih Menarik
56 Manfaatkan Menantumu
57 Meja Nomor 13
58 Aku Memang Selingkuh!
59 Mencari Bukti
60 Kepalang Tanggung
61 Sedikit Memperdaya Raka
62 Sandiwara yang Terencana
63 Mata-Mata
64 Kebenaran yang Terungkap
65 Kebenaran yang Terungkap 2
66 Takdir yang Rumit
67 Akhir Kebahagiaan
68 Akhir Kebahagiaan
69 Pengumuman
70 Pengumuman
71 Extra part 1
72 Ekstra Part 2
73 Terjerat Hasrat CEO Gila
74 Extra Part 3 (Nola dan Vano)
75 Pengumuman
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Gairah Malam Itu
2
Salah Kamar
3
Alin meninggal
4
Si Kecil Arlo
5
Menggagalkan Pernikahan Angela
6
Bak Cacing Kepanasan
7
Dia Pelakornya
8
Hukuman untuk Alin
9
Jangan Mencoba Kabur!
10
Pembelaan Daniel
11
Rencana Angela
12
Tidak Bisa Ditebak
13
Pencarian Alin
14
Rencana Arlo
15
Aku Akan Membawa Momy Pulang
16
Jangan Sentuh Wanitaku!
17
Aku Merindukan Mama
18
Kisruh Keluarga Maheswara
19
Apa Kau Ibunya Arlo?
20
Dia Putraku?
21
Jangan Egois
22
Mencoba Mendekat
23
Kiriman Misterius
24
Panggilan Sayang
25
Salah Tingkah
26
Tingkah Arlo
27
Bertemu dengan Sasi
28
Terungkap
29
Keluarga Kecil
30
Bukan Anak Haram
31
Mencoba Masakan Daniel
32
Tidak Butuh Restu
33
Daniel Dalang Semuanya
34
Isu Miring
35
Tampanan Siapa?
36
Maukah Kau Menikah Denganku?
37
Apartemen
38
Bibit Unggul
39
Berkunjung
40
Persiapan Konverensi Pers
41
Cukup Mengejutkan
42
Kericuhan di Butik Angela
43
Berapa Hargamu?
44
Jangan Pisahkan Kami
45
Mimpi Alin
46
Meminta Restu
47
Hadiah Khusus untuk Alin
48
Memilih Gaun Pernikahan
49
Wedding Day
50
Malam Ini Milik Kita
51
Turn On
52
Mengingat Masa Lalu
53
Kepolosan Arlo
54
Waktunya Balas Dendam
55
Kau Lebih Menarik
56
Manfaatkan Menantumu
57
Meja Nomor 13
58
Aku Memang Selingkuh!
59
Mencari Bukti
60
Kepalang Tanggung
61
Sedikit Memperdaya Raka
62
Sandiwara yang Terencana
63
Mata-Mata
64
Kebenaran yang Terungkap
65
Kebenaran yang Terungkap 2
66
Takdir yang Rumit
67
Akhir Kebahagiaan
68
Akhir Kebahagiaan
69
Pengumuman
70
Pengumuman
71
Extra part 1
72
Ekstra Part 2
73
Terjerat Hasrat CEO Gila
74
Extra Part 3 (Nola dan Vano)
75
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!