Udara dingin seraya menusuk tulang.Jalanan beraspalpun sudah basah terkena gerimis yang tak kunjung berhenti.Baju basah yang Renata kenakan pun tak kunjung kering.
Sepanjang perjalanan menuju restoran tak henti-hentinya Renata mendengus kesal.Berulang kali ia menaikkan sudut atas bibir nya,melihat kemesraan dua sejoli yang di mabuk cinta.sesekali ia melirik ke belakang di mana Evelyn gelendotan di lengan Bosnya.Kemudian melirik ke samping,dilihatnya sang sopir yang dengan muka datar tetap fokus mengemudi.
*Seperti itu kah orang yang jatuh cinta..hhhehh? Melihat mereka rasa-rasanya pengen muntah.
Renata* memutarkan bola mata.Usia yang hampir genap 20 tahun itu,Renata memang sama sekali belum pernah jatuh hati kepada laki-laki mana pun.
Sesampai di restoran,Renata turun dengan membukakan pintu mobil untuk bosnya.Ia berjalan mengikuti langkah bosnya yang di depan.Sesekali ia masih menatap ke arah dadanya,dilihatnya kemeja nya yang belum kering.Dengan bantuan sebuah buku yang berisi catatan jadwal Fabian,nyatanya mampu membantu menutupi bagian depan dada nya yang tembus pandang.
Renata berdiri melihat Fabian dan Evelyn duduk menikmati makan siangnya.Berulang kali Renata menelan saliva nya,membasahi bibir yang mengering ketika Fabian dengan sengaja memasukkan makanan yang terlihat lezat dimata Renata.Memang hari ini Renata benar-benar lapar,apalagi dengan cuaca yang sedang gerimis manja yang tak kunjung reda.
Rasakan ,,gumam Fabian dalam hati penuh kemenangan.Senyuman sinis terulas di bibirnya.Evelyn mengernyitkan dahi melihat tingkah aneh Fabian.
“Kenapa sayang?”tanya Evelyn mengagetkan Fabian yang melirik sinis ke arah Renata yang sedari tadi tertunduk menahan lapar.
“ohh ..tidak apa-apa ,sayang.Apakah enak?”Fabian menyentuh tangan Evelyn di atas meja.Evelyn pun menjawab dengan senyuman manja.Lagi-lagi Renata di suguhkan dengan pemandangan yang membuatnya jijik.Renata mengalihkan pandangannya dari dua insan yang menyebalkan itu,dengan menaikkan sudut bibir atasnya yang sudah menjadi kebiasaannya.
“Bisakah kau tidak memasang muka seperti itu??!” kata Evelyn tak suka melihat kebiasaan Renata yang tiap kali menaikkan sudut atas bibir nya.
“Sayang...sepertinya dia hanya mengganggu makan siang kita”lanjut Eve memprovokasi keadaan.Renata menarik nafas dalam menaikkan bahunya,
“Maaf Pak,,saya ke toilet sebentar..”
“Hemm..” Jawab Fabian dengan mengibaskan tangannya.Namun sifat usilnya kembali datang untuk mengerjai Renata.
“Tunggu!!”Fabian memanggil Renata,yang dipanggil pun segera menghentikan langkahnya.
“Bawa sini jadwal saya hari ini.Saya mau lihat!!!” kata Fabian tak terbantahkan.mata Renata seketika melotot,dipandangi nya bos gila di depannya.Sengaja Fabian meminta satu-satunya tameng di depan dada Renata,ia ingin mempermalukan gadis bar-bar itu.
“Tapi Pak..”
“Kata saya bawa sini ,kamu ga denger!!!”
Dia sengaja mau mempermalukanku,Cihh ,,jangan harap!! Aku tidak akan malu.Toh aku juga masih pakai baju.
Dengan segera Renata menyerahkan buku yang berisi catatan jadwal bosnya dengan kasar.Tanpa bersuara ia pun membalikkan badan.berjalan cepat tanpa melihat orang-orang yang mungkin kini sedang melihatnya.Ia hanya ingin segera sampai ke toilet,sebentar saja ia hanya ingin bersembunyi. Ingin mengumpat sejadi-jadinya meluapkan emosi yang sedari tadi ia tahan.
Sepeninggal Renata ,Fabian tampak puas.Senyum kemenangan selalu terulas di bibir sexy nya.
“Sepertinya kau sedang mengerjai gadis bar-bar itu habis-habisan?”Tanya Evelyn mengerutkan alisnya,karena sedari tadi ia hanya melihat sang kekasih hanya berusaha mengusik Renata.Fabian hanya mengangkat kedua bahunya,tersenyum penuh arti.Karena sesungguhnya ia hanya ingin membalas dendam atas semua perilaku yang ia dapatkan dari gadis bar-bar itu 2 tahun yang lalu.
Disisi lain ,Renata keluar dari toilet.Ia kembali menundukkan kepalanya,berjalan cepat menuju keberadaan bosnya.Baru lima langkah dari pintu toilet,tiba tiba badan tinggi tegap dan atletis menubruk badanya.
Bughh!!
Renata terpental menabrak kerasnya dada bidang di depannya.Ia pun terjatuh mencoba berdiri dengan mengusap pantat yang di rasa nyeri.
“Maaf..”kata seseorang di depan Renata.
“Hisshh...Apa kau tidak punya mata!! Jalan saja masih bisa menabrak orang.”umpat Renata seraya membenarkan posisi berdirinya.Renata mencoba mendongakkan kepala melihat sosok orang yang telah membuatnya jatuh terpental.Dilihat nya sosok laki-laki tinggi tegap bebadam atletis,dengan setelan celana jeans ,dan kaos putih serta di padukan dengan jaket bomber warna army menambah casual penampilan laki-laki tersebut.
Ya Tuhan ,,ada malaikat.Ganteng bangeeeyttt...
Ocehan yang sedari tadi keluar dari mulut Renata mendadak hilang berganti senyum kaku yang di paksakan.
“Maaf ini semua salah saya!!”ucap orang itu menyodorkan tangan sambil tersenyum,
“Ohhh ..tak masalah”jawab Renata lirih Bu menyambut tangan orang tersebut dengan masih tersenyum.Tak sengaja tatapan laki-laki berubah ke arah dada Renata.Ya,Renata melupakan kemeja basahnya yang masih tembus pandang.
“Kyaaaaa!!!Apa yang kau lihat!!!” Bentak Renata berubah ke sifat aslinya seraya memalingkan bagian dadanya ke samping.Melihat tingakah Renata yang di rasa lucu,laki-laki itu hanya bisa tertawa.Renata hanya mengerutkan Alisnya,bingung.Laki -laki itu pun melepas jaket bomber berwarna army,dan memakaikan nya ke badan Renata yang lumayan kebesaran di badannya.
“Maaf!! Pakai ini ,mungkin bisa menutupinya dan menghangatkan badanmu yang sepertinya kedinginan.” Ucap laki-laki itu penuh kelembutan.Jiwa labil Renata pun meleleh ,tak ada penolakan sedikitpun.
“ Saya Christian Maxwell,,”
“ohh yahh..Saya Renata,Renata Affanda” balas Renata menyambut tangan Christiandengan senyuman hangat.
“Makasih kak jaketnya...”
Renata kembali ke tempat bosnya yang di lihatnya sedang asyik mengobrol dengan Evelyn,Sesekali terlihat Evelyn dengan manja menyandarkan kepalanya di bahu Fabian.Melihat pemandangan yang bikin perut nya mual rasa-rasanya ingin segera pergi dan bersembunyi dari tempat itu.Tapj apalah daya kemampuan Renata untuk melawan terkalahkan hanya karena uang.
“ehem!!”deheman Renata membuyarkan dua insan dan yang tadinya bermesraan.Evelyn kembali menegakkan badannya,memasang tampang elegant layaknya nona besar.Melihat Renata yang kini kembali dengan mengenakan jaket yang entah milik siapa.Membuat Fabian menyipit kan matanya,tanda tak suka.Niatnya ingin mempermalukan gadis bar-bar ternyata gagal.
“ Jaket siapa yang kau kenakan.Apa kau mencuri..!!!?”
Mendengar tudingan yang dilontarkan atasannya,Renata sungguh tak habis pikir.Mulutnya menganga,Renata menggigit bibir bawahnya seperti kehilangan kesabaran.Belum sempat suara nya keluar ,tiba-tiba dari arah belakang terdengar seorang laki-laki mendekat ke arah mereka,dan menyapa Fabian.
“Halo Jack!!”
Renata memalingkan wajahnya melihat sosok yang mendekati posisi nya berdiri.Dilihat nya sosok yang baru beberapa menit ia kenal.Renata melebarkan matanya,tak percaya Christian mengenal bos gila nya.
“Apa kakek yang memanggil mu ke Indonesia?”Tanya Fabian tampak kaku.Tanpa di persilahkan duduk,Chris menarik kursi dan memposisikan dirinya duduk di depan Evelyn.Sesekali ia melirik Evelyn yang terlihat kaget dengan kehadiran Christian.Dengan senyum manisnya pun Christian menjawab dengan santai.
“Tidak..Aku kesini karena sedang ada pembukaan cabang Restoran di Kota J.Mungkin akan memakan waktu yang lama”
“Hmm..”jawab Fabian singkat sambil melipat kedua tangannya ke dada dan menganggukkan kepala.Christian melirik sosok gadis yang beberapa waktu ia kenal,Christian mencoba melempar senyum ke arah Renata yang berdiri di samping Fabian.Melihat sesuatu yang aneh,Fabian mengangkat salah satu alis mata nya.
“Kukira,kau kembali hanya ingin menggeser posisi ku di Global King”
“Aku tidak begitu tertarik dengan bisnis kakek,tenang saja!”jawab Chris masih lembut dengan senyum yang masih melekat di bibir nya.Tak lama Ia pun beranjak dari tempat duduknya,dan pandangan Chris ke arah Renata.
“oh ya..”kata Chris mengingat sesuatu,dan merogoh ke dalam saku celana.
“ Ini vitamin buatmu”lanjut Chris menyodorkan satu sachet vitamin cair ke arah Renata.
“Sepertinya kau kedinginan ,,dan...”Christian melihat ke arah Fabian. “Jaket itu untukmu,anggap saja permintaan maaf dariku” lanjut Chris, dan pandangan Evelyn kearah jaket yang dikenakan Renata.Menatap tak percaya.
“Te..terimakasih Pak” ucap Renata mengambil vitamin dari tangan Christian.
“Panggil saja Kak Tian,oke” Christian meninggalkan tempat itu dengan tersenyum ke arah Renata.Ia merasa Renata adalah gadis yang polos,walaupun baru pertama kali mengenalnya.Christian memang sosok orang yang jeli melihat sifat seseorang walaupun baru mengenalnya.Renata gadis yang apa adanya,sifat nya tidak di buat buat untuk menarik perhatian kaum Adam.Christian berharap ia akan bertemu kembali dengan gadis polos itu.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Siti Mujimah
saingan muncul gaes
2022-09-27
0
Wulan Dari
next
2020-09-21
0
Evi Napu
lanjuttt
2020-08-12
0