Taman

TAMAN

Sesampainya di taman, Zahra dan Zidan pun menduduki salah satu bangku taman yang berada di sana. Belum lama mereka duduk di bangku tersebut, seorang laki-laki berusia sekitar lima puluhan tahun berada beberapa meter dari tempat mereka duduk dengan membawa balon-balon dagangannya.

"Balon-balon," ucap bapak penjual balon tersebut.

"Pak, balonnya dua!" pinta Zidan kepada bapak penjual balon yang sudah tinggal beberapa langkah dari tempat mereka duduk.

"Mau warna apa, Dek?" tanya bapak penjual balon tersebut.

"Warna pink sama biru aja, Pak." Jawab Zidan tanpa meminta pendapat Zahra terlebih dahulu.

Bapak penjual balon itu pun segera mengambil balon pesanan Zidan kemudian memberikannya, "ini dek balonnya."

"Berapa Pak?" tanya Zidan seraya merogoh sakunya.

"Sepuluh ribu aja dek," jawab bapak penjual balon tersebut.

"Ini pak," ucap Zidan sambil menyodorkan uang seratus ribu kepada bapak penjual balon tersebut.

"Waduh uang besar sekali dek, apa nggak ada uang kecil?" tanya bapak penjual balon tersebut.

Zidan tersenyum lalu berkata, "nggak usah dikembalikan pak," Zidan menutup tangan bapak penjual balon itu sambil kembali tersenyum, "ini sedikit rejeki buat bapak dan keluarga bapak," lanjutnya.

Bapak penjual balon itu sangat terkejut dengan perlakuan mulia Zidan, tak terkecuali dengan Zahra. Ya, Zahra tahu betul bahwa Zidan juga membutuhkan uang itu. Meskipun tidak seberapa, akan tetapi dengan uang segitu sudah sangat lumayan bagi Zidan dan ibunya yang single parent.

"Terimakasih dek, terimakasih," ucap bapak penjual balon itu sambil menyalam tangan Zidan.

Zidan tersenyum, "iya pak sama-sama," jawab Zidan sumringah.

Setelah bapak penjual balon tersebut pergi, Zahra pun bertanya, "kenapa lo kasih semua uangnya?" tanya Zahra sedikit kesal dengan tindakan Zahra. Zahra bukannya pelit terhadap orang-orang yang berjuang hidup seperti bapak penjual balon tadi, akan tetapi Zahra tahu betul bahwa Zidan juga membutuhkan dana yang banyak untuk saat ini.

"Bapak itu lebih membutuhkan uang itu daripada gue, Ra." Jawab Zidan sambil memberikan balon berwarna pink kepada Zahra.

Zahra menepis balon tersebut darinya. Jujur saja ia masih kesal dengan tindakan Zidan tadi.

"Ya ampun Ra, Ra gitu aja ngambek," ledek Zidan dengan senyumannya yang mengejek itu.

"Tau ah, kesel gue sama lo," cetus Zahra dengan wajah cemberutnya yang khas itu.

Melihat Zahra yang terus-terusan membuat Zidan berpikir keras untuk mengembalikan senyuman Zahra. Zidan lalu bangkit dari tempat duduknya dengan tetap membawa kedua balon yang ia beli tadi.

Tiba-tiba saja ide cemerlang Zidan muncul ketika melihat sepasang kekasih yang sedang berpacaran beberapa meter dari mereka. Zidan kemudian menarik lembut lengan Zahra, "yuk ikut gue!" pintanya tanpa menunggu persetujuan dari Zahra.

"Mau ke mana sih?" tanya Zahra yang masih kesal.

"Udah, lo ikut aja!" perintah Zidan sambil terus menarik lengan Zahra.

Setelah sampai di belakang mereka, Zidan memberitahukan kepada Zahra untuk menunggunya di belakang pohon dekat sini. "Lo tunggu gue di pohon itu ya, Ra!" pinta Zidan seraya menunjuk pohon yang tak jauh dari mereka.

"Jangan lama-lama!" pinta Zahra yang terpaksa mengikuti semua permintaan Zidan.

"Iya, nggak lama kok," jawab Zidan.

Zidan lalu menghampiri sepasang kekasih itu untuk menjalankan aksinya.

"SAYANG?" Zidan memperlihatkan wajah terkejutnya kepada sepasang kekasih itu.

Laki-laki yang tidak diketahui namanya itu sontak langsung menatap tajam kekasihnya.

"Nggak sayang, aku nggak kenal dia," ucap perempuan itu untuk meyakinkan kekasihnya.

"Ternyata gini kelakuan kamu di belakang aku ya," ucap Zidan seolah-olah menyatakan perempuan itu berselingkuh di belakangnya.

"Siapa sih lo ngaku-ngaku?" tanya perempuan itu tegas.

"Gini-gini nih cewek kalau udah ketahuan selingkuh, pokoknya aku nggak mau tau lagi," jawab Zidan dengan ekspresi wajah marahnya, "KITA PUTUS!" tegas Zidan.

Zidan lalu pergi meninggalkan sepasang kekasih itu, sambil berlari menghampiri Zahra ia tertawa puas.

"Gila ya lo, Dan." Cetus Zahra yang diiringi dengan tawa.

"Tapi keren kan acting gue?" tanya Zidan sedikit sombong.

...Bersambung.......

SYUKRON, JAZAKUMULLAH KHAIRAN KATSIRAN WA JAZAKUMULLAH AHSANAL JAZA, WASSALAMMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.

Jangan lupa di follow ya teman,

IG : @febiayeni21

FB : Febi Ayeni

Terpopuler

Comments

N. Yusta A

N. Yusta A

waduh, bisa2 putus beneran entar😅😅

2022-10-06

0

Fatimah

Fatimah

Zidan isengnya mainstream😂😂

2022-09-16

0

Fatimah

Fatimah

Haaa, Zidan so sweet❤❤

2022-09-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!