Kakek Legend

Matanya sudah sangat berat ingin terpejam. Kepalanya juga rasanya sudah mulai tidak bisa dikendalikan untuk tetap tegap. Alina mendengus setiap kali melirik Alendra yang dengan santainya berkutat dengan layar laptop di depannya. Sementara ia persis seperti nyamuk besar yang sengaja untuk berjaga-jaga agar tidak ada serangga.

"Ale, gue ngantuk," keluh Alina tidak mendapat respon dari Alendra.

Namun sudut bibir Alendra sedikit tertarik ke atas melihat Alina yang sangat tersiksa karena hukumannya. Salah siapa tadi Alina menyebutkan Alendra sebagai kakek.

"Gue kan udah minta maaf Ale, kolot banget deh jadi orang, cepet tua tau rasa," lagi-lagi Alina ngedumel tidak jelas.

Ia sudah tidak tahan lagi ingin segera membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk. Bukan seperti saat ini menemani Alendra bekerja sembari sesekali menuruti perintah Alendra yang banyak maunya. Kadang minta es teh, minta jus, minta es jeruk, dan berakhir dengan 3 gelas cangkir kopi yang sudah tidak tersisa tinggal ampasnya saja.

"Udah ya gue ngantuk mau ke kamar?" pamit Alina berniat untuk beranjak.

"Siapa yang kamu tadi sebut kakek Alin?" suara tegas itu akhirnya terdengar.

"Dari tadi kek," dumel Alina.

"Ya lo Ale, siapa lagi disini emangnya selain lo sama gue? Ya kali ada kake sugiono," decak Alina sebal.

Mata Alendra menajam kala Alina membahas tentang nama kakek yang seperti tidak asing di telinganya.

"Siapa kakek sugiono? Kakek kamu?" tanya Alendra sengaja dan kini giliran membuat Alina yang terperangah dengan pertanyaan Alendra.

Yang benar saja Alendra menanyakan kakek legend untuk suhu-suhu penebar link. Tidak mungkin juga Alina menjelaskan asal usul kakek legend tersebut.

"Bukan, udah ngapain juga bahas tuh kakek nggak penting! gue mau tidur," decak Alina beranjak menuju tempat tidur.

Tanpa sepengetahuan Alina Alendra hampir saja terbahak ketika tadi melihat rona merah pada pipi gadis itu. Ketar-ketir sendiri kan Alina untuk menjawab pertanyaan menjebak dari Alendra. Salah sendiri membahas kakek legend yang dulu sering Alendra saksikan keahliannya ketika masih duduk di bangku SMA.

"Tunggu, dia tahu itu kakek dari mana?" tanya Alendra baru tersadar.

"Apa selama ini keluguannya hanya topeng belaka?" lirih Alendra lagi.

Jika dipikir-pikir memang sejak kecelakaan yang menimpa Alina itu membuat perbuahan drastis pada gadis itu. Tetapi entah kenapa dengan perubahan Alina yang sekarang malah membuat Alendra merasa berbeda, ada yang lain yang tidak pernah Alendra rasakan ketika bersama dengan Alina yang dulu masih lugu dan pendiam.

Keduanya sudah berada di mobil bersama. Sedari tadi ponsel Alina terus bergetar, Gevan yang kembali menghubunginya dan sepertinya cowok itu sangat niat untuk menjemput Alina meski alasan yang sudah Alina berikan.

"Hp kamu matiin dulu, berisik," titah Alendra masih fokus dengan setir mobilnya.

Merasa hal yang serupa dengan Alendra. Alina hanya menonaktifkan suaranya tanpa benar-benar mematikan ponselnya. Alina sendiri merasa cukup terganggu tadi dengan panggilan yang terus coba Gevan lakukan.

"Ngapain ke sini?" protes Alina ketika Alendra sengaja memutar balik mobilnya ke hotel A.Jaya. Hotel keluarganya yang baru kemarin malam ia kunjungi bersama dengan Mama Intan.

"Sarapan," balas Alendra singkat.

"Tapi gue bisa telat pak Ale," protes Alina lagi merasa jika waktu untuk sarapan di hotel akan memakan waktu yang banyak dan membuatnya telat.

"Aku gurunya, dan kalau kamu lupa aku anak pemilik sekolah," balas Alendra membuat Alina berdecih.

"Baru jadi anaknya aja belagu gimana yang punya beneran," decak Alina mau tidak mau akhirnya mengikuti apa yang Alendra katakan.

Alendra berjalan santai dengan gaya coolnya. Sementara Alina berjalan dibelakangnya dengan mulut komat-kamit tidak jelas. Ia sangat kesal dengan perlakuan Alendra yang seenaknya.

Tubuh ramping itu ditarik oleh tubuh tegap dan penuh pesona itu. Alina terperanjat kaget. Ia tidak menyangka Alendra akan melakuka hal demikian.

"Tetap di sebelahku, ini hotel papa," gumam Alendra membuat Alina memejamkan matanya dengan hati yang sudah dongkol.

Jadi apa yang Alendra lakukan layaknya formalitas belaka karena berada di hotel keluarganya. Baik maka akan Alina tunjukan seperti apa sandiwara yang benar di depan Alendra.

"Sayang, gendong dong. Kakiku masih pegel gara-gara semalam," ujar Alina membuat mata Alendra melirik tajam.

Beberapa karyawan yang tadi menyapa Alendra dengan sangat ramah menahan senyum melihat tingkah manja Alina. Membuat Alendra kesal bercampur malu karena ulah Alina.

"Apa? Ayo lakukan sandiwara ini dengan baik dihadapan puluhan karyawan," ajak Alina tanpa suara.

Pilihan yang salah memang untuk Alendra lakukan. Alina bukan lagi gadis lugu yang mudah dia suruh-suruh atau mengikuti perintahnya. Alina yang sekarang penuh dengan kejutan yang tidak terduga.

Keduanya menikmati sarapan bersama dengan diam, Alina memang malas untuk berpura-pura romnatis lagi, namun jika Alendra seperti tadi maka akan ia setujui dengan cara Alina sendiri.

"Aku ke kamar mandi sebentar," pamir Alendra membuat Alina menghembuskan napas kasar.

"Niat banget biar gue telat, v*ngke emang si Ale,* dumel Alina tidak selera lagi untuk melanjutkan sarapannya.

Selesai dengan urusan di toilet Alendra berniat untuk kembali menemui Alina dan mengajaknya berangkat. Namun alangkah tekejutnya Alendra di tengah-tengah perjalanannya mendapati seorang gadis yang tengah tersenyum ke arahnya.

"****," umpat Alendra ketika langkah Pinka mulai mendekat.

"Endra, kamu di sini beby?" tanya Pinka dengan manjanya.

"Tadi malam aku ada pemotretan di hotel kamu. Kenapa susah sekali dihubungi?" tanya Pinka membuat Alendra beru teringat jika tadi malam Pinka memang memberitahu sedang ada pemotretan di hotel miliknya.

Bodohnya Alendra pagi ini malah mengajak Alina sarapan di hotel dan membuatnya kini harus dipertemukan dengan Pinka.

"Beby, aku rindu." Pinka berniat untuk memeluk Alendra namun kedatangan Alina yang tiba-tiba membuat Pinka mengurungkan niatnya.

"Apa Gevan? Beneran mau jemput gue? Oke gue di hotel A.Jaya tadi baru aja nganter kakek ke sini," ujar Alina sengaja dikeraskan volume suaranya.

Niatnya agar Alendra mendengar, dan benar saja Alendra mendengar dengan sangat jelas sejelas-jelasnya. Bahkan tangan Alendra tanpa disadari kini sudah terkepal kuat.

Alina melangkah dengan gaya santainya bak seorang model. Ya memang jati diri yang berada di tubuh Alina kini seorang model terkenal. Ia berhenti tepat di depan Alendra dan Pinka.

Sebelum benar-benar pergi Alina sempat melirik ke arah Pinka. Lalu melirik Alendra. "Kek, gue mau berangkat bareng doi ya?" pamit Alina sengaja.

Entah kenapa melihat langsung pacar Alendra membuat mood Alina tiba-tiba tidak baik.

"Pinka, sebentar ya sayang." Alendra buru-buru mengejar Alina yang sudah lebih dulu pergi.

"Endra! Endra," panggil Pinka yang tidak dihiraukan oleh Alendra.

"Alin, masuk," ujar Gevan membukakan pintu mobil.

Dengan anggukan di kepalanya Alina masuk dan duduk di sebelah Gevan. Dalam hatinya terus berakata maaf untuk Widya karena tindakannya ini.

Widya sorry, gue lakuin ini karena kepepet banget, lain kali pasti gue ceritain ke lo. Batin Alina melirik Gevan yang kini tengah tersenyum manis.

Berbeda dengan Alendra yang semakin dibuat kesal melihat Alina yang berangkat bersama dengan Gevan. Ia sendiri tidak tahu kenapa bisa meninggalkan Pinka untuk mengejar Alina tadi.

"Akhhh...s**l," umpatnya memukul setir mobilnya.

Terpopuler

Comments

Arifa Zahra

Arifa Zahra

by kakek aku pulang dulu ya hahhaa

2023-02-14

0

ARA

ARA

😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

2023-01-22

0

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧ⚜Msf࿐ཽ༵

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧ⚜Msf࿐ཽ༵

wkwkwk 🤣🤣 kakek Ale

2023-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Wajah Asing
3 Mendadak Jadi Istri
4 Semakin Berani
5 Satu Ranjang
6 Tanda Kepemilikan
7 Guru Baru-Teman Baru
8 Mabuk Obat Jujur
9 Diam-Diam Musuh
10 Gara-Gara Mengigau
11 Pemenang Sayembara Dalam Hal Apapun
12 Aksi Alina Buat Alendra Tersiksa
13 Keras Kepala Itu Alendra
14 Diam-Diam Penasaran
15 Seribu Satu Cara
16 Alendra Jadi Kakek
17 Kakek Legend
18 Mulai Menunjukan
19 Cieee Traktir
20 Kalah Taruhan? (Perjanjian Dibatalkan)
21 Mati Lampu Pembawa Berkah
22 Dasar Konyol
23 Rencana Licik Alina
24 Ketemu Mantan
25 Satu Sama (Impas)
26 Ada Saja Cara Alendra
27 Ada Yang Tumbuh Cepat
28 Masa Depan Suram
29 Si Seksi Alina
30 Ancaman Maut Alendra
31 Bisikan Memalukan
32 OTW Satu Kamar
33 Proyek Besar Alendra
34 Ada Penguntit
35 Welcome Boy
36 Ternyata Wajah Mirip Dewa
37 Amarah Alendra
38 Sopir Misterius
39 Sopir Ganteng Bajakan
40 Sebuah Berita Berujung Malapetaka
41 Tindakan Alendra Diluar Nalar
42 Bertemu Boy Diam-Diam
43 Bertemu Si Penghianat
44 Ketahuan Ngelayap
45 Diam-Diam Memperhatikan
46 Ijin Bolos
47 Penuh Drama Di Sekolah
48 Tragedi Di Ruang Guru
49 Imajinasi Terbuyarkan
50 Cara Licik Alendra
51 Alina Yang Diancam Widya Yang Gemetaran
52 Bestie Forever
53 Burung Besar Alendra
54 Salahkan Saja Minuman Itu
55 Dia Cemburu Tapi Tidak Sadar
56 Terapi Khusus Untuk....
57 Antara Tidak Sadar Dan Bodoh
58 Kopi Hitam Penuh Cerita
59 Alina VS Aurel
60 Pacar Dadakan
61 Senjata Makan Tuan
62 Mode Perang Dingin
63 Ibu Hamil Banyak Maunya
64 Cemburu Bilang Bosss
65 Siapa Yang Datang?
66 Mabuk Untuk Balas Dendam
67 Bertemu Mommy Sheren
68 Diam-Diam Menunggu
69 Kesempatan Dalam Kesempitan
70 Dibuat Bingung
71 Gevan Minta Bantuan Alina
72 Lupa Waktu
73 Belum On Fire
74 Putuskanlah saja Dirinya
75 What Happened?
76 Detik-Detik Menuju...
77 Berlanjut Atau Tidak?
78 Setengah Kebenaran
79 Teman Tapi Aneh
80 Pengakuan (Diluar Dugaan)
81 Setengah Panas
82 Mendadak Aneh
83 Cemburu Tapi Gengsi
84 Datang Lagi
85 Alina Mulai Aktif
86 Hampir Terjadi
87 Gosip Di Sekolah
88 Intim Berdua
89 Sekali Lagi
90 Berakhir Atau Lanjut?
91 Alina Yang Bolos-Alendra Yang Gundah
92 Tikus Caper
93 Rencana Sang Martua
94 Bioskop VIP?
95 Alendra Keluar Kota
96 Mulai Terungkap
97 Sahabat Tapi VS
98 Masuk Atau Tidak?
99 Musuh Dalam Selimut
100 Alina Pingsan
101 Terbongkar Sudah
102 Go Publick
103 Fire On Fire
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kecelakaan
2
Wajah Asing
3
Mendadak Jadi Istri
4
Semakin Berani
5
Satu Ranjang
6
Tanda Kepemilikan
7
Guru Baru-Teman Baru
8
Mabuk Obat Jujur
9
Diam-Diam Musuh
10
Gara-Gara Mengigau
11
Pemenang Sayembara Dalam Hal Apapun
12
Aksi Alina Buat Alendra Tersiksa
13
Keras Kepala Itu Alendra
14
Diam-Diam Penasaran
15
Seribu Satu Cara
16
Alendra Jadi Kakek
17
Kakek Legend
18
Mulai Menunjukan
19
Cieee Traktir
20
Kalah Taruhan? (Perjanjian Dibatalkan)
21
Mati Lampu Pembawa Berkah
22
Dasar Konyol
23
Rencana Licik Alina
24
Ketemu Mantan
25
Satu Sama (Impas)
26
Ada Saja Cara Alendra
27
Ada Yang Tumbuh Cepat
28
Masa Depan Suram
29
Si Seksi Alina
30
Ancaman Maut Alendra
31
Bisikan Memalukan
32
OTW Satu Kamar
33
Proyek Besar Alendra
34
Ada Penguntit
35
Welcome Boy
36
Ternyata Wajah Mirip Dewa
37
Amarah Alendra
38
Sopir Misterius
39
Sopir Ganteng Bajakan
40
Sebuah Berita Berujung Malapetaka
41
Tindakan Alendra Diluar Nalar
42
Bertemu Boy Diam-Diam
43
Bertemu Si Penghianat
44
Ketahuan Ngelayap
45
Diam-Diam Memperhatikan
46
Ijin Bolos
47
Penuh Drama Di Sekolah
48
Tragedi Di Ruang Guru
49
Imajinasi Terbuyarkan
50
Cara Licik Alendra
51
Alina Yang Diancam Widya Yang Gemetaran
52
Bestie Forever
53
Burung Besar Alendra
54
Salahkan Saja Minuman Itu
55
Dia Cemburu Tapi Tidak Sadar
56
Terapi Khusus Untuk....
57
Antara Tidak Sadar Dan Bodoh
58
Kopi Hitam Penuh Cerita
59
Alina VS Aurel
60
Pacar Dadakan
61
Senjata Makan Tuan
62
Mode Perang Dingin
63
Ibu Hamil Banyak Maunya
64
Cemburu Bilang Bosss
65
Siapa Yang Datang?
66
Mabuk Untuk Balas Dendam
67
Bertemu Mommy Sheren
68
Diam-Diam Menunggu
69
Kesempatan Dalam Kesempitan
70
Dibuat Bingung
71
Gevan Minta Bantuan Alina
72
Lupa Waktu
73
Belum On Fire
74
Putuskanlah saja Dirinya
75
What Happened?
76
Detik-Detik Menuju...
77
Berlanjut Atau Tidak?
78
Setengah Kebenaran
79
Teman Tapi Aneh
80
Pengakuan (Diluar Dugaan)
81
Setengah Panas
82
Mendadak Aneh
83
Cemburu Tapi Gengsi
84
Datang Lagi
85
Alina Mulai Aktif
86
Hampir Terjadi
87
Gosip Di Sekolah
88
Intim Berdua
89
Sekali Lagi
90
Berakhir Atau Lanjut?
91
Alina Yang Bolos-Alendra Yang Gundah
92
Tikus Caper
93
Rencana Sang Martua
94
Bioskop VIP?
95
Alendra Keluar Kota
96
Mulai Terungkap
97
Sahabat Tapi VS
98
Masuk Atau Tidak?
99
Musuh Dalam Selimut
100
Alina Pingsan
101
Terbongkar Sudah
102
Go Publick
103
Fire On Fire

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!