#Eps 6

Butuh like...like..coment..comentt...plisssss🙏🙏🙏

itu saja ,author udah seneng kok,sueeerrr✌️

Semenjak pertemuannya dengan kakek,tiap kali pulang kerja Renata meluangkan waktunya pergi ke taman untuk bertemu dengan kakek.Entah hanya menemani kakek mengobrol,atau sekedar canda tawa ringan.

Bertemu dengan kakek bagi Renata adalah suatu kebahagiaan tersendiri.Lambat laun Renata merasakan kasih sayang dari orang tua yang belum pernah ia dapatkan.Renata sangat nyaman mengeluarkan uneg-unegnya saat bekerja kepada kakek.

Dengan penuh semangat Renata menyusuri Loby dengan berlari lari kecil sambil bersenandung.Langkahnya terasa ringan saat hendak menaiki lift menuju lantai teratas.Sesampai di dalam lift,Renata menekan angka 7 menuju pantry tempatnya bekerja.Sebelum pintu lift tertutup,tampak tangan besar menahan pintu agar terbuka kembali.

Tinng...(Bunyi pintu lift terbuka kembali)

Renata tersentak melihat pintu lift terbuka kembali,di lihatnya 2orang laki-laki tinggi tegap dan berjas hitam rapi tengah ingin masuk ke dalam lift.Tak menunggu lama pun mata Renata tampak melotot,ketika 2 orang tersebut malah berdiri menyamping dan mempersilahkan sosok orang yang berada di belakang mereka.

Fabian masuk ke dalam lift,diikuti kedua assisten yang berdiri di belakangnya.Pandangannya tampak lurus tak bergeming,Renata tampak melongo dan menggigit kelima jarinya.Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Oh Tuhan...!!angker bener hawa di sini

Fabian mulai melirik keberadaan gadis kecil bernama Renata di sampingnya.Hawa dinginnya membuat Renata menjadi tak tenang.Fabian tau betul, ketidaknyamanan yang di rasakan Renata saat ini.Namun Fabian hanya tersenyum sinis,tak menghiraukan sama sekali.

“Hari ini kamu harus belajar dengan Risa tentang semua jadwalku”

“Tapi pak,,kerjaan saya di pantry..”sahut Renata langsung mendongak melihat atasannya yang berdiri tegak di sampingnya.

“Itu juga harus kamu kerjakan ..Tak ada bantahan,jika kamu masih ingin tetap bekerja di sini..!!”jawab Fabian tak terbantahkan.Renata mengepalkan ke dua tangannya,ia mengalihkan pandangan nya ke arah lain dan mencibir.

Tiing..(pintu lift terbuka)

“Ubah wajah jelek mu itu ketika berbicara dengan atasan!!!”ucap Fabian tanpa mengalihkan pandangan nya, sebelum langkah nya keluar dari lift dan diikuti ke dua assistennya.

Mendengar hinaan dari atasannya,mulut Renata seketika ternganga.Ia tak habis pikir bahkan wajah nya yang sedari lahir seperti ini pun juga jadi sasaran hinaan Fabian.Kedua tangannya menyentuh pipi kanan dan kiri,mencari titik salah di wajahnya yang membuat bosnya terang-terangan menghina.

Hhhst..!!! Dasar bos gila,,bahkan wajah ku pun tak luput dari hinaan mu!!

Renata keluar dari lift,dan menuju tempat kerja Risa,sesuai yang di perintahkan oleh atasannya.Dengan sedikit malas ,ia duduk di samping Risa meletak tas kemudian meletakkan dagunya di atas meja.Rasa-rasanya untuk duduk tegak saja badannya sudah tak kuat.

Risa yang melirik hanya menggeleng kan kepala melihat tingkah gadis kecil di sampingnya.Tidak ada tanggapan dari Risa,perlahan Renata menoleh ke arah Risa yang sibuk dengan laptopnya.Renata mengernyitkan dahinya.

“Kaka ga tanya sama Re,kenapa sikap Re kaya gini”ucap Renata mengawali pembicaraan.Mendengar kata-kata Renata,Risa hanya tersenyum tipis.

“Kamu itu ngga usah ditanya,ntar juga bakal cerita koq” jawab Risa diselingi dengan senyum simpulnya.

“Isshhh..” Desis Renata menaikkan ujung bibirnya.

Memang tidak ada yang salah dengan ucapan Risa.Renata memang tipe gadis yang apa adanya,tidak bisa menyembunyikan sesuatu yang menjadi pikirannya.Selalu butuh teman cerita kala sesuatu terjadi dengan dirinya.

“Kak,,?!Renata ga sanggup kalo mencatat semua jadwal Pak Fabian yang padat nya ngalahin kemacetan kota ini” Rengek Renata sambil gelendotan di lengan Risa dengan manja.Risa lah yang selalu membantu Renata agar mengetahui semua kebiasaan bos nya.Risa juga dengan sabar,selalu memberi semangat kepada Renata kala gadis itu tengah kena amukan Fabian.Ya,semenjak ada Renata setiap kali Fabian emosi,Renata lah sasarannya.Tapi Renata tak gentar menghadapi itu semua,karena yang dia pikirkan saat ini adalah uang.Uang untuk membayar kontrakannya yang sudah 3 bulan menunggak.Uang untuk membantu rumah yatim yang pernah membesarkan nya.

“Kamu pasti bisa,toh hanya mencatat jadwal sama mengingatkan Pak Bian saja.Untuk selebihnya,tetap aku yang handle.oke!!!”

“Hsshh..mana ada seorang OG ,merangkap jadi layaknya asisten pribadi.”cibir Renata memonyongkan bibirnya.Tiba-tiba dari arah belakang tempat duduk Renata berdiri Fabian yang entah darimana datangnya.

“Bap..” tegur Risa terputus saat Fabian mengisyaratkan untuk tetap diam.Risa hanya terdiam , mengisyaratkan kan kepada Renata untuk menutup mulut nya segera.Namun saat itu Renata hanya bisa mengoceh tanpa henti.

“Kalo bukan bos nya yang rada sinting,iya kan ka?Kaka tau , itu bisa-bisanya Pak Fabian mau ngerjain Re,biar Re ga betah kerja di sini..hhhssh!!”ucap Renata kemudian dengan mencondongkan wajahnya ke arah telinga Risa ,dia pun masih mengoceh dengan berbisik lirih namun masih bisa terdengar oleh Fabian.

“ Kaka tau,rasa-rasa nya Re pengen ngasih kepalan tinju ke muka nya.Biar wajah sama kelakuan bisa sama..heheh”Renata tampak nyengir tanpa dosa.Menyadari lawan bicara tanpa ada kata,Renata pun menepuk bahu Risa.

“Kaka kenapa??tegang banget.Hadehhhh..rasa-rasanya bulu kuduk berdiri neh,,ada aura horor seperti nya kak..” Renata mengelus tengkuk lehernya.Belum lama Renata mengendurkan otot otot lehernya,dari arah belakang tempat duduknya, Fabian kemudian bersuara.

“Sudah puas!! Membicarakan Bos kamu !!”ucap Fabian melipat kedua tangannya ke depan dada.Mata nya yang tajam menatap Renata yang sedang berdiri tertunduk.Risa pun tak bisa membantu hanya berdiri terdiam dan mematung.

“Kau bilang aku sinting!!..mau ngasih kepalan tinju?!”Fabian mencondongkan badannya mendekat ke wajah Renata yang hanya setinggi dada nya.Tatapannya benar-benar mengintimidasi,Renata mengernyitkan matanya sambil terpejam.Mencari alasan yang tepat.

“ Kamu pikir disini arena tinju!!”

“Bapak salah dengar,,ta..tadi itu..itu”

“ke ruanganku!!! SEKARANG!!” Teriak Fabian kencang,hingga bahu Renata tersentak kaget.Fabian melangkah meninggalkan meja kerja Risa,dan di ikuti Renata berjalan di belakang nya.Sesekali Renata menoleh ke arah Risa,memohon bantuan.Tapi Risa hanya memberi isyarat semangat lewat tangannya tanpa bersuara.Sesampai di ruangan Fabian,Renata berdiri didepan meja kerja bosnya.Siap di hakimi.

“Ternyata seperti itu kerjamu,ketika atasan tidak ada?!HA!!”

“Bapak salah paham,,tadi itu sebenarnya saya membicarakan tentang diri saya sendiri.Saya merasa sinting Pak,terus...e,,”Renata mulai menggaruk-garuk kepala berpikir mencari alasan.

“Saya juga sedang belajar tin..tinju Pak.iya bener belajar tinju,he” Renata mulai nyengir kaku.Fabian mulai mendekati Renata.Dengan jarak satu langkah Fabian berdiri di depan Renata memegang rahang gadis itu.

“Kau pikir saya bodoh ,ha!!Hari ini kau harus membersihkan toilet pribadi saya.SEKARANG!!I” Fabian melepas rahang Re dengan kasar.Re yang kaget seketika berbalik arah lngsung menuju ke toilet di ruangan itu dengan rasa takut.

“ Tunggu!!!”

Re menghentikan langkah mendengar perintah bosnya.

“Gaji kamu,saya potong karena sudah menghina saya”ujar Fabian menarik sudut bibirnya ke atas.Disini ia hanya mengingatkan siapa yang lebih berkuasa.Mendengar ancaman dari bosnya,Renata membalikkan badan mulutnya menganga tak percaya.

“Ta..tapi Pak.Tidakkah terlalu kejam ,bukankah saya sudah di hukum dengan membersihkan toilet pribadi Bapak.Jangan potong gaji pertama saya Pak.”Pinta Renata memohon dengan menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada.

“Itu memang tugas mu sebagai OG!!Dan ingat di sini saya adalah bosnya,yang memberi gaji.Apapun bentuk pelanggaran ,saya tak segan-segan memotong gaji atau memecat orang tersebut.Paham!!”

Mendengar kata kejam dari bos nya,Renata menurunkan tangannya lemas.Ia berbalik arah menuju ke toilet.Sesampai di toilet ,Renata meluapkan emosi nya.Ia membersihkan lantai toilet dengan tak henti-hentinya menghujat bos gilanya.

“Mentang -mentang bos, berani-beraninya memotong gaji pegawainya begitu saja.Ga kasihan anak buah sudah banyak hutang,,hehhh” oceh Renata komat kamit membersihkan bath up,Namun karena ketidakhati-hatiannya ia menyenggol tombol shower otomatis.Alhasil,air dingin keluar dan mengguyur kepala Renata.

“Aisshh...sial!”umpat Renata menutupi kepalanya dengan telapak tangannya,dan berusaha menghindar dari cipratan air.

“Hadehh ,,gimana ini matiin nya.Kenapa air masih saja keluar ?”kata Renata bingung seraya menggigit kuku tangannya.Air terus saja mengucur dari shower ,rambut yang di ikat cepol berantakan terkena semburan air shower.Kemeja putih yang ia kenakan pun juga terlihat basah bagian depan,dan terlihat tembus pandang di bagian dadanya.

Mendengar gemericik air yang tak kunjung berhenti,Fabian yang tengah fokus dengan laptopnya,melirik sekilas ke arah toiletnya.Tak lama kemudian terdengar dari dalam toilet suara Renata meneriakkan namanya.Dengan segera Fabian beranjak dari tempatnya menuju ke toilet pribadi nya.

*Ulah apalagi sekarang?!!!batin Fabian geram.

TBC

**makasih buat semua dukungannya.🙆***

Terpopuler

Comments

Siti Mujimah

Siti Mujimah

seru juga ternyata

2022-09-27

0

Sristamirin

Sristamirin

seru ceritany 🤣🤣🤣🤣🤣

2020-09-26

0

Wulan Dari

Wulan Dari

naseb...naseb...kasian renata
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2020-09-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!