Mendadak Jadi Istri

Mata indah itu kembali terbuka. Kali ini bukan hanya lelaki tampan yang sudah berani sekali mengatakan mereka sebagai suami istri di ruangan itu. Namun juga para orang tua yang kemarin sore sempat dia lihat ketika sadar pertama kali.

"Kalian lagi," gumam Jenni.

"Sayang kamu sudah sadar nak," ujar wanita bernama Diana, ibu kandung dari Alina.

"Mantu mama sudah sadar," lanjut wanita bernama Intan yang berdiri tidak jauh dari Diana.

Jenni terdiam. Ia teringat ketika tadi malam melihat pantulan dirinya yang begitu terlihat asing. Tiba-tiba dadanya terasa sesak. Bersamaan dengan air matanya yang luruh tidak tertahan lagi.

"Sayang jangan nangis dong," seloroh mama Diana mengusap lembut puncuk kepala anaknya.

"Endra, istri kamu Ndra tenangin," suruh mama Intan kepada putranya.

Menuruti apa yang dikatakan oleh Mamanya. Alendra mendekat dan mengusap lembut wajah Alina.

"Jangan nangis Alina, kata dokter tadi malam kamu hanya syok, kalau kamu udah bisa lebih tenang lagi kamu bisa segera pulang," jelas Alendra mengelus lembut rambut Alina.

Jenni melirik lelaki tampan di sebelahnya ini. Bisa-bisanya dia berkata sangat lembut ketika berada di depan orang tua. Sangat berbeda dengan tadi malam yang sama sekali tidak ada lembutnya. Tidak kasar namun Jenni bisa merasakan jika lelaki di sampingnya ini tidak juga menyukai tubuh yang kini dimilikinya.

Lagian Jenni menangis bukan karena itu. Tetapi meratapi nasib hidupnya sekarang. Jika Jennifer dinyatakan meninggal berati itu artinya jiwa Jenni terperangkap di tubuh gadis bernama Alina.

Otaknya terus berpikir keras. Bagaimana caranya agar secepatnya dia bisa mencari tahu tentang nasib dirinya sebagai Jennifer yang sesungguhnya. Meski Alendra sudah memberitahu tentang nasib buruk hidupnya, namun Jenni tidak akan percaya begitu saja.

Mengatakan jika dirinya bukanlah Alina melainkan Jennifer juga tidak akan mungkin ada yang percaya. Akan sia-sia saja untuk menjelaskan disaat seperti ini.

Ekor matanya melirik ke arah wanita yang tadi begitu lega ketika melihat kesadaran dirinya. Ia sedang menunggu wanita itu untuk menyebutkan siapa dirinya atau gadis yang bernama Alina itu menyebutnya sebagai apa. Tidak akan lucu bukan jika tiba-tiba ia memanggil dengan sebutan 'Mom' seperti ketika dirinya memanggil nama Mommy nya yang masih berada di luar negeri sana.

Ngomong-ngomong tentang Mommy, Jenni jadi teringat bagaimana nasib orang tuanya jika mendapat kabar duka meninggalnya? Apa mereka akan segera terbang untuk pulang menemui jenazah anaknya? Ah...rasanya membuat dirinya lemas seketika setiap mengingat jika tubuh kesayangannya mungkin kini sudah berada di liang lahat.

"Mau apa sayang? Bilang sama mama," ujar Diana membuat Jenni tersenyum tipis.

"Mau pulang ma," balasnya pelan.

Sesuai permintaan Jenni tadi. Ralat sekarang Jenni akan memutuskan untuk menjadi Alina, nama dari gadis yang memiliki tubuh itu. Alina pulang ke rumah suaminya. Iya lelaki tampan yang pongah itu suami Alina sah secara agama dan juga negara.

Meski masih bersetatus sebagai siswi SMA tetapi Alina sudah melangsungkan pernikahan sebelum kakek dari suaminya itu meninggal 3 bulanan yang lalu.

Kakek Alendra meminta cucunya untuk menikah dengannya. Ia tidak ingin meninggal dengan membawa janji yang belum ditepati.

"Beneran Alin udah bisa sendiri?" tanya Mama Diana khawatir.

Alina mengangguk. "Iya ma, nih Alina nggak papa. Ajaib ya sempat kritis beberapa jam besoknya udah langsung seger gini," kekehnya membuat Mama Diama juga Mama Intan tersenyum.

"Kita malah bersyukur banget sama Tuhan yang masih kasih umur buat Alin, mama takut nak," jelas Mama Intan membuat Alina tersenyum teduh.

Ini Ibu martuanya saja sangat baik. Kenapa suaminya sangat berbeda sekali?

"Ya sudah kita pamit ya sayang, kalau ada apa-apa kabarin kita," jelas Mama Intan yang kembali diangguki oleh Alina.

"Endra kamu harus lebih waspada buat jagain Alina, jangan sampai Alina nyetir sendiri lagi. Mama nggak ngijinin, pokoknya kalau sampai terjadi apa-apa lagi sama mantu mama. Siap-siap kamu mama sunatin lagi," ancam Mama Intan seketika membuat Alina yang meneguk ludahnya susah payah mendengar ancaman ibu martuanya yang terkesan ambigu itu.

Ngeri banget ancamannya. Bisa pendek dong kalau dua kali motongnya. Wah...nggak baik untuk pasangan Alendra nantinya. Btw bukannya pasangan Alendra dia sendiri? Jadi yang rugi siapa dong.

Setelah kepulangan para orang tua yang baru Jenni ketahui kedua orang tua Alina dan juga lelaki yang katanya suaminya itu. Alina memutuskan untuk beristirahat.

"Hei...dimana kamarnya?" tanya Alina kepada Alendra. Namun tidak ada jawab dari yang bersangkutan.

"Lo bud*k ya?" tanya Alina semakin sewot.

Alendra menatap tajam Alina. Asli setelah kecelakaan Alina malah semakin membuatnya kesal. Menjadi gadis pendiam seperti dulu menurut Alendra jauh lebih baik.

"Jaga omongan kamu!" tekan Alendra menatap tajam Alina.

Tetapi kini ia bukanlah Alina yang dulu. Yang ketika di ancam atau hanya ditatap tajam akan takut. Justru gadis bar-bar seperti Alina sekarang malah akan semakin menantang.

"Gue nggak ngomong kasar, lo kenapa sih baperan?" sinis Alina seketika membuat Alendra semakin kesal setengah mati.

"Jangan bikin aku tambah kesal Alina. Masuk ke kamar kamu!" titah Alendra dengan nada keras.

Alina tidak kalah tajam menatap Alendra. Ia menghembuskan napas kasar di depan Alendra. "Dasar lelaki pongah, sok bergaya! Suami tidak tahu diri!" umpatnya lalu melangkah maju menuju tempat yang di tuju.

Berhubung Alina yang sekarang tidak tahu dimana letak kamarnya. Jelas ia masuk saja kamar yang paling dekat dengannya saat ini. Alina dengan segala kekesalan yang ada di dadanya karena sikap Alendra itu. Ia masuk ke dalam kamar yang bukan semestinya. Bahkan tanpa pikir panjang sengaja ia mengunci kamar itu dan langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Ganteng doang tapi songong banget, heran apa sih kurangnya gue?" gumam Alina menatap langit-langit kamarnya.

Detik berikutnya dia teringat lagi jika sekarang bukan tubuhnya yang dulu. Namun tubuh baru yang kini ada pada dirinya.

"Ah...si*l," umpatnya lagi menyadari kebodohannya.

Niatnya untuk melihat tubuh dan wajah barunya lagi. Namun rasa lelah dan kantuk akibat dari obat kini mulai menyerangnya. Alina memejamkan matanya butuh energi pastinya menghadapi lelaki seperti Alendra. Selain tidak peka kepada istri Alina juga dibuat kesal dengan kata-kata tajamnya yang seakan menusuk ke dalam relung jiwa dan raganya.

Baru beberapa jam berhadapan dengan Alendra ia sudah dibuat kesal setengah mati. Bagaimana jika selamanya hidup bersama lelaki seperti Alendra? Bisa-bisa bukan hanya tubuhnya saja yang dinyatakan meninggal, namun jiwanya juga sudah tidak bisa bergerak ke sana kemari seperti saat ini.

Sementara Alendra dibuat kesal beneran oleh Alina. Bayangkan saja pintu kamarnya tiba-tiba terkunci dari dalam dan itu karena kecerobohan gadis itu.

"Dasar gadis bod*h!" umpat Alendra mengambil kunci mobilnya.

Niatnya untuk pergi ke klub menemui teman-temannya. Namun sebuah pesan singkat dari Mama Intan membuatnya harus tertahan di rumah dengan berbagai umpatan atas dasar kesalahan Alina.

"Awas kamu Alina," ancamnya tiada guna.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

jiwa alinanya dimana?

2023-09-16

0

Sweet Girl

Sweet Girl

awas awasin deh...

2023-07-17

0

Aldhestar

Aldhestar

semalam udah tamat bacanya, ulang lagi dong biar makin dapat feel ya. suka bangeet karya yg ini kak rir, Ketos gerald aku juga suka banget. rasa muda lagi walaupun waktu sekolah g ngalamin kayak gitu karna aku kutu buku wkwkwk

2022-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Wajah Asing
3 Mendadak Jadi Istri
4 Semakin Berani
5 Satu Ranjang
6 Tanda Kepemilikan
7 Guru Baru-Teman Baru
8 Mabuk Obat Jujur
9 Diam-Diam Musuh
10 Gara-Gara Mengigau
11 Pemenang Sayembara Dalam Hal Apapun
12 Aksi Alina Buat Alendra Tersiksa
13 Keras Kepala Itu Alendra
14 Diam-Diam Penasaran
15 Seribu Satu Cara
16 Alendra Jadi Kakek
17 Kakek Legend
18 Mulai Menunjukan
19 Cieee Traktir
20 Kalah Taruhan? (Perjanjian Dibatalkan)
21 Mati Lampu Pembawa Berkah
22 Dasar Konyol
23 Rencana Licik Alina
24 Ketemu Mantan
25 Satu Sama (Impas)
26 Ada Saja Cara Alendra
27 Ada Yang Tumbuh Cepat
28 Masa Depan Suram
29 Si Seksi Alina
30 Ancaman Maut Alendra
31 Bisikan Memalukan
32 OTW Satu Kamar
33 Proyek Besar Alendra
34 Ada Penguntit
35 Welcome Boy
36 Ternyata Wajah Mirip Dewa
37 Amarah Alendra
38 Sopir Misterius
39 Sopir Ganteng Bajakan
40 Sebuah Berita Berujung Malapetaka
41 Tindakan Alendra Diluar Nalar
42 Bertemu Boy Diam-Diam
43 Bertemu Si Penghianat
44 Ketahuan Ngelayap
45 Diam-Diam Memperhatikan
46 Ijin Bolos
47 Penuh Drama Di Sekolah
48 Tragedi Di Ruang Guru
49 Imajinasi Terbuyarkan
50 Cara Licik Alendra
51 Alina Yang Diancam Widya Yang Gemetaran
52 Bestie Forever
53 Burung Besar Alendra
54 Salahkan Saja Minuman Itu
55 Dia Cemburu Tapi Tidak Sadar
56 Terapi Khusus Untuk....
57 Antara Tidak Sadar Dan Bodoh
58 Kopi Hitam Penuh Cerita
59 Alina VS Aurel
60 Pacar Dadakan
61 Senjata Makan Tuan
62 Mode Perang Dingin
63 Ibu Hamil Banyak Maunya
64 Cemburu Bilang Bosss
65 Siapa Yang Datang?
66 Mabuk Untuk Balas Dendam
67 Bertemu Mommy Sheren
68 Diam-Diam Menunggu
69 Kesempatan Dalam Kesempitan
70 Dibuat Bingung
71 Gevan Minta Bantuan Alina
72 Lupa Waktu
73 Belum On Fire
74 Putuskanlah saja Dirinya
75 What Happened?
76 Detik-Detik Menuju...
77 Berlanjut Atau Tidak?
78 Setengah Kebenaran
79 Teman Tapi Aneh
80 Pengakuan (Diluar Dugaan)
81 Setengah Panas
82 Mendadak Aneh
83 Cemburu Tapi Gengsi
84 Datang Lagi
85 Alina Mulai Aktif
86 Hampir Terjadi
87 Gosip Di Sekolah
88 Intim Berdua
89 Sekali Lagi
90 Berakhir Atau Lanjut?
91 Alina Yang Bolos-Alendra Yang Gundah
92 Tikus Caper
93 Rencana Sang Martua
94 Bioskop VIP?
95 Alendra Keluar Kota
96 Mulai Terungkap
97 Sahabat Tapi VS
98 Masuk Atau Tidak?
99 Musuh Dalam Selimut
100 Alina Pingsan
101 Terbongkar Sudah
102 Go Publick
103 Fire On Fire
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Kecelakaan
2
Wajah Asing
3
Mendadak Jadi Istri
4
Semakin Berani
5
Satu Ranjang
6
Tanda Kepemilikan
7
Guru Baru-Teman Baru
8
Mabuk Obat Jujur
9
Diam-Diam Musuh
10
Gara-Gara Mengigau
11
Pemenang Sayembara Dalam Hal Apapun
12
Aksi Alina Buat Alendra Tersiksa
13
Keras Kepala Itu Alendra
14
Diam-Diam Penasaran
15
Seribu Satu Cara
16
Alendra Jadi Kakek
17
Kakek Legend
18
Mulai Menunjukan
19
Cieee Traktir
20
Kalah Taruhan? (Perjanjian Dibatalkan)
21
Mati Lampu Pembawa Berkah
22
Dasar Konyol
23
Rencana Licik Alina
24
Ketemu Mantan
25
Satu Sama (Impas)
26
Ada Saja Cara Alendra
27
Ada Yang Tumbuh Cepat
28
Masa Depan Suram
29
Si Seksi Alina
30
Ancaman Maut Alendra
31
Bisikan Memalukan
32
OTW Satu Kamar
33
Proyek Besar Alendra
34
Ada Penguntit
35
Welcome Boy
36
Ternyata Wajah Mirip Dewa
37
Amarah Alendra
38
Sopir Misterius
39
Sopir Ganteng Bajakan
40
Sebuah Berita Berujung Malapetaka
41
Tindakan Alendra Diluar Nalar
42
Bertemu Boy Diam-Diam
43
Bertemu Si Penghianat
44
Ketahuan Ngelayap
45
Diam-Diam Memperhatikan
46
Ijin Bolos
47
Penuh Drama Di Sekolah
48
Tragedi Di Ruang Guru
49
Imajinasi Terbuyarkan
50
Cara Licik Alendra
51
Alina Yang Diancam Widya Yang Gemetaran
52
Bestie Forever
53
Burung Besar Alendra
54
Salahkan Saja Minuman Itu
55
Dia Cemburu Tapi Tidak Sadar
56
Terapi Khusus Untuk....
57
Antara Tidak Sadar Dan Bodoh
58
Kopi Hitam Penuh Cerita
59
Alina VS Aurel
60
Pacar Dadakan
61
Senjata Makan Tuan
62
Mode Perang Dingin
63
Ibu Hamil Banyak Maunya
64
Cemburu Bilang Bosss
65
Siapa Yang Datang?
66
Mabuk Untuk Balas Dendam
67
Bertemu Mommy Sheren
68
Diam-Diam Menunggu
69
Kesempatan Dalam Kesempitan
70
Dibuat Bingung
71
Gevan Minta Bantuan Alina
72
Lupa Waktu
73
Belum On Fire
74
Putuskanlah saja Dirinya
75
What Happened?
76
Detik-Detik Menuju...
77
Berlanjut Atau Tidak?
78
Setengah Kebenaran
79
Teman Tapi Aneh
80
Pengakuan (Diluar Dugaan)
81
Setengah Panas
82
Mendadak Aneh
83
Cemburu Tapi Gengsi
84
Datang Lagi
85
Alina Mulai Aktif
86
Hampir Terjadi
87
Gosip Di Sekolah
88
Intim Berdua
89
Sekali Lagi
90
Berakhir Atau Lanjut?
91
Alina Yang Bolos-Alendra Yang Gundah
92
Tikus Caper
93
Rencana Sang Martua
94
Bioskop VIP?
95
Alendra Keluar Kota
96
Mulai Terungkap
97
Sahabat Tapi VS
98
Masuk Atau Tidak?
99
Musuh Dalam Selimut
100
Alina Pingsan
101
Terbongkar Sudah
102
Go Publick
103
Fire On Fire

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!