PESTA PERAYAAN

Almira mengenakan gaun mini selutut berwarna gold. Rambutnya digelung ke atas dan membiarkan anak rambut berjatuhan secara natural. Almira tak memoles tebal wajahnya dengan make up.

Ia begitu cantik. Sedangkan Panji mengenakan baju formal tuxedo warna hitam. Begitu tampan. Sesekali Panji menutupi leher jenjang istrinya yang seksi dengan selendang.

Panji tak ingin tubuh istrinya jadi santapan publik. Terlebih malam ini ia menjadi sorotan bidikan kamera para wartawan yang hadir untuk meliput.

Seorang wanita bergaun seksi berwarna maroon melintas. Ia begitu menawan dengan senyuman manisnya. Rambut coklatnya tergerai sepunggung.

Entah kepercayaan diri dari mana. Wanita anggun itu melenggok laksana model di depan wartawan. Berharap bidikan kamera memotretnya.

Almira hanya menatap kagum wanita itu.

"Itu siapa sayang?" tanyanya, "cantik sekali."

Panji menoleh jari yang menunjuk wanita yang baru saja datang. Matanya langsung tak menyukai gadis itu.

"Aku lupa, kamu tanya saja nanti sama papa," jawab Panji ketus.

Almira menoleh pada suaminya. Raut wajah Panji berubah datar dengan tatapan dingin.

"Ah ... beruang kutub kumat lagi," ujar Mira dalam hati.

"Tutup bahu juga lehermu! Apa kau mau menggoda semua pria di ruangan ini!" sergah Panji galak dengan suara sedikit geram.

Almira melilitkan selendang ke lehernya.

"Jika kau keberatan dengan apa yang kupakai. Kenapa kau belikan baju seperti ini sih!" geram Mira walau hanya berani dalam hati saja.

Melihat Mira telah melilitkan selendang di area terbuka tubuhnya. Membuat Panji sedikit bernapas lega. Ada sedikit penyesalan kenapa juga ia membeli gaun itu.

Panji yakin istrinya akan sangat cantik dengan gaun rancangan designer ternama. Tadinya Mira menolak karena istrinya itu tak suka gaun yang terbuka.

Mira memilih dress sederhana dengan lengan sesiku panjang sebetis dengan belahan rok yang tidak terlalu tinggi berwarna navi.

Namun Panji bersikukuh agar Mira memilih pakaian yang dipilihnya Memang Mira menjadi cantik luar biasa. Auranya terpancar cerah. Dan hal itu sangat membuat Panji jadi posesif dan cemburu.

Ia selalu berdiri di depan istrinya alih-alih melindungi. Begitu katanya. Almira hanya mengikuti kemauan suaminya itu.

Almira melihat wanita anggun yang baru datang tadi tengah berbincang dengan mertuanya.

Ketika namanya dipanggil untuk menerima penghargaan. Almira sangat terkejut karena ia sama sekali tak tahu menahu.

Tepuk tangan riuh dari semua staff dan dewan direksi. Almira hanya terperangah.

Ia mencium punggung tangan Panji suaminya. Semua kilatan dari jepretan kamera wartawan mengarah padanya.

Almira berjalan dengan begitu bersahaja. Ia banyak membungkuk sedikit badannya untuk memberi ucapan terima kasih kepada semua yang hadir.

Sampai di depan podium. Almira menerima penghargaan itu dengan penuh haru. Semua mata menatap dan menunggunya mengucap beberapa patah kata.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pertama-tama saya ucapkan Alhamdulillahirabbil alamin. Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa. Atas apa yang Ia berikan pada hambaNya yang lemah ini.

Tak lupa saya ucapkan kepada suami saya. Karena meridhoi pekerjaan saya hingga saya mendapatkan penghargaan ini.

Begitu juga dengan rekan-rekan sekantor saya yang sama-sama ikut berjuang merintis. Hingga Keluar dari masalah.

Pak Hadi. Penghargaan ini buat kita dan tim pak!

Buat Ayah dan papa mertua. Terimakasih telah percaya sama Mira.

Terima kasih sekali lagi.

wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Ungkapan Mira mendapat respon yang luar biasa. Terutama dari para staff PT. Bayu Pratama Enterprize.

Panji merentangkan tangannya. Almira berlari kedalam pelukan suaminya. Perlakuan itu sontak membuat gemuruh suasana.

Para staff dan tamu undangan tak berhenti menggoda dan memuji dirinya. Sungguh membuat Almira malu luar biasa, hingga wajahnya tak sanggup diangkat dari rengkuhan suaminya.

Sepasang mata cantik menatap geram kejadian itu.

"Awas kau!" gerutunya pelan.

bersambung.

ih ih... kenapa tuh cewe. keknya doi ngiri sama Almira. boleh dong like, vote dan komentarnya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***