#Eps 14

Selepas kepergian kakek ke bandara ,dengan di antar oleh Fabian Renata kembali ke kontrakan .Rasa canggung menyelimuti kedua nya,untuk pertama kalinya mereka duduk dalam satu mobil sebagai pasangan suami istri.

“Antar saya sampai halte bus berikutnya saja!” kata Renata sambil memainkan jari jemarinya.

“Hhmm..”jawab Fabian tak bergeming,pandangannya hanya ke depan fokus ke jalanan.Renata menipiskan bibirnya ,di lihatnya Fabian.

Bahkan setelah ijab kabul dia sama sekali belum ada komentar sedikit pun.Wajah nya tetap sama seperti triplek,datar dan kaku.huhhh,,mimpi apa bisa menikah sama dia.Renata menghela nafas panjang,mengingat nasibnya yang menikah dengan orang tanpa ada cinta.

“Anda tidak lupakan dengan kesepakatan kiita ?” ucap Renata berusaha mengingat kan Fabian.Tak ada jawaban,Renata tampak geram namun masih bisa ia tahan.

“Setelah ini kita di jalan masing-masing.Walaupun sekarang saya adalah istri Bapak,toh itu hanya status saja,bukan??Jadi saya akan tetap menganggap Bapak sebagai atasan saya.Karena saya tahu dari awal pernikahan ini adalah kesalahan.”

“Sudah sampai,cepat turun!!” Jawab Fabian singkat dan tepat di samping halte bus.Semua ucapan Renata seakan tak diindahkan nya.

“Hhahhh!!” Renata gelagapan dengan mulut menganga,tak percaya semua ocehannya tak di gubris sedikitpun oleh Fabian,tak ada tanggapan atau sanggahan.Dengan perasaan dongkol,ia turun dan membanting pintu mobil dengan keras bentuk kekesalannya pada Fabian.Tanpa banyak basa basi ,Fabian langsung melaju kencang meninggalkan Renata yang memonyongkan bibirnya.

“Hhss!!! Dasar muka asam!!! Di ajak ngomong pake bahasa manusia,ga ada reaksi sama sekali.!!ga kebayang kalo seandainya tinggal bersama,lama-lama otak ku jadi ga waras.hehhh” ujar Renata sambil berjalan melewati gang sempit.Umpatan demi umpatan ia lontarkan hanya untuk bos mesumnya.Kata -katanya terhenti sesaat saat hp jadulnya bergetar.

“iya mba Retno?” jawab Renata sambil terus berjalan menyusuri gang.

“Kamu di mana?kenapa hari ini tidak masuk kerja”Tanya Retno dari seberang sana.

“Ohh,eh itu..em,”Renata tampak berpikir mencari-cari alasan.”Se..Sedang ga enak badan aja mba.Mungkin emang harus istirahat dulu,He”jawab Renata menyembunyikan kenyataan.Ia pun hanya nyengir dan menggaruk-garuk kepala.

“Oh ya udah atuh,Aku ma Tika mau jenguk,Kasih alamatnya aja ya”

“Ga usah mba,ne juga udah sembuh kok.Suer!!”

“Oke kalo gitu ,mungkin lain kali aja kita ke situ.Kamu banyak-banyak istirahat ya,biar besok bisa kerja lagi.Aku tutup dulu teleponnya,bye”ucap Retno,Setelah panggilan ditutup oleh Retno,Renata langsung membuang nafasnya karena lega.

Sesampai di depan kontrakan,Renata membuka pintu.Ingin rasanya segera mandi dan merebahkan badannya.Bukan raga yang capek,namun ia terasa lelah untuk hidup dalam kepura-puraan.Ingin segera memejamkan mata di kasur kesayangannya,dan melupakan statusnya sebagai istri seseorang yang tak di cintainya.

Saat bergegas mandi ,Renata membuka pintu lemari bermaksud mengambil baju ganti.Betapa terkejutnya ia,semua baju tak ada di tempatnya.

“haahh..!kemana baju-bajuku!!Apa mungkin ada maling,ahh tapi tak ada yang berharga di sini.Aku harus lapor ke ibu kontrakan” ujarnya seraya melangkah keluar kontrakan.Saat membuka pintu,ia kembali dikejutkan oleh beberapa pengawal berjas dan berkaca mata hitam.

“Selamat siang,Nyonya!!!”ucap keempat pengawal menundukkan kepala memberi hormat.Renata kebingungan dan panik,ia pun menoleh kiri dan kanan.Dengan situasi seperti ini,bisa terjadi keributan massal jika penghuni kontrakan tahu akan statusnya.

“ Kami datang untuk menjemput Nyonya muda,semua baju sudah kami bawa.Dan tunggakan kontrakan semua sudah dilunasi oleh Tuan Besar”

Mendengar pernyataan dari salah seorang pengawal,Renata memutar bola mata nya.Ternyata semua ulah para pengawal-pengawal itu.Kakek sudah mengatur ini semua,ternyata memang benar perginya kakek tak membuat hidup Renata jadi tenang.Beruntung dia belum sempat ke rumah ibu kontrakan dengan membawa kabar bahwa kontrakan sudah tidak aman.

Sesaat Renata ingin berkelit,namun mengingat barang -barangnya yang sudah di bawa mau tidak mau terpaksa Renata mengikuti para pengawal-pengawal itu.

Sesampai di sebuah rumah mewah nan megah ,dengan begitu banyak pengawal dan asisten rumah tangga,Renata masih tampak bingung.Tak lama kemudian ,sosok tinggi tegap yang sangat ia kenal menuruni anak tangga.

“Sebaiknya kita tinggal di apartemen ku saja”ucap Fabian mendekat ke arah Renata dan langsung merengkuh pinggangnya.Badan kecil Renata sontak langsung berada dalam pelukan Fabian.Ia mendongak ke wajah Fabian,dan berusaha melepas tangan Fabian.

“Bersandiwaralah!! Jika kita tinggal disini,maka kakek lebih leluasa mengawasi kita.”Fabian berbisik ke telinga Renata.Renata kemudian paham,di situ adalah rumah utama rumah besar kediaman kakek.Pasti banyak assisten yang melapor ke kakek tentang sikap mereka.Maka dengan segera ia mengikuti drama yang di buat Fabian ,agar gerak gerik mereka sebagai pasangan suami istri bisa di percaya oleh sang kakek.

“Kalian tenang saja,setelah ini saya akan menelpon kakek untuk menjelaskan semuanya.Jadi siapkan kembali barang-barang yang sudah kalian bawa dari tempatku dan juga tempat Renata.Bawa segera ke apartemen ku!!!” Perintah Fabian tampak tegas,wajahnya penuh dengan penekanan membuat setiap orang merasa gusar.

“Baik Tuan” jawab salah seorang pengawal menundukkan kepala.Mendengar jawaban dari salah seorang pengawal kakek,dengan menggenggam tangan Renata, Fabian pergi meninggalkan rumah besar kediaman kakek.Renata yang merasa tangannya di tarik oleh Fabian hanya bisa mengikuti saja.

Sesampai di depan pintu apartemen ,Fabian berdiri di dekat pintu memasukan kode sandi.

“Ingat kode sandinya!!”perintah Fabian datar,begitu pintu terbuka mereka pun memasuki ruangan.Dengan rasa kagum,Renata melihat keseluruh ruangan mengabsen setiap inch sudut demi sudut.Ruangan yang di dominasi warna putih terkesan elegan.Ketika Fabian berhenti di depan pintu,langkah Renata ikut terhenti.

“Ini kamarmu!!”Tunjuk Fabian kearah daun pintu.

“Apakah kita akan tidur bersama!!”ucap Renata tampak polos dan menyilang kan kedua tangannya menyentuh depan dadanya.Dengan sikap dingin Fabian berjalan menuju pantry ,yang di buat layaknya mini bar.Membuka lemari es,dan mengambil air dingin di dalamnya.

“Jangan terlalu besar kepala!!Kamarku ada di atas,ruangan itu bekas kamar assisten rumah tangga yang sudah lama tak di pakai,jadi kau bisa menempatinya.”

“Huftt,syukurlah” kata Renata menghela nafas lega,kemudian ia kembali membelalakkan matanya ketika sadar hanya mereka berdua yang ada di apartemen.

“Apakah kita hanya tinggal berdua saja?!!” tanya Renata mendekati Fabian.

“Menurutmu?!! Apakah aku harus menyuruh semua asisten rumah tangga untuk tinggal di sini!!!Lagipula walaupun kita tinggal berdua,ingat kamu standard minimum yang jauh dari tipe idealku.”

“Hiissh!” Desis Renata mengepalkan tanganya,dengan memanyunkan bibirnya ia mencibir atasan nya.”Lagipula saya hanya bertanya,kau tidak perlu menjelaskan bagaimana tipe idealmu!!”lanjut Renata tegas dan membalikkan badan menuju kamar.Dengan komat kamit ia berjalan memasuki kamar.

“Dasar pria aneh,dia pikir dia tipe idealku.Huhh!!Merasa diri paling berkuasa.Dan akhirnya tinggal bersama ,Oh Tuhan semoga otakku selalu waras menghadapi nya!” Renata pun merebahkan badannya,merentangkan kedua tangan.Merasakan kenyamanan ranjang yang begitu hangat dan empuk.

“Walaupun bekas kamar assisten rumah tangga.Tapi ranjang ini jauh terasa nyaman daripada kasur di kontrakan” Renata memejamkan mata nya,dan akhirnya tertidur terbuai kenyamanan dari tempat tidur yang belum pernah ia rasakan.

Tbc

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***