Tempat yang aneh!

Kelopak mata indah itu terbuka, bulu mata lentiknya tampak menekan saat cahaya dari Fentilasi diatas sana langsung menusuk matanya. terlihat sekali bayang-bayang wajahnya yang lelah dengan rasa bingung karna penglihatannya yang kabur.

"A..Apa ini masih di Hotel?"

Gumam Sofea mengucek matanya lalu beringsut duduk di atas ranjang seraya bersandar ke kepala benda empuk ini, Seprey putih nan wangi dengan kenyamanan yang diberikan membuat Sofea sangat tak rela menarik diri dari pembaringan. tapi, apalah dayanya yang seketika sadar saat melihat dinding Kamar ini berbeda dengan dinding Lift maupun kamarnya.

"Astaga!!"

Sofea terlonjak kaget melihat Furniture kamar ini sangat menyeramkan, semuanya dilapisi warna Putih dari mulai tirai dan dinding yang didominasi corak Putih dan hitam. kulit Sofea mulai meremang merasakan aura yang sangat kelam di ruangan ini.

"A..Aku..Aku dimana?"

Sofea meloncat dari ranjang, seketika matanya terbelalak melihat tubuhnya yang hanya memakai Kemban hitam dengan bunga melati yang sudah tersebar dibawah lantai sana.

"Apa ini dan..dan semuanya.."

Sofea semakin pucat dan khawatir, siapa yang mengganti bajunya? dan siapa yang membawanya kesini apalagi ini tempat seperti kuburan yang sangat sepi.

Dengan gelagapan Sofea mencari pakaian didalam kamar luas ini, disana ada Walkcloset, kamar mandi, Balkon dan sebuah Pintu yang tidak bisa dibuka disamping kamar mandi sana.

Sofea terus mencari namun tak ada, hanya Kemban ini saja yang membalut tubuhnya sedangkan rambut Sofea juga terurai indah panjang sepinggang melambai lurus karna tiupan angin.

"S..Siapa?"

Sofea berbalik saat punggung putih dan mulusnya malah terasa dibelai seseorang membuat remangan disetiap organ tubuhnya, kedua tangan Sofea memeluk dadanya karna ini yang sangat menonjol beserta bokongnya. raut Sofea mulai gelisah karna angin ini seakan membelai kulitnya tapi ia merasakan ada sesuatu yang menyentuh area sensitif tubuhnya.

Brakk..

"Aaa!!"

Sofea langsung bersembunyi dibalik tirai sana saat ada suara berjatuhan dari kamar mandi, wajah Sofea berubah pucat derastis dengan cengkramannya yang kuat ke simpulan Kembannya. terdengar suara gemercik air didalam sana tapi tadi tidak ada orang.

"S..Siapa?"

Tanya Sofea bergetar, hal yang paling ia takutkan adalah Hantu. karna Sofea sangat percaya dengan cerita Mistis karna dia sering bermimpi digerayai seseorang tapi ia tak bisa tahu itu siapa.

Langkah pelan Sofea mendekat menekan lantai putih ini, tangannya gemetar terulur untuk menyentuh gagang pintu itu dengan mata was-was takut ada bahaya didalam sini.

Ceklekk..

Benda itu ia tekan sehingga berbunyi pelit, sangat hati-hati dengan degupan jantung yang kuat ia mendorong pelan seraya terus menelan ludahnya hati-hati.

"A..Apa ada or..!"

Seketika ada air yang menyiram tubuh Sofea dari dalam sana sehingga seluruh tubuh molek nan indah itu basah sehingga lekukan tubuhnya terbungkus lekat membentuk area nikmat itu.

Tapi, percayalah tungkai Sofea sudah gemetar berdiri didepan pintu menatap kosong dan pucat air yang tadi tiba-tiba muncrat ke tubuhnya tak berasal dari apapun. Shower masih diam tak tersentuh serta Bathub terlihat kosong dan kering.

"M..Mama!!!!"

Teriak Sofea berbalik lari menuju pintu hitam didekat ranjang sana, wajah Sofea benar-benar merasa takut dan tak hidup terus mencoba membuka pintu yang terkunci erat.

"Tolong!!! Tolong, siapapun diluar sana??"

Krett..

Sofea berbalik merapat ke pintu saat tiba-tiba Pintu Walkcloset terbuka, keringat dingin Sofea keluar bercampur dengan tetesan basah air tadi. kenapa? kenapa semuanya jadi begini? ap..apa aku mimpi?

Sofea berandai-andai sampai ia menepuk pipinya keras hingga merah tapi tetap saja ia masih ada di ruangan ini. tak ada yang berubah sampai membuat Sofea takut jika ia telah terkurung dalam Dunianya selama ini.

"K..Kau siapa, hiks? kalau..kalau aku salah aku minta maaf! aku akan pergi."

Isak Sofea memohon, ia meringkuk merapat kepintu seraya menatap sulit semua kejadian aneh yang membuat ia bingung. tapi kalau ini Mimpi kenapa seakan nyata? seharusnya ia sadar saat air tadi menyembur tubuhnya.

Tok..Tok..

Suara ketukan pintu diluar sana membuat Sofa langsung menjauh dari Pintu, ia merapat ke pinggir ranjang karna takut-takut ada orang jahat yang masuk apalagi kondisinya seperti dengan tubuh basah dan terlihat semuanya.

"S..Siapa?"

Tanya Sofea saat melihat ada seorang wanita yang berpakaian Minim dengan bera dan celana hitam ketat dan panjang, wajahnya sangat beraura tajam dan terkesan sangat dingin.

"Ganti pakaianmu!"

Wanita itu kembali menyodorkan sehelai kain hitam ke tubuh Sofea yang mengkerut melihatnya, mata Sofea saling tatap dengan mata tajam wanita itu tapi entah kenapa mata Sofea terkesan sangat menundukan jiwa angkuhnya hingga kepalanya tak berani terlalu lama berhadapan.

"Sial!! Dia sebenarnya siapa?"

Batin wanita itu mengumpat, ia diperintahkan oleh Penguasanya agar menyiapkan suguhan untuk malam ini. karna pengisian tenaga harus segera dilakukan setiap harinya dan Sofea-lah yang menjadi Target Yang Mulia Drak nya.

"A..Apa aku boleh minta sesuatu?"

"Apa?"

"Ini tempat apa? kenapa ada kejadian aneh!"

Wanita itu terdiam dengan ucapan Sofea yang tampak masih menatap kearah kamar mandi, tapi yang sangat janggal di kepala Sofea adalah Wanita beraut tajam ini malah menunduk setelah merasakan hembusan angin yang kuat dari tirai.

"Saya akan membantu mengganti Pakaianmu!"

"Aku..Aku tak mau pakai kain itu?"

"Tapi ini adalah Nasipmu!"

Tekannya pada Sofea yang seketika mematung diam, ada rasa aneh diwajah Sofea saat menelaah semua ini hingga ia kembali diam.

"Apa dia yang menungguku di Hotel?" Sofea berucap lirih.

"Saya tak mengerti maksdumu!"

"Tapi kau tahu? tadi aku sedang di Lift! lalu kenapa malah disini? dan bertemu dengan kau!"

Ucap Sofea sendu tapi wanita itu hanya diam menuntun Sofea untuk pergi kekamar mandi, Sofea tak mau tapi ia memaksa dengan penuh ketegasan hingga Sofea menurut meski ia minta ditunggu didepan pintu.

"Kenapa dia sangat berbeda?"

Gumam Wanita itu menutup kamar mandi, biasanya para Mangsa Pimpinannya tak sesantai itu bersamanya. padahal kulitnya begitu putih bak mayat dengan mata tajam dan penampilan yang termasuk mengerikan tapi Sofea seakan tak melihat Wujudnya yang sekarang.

.......

Hening itu pun tercipta dengan dentingan sendok dan garpu beriringan, deretan makanan disajikan rapi dan penuh kekhasan apalagi gestur para Bangsawan itu sangat kental dengan kemegahan bangunan yang luar biasa mewah.

"Bagaimana perjalananmu?"

"Sangat baik!"

Jawabnya dengan suara datar, matanya hanya tertuju pada satu objek sementara kedua tangannya memeggang peralatan makan dengan Elegan, gestur tubuh kekar nan gagah mengibarkan aura kekuasaan yang kuat mampu menundukan segala keberanian dan keangkuhan semua orang.

"Istrimu butuh kau malam ini?"

Ucapan Raja Petratolison membuat Pria dengan raut wajah tenang itu terhenti mengunyah, matanya kembali menatap lurus kedepan dengan aura yang berubah tak bersahabat lagi sampai-sampai membuat para Pelayan diseberang sana tersedak karna sulit sekali bernafas seakan udara menghilang.

"Uhukk..!"

"Ard! Hentikan!"

Pria yang tak lain adalah Pangeran Ardelof Douglas Alison, pria yang terkenal dengan sikap dinginnya tapi memimpin Kerajaan Batalion Alison dengan sangat baik, ia adalah Putra Mahkota pertama dari Generasi ke 10 Keluarga Bangsawan Alison.

"Yang Mulia! maaf, tapi anda tak bisa menghindar lagi! Putri Mahkota Vanelope sudah menanti anda selama bertahun-tahun."

Jelas Kristof kaki tangan Ardelof disemua hal, tapi karna Raja Petratolison mendesak untuk terus mempunyai keturunan akhirnya ia harus segera mendesak Prince Ardelof agar mau memberi keputusan.

Ratu Rosmeryna Ibu Suri dari Ardelof tampak hanya diam menuangkan air kegelas Putranya seraya memberi salam kelembutan dari wajah cantiknya.

"Kau harus memberi penerus untuk Kerajaan kita, dan itu berasal dari Vanelope Istrimu!"

.....

Vote and Like Sayang..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***