Panji yang memeluk Almira tertegun menatap. Mereka berdua saling tatap. Pria tampan itu tiba-tiba merapikan riapan rambut istrinya. Almira terkejut bukan main. Segera ia melepaskan diri dari pelukan hangat suaminya.
Keremangan senja dan semburat warna jingga sang surya membuat siluet wajah Panji semakin menawan. Almira sedikit menelan ludah.
"Kita pulang," ajak Almira sambil menetralkan detak jantungnya.
Panji mengangguk dalam hati ia juga merasa heran sendiri. Kenapa sikapnya berubah drastis melihat keberingasan istrinya ketika ingin menginjak penjahat tadi.
SETENGAH JAM SEBELUMNYA.
Panji pulang setelah ia menyelesaikan urusannya di kantor. Sekelebat ia mendengar keriuhan para staff. Mereka menggunjing kepiawaian seseorang. Walau tak sedikit yang berdecak iri.
"Hebat ih Bu Mira," celetuk seseorang.
"Iya. Jika bukan karena dia. Mungkin kita bakal nganggur semua," sahut salah satunya.
"Ah biasa aja. Mungkin beruntung aja mah menurut saya."
"Yee ... kaya kamu bisa aja nyelesaikan masalah kantor. Orang buat laporan aja kamu suka salah!"
"Itu karena saya lagi nggak mood."
"Nggak mood kok tiap hari. Sirik itu pada tempatnya tau Sri?! Nih kalo mau tau ya. Bu Mira itu lulusan akademi ternama dengan predikat semi-cumlaude loh. IQ nya di atas rata-rata!" seseorang berkata dengan semangatnya.
"Pastilah. Kalo nggak jenius mana bisa dia ngelolosin perusahaan ini dari audit bank," ujar salah satu menimpali.
"Ah ... kalau nggak dibantu Pak Hadi mana bisa dia kerja sendiri?" sela satunya lagi.
"Lah. Sebelum Bu Mira kerja di sini. Pak Hadi nggak bisa ngapa-ngapain tuh?" usik yang satunya.
"Kalau nggak pinter. Mana bisa juga dia jadi menantu pemilik perusahaan ini!" seru lainnya.
Panji jengah ia berdiri menghampiri para staff yang menggunjing istrinya. Walau ia tak begitu menyukainya. Ia tak mau istrinya jadi bahan perdebatan.
Melihat Boss muda mereka berjalan menghampiri mereka. Semua staff berwajah pias. Panji menatap mereka satu persatu. Dalam kilatan matanya mengancam agar tidak ada satupun lagi yang membicarakan perihal istrinya.
Melihat semuanya terdiam dan mengerti apa arti pandangannya. Panji meninggalkan mereka. Salah satu dari mereka menghela napas lega.
Panji tergelitik untuk mengetahui siapa istrinya itu. Karena malas membaca. Ia memilih langsung menanyakan pada wanita yang dinikahinya beberapa minggu lalu.
Sampai di rumah Panji tak mendapati istrinya. Ia bergegas mencari wanita itu. Entah mengapa perasaan aneh menyeruak seketika. Ia merasa Almira mendapat bahaya besar.
Perumahan elit yang dijaga ketat oleh sekuriti terbaik ini pernah kebobolan pencuri. Walau tertangkap tapi jelas membuat kredibilitas perumahan elit ini turun.
Maka dari itu Panji segera mencari di mana istrinya berada. Tepat. Ia melihat dari kejauhan Almira tengah berjalan cepat menghindari seseorang.
Panji mempercepat langkahnya. Tinggal beberapa meter saja ia melihat istrinya berkelahi dengan penjahat itu. Ia melihat sekeliling tempat itu. Sepi. Bahkan CCTV yang ada sepertinya tak berguna sama sekali. Panji mempercepat langkahnya. Tepat di saat penjahat itu nyaris menyentuh dada wanita yang dinikahinya.
Ia langsung menarik tangan penjahat itu dan membantingnya ke tanah dengan keras. Para sekuriti berdatangan dan meringkus penjahat.
Almira yang tersadar dadanya nyaris terjamah. Mendadak berubah ekspresi jadi sangat beringas. Ia menerjang melompat hendak menginjak pria yang telah diringkus itu.
Jika saja Panji tak langsung menarik pinggang dan memeluknya. Maka habislah penjahat itu.
"Lepaskan aku! biar kubunuh dia!" teriaknya.
Panji mempererat pelukannya. Almira masih mendenkus kesal. Tapi ketika tatapan gadis cantik itu beralih pada pria yang memeluknya. Almira terpesona.
Sesampainya di rumah. Entah kenapa mereka berdua hanya diam dan saling melirik satu sama lain.
"Besok-besok. Pakailah celana panjang atau training jika keluar rumah. Agar kejadian tadi tak terulang," ucap Panji memecahkan keheningan.
"Ap-a ...," Almira terperangah mendengar ucapan Panji.
"Maksudmu. Aku merepotkan mu tadi?" tanya Almira mendesis.
Panji terbungkam. Ia salah bicara.
"Bukan itu maksudku ... ah, sudahlah. Aku jaminkan hal itu tak akan terjadi lagi padamu!" ucap Panji lekas.
Almira terdiam. Ia malas berdebat dengan pria ini. Tiba-tiba pintu terbuka.
"Kau tidak apa-apa Nak?" Suryo datang dengan wajah khawatir.
Pria separuh baya itu langsung mendekati menantunya.
"Mira tak apa-apa O-Pa." nyaris saja salah sebut.
Suryo menghela napas berat.
"Lain kali berteriak lah jika ada kejadian yang membahayakan itu," ia menasehati Almira. Dijawab anggukan tanda mengerti.
"Papa sampai kaget mendengar berita itu dari kepala penjaga," ujar Suryo lega.
Panji dan Almira mengangguk. Panji tahu jika salah satu pemegang saham terbesar perumahan ini adalah milik ayahnya.
"Akan kupecat semua pengawal di sini. Sudah dua kali kejadian mengerikan terjadi," ujar Suryo geram.
Almira menelan saliva. Ia hanya berpikir nasib para sekuriti tadi. Jelas mereka akan tercoreng kinerjanya dan kesulitan mendapatkan pekerjaan kembali.
"Jangan Pa ..," cegah Almira, "kasihan mereka. Mereka juga punya keluarga yang harus dihidupi. Mira tahu rasanya."
Almira tertunduk. Suryo menatapnya lembut.
"Hatimu baik sekali. Baiklah papa tidak akan memecat mereka,"
Ucapan Suryo barusan membuat Almira bernapas lega.
"Oh ya. Papa mau nginap di sini," ujar Suryo tiba-tiba.
"Apa?! nginap!" teriak mereka berdua berbarengan.
"Loh kok histeris gitu sih? kenapa?" tanya Suryo sambil menaikkan alisnya heran.
"Ah-eh ... tidak Pa. Tapi untuk apa Papa nginap?" tanya Panji.
"Emang kenapa juga?" Suryo bertanya kembali, "tidak boleh?'
"Bukan ... ah... baiklah. Mira siapkan kamar Papa ya," ujarnya memberi perintah yang dijawab anggukan oleh Mira.
Suryo tertawa dalam hati.
"Jika kalian tidak tidur bersama. Sampai kapan kalian memberiku cucu?" ucapnya dalam hati.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
༄Cinta pada kamu😘ꪶꫝ
betul sekali, jadinya mertua peka karena anak dan menantunya blm bersama
2023-10-26
0
Sandisalbiah
papa Suryo emang ug terbaik... gak heran bisa jd pengusaha sukses.. otaknya jitu... 😅😅
2023-10-03
0
ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•
papa tau aja kalau merrka g tdur bersama
2023-06-13
0