Fire On Fire

Fire On Fire

Kecelakaan

Prang...!!

Suara gaduh terdengar dari kamar Jennifer. Ia tidak menyangka jika kekasihnya tega mengkhianatinya. Bayangan-bayangan dimana Diko sedang mencumbu wanita yang Jennifer sebut sebagai ****** itu terus bermunculan di otaknya.

Jennifer kacau, hatinya sesak dan pernapasannya terasa tersumbat bersamaan dengan buliran air mata yang mulai turun mewakilkan bagaimana hancur hatinya.

"Kurang apa gue sama lo baj**gan!" teriaknya menatap miris pantulan dirinya.

"Lo bod*h dan gue akan buat lo nyesel Diko!" tangis gadis itu semakin pecah. "Akhh....pecundang!" umpatan demi umpatan kembali terdengar.

Meski suara tangisnya terdengar oleh beberapa asisten rumah tangganya. Namun tidak ada yang bisa menolongnya. Jika nona mudanya sedang mengamuk maka mereka hanya perlu membersihkan sisa-sisa barang pecah setelah Jennifer puas melampiaskan amarahnya nanti.

Brak

Pintu kamar terbuka. Jennifer dengan segala kekalutannya menuruni anak tangga dan berniat untuk pergi. Tujuannya jelas untuk mencekik cowok tidak tahu diri yang sudah berani membuat sakit hatinya.

Menjalin hubungan bersama dengan Diko kurang lebih selama 2 tahun membuatnya percaya setengah mati. Ia pikir Diko itu lelaki yang baik, menerima Jennifer bukan karena dia seorang model yang sedang naik daun dan banyak diminati, tetapi karena mereka yang memang sudah mengenal cukup lama dan juga memiliki hati yang tulus.

"Gue bunuh lo brengs*k!" umpatnya menyetir mobil dengan ugal-ugalan.

Niat Jenni untuk membuat Diko tidak bisa lagi menyakitinya. Namun takdir berkata lain. Justru Jennilah yang sebentar lagi akan berperang dengan maut. Dari arah yang berlawanan bus besar melaju dengan sangat kencang. Sampai terjadilah sesuatu yang membuat Jenni tidak sadarkan diri.

Brak

Samar-sama Jenni melihat beberapa pengendara yang sengaja berhenti dan mengerubuninya. Sebelum akhirnya gelap menyapa dan membuatnya tidak sadarkan diri.

Di tempat berbeda. Alendra terus berjalan lemah dengan tatapan nanar melihat keadaan istrinya. Meski dia tidak memiliki rasa untuk gadis di depannya ini. Namun tidak tega rasanya melihat keadaan Alina terbaring tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit karena percekcokan yang terjadi dengan mereka beberapa jam yang lalu.

Perasaan bersalah kini menyelimutinya. Harusnya dia tidak mengatakan kata-kata kasar untuk gadis yang sebenarnya juga menjadi korban dari keegoisan orang tua mereka. Perjodohan itu tidak diinginkan oleh Alendra, begitu juga dengan Alina yang hanya bisa pasrah ketika kedua orang tuanya meminta.

"Gadis ceroboh," gumam Alendra mengamati wajah pucat di depannya.

"Endra bagaimana keadaan Alina?" Wanita paruh baya dengan nama Intan itu mendekat.

Beliau adalah Ibu kandung Alendra. Wanita yang juga sangat berperan dalam perjodohan mereka.

"Seperti yang mama lihat," balas Alendra seketika mendapat tatapan tajam dari Intan.

Beliau tahu pernikahan itu tidak didasari rasa cinta dari kedua belah pihak yang bersangkutan. Tetapi perjodohan itu ada karena perjanjian kakek keduanya dulu semasa masih hidup.

"Bersikaplah yang sopan Endra!" tegas Pak Dirta kepada anak semata wayangnya.

"Sebentar lagi kedua orang tua Alina akan datang, kamu jangan menambah khawatir mereka Endra," jelas Pak Dirta.

Tidak ada balasan dari Alendra. Karena memang ya...untuk pura-pura bersikap seakan peduli dengan Alina sangat enggan rasanya untuk dia lakukan. Terlebih dengan kejadian ini malah semakin menambah Alina gadis yang tidak berguna di mata Alendra. Meski terbesit sedikit rasa bersalah kepada gadis yang masih memejamkan matanya itu.

Semula berawal dari tadi pagi ketika Alina akan bersiap untuk ke sekolah. Alina yang memang gadis patuh dan cukup polos itu berniat untuk menyalami tangan Alendra sebelum berangkat. Biasanya Alendra masih tidur ketika ia berangkat ke sekolah. Alina juga tidak berani untuk membangunkan Alendra di kamarnya.

Pernikahan yang sudah terjalin selama kurang lebih 3 bulan itu sama sekali tidak membuat Alina bahagia. Ia tinggal bersama dengan Alendra namun tanpa sepengetahuan kedua orang tua mereka. Keduanya tidur terpisah.

Entah dorongan dari mana pagi ini Alina berniat untuk pamit dengan Alendra. Melihat pintu kamar Alendra yang terbuka membuat Alina cukup nekat untuk masuk, seketika langkah yang tadinya cukup semangat itu terhenti ketika ia tanpa sengaja mendengar suara dari dalam kamar mandi.

Lebih tepatnya suara ketika Alendra sedang melakukan sambungan vidio call bersama dengan seorang wanita. Alina terkejut, ia tanpa sengaja sampai menjatuhkan laptop milik Alendra yang sedang di cs tidak jauh dari tempatnya tadi berdiri.

Brak

Alina semakin takut. Ia yakin jika Alendra akan marah setelah kejadian ini. Dan benar saja raut wajah sangar dari lelaki tampan yang sudah beberapa bulan ini menjadi suaminya menatapnya dengan tajam.

"Ngapain kamu di sini?" sinis Alendra seketika membuat nyali Alina menciut.

Perlu kalian ketahui. Alina ini sebenarnya gadis yang cantik, bahkan sangat cantik dengan penampilannya yang selalu polos tanpa ditambah-tambah lagi. Hanya saja kelebihan yang dimiliki oleh Alina itu seakan tertutup dengan sikap pendiam dan introvert nya.

"A-aku mau se-ko-lah," balas Alina tergugu.

Alendra memejamkan matanya. "Jangan pernah lancang lagi masuk ke kamarku!"

Alina mengangguk. Mengurungkan niatannya untuk pamit terlebih dahulu kepada Alendra sebelum berangkat sekolah.

"Gadis tidak berguna," gumam Alendra yang masih dapat didengar dengan jelas oleh Alina.

Yakin Alendra mengucapkan itu juga sengaja agar Alina mendengar. Karena lebih terdengar seperti umpatan dari pada gumaman.

Merasa semakin sakit di hatinya Alina beranikan diri untuk berhenti dan menoleh. Cukup ia dipandang sebelah mata oleh suaminya.

"Apa lagi?" tanya Alendra dengan tampang tanpa berdosanya.

"Aku capek," lirih Alina membuat sudut bibir Alendra tertarik ke atas.

Senyum miring yang Alendra berikan untuk Alina.

"Kamu pikir cuma kamu yang capek? Aku juga capek harus tinggal sama gadis nggak berguna seperti kamu! Perlu kamu tahu Alina, aku sudah mempunyai seseorang yang sudah mengisi hatiku!" seloroh Alendra seketika membuat Alina diam bersamaan dengan air mata yang tidak bisa lagi dia tahan.

Cukup. Alina selama ini sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk Alendra. Menyiapkan segala sesuatu seperti istri pada umumnya. Hanya satu yang sampai saat ini belum Alina berikan, kehormatannya. Terlebih Alendra sendiri memang tidak meminta haknya.

"Aku mau bilang papa, kita cerai!" tekan Alina seketike mambuat Alendra tertawa meremehkan.

"Silahkan, itu yang aku mau," balasnya membuat Alina menatap Alendra tidak habis pikir.

Sebelum akhirnya Alina pergi dengan sejuta luka yang Alendra berikan. Ia paham jika Alendra tidak menyukainya, Alina juga paham pernikahan mereka terjadi atas dasar perjodohan, namun ada secercah harapan jika pernikahan atas dasar perjodohan itu akan berakhir baik. Dalam artian baik Alina atau pun Alendra sama-sama mencoba untuk saling membuka hati.

"Kamu jahat kak Endra," desis Alina dengan air mata yang terus bercucuran.

Ia berniat untuk pulang ke rumah kedua orang tuanya. Tidak akan ada lagi kebohongan tentang rumah tangga yang harmonis dihadapan kedua orang tuanya. Alina menyerah dan dia berniat untuk mengakhiri pernikahannya bersama dengan Alendra yang baru berjalan kurang lebih 3 bulan.

Sampai tanpa dia sadari kejadian yang menimpanya malam itu juga membuat hidup Alina seketika berubah. Alina mengalami kecelakaan tunggal yang sangat parah. Mobil yang sedang dikendarainya menabrak pembatas jalan dan membuat Alina langsung tidak sadarkan diri.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

bab awalnya aja dah seru..

2023-09-16

0

Sweet Girl

Sweet Girl

jahat kamu Ndra....
Ndak ada manis manisnya kayak Lemineral

2023-07-17

0

Tia H.

Tia H.

nyimak kk

2023-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Wajah Asing
3 Mendadak Jadi Istri
4 Semakin Berani
5 Satu Ranjang
6 Tanda Kepemilikan
7 Guru Baru-Teman Baru
8 Mabuk Obat Jujur
9 Diam-Diam Musuh
10 Gara-Gara Mengigau
11 Pemenang Sayembara Dalam Hal Apapun
12 Aksi Alina Buat Alendra Tersiksa
13 Keras Kepala Itu Alendra
14 Diam-Diam Penasaran
15 Seribu Satu Cara
16 Alendra Jadi Kakek
17 Kakek Legend
18 Mulai Menunjukan
19 Cieee Traktir
20 Kalah Taruhan? (Perjanjian Dibatalkan)
21 Mati Lampu Pembawa Berkah
22 Dasar Konyol
23 Rencana Licik Alina
24 Ketemu Mantan
25 Satu Sama (Impas)
26 Ada Saja Cara Alendra
27 Ada Yang Tumbuh Cepat
28 Masa Depan Suram
29 Si Seksi Alina
30 Ancaman Maut Alendra
31 Bisikan Memalukan
32 OTW Satu Kamar
33 Proyek Besar Alendra
34 Ada Penguntit
35 Welcome Boy
36 Ternyata Wajah Mirip Dewa
37 Amarah Alendra
38 Sopir Misterius
39 Sopir Ganteng Bajakan
40 Sebuah Berita Berujung Malapetaka
41 Tindakan Alendra Diluar Nalar
42 Bertemu Boy Diam-Diam
43 Bertemu Si Penghianat
44 Ketahuan Ngelayap
45 Diam-Diam Memperhatikan
46 Ijin Bolos
47 Penuh Drama Di Sekolah
48 Tragedi Di Ruang Guru
49 Imajinasi Terbuyarkan
50 Cara Licik Alendra
51 Alina Yang Diancam Widya Yang Gemetaran
52 Bestie Forever
53 Burung Besar Alendra
54 Salahkan Saja Minuman Itu
55 Dia Cemburu Tapi Tidak Sadar
56 Terapi Khusus Untuk....
57 Antara Tidak Sadar Dan Bodoh
58 Kopi Hitam Penuh Cerita
59 Alina VS Aurel
60 Pacar Dadakan
61 Senjata Makan Tuan
62 Mode Perang Dingin
63 Ibu Hamil Banyak Maunya
64 Cemburu Bilang Bosss
65 Siapa Yang Datang?
66 Mabuk Untuk Balas Dendam
67 Bertemu Mommy Sheren
68 Diam-Diam Menunggu
69 Kesempatan Dalam Kesempitan
70 Dibuat Bingung
71 Gevan Minta Bantuan Alina
72 Lupa Waktu
73 Belum On Fire
74 Putuskanlah saja Dirinya
75 What Happened?
76 Detik-Detik Menuju...
77 Berlanjut Atau Tidak?
78 Setengah Kebenaran
79 Teman Tapi Aneh
80 Pengakuan (Diluar Dugaan)
81 Setengah Panas
82 Mendadak Aneh
83 Cemburu Tapi Gengsi
84 Datang Lagi
85 Alina Mulai Aktif
86 Hampir Terjadi
87 Gosip Di Sekolah
88 Intim Berdua
89 Sekali Lagi
90 Berakhir Atau Lanjut?
91 Alina Yang Bolos-Alendra Yang Gundah
92 Tikus Caper
93 Rencana Sang Martua
94 Bioskop VIP?
95 Alendra Keluar Kota
96 Mulai Terungkap
97 Sahabat Tapi VS
98 Masuk Atau Tidak?
99 Musuh Dalam Selimut
100 Alina Pingsan
101 Terbongkar Sudah
102 Go Publick
103 Fire On Fire
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kecelakaan
2
Wajah Asing
3
Mendadak Jadi Istri
4
Semakin Berani
5
Satu Ranjang
6
Tanda Kepemilikan
7
Guru Baru-Teman Baru
8
Mabuk Obat Jujur
9
Diam-Diam Musuh
10
Gara-Gara Mengigau
11
Pemenang Sayembara Dalam Hal Apapun
12
Aksi Alina Buat Alendra Tersiksa
13
Keras Kepala Itu Alendra
14
Diam-Diam Penasaran
15
Seribu Satu Cara
16
Alendra Jadi Kakek
17
Kakek Legend
18
Mulai Menunjukan
19
Cieee Traktir
20
Kalah Taruhan? (Perjanjian Dibatalkan)
21
Mati Lampu Pembawa Berkah
22
Dasar Konyol
23
Rencana Licik Alina
24
Ketemu Mantan
25
Satu Sama (Impas)
26
Ada Saja Cara Alendra
27
Ada Yang Tumbuh Cepat
28
Masa Depan Suram
29
Si Seksi Alina
30
Ancaman Maut Alendra
31
Bisikan Memalukan
32
OTW Satu Kamar
33
Proyek Besar Alendra
34
Ada Penguntit
35
Welcome Boy
36
Ternyata Wajah Mirip Dewa
37
Amarah Alendra
38
Sopir Misterius
39
Sopir Ganteng Bajakan
40
Sebuah Berita Berujung Malapetaka
41
Tindakan Alendra Diluar Nalar
42
Bertemu Boy Diam-Diam
43
Bertemu Si Penghianat
44
Ketahuan Ngelayap
45
Diam-Diam Memperhatikan
46
Ijin Bolos
47
Penuh Drama Di Sekolah
48
Tragedi Di Ruang Guru
49
Imajinasi Terbuyarkan
50
Cara Licik Alendra
51
Alina Yang Diancam Widya Yang Gemetaran
52
Bestie Forever
53
Burung Besar Alendra
54
Salahkan Saja Minuman Itu
55
Dia Cemburu Tapi Tidak Sadar
56
Terapi Khusus Untuk....
57
Antara Tidak Sadar Dan Bodoh
58
Kopi Hitam Penuh Cerita
59
Alina VS Aurel
60
Pacar Dadakan
61
Senjata Makan Tuan
62
Mode Perang Dingin
63
Ibu Hamil Banyak Maunya
64
Cemburu Bilang Bosss
65
Siapa Yang Datang?
66
Mabuk Untuk Balas Dendam
67
Bertemu Mommy Sheren
68
Diam-Diam Menunggu
69
Kesempatan Dalam Kesempitan
70
Dibuat Bingung
71
Gevan Minta Bantuan Alina
72
Lupa Waktu
73
Belum On Fire
74
Putuskanlah saja Dirinya
75
What Happened?
76
Detik-Detik Menuju...
77
Berlanjut Atau Tidak?
78
Setengah Kebenaran
79
Teman Tapi Aneh
80
Pengakuan (Diluar Dugaan)
81
Setengah Panas
82
Mendadak Aneh
83
Cemburu Tapi Gengsi
84
Datang Lagi
85
Alina Mulai Aktif
86
Hampir Terjadi
87
Gosip Di Sekolah
88
Intim Berdua
89
Sekali Lagi
90
Berakhir Atau Lanjut?
91
Alina Yang Bolos-Alendra Yang Gundah
92
Tikus Caper
93
Rencana Sang Martua
94
Bioskop VIP?
95
Alendra Keluar Kota
96
Mulai Terungkap
97
Sahabat Tapi VS
98
Masuk Atau Tidak?
99
Musuh Dalam Selimut
100
Alina Pingsan
101
Terbongkar Sudah
102
Go Publick
103
Fire On Fire

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!