Black Clover!

Gelembung air itu naik kepermukaan saat kedua tangan Sofea meraba kaku seakan tubuhnya berat ditarik kedalam sana. matanya tak bisa melihat apapun hingga ia pasrah semangkin masuk ke Dermaga.

Namun, ketika ia mulai kehabisan nafas air ini seperti muncrat bergelombang membiarkan seulat tubuh kekar lansung menyelam meraih pinggang ramping Sofea dengan handuk yang sudah terlepas mengambang ke permukaan sana.

Tubuh gagah pria itu mendekapnya erat seraya kembali mengayun kaki naik keatas permukaan.

"Yang Mulia!"

Quxi segera menghampiri Ardelof yang mendekap tubuh polos Sofea, ia mengibaskan tangannya untuk mematikan CCTV dan membuat kabut hitam agar tubuh wanita ini tak dilihat satu orangpun termasuk Quxi selain dirinya.

Ardelof memangku Sofea yang mengigil dingin lansung merangkuh leher Ardelof sebagai peggangannya, mata biru pria itu lansung mengalihkan pandangan untuk tak menatap tubuh sempurna Sofea yang selalu membuat ia tak bisa berfikir jernih.

"K..Kau..!"

Ardelof tak banyak bicara selain menggendong Sofea ringan terkurung dalam lengan kekarnya hingga ia menyelumbungi tubuh Sofea dengan Jubahnya yang sempat ia lepas, kabut itu perlahan menipis membuat Quxi kembali mendekat.

"Yang Mulia, Maafkan saya!"

"Jangan biarkan dia pergi!"

Geram Ardelof tak sempat menarik Musuh bebuyutannya itu untuk berkelahi karna wanita ini sudah sangat menganggu kefokusannya, tanpa pikir panjang Ardelof tadi mencebur seraya mengumpat karna Klan musuh yang selama ini ingin menghancurkannya telah berani unjuk gigi di wilayahnya.

Wajah pucat Sofea membuat langkah Ardelof melebar, ia memejamkan matanya hingga ia berubah membentuk bayangan hitam untuk melangkah masuk menuju pintu utama.

"T..Tubuhku!"

Sofea menutupi bokongnya karna melihat deretan pengawal yang mereka lewati hanya mematung, tapi ternyata sudah lebih dulu tangan besar kekar Ardelof menutupinya membuat wajah Sofea lansung memerah, meski ia sangat kedinginan tapi tak pantas jika pria ini tahu setiap lekuk tubuhnya.

Sofea kembali mengeratkan pelukannya membuat Ardelof mengerti karna Wanita penyihirnya ini masih takut atau justru pura-pura karna hanya untuk bersama dengannya.

"Kau senang?"

"A..Apanya?"

"Ku gendong!"

Sofea menggeleng keras menolak ucapan Ardelof yang terkesan merendahkannya, tak ingin di Cap penggoda atau penyihir Sofea melepas rangkuhannya pada leher kekar Ardelof seraya menepuk lengan pria itu.

"Kau bangsa Istana, ya?"

"Lalu?"

"Turunkan aku!"

Ardelof tak mengindahkan ucapan Sofea yang terlihat masih takut tapi Ego wanita ini sangat tinggi untuk dilepas dari rangkuhan nyamannya.

"Turunkan aku! kau seorang Putra Mahkota, tak seharusnya menggendong wanita seperti..."

Brugh..

"Aauu!!"

Sofea meringis saat Ardelof melepas gendongannya saat didepan Lift, tapi Ardelof mengalas bokong Sofea dengan kakinya hingga wanita ini tak terlalu terluka tapi sialnya tubuh dan posisi jatuh Sofea sangat nikmat dengan kedua kaki terbuka sementara kepalanya terkadah, persis seperti hayalan Ardelof yang berusaha bersikap normal.

"S..Sakit!"

"Biarkan mereka menontonmu!"

Degg..

Sofea terkejut saat para Pengawal dipintu besar megah sana lansung menatap kearahnya, mata Sofea terbelalak pucat seraya mencari sesuatu untuk menutupi tubuhnya.

"J..Jubahmu, aku..aku pinjam!"

Namun, Ardelof hanya acuh melangkah kedalam Lift yang terbuka seraya menatap lurus kedepan membuat Sofea serasa mau mati dengan tubuh polosnya yang dipertontonkan begini.

"Aku..Aku mohon, tolong!!"

"Tolong?"

Tanya Ardelof menyeringai, akhirnya wanita ini merendah juga tapi ia belum puas dengan ucapan itu. jiwa keangkuhan seorang Ardelof Douglas Alison belum memuncak sekarang.

"Bersujud!"

"Aku..Aku Mohon, Tolong sekali ini saja!"

"Kau tak mendenga..!"

Brugh..

Sofea sudah menarik lengan kekar Ardelof yang terkejut saat Sofea menubruk tubuhnya kuat seraya memencet Lift agar cepat tertutup, mata Sofea berubah menajam menatap wajah kosong Ardelof saat wajah mereka hanya berdempet sehelai kertas saja.

"Kau Raja macam apa? aku ini butuh perlindungan!!"

Ardelof tersadar hingga ia menjentikan jarinya agar para pengawal tadi kembali sadar karna tadi Ardelof hanya memainkan ilusi dimana pandangan para manusia itu tadi melihat Lift terbuka tapi mereka tak melihat ada mereka sedang beradu Ego didepannya.

"Kau.. kau melihatnya?" Sofea menghakimi Ardelof yang sangat suka dengan kerutan didahi Sofea saat marah serta mata indahnya melotot seakan ingin menelannya.

"Kauu!"

"Kau menggodaku?"

Degg..

Sofea lansung membelakangi Ardelof dengan kedua tangan menutupi satu persatu area pribadinya, ia mengumpat karna ia terlalu berani sampai pria ini melihat semua bagian rawan itu.

"Kau sudah mulai berani, hm?"

"T..Tidak, bukan begitu! aku..aku hanya tak suka ada orang yang melihat tubuhku!"

"Kau penyihir yang bodoh!"

Sofea kembali naik pitam tapi ia menghela nafas sulit agar tak lagi melayani pria aneh ini, ia masih memikirkan soal kejadian tadi karna Sofea sudah sangat bingung dengan kehidupannya yang sekarang.

Entah angin dari mana Ardelof melepas Jubanya dan membalutkan benda itu ke tubuh polos Sofea.

"Terimakasih!"

"Hanya terpaksa."

Tingg..

Pintu Lift itu terbuka, tanpa mau bertanya dimana kamar Sofea melangkah keluar dengan pikirannya sendiri, ia masih menatap kedepan dengan mata kosong membuat Ardelof menggeram marah.

Sumpah demi apapun wanita ini memang menguji kesabaranku.

Geram Ardelof berusaha mengontrol emosinya, ia melangkah menuju kamarnya disamping kiri sementara Sofea terus melangkah kedepan tanpa tahu ada dinding pembatas dihadapannya.

Bugh..

"Aauu!!"

Sofea meringis nyaris Oleng segera berpeggangan ke dinding disampinya, ia meringis memeggangi keningnya yang memar lalu menatap Ardelof dengan mata menghakimi.

"Hm!"

"Kenapa kau tak bilang disini ada dinding?"

"Kau punya mata!"

Sofea lansung mengumpat menghentakan kedua kakinya kelantai seraya kembali berjalan kearah Ardelof yang masuk kedalam kamarnya, tapi suara jatuh itu kembali ia dengar saat Sofea menubruk pintu kamar yang ia tutup.

"Kau punya mata, ha? apa perlu ku congkel!"

"M..Maaf!"

Sofea mencengir kuda mengelus keningnya seraya mengeratkan Jubah besar itu ketubuhnya, ia menatap kesal pintu itu seraya menutupnya hati-hati agar tak kembali melukainya.

"Bersihkan kamar ini!"

Namun, Perintah Ardelof tak didengar Sofea yang sedang sibuk meraba luka dipaha, betis dan keningnya membuat kepalan tangan Ardelof menguat.

Brakkk..

"Brengsek, kau tak dengar aku!!!"

"I..Iya!!"

Sofea menyeret kakinya mendekati Arselof yang sudah naik pitam, ia berbalik menatap membunuh Sofea yang tampak menelan ludahnya berat.

"Kau sepertinya perlu diajari!"

"M..Maaf, tadi aku..aku..!"

Ardelof tanpa belas kasih menarik Sofea keatas ranjang membuat wanita itu gemetar takut, ia mengeratkan Jubah itu seraya menatap memohon pada Ardelof yang sudah mengungkungnya penuh keperkasaan, netra keduanya saling pandang menyatu bahkan sampai membuat suasana hening.

"Berhenti menggodaku!"

"A..Aku tak menggodamu!"

Sofea menutupi tubuhnya, ia menunduk menjauhi Ardelof yang kembali berdiri tegak disamping ranjang dengan mata kembali lurus.

"Tuan!"

Sofea menahan tangan Ardelof yang ingin pergi, mata wanita itu berubah berair dengan rasa takut yang kembali meruak karna ia takut tinggal sendirian dikamar ini, apalagi semuanya remang tak ada cahaya.

"Kenapa aku tak bisa melawannya?"

Batin Ardelof resah, mata meminta perlindungan dari Sofea seakan membuat ia patuh tanpa ada bantahan. jelas Ardelof merasakan Sofea tak memiliki sihir tapi ia tak ingin wanita ini malah menundukannnya semudah itu.

"Aku di Balkon!"

"J..Jangan tinggalkan aku!"

Ardelof hanya diam melangkah ke Balkon seraya menyibak tirai itu, ia mengikatnya agar cahaya dari luar agak remang masuk kedalam kamar. ini tak terlalu terang hingga tak masalah bagi Ardelof yang tak menyukai cahaya terang dikamarnya.

Melihat Sofea yang tampak sudah ngantuk apalagi dingin didalam selimut sana, ia lansung mengibaskan tangannya memberi kehangatan dari aura kamar ini seraya memberikan energi Positif kembali menyusun kulit Sofea yang lecet.

Whuss..

Quxi menunduk dibelakang Ardelof yang kembali merubah raut wajahnya mengeras tak bersahabat, pandangannya juga sudah menajam dapat menipiskan udara disekitar Balkon saja.

"Yang Mulia!"

"Apa yang dia incar dari Wanita ini?"

"Sebenarnya, Dia memiliki aura Positif yang bisa membangkitkan kekuatan tertinggi Grimoire berdaun lima emas, dari aura kecantikannya begitu kuat Klan Blcak Clover mampu menciptakan ratusan Wanita dari Bangsa mereka!"

"Grimoire?"

Gumam Ardelof terkejut, itu adalah sejenis Cakram penguasa pembuka Portal Dimensi atas atau yang disebut Sihir Julious yang hanya bisa dibuka dengan kumpulan 5 Elemen sihir, ia hanya memiliki Dimensi Drak atau kegelapan, Dimensi Kematian dan Ilusi, sedangkan Klan bangsa Asing diluar sana itu mengincar Dimensinya dengan Blcak Clover si penguasa Dunia Visualis. ia bisa menyerupai seseorang manusia baik secara fisik maupun batin, dari suara dan gerak bicara.

Ardelof sudah tahu kalau yang mengincar Sofea bukan lagi Manusia biasa tapi sudah termasuk Mahluk dari alam yang berbeda.

"Kau cari Identitas wanita ini!"

"T..Tapi dia bukan penyihir, Yang Mu..!"

"Aku tahu, tapi dia punya Pesona tersendiri mengalahkan Sihir Rupawan seorang wanita!"

....

Vote and Like Sayang..

Terpopuler

Comments

Yuli Yanti

Yuli Yanti

love love pokok nya buat author,semua karya nya the best

2024-02-01

0

April Omen

April Omen

udah baca smpe sini.. masih ga jelas...haish.. klo smp 1 bab lagi masih acak kadul, g lanjut deh

2024-01-07

2

SumiNem

SumiNem

bingung alur ceritanya

2023-06-27

2

lihat semua
Episodes
1 Si Cantik Sofea!
2 Masih percaya!
3 Pergi, Nak!!
4 Sakit yang teramat!
5 Jangan kembali!
6 Trouma Sofea!
7 Tempat yang aneh!
8 Sakit hiks!
9 Dia masih hidup!
10 Membawanya!
11 Penolakan keras Ardelof!
12 Sihirnya sangat kuat!
13 Turunlah!
14 Black Clover!
15 Jangan bermimpi!
16 Mencari jalan keluar!
17 Jiwa Tempramental!
18 Menggilainya!
19 Tak akan bisa bebas!
20 Keluar!
21 Terulang Kembali!
22 Pamit Pergi!
23 Pertentangan!
24 Rencana yang tak bisa gagal!
25 Pernikahan!
26 Itu hukamanmu!
27 Ruangan Misterius!
28 Penceraian!
29 Pesona Sofea!
30 Wanita itu mempengaruhinya!
31 Beclie tenggelam!
32 Menikam sakit!
33 Kau ku bebaskan!
34 Kejadian itu lagi!
35 Menginginkannya!
36 Kebersamaan yang terganggu!
37 Hanya Milikku
38 Kenapa, Tidak?
39 Dia Penyihir Milikku
40 Kenyataan pahit!
41 Keterkejutan!!!
42 Kemarahan Ard!
43 Penjelasan ditengah kerapuhan!
44 Memaksa
45 Perubahan Sofea.
46 Pemburuan Pekerjaan!
47 Kejelasan hubungan!
48 Anda hamil!
49 Sangat mencintaimu!
50 Kesakitan Beclie!
51 Hukuman akan dijatuhkan!
52 Badai ditengah Exsekusi!
53 Ikutlah kami pulang!
54 Gejolak Batin seorang Ard!
55 Bangun pagi yang indah!
56 Aku Suaminya!
57 Menjaga jarak!
58 Izin untuk bekerja!
59 Rasa Panas!
60 Pemilik Lest!
61 Keterkejutan!
62 Dia Saudara laki-laki!
63 Sial!! Kenapa begini?
64 Pria aneh!
65 Penolakan Sofea!
66 Bocah tak tahu di untung!
67 Dia sudah datang!
68 Tunggu saatnya!
69 Menantang maut!
70 Menahan sesak!
71 Drama berujung rasa Malu!
72 Cerita yang sebenarnya!
73 Bukti Cinta Ard dan Sofea.
74 Aku harap kau tak membenciku!
75 Aku tahu, tapi belum yakin!
76 Ard!!!
77 Kemarahan!
78 Kediaman Ardelof!
79 Sama-sama aneh!
80 Gejolak kerinduan!
81 Menengkan hati!
82 Permintaan aneh mengundang keggeraman!
83 Aroma amis!
84 Kecurigaan.
85 Badai kembali datang!
86 Ardelof yang tak mengerti!
87 Suplei tenaga!
88 Kisah yang sebenarnya!
89 Membayarnya!
90 Kejahilan Ardelof!
91 Membayang masa depan!
92 Perputaran waktu!
93 A..Apa yang akan terjadi!
94 Detik penyerangan!
95 The Battle of Lords
96 Apa ini akhir dari segalanya?
97 Pertempuran masih berlanjut!
98 Tak menyangka!
99 Ketakutan Sofea!
100 Pengorbanan!
101 Dewi Afhordite
102 Semuanya telah hilang;
103 Tak kuat menahan!
104 Benarkah?
105 Dia sangat aneh!
106 Aku tidak Gila!
107 Rencananya!
108 Keadaan sebenarnya!
109 Aku akan menunggumu!
110 Dia memang berbahaya!
111 Keggeraman!
112 Pergi dari Istana!
113 Semuanya telah berubah!
114 Kebahagiaan Sofea!!
115 Malam yang ditunggu!
116 Kebersamaan!
117 Sudah tahu semuanya!
118 Sebesar itu Cintamu!
119 Memaksa Renoval!
120 Temui dia secara lansung!
121 Hari Pelantikan!
122 Salam Cinta Author
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Si Cantik Sofea!
2
Masih percaya!
3
Pergi, Nak!!
4
Sakit yang teramat!
5
Jangan kembali!
6
Trouma Sofea!
7
Tempat yang aneh!
8
Sakit hiks!
9
Dia masih hidup!
10
Membawanya!
11
Penolakan keras Ardelof!
12
Sihirnya sangat kuat!
13
Turunlah!
14
Black Clover!
15
Jangan bermimpi!
16
Mencari jalan keluar!
17
Jiwa Tempramental!
18
Menggilainya!
19
Tak akan bisa bebas!
20
Keluar!
21
Terulang Kembali!
22
Pamit Pergi!
23
Pertentangan!
24
Rencana yang tak bisa gagal!
25
Pernikahan!
26
Itu hukamanmu!
27
Ruangan Misterius!
28
Penceraian!
29
Pesona Sofea!
30
Wanita itu mempengaruhinya!
31
Beclie tenggelam!
32
Menikam sakit!
33
Kau ku bebaskan!
34
Kejadian itu lagi!
35
Menginginkannya!
36
Kebersamaan yang terganggu!
37
Hanya Milikku
38
Kenapa, Tidak?
39
Dia Penyihir Milikku
40
Kenyataan pahit!
41
Keterkejutan!!!
42
Kemarahan Ard!
43
Penjelasan ditengah kerapuhan!
44
Memaksa
45
Perubahan Sofea.
46
Pemburuan Pekerjaan!
47
Kejelasan hubungan!
48
Anda hamil!
49
Sangat mencintaimu!
50
Kesakitan Beclie!
51
Hukuman akan dijatuhkan!
52
Badai ditengah Exsekusi!
53
Ikutlah kami pulang!
54
Gejolak Batin seorang Ard!
55
Bangun pagi yang indah!
56
Aku Suaminya!
57
Menjaga jarak!
58
Izin untuk bekerja!
59
Rasa Panas!
60
Pemilik Lest!
61
Keterkejutan!
62
Dia Saudara laki-laki!
63
Sial!! Kenapa begini?
64
Pria aneh!
65
Penolakan Sofea!
66
Bocah tak tahu di untung!
67
Dia sudah datang!
68
Tunggu saatnya!
69
Menantang maut!
70
Menahan sesak!
71
Drama berujung rasa Malu!
72
Cerita yang sebenarnya!
73
Bukti Cinta Ard dan Sofea.
74
Aku harap kau tak membenciku!
75
Aku tahu, tapi belum yakin!
76
Ard!!!
77
Kemarahan!
78
Kediaman Ardelof!
79
Sama-sama aneh!
80
Gejolak kerinduan!
81
Menengkan hati!
82
Permintaan aneh mengundang keggeraman!
83
Aroma amis!
84
Kecurigaan.
85
Badai kembali datang!
86
Ardelof yang tak mengerti!
87
Suplei tenaga!
88
Kisah yang sebenarnya!
89
Membayarnya!
90
Kejahilan Ardelof!
91
Membayang masa depan!
92
Perputaran waktu!
93
A..Apa yang akan terjadi!
94
Detik penyerangan!
95
The Battle of Lords
96
Apa ini akhir dari segalanya?
97
Pertempuran masih berlanjut!
98
Tak menyangka!
99
Ketakutan Sofea!
100
Pengorbanan!
101
Dewi Afhordite
102
Semuanya telah hilang;
103
Tak kuat menahan!
104
Benarkah?
105
Dia sangat aneh!
106
Aku tidak Gila!
107
Rencananya!
108
Keadaan sebenarnya!
109
Aku akan menunggumu!
110
Dia memang berbahaya!
111
Keggeraman!
112
Pergi dari Istana!
113
Semuanya telah berubah!
114
Kebahagiaan Sofea!!
115
Malam yang ditunggu!
116
Kebersamaan!
117
Sudah tahu semuanya!
118
Sebesar itu Cintamu!
119
Memaksa Renoval!
120
Temui dia secara lansung!
121
Hari Pelantikan!
122
Salam Cinta Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!