PERNIKAHAN

Satu minggu lagi hari pernikahan telah ditetapkan. Tepatnya tanggal dua puluh bulan sepuluh tahun dua puluh. Suryo mempercepat untuk menikahkan putra tunggalnya. Sebenarnya Anggono sedikit keberatan. Namun ketika ia melihat netra putri kesayangannya itu tak menampik prihal pernikahan ini. Ia pun hanya bisa bungkam seribu bahasa.

 

"Kau tahu. Panji tak memiliki kekasih," jelas Suryo saat itu.

Sebelumnya Suryo melihat keributan kecil di kantin tempat Almira bekerja. Ia terkejut saat Monica nyaris menampar pipi lembut gadis itu. Tapi, Almira berhasil menangkap tangan Monica dan memelintirnya kebelakang.

Jika dilihat, Suryo yakin Almira menguasai bela diri atau sejenisnya. Benar saja. Suryo baru mengetahuinya ketika ia memanggil gadis itu keruangan direksi.

Dengan wajah tertunduk Almira mendatangi ruangan. Suryo melihat kegugupan gadis itu.

"Apa ada yang tidak aku ketahui tentang dirimu?" tanyanya lagi.

"Maksud Om?" tanya Almira berbalik.

"Kamu sepertinya bisa bela diri," terka Suryo.

Almira tampak menghela napas. Ia menjawab terkaan Suryo dengan anggukan kepala.

"Pencak silat, sabuk merah, Om," ujar Almira. "Tapi sudah lama fakum semenjak papa sakit."

Suryo mengangguk cepat.

'Gadis unik dan langka. Ia juga mandiri, dan yang terpenting dia sangat sayang sama orang tuanya. Cocok dengan putraku,' gumamnya dalam hati.

"Baik. Sekarang kau boleh kembali bekerja," ucap Suryo memberi perintah.

Almira mengangguk lalu keluar ruangan.

Suryo mengambil ponsel dalam saku celananya. Mencari sebuah nama, lalu ia tekan.

Lama tak diangkat. Kemudian tersambunglah. Dengan tegas dan gamblang ia memberitahu pada orang yang menjawab teleponnya di seberang sana. Bahwa ia akan mempercepat pernikahan Almira dengan putranya.

"Terserah Mas saja. Jika Almira setuju." begitu jawaban di ujung telepon.

Suryo tersenyum.penuh kemenangan. Seperti mendapat undian lotre. Ia sangat bahagia sekali. Terutama yang baru saja ia ketahui. Keuangan di perusahaan ini mulai membaik bahkan lolos dari audit bank.

_____

"Sah!" teriak para saksi.

Usai sudah tanggung jawab Anggono pada putrinya. Almira Primastuti yang kini berpindah pada Panji Anugrah Laksono. Titik air mata antara bahagia dan sedih bercampur jadi satu. Anggono melepas putri tunggalnya.

Tak ada senyum tulus dari kedua mempelai. Sunggingan palsu terus terukir dari bibir keduanya. Saking seringnya tersenyum hingga pipi Almira kram.

Mereka berdua masuk kamar untuk mengganti baju. Panji menatap Mira lekat.

"Kau suka kan menikah dengan pria kaya dan sukses," ujarnya sinis.

Almira memutar bola matanya jengah. dalam hatinya berkata, 'andai ayah nggak sakit. Aku juga ogah jadi istrimu.'

Diamnya Almira membuat Panji kesal. Baru kali ini ada seorang wanita mengabaikan dirinya. Selama ini nyaris seluruh wanita mengejar-ngejar pria mapan.

"Lalu kenapa kau mau menikah dengan ku?" tanya Almira menohok kesombongan Panji.

Panji geram. Terdengar bunyi gemerutuk dari rahangnya. Terlihat ia menahan emosinya.

"Andai papa tak memaksaku ...," ujarnya tertahan.

"Takut dicoret dari daftar warisan ya?" ledek Mira tepat mengenai sasaran.

"Aku yakin. Pria sepertimu takut miskin," lanjutnya.

Panji baru saja hendak membalas perkataan Almira. Tiba-tiba dua orang perias datang untuk mengganti baju mereka. Hingga pertengkaran itu terhenti sesaat.

"Tunggu saja nanti malam. Akan kubalas perkataanmu," ucap Panji mengancam.

Almira terbeliak. Sungguh ia bergidik mendengar ancaman barusan.

'Apa? Mau apa dia nanti malam?' tanyanya gundah dalam hati.

Resepsi pernikahan pun usai. Suryo telah mempersiapkan mereka untuk malam pertama di sebuah hotel pribadi. Almira nyaris tersedak ketika mengetahui hotel ternama di kota ini adalah salah satu inventaris kekayaan Suryo Laksono.

Di kamar ini lah Almira mematung. Kesan mewah dan elegan terlihat. Almira menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Satu sentakan membuatnya terkejut Almira telah berada dalam rengkuhan pria yang beberapa jam lalu telah jadi suaminya.

Tatapan elang di hadapannya seketika membuatnya ciut. Otaknya berpikir keras, bagaimana caranya agar pria ini mengurungkan niatnya tadi.

"Apa kau sangat bernafsu, hingga tak sabar seperti ini?" tanya Almira sedikit menggoda.

Almira mengalungkan lengannya ke leher pria yang menatapnya tajam. Sengaja.

Panji mendenkus kesal. Tak disangka Almira berani merayunya seperti itu. Dengan cepat ia melepas rangkulan Almira dari lehernya.

"Wanita mesum!"

"Ciss ... Kau dulu yang mulai!" seru Almira tak kalah sengit.

Panji menatap bibir gadis yang merah merekah. Panji sedikit tergoda untuk merasakan bibir itu. Sungguh ini adalah hal pertama kali ia lakukan.

Almira melenggang meninggal pria yang mematung menatapnya.

"Aku mau ganti baju," ujarnya kemudian.

"Terserah!" tukas Panji.

Almira masuk kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya yang penat.

"Jangan lama-lama! Aku juga mau mandi!" teriak Panji.

Almira mendengkus kesal. 'Kan kamar mandi banyak. bukankah hotel ini milik dia?'

Tak lama ia pun keluar kamar mandi dengan mengenakan baju tidur. Panji menatap tubuh Almira yang hanya ditutupi kain tipis. Terlihat jelas gundukan padat yang menggantung di dada Mira.

Panji menelan saliva. Ia lelaki normal. Jelas pikirannya berfantasi.

Ditatap seperti itu menyadarkan Almira dengan pakaiannya. Ia pun menyambar mantel terbuat dari handuk lalu menutupi tubuhnya.

"Cis ... tubuh jelek seperti itu. Apa yang kau pamerkan?!" sindir Panji.

"Aku tak bernafsu!" lanjutnya berbohong tapi Almira tak mengetahui itu. Kemudian Panji masuk ke kamar mandi

Di sana ia menahan semua nafsunya. Dengan berendam dalam air hangat dan sedikit rempah-rempah.

Bersambung

minta votte bintang dan hadianya yaa

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hadehh.. awas aja nanti kamu pasti bakal menjilat ludahmu sendiri Panji... 🙄🙄 ntar kalau kamu tau alasan Mira mau nikah ama mu pasti kamu bakal malu sendiri.. 😏😏

2023-10-03

0

George Lovink

George Lovink

Judul tak sesuai cerita...

2023-07-27

0

Rina

Rina

ngomong aja langsung ke panji... kamu nikah sama dia gegara syarat yg diberikan bapaknya krn menolong menanggung biaya opersai bapakmu.....🤔

2023-01-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!